Sabtu, 06 April 2013

Mobil Nasional Indonesia


BlogOtomotif – Saat ini negara Indonesia sudah menjadi lahan yang sangat empuk bagi para produsen mobil maupun motor impor. Meskipun kenyataannya daya beli masyarakat Indonesia lebih cenderung tidak stabil namun sifat konsumtif masyarakat yang cenderung lebih memilih mobil atau motor impor membuat beberapa produsen dapat bertahan lama di negara ini.

Indonesia sendiri sebenarnya sudah memiliki sederet mobil hasil racikan bangsa sendiri semenjak tahun 1990-an namun kabar perkembangannya cuma timbul tenggelam dan bisa dibilang kurang laku. Ada banyak faktor yang membuat mobil nasional tidak maju, salah satunya ya dari kualitas mobil nasional itu sendiri yang sepertinya memang masih kalah jika harus disandingkan dengan mobil impor.

Berikut ini 13 Mobil Nasional Indonesia baik yang sudah tinggal sejarah, sedang diproduksi maupun yang sifatnya masih sekedar prototype. Dari daftar ini anda dapat memutuskan sendiri apakah mobil nasional layak untuk dibeli atau tidak.

Esemka Digdaya

Mobil-Nasional-Esemka-Digdaya

Esemka Digdaya sesuai namanya merupakan proyek mobil nasional yang dikerjakan oleh anak-anak SMK 1 Singosari Malang. Mobil dobel kabin ini memiliki mesin 1500 cc eks Timor dan menghabiskan dana 175 juta untuk membuatnya dengan melibatkan sekitar 50 orang murid SMK. Departemen Pendidikan sudah mulai mendekati beberapa produsen yang tertarik untuk memproduksinya untuk dipasarkan. Mobil ini bisa naik begitu tinggi dalam daftar karena menunjukkan bahwa murid SMK saja bisa membuat mobil nasional.

Esemka SUV Rajawali
ESEMKA-SUV-Rajawali

Sama dengan Esemka Digdaya, Esemka SUV Rajawali juga merupakan hasil kreasi anak-anak SMK namun produksinya bekerja sama dengan PT Solo Manufaktur Kreasi. Mobil ini tiba-tiba menjadi booming dan menjadi bahan perbincangan khususnya setelah Mantan Wali Kota Solo-Joko Widodo (sekarang Gubernur Jakarta) menggunakannya sebagai mobil dinas. Mobil ini memboyong mesin tipe 1,5 liter dan sudah mendapat ribuan pesanan dari berbagai pihak. Harga mobil Esemka sendiri berkisar sekitar Rp145 juta/unit bahkan kabarnya pihak Esemka berencana membuka showroom pribadi agar produk ini semakin dikenali oleh masyarakat luas.

Mobnas AG-Tawon
Mobnas-AG---Tawon

Mobil Nasional AG – Tawon diproduksi oleh PT Super Gasindo Jaya bekerja sama dengan anak SMK Banten. Dibekali dengan mesin 650cc dengan 2 silinder dan 4 langkah. Mobil ini memiliki 3 varian yakni Transformer(pick up), Metro Tawon(angkutan umum) dan AG Tawon(city car/mobil pribadi). Mobil ini bisa memakai 3 BBM yakni premium, gas dan bioetanol. Tawon mampu menembus kecepatan 100 km/jam dan diproyeksikan menjadi pengganti Bajaj.
Harga yang dibandrol untuk mobil ini pun cukup bersahabat yakni pick up Rp43,99 juta (off the road) sementara AG Tawon Rp49,99 juta dan Metro Tawon Rp63,99 jutaan dengan status on the road.

Komodo
Mobil-Nasional-Komodo

Mobil ini diproduksi oleh PT Fin Tetra Indonesia asal Cimahi. Nama Komodo disematkan bukan karena bentuk mobilnya yang seperti Komodo, namun lebih pada fungsinya yang seperti Komodo, yakni selain kuat, Komodo bisa hidup di dua alam sekaligus. Menjadikannya sebagai mobil offroad asli Indonesia.
Mobil dengan 2 tempat duduk ini bisa menerjang segala medan dan sudah teruji. Bentuknya kecil tapi dapat melintasi hutan sejauh 100 km dalam 6-7 jam dengan konsumsi bahan bakar hanya 5 liter. Komodo dilengkapi dengan fitur self-recovery yang membuatnya tidak bisa terguling. Harga yang dibandrol untuk mobil off road ini sebesar Rp 40jt an.

Moko
Mobil-Nasional-Moko

Moko adalah akronim dari Mobil Toko. Mobil ini adalah buatan anak SMK Makassar atas dukungan Pemprov Sulawesi Selatan yang bekerja sama dengan PT. INKA (Industri Nasional Kereta Api). Mobil ini dibekali mesin 650cc. Dari segi body mobil ini terbilang mungil. Mobil ini juga diproduksi dalam 3 varian yakni N!, Renra dan Tetta. Mobil ini dibandrol dengan harga RP 45jt sampai Rp 70jt an.

Marlip
Mobil-Nasional-Marlip

Nama Marlip merupakan singkatan dari Marmut LIPI. Mobil ini merupakan mobil listrik yang dikembangkan oleh LIPI(Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan dipasarkan oleh PT. Marlip Indo Mandiri. Marlip di antaranya telah digunakan di rumah sakit, lokasi wisata, markas kepolisian, dan lapangan golf, bahkan Marlip pernah digunakan saat peringatan 50 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung beberapa waktu yang silam.
Marlip juga memproduksi sebuah mobil penumpang yang dapat mengangkut 4 orang.Dengan bentuk dan desain yang kurang bagus, mobil ini hanya memiliki jarak tempuh maksimumnya hingga 120 km. Mobil nasional Marlip ini dibanderol seharga Rp 60 -80 juta-an per unitnya.

Arina
Mobil-Nasional-Arina

Arina merupakan singkatan dari Armada Indonesia, dikembangkan leh Universitas Negeri Searang (Unnes). Mobil ini cukup mungil dengan mesin 150cc saja, kecepatan maksimalnya sekitar 70km walaupun begitu konsumsi bahan bakarnya sangat irit yakni 40km per liternya. Mobil ini terus dikembangkan agar produksinya 100% Indonesia dan jika itu berhasil maka harganya bisa berada di bawah Rp 30 juta.

Wakaba
Mobil-Nasional-Wakaba

Wakaba yang merupakan singkatan dari Wahana Karya Bangsa ini dikembangkan oleh Universitas Pasundan dengan melibatkan 3 peneliti dan 12 mahasiswa. Dana pengembangannya selain dari Pemda Jawa Barat, juga dari kementrian ristek serta Unpas dan Working Group yang menghabiskan dana lebih dari Rp 200 juta. Mobil kecil ini dibekali dengan mesin 500cc dengan kecepatan low speed.

Boneo
Mobil-Nasional-Boneo

Mobil ini merupakan mobil buatan PT Boneo Daya Utama dan masih dalam tahap purwarupa. Modelnya ada dua yakni city car dan pikap dengan mesin V-Twin berkapasitas 653 cc yang mampu mengeluarkan tenaga 15,3 kW dan torsi 44,3 Nm.

GEA
MOBIL-Nasional-GEA

GEA merupakan singkatan dari(Gulirkan Energi Alternatif). Nama GEA diberikan karena mobil yang bentuk dan spesifikasi mesinnya sangat mirip Nano tersebut memakai bahan bakar gas yang dijamin bisa ramah lingkungan. GEA merupakan proyek mobil nasional hasil riset PT. INKA (Industri Kereta Api) dengan mesin Rusnas (Riset Unggulan Strategis Nasional) dimana pengembangannya sudah dimulai sekitar tahun 2002-an dan merupakan kelanjutan dari proyek Kancil.

Awalnya mobil ini diragukan karena bentuknya yang antik dan aneh. Kemudian PT. INKA (produsennya) bekerja sama dengan Vordava dari Surabaya untuk memperbaiki bodynya. Setelah pengmbangan hasilnya bodynya pun berubah lebih cantik dan mesin yang awalnya 500cc kini menjadi 650cc. Produksinya hampir 100% Indonesia, untuk mesin memang masih impor tapi kedepan akan diganti dengan mesin “rusnas” produksi Indonesia.

Mobil-Nasional-New-GEA

Mobil ini diproduksi dalam beberapa varian yang menarik yakni city car, mobil keluarga, picuk up (2 jenis) dan mobil toko. GEA sudah diaplikasikan untuk mobil polisi dan mobil pos serta dilepas dengan harga berkisar antara Rp. 45 -50 juta per unit, sudah diuji coba hingga 10.000 km dan kecepatan maksimalnya 90 km/jam.

Kancil
Mobil-Nasional-Kancil

Mobil ini sudah cukup lama diproduksi dan beroperasi di Indonesia. Untuk orang Jakarta dan sekitarnya pasti sudah tau. Nama Kancil merupakan singkatan dari Kendaraan Niaga Cilik Irit Lincah dan diproduksi oleh PT. KANCIL (KArunia Abadi Niaga Citra Indah Lestari). Mobil ini sengaja diproduksi sebagai pengganti (peremajaan) bajaj dan bemo karena keduanya tidak diizinkan untuk bertambah jumlahnya atau diproduksi di wilayah Jakarta. Namun kemudian peran Kancil untuk menggantikan kendaraan angkutan mini tersebut justru digantikan oleh Tawon.

Maleo
Mobil-Nasional-Maleo

Maleo merupakan sebuah kisah menyedihkan sebuah mobil nasional. Dibidani oleh menristek BJ Habibie tahun 1996 dengan harga patokan ditarget tidak lebih dari 30 Juta agar terjangkau masyarakat, Habibie pun memutar otak untuk merancangnya mulai dari mesin yang berkapasitas 1300 cc, komponen lokal diatas 80%. Dan untuk mematangkan rencana tersebut dia menggandeng pabrikan mobil dari Australia untuk melakukan riset dengan satu unit mobil sebagai contoh telah dihasilkan. Namun sayang dana untuk itu kemudian tersedot oleh proyek mobnas Timor milik Tommy anak bungsu presiden Suharto, sehingga proyek mobnas Maleo pun terhenti.

Timor
Mobil-Nasional-Timor
Timor merupakan singkatan dari Teknologi Industri Mobil Rakyat. Timor pernah hits di dekade 90an yang diproduksi PT. Timor Putra Nasional. Sejatinya, mobil ini merupakan mobil KIA Sephia dengan ide mengimpor mobil namun dengan komponen lokal. Bersamaan dengan Timor, hadir Bimantara dengan produknya Bimantara Cakra. Sayangnya Timor tidak dapat bertahan di kala krisis moneter dan masalah keuangan di dalam badan perusahaannya
Sumber: http://blogotomotif.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar