Selasa, 28 April 2015

Ibu Negara Peserta KAA Juga Akan Diberi Liontin Batu Akik Pancawarna

Peringatan 60 Tahun KAA
Ibu Negara Peserta KAA Juga Akan Diberi Liontin Batu Akik Pancawarna



Jakarta - Souvenir untuk tamu negara peserta KAA dari batu akik bertambah. Selain dasi koboi dari Pemprov Jabar, Pemkab Garut juga memberikan buah tangan berupa liontin batu mulia pancawarna untuk para istri kepala negara.

Souvenir liontin itu diserahkan langsung oleh Istri Bupati Garut Diah Kurniasari secara simbolis kepada istri Wali Kota Bandung Atalia Kamil di Graha Manggala Siliwangi, Rabu (22/4/2015). Liontin tersebut akan menjadi salah satu souvenir yang akan diberikan pada tamu-tamu negara yang hadir dalam Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).

Liontin tersebut dikerjakan oleh perajin asal Garut yang tergabung dalam koperasi Laksmi Ningrat di bawah koordinator Yudi Nugraha.

"Ukuran liontinnya diameter 3,5 cm, talinya dari kulit domba Garut," ujar Yudi.

Ia menuturkan, keistimewaan liontin ini terletak dari komposisi dan keindahan warnanya.

"Minimal warnanya 5, tapi ada juga yang warnanya lebih dari 5," tuturnya.

Liontin dan kalungnya tersebut dikemas dalam box kayu. Pembuatan liontin tersebut berasal dari 60 kilogram bongkahan batu yang sebelumnya telah diperlihatkan pada Wali Kota Bandung.

"Batu 60 kg itu habis untuk pembuatan 109 liontin untuk ibu negara. Harganya sekitar Rp 15 juta untuk satu liontin," tutur Yudi.

Pemberian batu akik tersebut diungkapkan Yudi sebagai bentuk partisipasi dan persembahan perajin batu akik dalam KAA ke-60.

"Saya ingin memberi yang terbaik dari Garut," tuturnya.

Istri Bupati Garut Diah Kurniasih berharap dengan dijadikannya souvenir KAA, diharapkan pamor batu akik asal Garut akan makin harum.

"Mudah-mudahan bisa dikenal lagi di pasar dunia. Dengan promosi yang lebih baik, potensi di Garut akan ikut tergerak dengan pamor batu akik," jelasnya.



Sumber: http://news.detik.com/read/2015/04/22/182639/2895375/10/ibu-negara-peserta-kaa-juga-akan-diberi-liontin-batu-akik-pancawarna





Warga Garut Sumbang Batu Pancawarna untuk Peringatan KAA

Konferensi Asia Afrika 2015
Warga Garut Sumbang Batu Pancawarna untuk Peringatan KAA



REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Liontin batu akik pancawarna dari Garut akan menjadi salah satu suvenir untuk kepala negara dan ibu negara dalam acara peringatan Konferensi Asia Afrika.

"Selaku sahabat masyarakat Garut, insya Allah, kita Koperasi Laksminigrat memberikan sumbangan batu akik 60 kilogram pancawarna Garut," ungkap tokoh masyarakat Garut Diky Candra saat ditemui di Balai Kota, Kamis (9/4).

Diky menyatakan, batu pancawarna tersebut akan segera diproses oleh para perajin di Garut. Diky juga berharap cinderamata pancawarna Garut ini dapat menjadi kenang-kenangan yang berkesan bagi para ibu negara Asia Afrika.

"Ini bagian dari kepedulian kita terhadap Indonesia," lanjut Diky.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sangat mengapresiasi sumbangandari warga Garut ini. Pasalnya, nilai dari batu pancawarna itu mencapai Rp 300 juta.

Adanya sumbangan batu pancawarna ini juga memberi ide baru bagi Ridwan. Sebelumnya, ibu negara juga akan dihadiahi cincin dari batu akik batu raja. Akan tetapi, Ridwan kemudian memutuskan untuk memberi cinderamata berupa liontin yang terbuat dari batu akik pancawarna.
Dengan ukuran liontin yang cukup besar, Ridwan berharap kelima warna dalam batu tersebut dapat tertangkap dengan baik.

"Yang mendesain liontin tim dari Bandung, ada ahli perhiasan," ungkap Ridwan.

Sebagai bentuk apresiasi, Rdwan juga berjanji akan turut mempromosikan pancawarna Garut kepada dunia. "Disitulah nanti terjadi dampak ekonomi," terang Ridwan.

Ridwan menyatakan tidak hanya perhiasan cincin dan liontin batu akik yang menjadi cinderamata. Tiap kepala negara yang hadir dalam peringatan KAA di Bandung akan dihadiahi kotak kayu berisi selendang, keramik, kujang  sumbangan Bupati Kabupaten Bandung Dadang Nasher, hingga perhiasan cincin dan liontin batu akik serta sebuah buku investasi.

Sumber: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/04/10/nmkom1-warga-garut-sumbang-60-kilogram-batu-pancawarna-dalam-peringatan-kaa