Tampilkan postingan dengan label Mobil Nasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mobil Nasional. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Oktober 2020

Review Esemka Bima 1.300 cc tahun 2020

 

Pabrik mobil ESEMKA di Boyolali, Jawa Tengah

Mobil merek Esemka memang fenomenal. Kendaraan yang dirakit di Boyolali, Jawa Tengah ini diresmikan tahun 2019 oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo. Tidak seperti Esemka yang mulai digaungkan tahun 2012, di tahun 2019 lalu, terdapat dua produk sebagai awalan yang dipasarkan oleh PT SOLO MANUFAKTUR KREASI sebagai agen pemegang merek Esemka di Indonesia, yakni Esemka Bima varian bermesin 1.200 cc dan yang akan kami review ini yakni Esemka Bima 1.300 cc 2020


Esemka Bima 1.3L langsung turun dengan gagah berani di pasar gemuk

Esemka Bima 1.300 lansiran 2020 ini langsung terjun di kelas ‘gemuk’ mobil niaga, dan berhadapan langsung dengan rival-rival yang sudah mapan di kelas ini, seperti Suzuki New Carry Pick Up, Daihatsu Gran Max Pick Up, bahkan pemain lainnya asal China dan India seperti DFSK Super Cab dan TATA Super ACE. Namun, kehadiran Esemka Bima 1.300 2020 ini tak bisa dipandang sebelah mata, sebab ia memiliki kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki oleh pesaing lain di kelasnya, apa itu? Simak review Esemka Bima 1.300 2020 ini hingga tuntas.

Eksterior esemka Bima 2020

Review Esemka Bima 1.300 2020: Tampilan Depan


Headlamp sudah menganut model projector, satu-satunya di kelasnya

Tampilan eksterior dari Esemka Bima 1.300 tahun 2020 ini hadir dengan tampilan membulat yang menunjukkan kesan aerodinamis. Grille berwarna hitam dengan desain menyatu digunakan pada produk yang kemungkinan adalah rebadge dari pick up asal Tiongkok yakni Brilliance Shineray T30. Yang menarik, tidak seperti pick up kebanyakan yang dijual di Tanah Air, sebab bumper depan Esemka Bima 1.300 ini sudah dicat sewarna body dan terdapat housing foglamp.

Review Esemka Bima 1.300 2020: Tampilan Samping


Wheelbase lebih dari 3 meter

Jika Anda beranggapan bila Esemka Bima 1.300 2020 ini adalah pick up ringan yang panjang, maka Anda tidak salah. Sebab berdasarkan spesifikasi di atas kertas, Esemka Bima varian 1.300 ini dimensi panjangnya adalah 4,9 meter dan merupakan yang terpanjang di kelasnya, mengalahkan Carry, Gran Max, Super Cab, dan Super Ace. Begitu juga dengan wheelbase Esemka Bima 1.300 ini yang tercatat lebih dari 3 meter. Hal ini membuat kapasitas bak angkut Esemka Bima menjadi yang terpanjang di kelasnya.

Review Esemka Bima 1.300 2020: Tampilan Belakang


Layaknya mobil niaga, tak ada yang mencolok dan menarik di bagian buritannya

Lanjut ke bagian buritan Esemka Bima 1.300 2020 ini, tak seperti rivalnya asal Jepang dan India, di Esemka Bima bermesin 1.300 cc ini sudah mengadopsi rear combination lamp dengan mika yang lebih bening dari rivalnya. Ini membuat pancaran cahaya dari bohlam jenis halogen di dalam rumah lampu menjadi lebih jelas. Selebihnya tidak ada yang istimewa pada Bima ini, hanya terdapat stiker merek ESEMKA di sebelah kanan dan BIMA 1.3 yang menandakan model dan varian dari mobil ini.

Interior esemka Bima 2020

Review Esemka Bima 1.300 2020: Interior


Layout dashboard modern, namun belum dilengkapi dengan power steering

Interior dari Esemka Bima 1.300 ini cukup baik bila dibandingkan dengan rival lainnya. Layout dashboardnya modern, dan sudah terdapat pengaturan blower AC lengkap yang tidak akan Anda temui pada kompetitor di kelasnya. Begitu juga dengan panel instrumen yang lengkap dengan tachometer dan odometer digital. Serta yang paling menarik adalah kursi di Esemka Bima 1.300 2020 ini sudah dilengkapi dengan headrest yang dapat diatur tinggi dan rendahnya.

Fitur esemka Bima 2020

Review Esemka Bima 1.300 2020: Bak Angkut


Ukuran bak terlega di kelasnya, jadi kelebihan utama Esemka 1.300

Inilah kelebihan utama dari Esemka Bima 1.300 2020, pick up yang dirakit di Boyolali, Jawa Tengah ini memiliki keunggulan yang tak dimiliki oleh pick up ringan lainnya yang dipasarkan di Tanah Air. Yakni dimensi baknya menjadi yang terlega. Ukuran kargo atau bak angkutnya punya dimensi panjang 2.970 mm, lebar 1.740 mm, dan tinggi 470 mm. Sayang kapasitas angkut maksimumnya hanya 950 kilogram saja, berbeda dengan rival lainnya asal Jepang dan China yang tembus 1.000 kilogram dan 1.299 kilogram.


Sayangnya kapasitas angkut pick up rakitan Boyolali ini hanya 950 kilogram

Review Esemka Bima 1.300 2020: Detail Lain


Cukup banyak detail menarik di Esemka 1.3L ini

Esemka Bima 1.300 2020 juga menawarkan beberapa detail lain yang menarik untuk disimak, seperti terdapat pelindung kabin depan yang biasanya opsional atau aksesoris, bak yang dapat dibuka dengan mode three way, hingga tangki bahan bakar yang terletak di sebelah kanan. Selain itu gagang pintu serta spion dari Esemka Bima ini sudah dicat sewarna body serta memiliki model yang lebih elegan dibandingkan rival lain di kelasnya. Jelas ini menambah eksklusivitas pick up rakitan Jawa Tengah ini.


Harus menenggak BBM RON 92 alias setara Pertamax, wuih kompresi tinggi nih

>>> Begini Cara Beli Mobil Esemka

Operasi esemka Bima 2020


Spesifikasi di brosurnya hanya segini

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Cintamobil.com. Esemka Bima 1.300 ini mengusung mesin berkode JL474QE 4-silinder segaris dengan kapasitas bersih 1,298 cc DOHC, 16 Valve. Mesin ini merupakan turunan dari mesin Suzuki dengan kode G13BB, sehingga menganut sistem pembakaran Multi Point Injection dan mampu menghasilkan tenaga sebesar 63 KW atau sekitar 84,5 HP dan torsi sebesar 105 Nm. Tenaga dan torsi tersebut disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual 5-percepatan.


Penggerak roda belakang dengan kaki-kaki buatan Indospring

Kaki-kaki dari mobil ini dibuat oleh Indospring sedangkan bak angkut merupakan bikinan PT INKA yang keduanya adalah perusahaan dalam negeri. Meski belum ada informasi lebih lanjut, namun diperkirakan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dari Esemka Bima akan terus bertambah, seiring dengan semakin banyaknya mobil ini terjual di masyarakat.


Ban pakai spesifikasi Light Truck (Pick up)

Spesifikasi esemka Bima 2020

Berikut ini adalah spesifikasi Esemka Bima 1.300 2020.


Daftar Harga esemka Bima 2020


Harga Esemka Bima ini tak lebih dari Rp 130 juta

Hingga artikel ini diturunkan, informasi yang kami dapat mengenai harga jual Esemka Bima 1.300 ini adalah Rp 125 juta untuk wilayah Jawa Tengah, dan Rp 120 juta untuk wilayah DKI Jakarta. Pemesanan dapat dilakukan secara online di website resmi Esemka dan mobil didatangkan langsung dari Boyolali, Jawa Tengah.


Kesimpulan esemka Bima 2020

Andai saja lokasi dealernya banyak, ia cukup menarik untuk dimiliki

Jika Anda mencari mobil pick up dengan bak angkut yang luas dan interior modern serta kursi yang proper maka Esemka Bima 1.300 ini adalah mobil yang pas untuk Anda. Tapi harus diingat, meskipun ia adalah mobil bermerek lokal dan rakitan dalam negeri, tetapi dealernya baru ada satu saja di Boyolali. Apabila Anda ingin lebih aman, sebaiknya beli pick up rakitan Jepang yang sudah terkenal akan kualitas dan purna jualnya.


Sumber berita: https://cintamobil.com/review-mobil/review-esemka-bima-1300-2020-punya-keunggulan-tersendiri-di-kelasnya-aid1364

Sabtu, 06 April 2013

4 Mobil Murah Penantang Agya Ayla

Menarik untuk dipantau, karena jika LECP segera keluar, deretan rival Toyota Ayla dan Agya nampaknya tidak akan menunggu lama.


Carmall.com - Angin segar mengenai kebijakan mobil murah kembali menemui babak barupada pertengahan Februari 2013 ini, setelah MS Hidayat selaku Menteri Perindustrian pada hari Minggu (17/2) menyebutkan jika regulasi Low Emission Carbon Project (LECP) diharapkan akhir bulan ini sudah ada di Sekretarian Negara (Setneg).

Jika ini terealisasi, maka sekitar 300.000 unit Agya - Ayla telah siap diproduksi. Amelia Tjandra selaku Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang kami hubungi lewat layanan BBM menyebutkan jika regulasi LECP tinggal menunggu tanda tangan menteri, untuk selanjutnya tanda tangan SBY.

Menarik kemudian dipantau, jika LECP segera keluar, karena deretan rival Toyota Ayla dan Agya nampaknya tidak akan menunggu lama. Siapa saja kah mereka, berikut prediksi kami:

1. Datsun Lada Kalina

Pihak PT Nissan Motor Indonesia (NMI) memang menyebut Datsun sedianya baru akan dirilis tahun 2014 mendatang. Pertanyaannya sederhana saja, jika regulasi LECP jadi disahkan akhir Februari ini, apakah pihak NMI akan menunggu selama itu?

Jika mengacu pada genre desain, maka Datsun Lada Kalina yang bermodel hatchback merupakan utusan yang paling tepat untuk menghadang dominasi Toyota Ayla dan Daihatsu Agya. 

2. Tata Nano
Meski harganya tidak akan semurah di India yang kisaran angka Rp 30 juta, menurut sumber kami saat di IIMS 2012 harganya berada di kisaran Rp 50 juta - Rp 70 juta. Varian yang disebut - sebut sebagai satu di antara mobil termurah di dunia ini memang memiliki desain yang kurang lazim untuk selera orang Indonesia, namun dengan harga setara dengan Kawasaki Ninja 250, konsumen mungkin akan mempertimbangkan kapasitas daya angkut dan perlindungannya dari panas serta hujan buat anak istri tercinta.  

3. Honda

Meski belum mengungkapkan sedikitpun mengenai profil datanya, namun pihak PT Honda Prospect Motor sudah menegaskan jika akan bermain di segmen mobil LCGC. Pasalnya varian mobil murah Honda ini sangat diharapkan dapat mendongkrak penjualan Honda menembus angka 100.000 unit di Indonesia pada tahun 2013 ini. Patut ditunggu apakah varian Honda Brio bermesin 1,2-liter seperti di India dan Thailand, atau sebuah pengembangan baru yang berbasis Honda Brio

4. Suzuki



Senada dengan pihak Honda, pihak PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menyebutkan jika telah siap dengan regulasi LCGC sejak 2009 tahun lalu. Endro Nugroho selaku Direktur Marketing PT SISI menyebutkan Suzuki telah dikenal dengan salah satu portfolio-nya sebagai produsen mobil compact dan efisien dalam bahan bakar. Meski demikian sesuai himbauan prisipalnya di Jepang, ia belum bisa memberikan keterangan lebih jauh mengenai hal ini.

Di India sendiri, Suzuki memiliki varian Alto yang merupakan pesaing terberat dari Tata Nano.


Sumber: Carmall.com

Agya Ayla Sudah Siap, Tinggal Menunggu Tanda Tangan Pemerintah

Agya Ayla, mobil murah untuk pasar Indonesia ternyata sudah menumpuk di gudang produksi Toyota dan Daihatsu. Ternyata menunggu dilepas pemerintah.


Carmall.com - Bagi Anda yang penasaran dengan kabar mobil Agya dan Ayla, ini kabar terbaru dari Toyota.

Astra Toyota Agya dan Daihatsu Ayla sudah sejak Desember diproduksi di pabrik Daihatsu di daerah Karawang, Jawa Barat. Namun produksi tersebut masih sebatas untuk pengujian dan untuk membuat pabrik tidak berhenti beroprasi.

Kedua produk tersebut masih dinanti-nanti masyarakat Indonesia karena selama ini masih menunggu tanda tangan kebijakan pemerintah mengenai Low Cost Green Car (LCGC) yang tidak kunjung selesai.

"Produksi sudah sejak Desember sehabis IIMS. Saat ini stok sudah mulai ada di gudang. Beberapa untuk kami tes dan coba kualitasnya. Kapan keluarnya dua produk tersebut tentu tinggal menunggu gong pemerintah yang saya percaya tinggal sebentar lagi," ungkap Johnny Darmawan, Presiden Direktur Toyota Astra Motor di sela-sela acara media gathering di Jakarta Pusat (8/2/2013)

Ini tentu menjadi kabar yang ditunggu-tunggu masyarakat yang sudah lama menunggu kedua produk ini. Saat ini saja untuk Toyota Agya sudah masuk pesanan sebanyak 20.000 unit melalui Auto2000. Pihak Toyota bahkan sampai harus menahan pemesanan kendaraan ini mengingat regulasi yang tak kunjung keluar.

Astra Toyota Agya dan Daihatsu Ayla apabila telah dipasarkan, akan menambah pangsa pasar di kelas kendaraan kompak dan medium hatchback. Keduanya juga akan merubah pangsa pasar MPV yang sudah gemuk (sekitar 60%) dan akan berkontribusi menambah sebanyak 10% untuk pangsa pasar kendaraan kompak. 

Sumber: carmall.com

Ayla dan Agya 75 Juta Mobil Murah Astra-Daihatsu-Toyota

Pasar mobil Indonesia mulai diramaikan dengan kehadiran mobil ramah lingkungan berkonsep Low Cost Green Car (LCGC). Dalam ajang pameran Indonesia International Motor Show IIMS 2012 yang digelar di Jakarta selama 3 hari tersebut, Astra Daihatsu Ayla dan Toyota Astra Agyla paling banyak menyedot perhatian pengunjung pameran. 

Agya dan Ayla adalah mobil yang asli hasil karya anak bangsa Indonesia, mulai dari desain , komponen, dan nama Indonesia pula tentunya.  Agya berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti 'Cepat', sedangkan Ayla berarti Cahaya.

Berapa harga mobil Ayla dan Agya ini? Dikutip dari KompasOtomotif dan bisnis.com, belum bisa dipastikan berapa harga pasti dari kedua mobil ini. Namun jika menilik dari janji pemerintah, Kementerian Perindustrian, kedua mobil ini bisa dipastikan tidak sampai lebih dari Rp 100 juta / US$ 10.000, karena mendapatkan subsidi insentif. Varian termurah dari Daihatsu Ayla yang memiliki spesifikasi terendah yakni yang tidak memiliki Air Conditioner (AC) dan power steering serta air bag, dibanderol seharga Rp75 juta

harga mobil agya, daihatsu ayla agya, mobil ayla, mobil ayga

Dari informasi yang dihimpun, Daihatsu Ayla bisa diinden dengan harga 1 juta, sedangkan harga booking fee untuk Toyota Agya adalah sebesar Rp 5 juta. Daihatsu Ayla sendiri, selama 3 hari pameran tersebut laku terjual 40 unit.

harga mobil, harga mobil ayla, toyota agya

Berikut spesifikasi mesin dan fitir Daihatsu Ayla dan Toyota Agya

Pada dasarnya Ayla dan Agya adalah mobil kembar, namun berbeda produsen yaitu antara Daihatsu dan Toyota, namun masih sama-sama dalam satu grup yaitu Astra.
  • Dengan kapasitas mesin  yang digunakan berkapasitas asli 989 cc, berteknologi DOHC, tetapi belum VVT-i. Kemampuan menghasilkan tenaga 65PS (48 kW) @6.000 rpm dan torsi 8,7 kgm (85 Nm) @3.600 rpm.
  • Ukuran panjang 3.580 mm, lebar 1.600 mm, tinggi 1.510 mm, dan jarak sumbu roda 2.730 mm, terkecil dikelasnya dibanding Mitsubishi Mirage, Honda Biro, ataupun Nissan March.
    pembaruan yang dilakukan terhadap mesin, kalau biasanya menggunakan blok dari besi cor, sekarang mesin Ayla berbahan aluminium. Tutup kepala silinder juga diganti dari aluminium, dan kini dengan resin-plastik, sehingga bobot mesin turun 10 kg
  • Transmisi otomatis 4 percepatan

Type mobil Ayla dan Agya

Untuk mobil Ayla belum diketahui secara pasti, mengingat masih menunggu regulasi dari pemerintah, namun untuk Toyota agya memiliki 3 varian jenis:
  • Agya TRD-S
  • Agya  High-Grade (G)
  • Agya  Medium-Grade (E).
Berikut data lengkap detil dan spesifikasi mesin agya dan Ayla

harga mobil ayla, fitur mobil agya, toyota agyla, daihatsu ayla, mesin agya,

Kekurangan dan kelebihan Mobil Ayla dan Agya

Kelemahan Ayla dan Agya

  • Mobil Ayla dan Agya yang berukuran 1000 cc, otomatis tenaga yang dihasilkan juga kecil yaitu hanya sekitar 65 PS
  • Jelas ini adalah mobil keluarga, jadi untuk akselerasi dirasa cukup lambat, butuh waktu 14 detik untuk mencapai limit 100Km/jam
  • Untuk Ayla yang harganya Rp 75 juta tidak memiliki  AC dan Airbag. 

Kelebihan

  • Dari sisi harga, murah dibanding mobil sekelasnya (lihat tabel di atas) dan irit bahan bakar.
  • Walaupun sebagian besar komponen dan desain asli Indonesia, namun Ayla dan Agya bukan sembarang mobil, karena membutuhkan waktu 3 tahun dalam rancang bangunnya. 
  • Ayla dan Agya ada di bawah naungan Daihatsu dan Toyota, mereka berani memasarkan mobil ini karena memang berkualitas.
  • Kapasitas penumpang 5 orang, cocok untuk satu keluarga.
Mungkinkah Si kembar Ayla dan agya ini mampu menguasai mobil murah Indonesia?

Sumber: http://julak-net.blogspot.com/

Mobil Nasional Indonesia


BlogOtomotif – Saat ini negara Indonesia sudah menjadi lahan yang sangat empuk bagi para produsen mobil maupun motor impor. Meskipun kenyataannya daya beli masyarakat Indonesia lebih cenderung tidak stabil namun sifat konsumtif masyarakat yang cenderung lebih memilih mobil atau motor impor membuat beberapa produsen dapat bertahan lama di negara ini.

Indonesia sendiri sebenarnya sudah memiliki sederet mobil hasil racikan bangsa sendiri semenjak tahun 1990-an namun kabar perkembangannya cuma timbul tenggelam dan bisa dibilang kurang laku. Ada banyak faktor yang membuat mobil nasional tidak maju, salah satunya ya dari kualitas mobil nasional itu sendiri yang sepertinya memang masih kalah jika harus disandingkan dengan mobil impor.

Berikut ini 13 Mobil Nasional Indonesia baik yang sudah tinggal sejarah, sedang diproduksi maupun yang sifatnya masih sekedar prototype. Dari daftar ini anda dapat memutuskan sendiri apakah mobil nasional layak untuk dibeli atau tidak.

Esemka Digdaya

Mobil-Nasional-Esemka-Digdaya

Esemka Digdaya sesuai namanya merupakan proyek mobil nasional yang dikerjakan oleh anak-anak SMK 1 Singosari Malang. Mobil dobel kabin ini memiliki mesin 1500 cc eks Timor dan menghabiskan dana 175 juta untuk membuatnya dengan melibatkan sekitar 50 orang murid SMK. Departemen Pendidikan sudah mulai mendekati beberapa produsen yang tertarik untuk memproduksinya untuk dipasarkan. Mobil ini bisa naik begitu tinggi dalam daftar karena menunjukkan bahwa murid SMK saja bisa membuat mobil nasional.

Esemka SUV Rajawali
ESEMKA-SUV-Rajawali

Sama dengan Esemka Digdaya, Esemka SUV Rajawali juga merupakan hasil kreasi anak-anak SMK namun produksinya bekerja sama dengan PT Solo Manufaktur Kreasi. Mobil ini tiba-tiba menjadi booming dan menjadi bahan perbincangan khususnya setelah Mantan Wali Kota Solo-Joko Widodo (sekarang Gubernur Jakarta) menggunakannya sebagai mobil dinas. Mobil ini memboyong mesin tipe 1,5 liter dan sudah mendapat ribuan pesanan dari berbagai pihak. Harga mobil Esemka sendiri berkisar sekitar Rp145 juta/unit bahkan kabarnya pihak Esemka berencana membuka showroom pribadi agar produk ini semakin dikenali oleh masyarakat luas.

Mobnas AG-Tawon
Mobnas-AG---Tawon

Mobil Nasional AG – Tawon diproduksi oleh PT Super Gasindo Jaya bekerja sama dengan anak SMK Banten. Dibekali dengan mesin 650cc dengan 2 silinder dan 4 langkah. Mobil ini memiliki 3 varian yakni Transformer(pick up), Metro Tawon(angkutan umum) dan AG Tawon(city car/mobil pribadi). Mobil ini bisa memakai 3 BBM yakni premium, gas dan bioetanol. Tawon mampu menembus kecepatan 100 km/jam dan diproyeksikan menjadi pengganti Bajaj.
Harga yang dibandrol untuk mobil ini pun cukup bersahabat yakni pick up Rp43,99 juta (off the road) sementara AG Tawon Rp49,99 juta dan Metro Tawon Rp63,99 jutaan dengan status on the road.

Komodo
Mobil-Nasional-Komodo

Mobil ini diproduksi oleh PT Fin Tetra Indonesia asal Cimahi. Nama Komodo disematkan bukan karena bentuk mobilnya yang seperti Komodo, namun lebih pada fungsinya yang seperti Komodo, yakni selain kuat, Komodo bisa hidup di dua alam sekaligus. Menjadikannya sebagai mobil offroad asli Indonesia.
Mobil dengan 2 tempat duduk ini bisa menerjang segala medan dan sudah teruji. Bentuknya kecil tapi dapat melintasi hutan sejauh 100 km dalam 6-7 jam dengan konsumsi bahan bakar hanya 5 liter. Komodo dilengkapi dengan fitur self-recovery yang membuatnya tidak bisa terguling. Harga yang dibandrol untuk mobil off road ini sebesar Rp 40jt an.

Moko
Mobil-Nasional-Moko

Moko adalah akronim dari Mobil Toko. Mobil ini adalah buatan anak SMK Makassar atas dukungan Pemprov Sulawesi Selatan yang bekerja sama dengan PT. INKA (Industri Nasional Kereta Api). Mobil ini dibekali mesin 650cc. Dari segi body mobil ini terbilang mungil. Mobil ini juga diproduksi dalam 3 varian yakni N!, Renra dan Tetta. Mobil ini dibandrol dengan harga RP 45jt sampai Rp 70jt an.

Marlip
Mobil-Nasional-Marlip

Nama Marlip merupakan singkatan dari Marmut LIPI. Mobil ini merupakan mobil listrik yang dikembangkan oleh LIPI(Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan dipasarkan oleh PT. Marlip Indo Mandiri. Marlip di antaranya telah digunakan di rumah sakit, lokasi wisata, markas kepolisian, dan lapangan golf, bahkan Marlip pernah digunakan saat peringatan 50 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung beberapa waktu yang silam.
Marlip juga memproduksi sebuah mobil penumpang yang dapat mengangkut 4 orang.Dengan bentuk dan desain yang kurang bagus, mobil ini hanya memiliki jarak tempuh maksimumnya hingga 120 km. Mobil nasional Marlip ini dibanderol seharga Rp 60 -80 juta-an per unitnya.

Arina
Mobil-Nasional-Arina

Arina merupakan singkatan dari Armada Indonesia, dikembangkan leh Universitas Negeri Searang (Unnes). Mobil ini cukup mungil dengan mesin 150cc saja, kecepatan maksimalnya sekitar 70km walaupun begitu konsumsi bahan bakarnya sangat irit yakni 40km per liternya. Mobil ini terus dikembangkan agar produksinya 100% Indonesia dan jika itu berhasil maka harganya bisa berada di bawah Rp 30 juta.

Wakaba
Mobil-Nasional-Wakaba

Wakaba yang merupakan singkatan dari Wahana Karya Bangsa ini dikembangkan oleh Universitas Pasundan dengan melibatkan 3 peneliti dan 12 mahasiswa. Dana pengembangannya selain dari Pemda Jawa Barat, juga dari kementrian ristek serta Unpas dan Working Group yang menghabiskan dana lebih dari Rp 200 juta. Mobil kecil ini dibekali dengan mesin 500cc dengan kecepatan low speed.

Boneo
Mobil-Nasional-Boneo

Mobil ini merupakan mobil buatan PT Boneo Daya Utama dan masih dalam tahap purwarupa. Modelnya ada dua yakni city car dan pikap dengan mesin V-Twin berkapasitas 653 cc yang mampu mengeluarkan tenaga 15,3 kW dan torsi 44,3 Nm.

GEA
MOBIL-Nasional-GEA

GEA merupakan singkatan dari(Gulirkan Energi Alternatif). Nama GEA diberikan karena mobil yang bentuk dan spesifikasi mesinnya sangat mirip Nano tersebut memakai bahan bakar gas yang dijamin bisa ramah lingkungan. GEA merupakan proyek mobil nasional hasil riset PT. INKA (Industri Kereta Api) dengan mesin Rusnas (Riset Unggulan Strategis Nasional) dimana pengembangannya sudah dimulai sekitar tahun 2002-an dan merupakan kelanjutan dari proyek Kancil.

Awalnya mobil ini diragukan karena bentuknya yang antik dan aneh. Kemudian PT. INKA (produsennya) bekerja sama dengan Vordava dari Surabaya untuk memperbaiki bodynya. Setelah pengmbangan hasilnya bodynya pun berubah lebih cantik dan mesin yang awalnya 500cc kini menjadi 650cc. Produksinya hampir 100% Indonesia, untuk mesin memang masih impor tapi kedepan akan diganti dengan mesin “rusnas” produksi Indonesia.

Mobil-Nasional-New-GEA

Mobil ini diproduksi dalam beberapa varian yang menarik yakni city car, mobil keluarga, picuk up (2 jenis) dan mobil toko. GEA sudah diaplikasikan untuk mobil polisi dan mobil pos serta dilepas dengan harga berkisar antara Rp. 45 -50 juta per unit, sudah diuji coba hingga 10.000 km dan kecepatan maksimalnya 90 km/jam.

Kancil
Mobil-Nasional-Kancil

Mobil ini sudah cukup lama diproduksi dan beroperasi di Indonesia. Untuk orang Jakarta dan sekitarnya pasti sudah tau. Nama Kancil merupakan singkatan dari Kendaraan Niaga Cilik Irit Lincah dan diproduksi oleh PT. KANCIL (KArunia Abadi Niaga Citra Indah Lestari). Mobil ini sengaja diproduksi sebagai pengganti (peremajaan) bajaj dan bemo karena keduanya tidak diizinkan untuk bertambah jumlahnya atau diproduksi di wilayah Jakarta. Namun kemudian peran Kancil untuk menggantikan kendaraan angkutan mini tersebut justru digantikan oleh Tawon.

Maleo
Mobil-Nasional-Maleo

Maleo merupakan sebuah kisah menyedihkan sebuah mobil nasional. Dibidani oleh menristek BJ Habibie tahun 1996 dengan harga patokan ditarget tidak lebih dari 30 Juta agar terjangkau masyarakat, Habibie pun memutar otak untuk merancangnya mulai dari mesin yang berkapasitas 1300 cc, komponen lokal diatas 80%. Dan untuk mematangkan rencana tersebut dia menggandeng pabrikan mobil dari Australia untuk melakukan riset dengan satu unit mobil sebagai contoh telah dihasilkan. Namun sayang dana untuk itu kemudian tersedot oleh proyek mobnas Timor milik Tommy anak bungsu presiden Suharto, sehingga proyek mobnas Maleo pun terhenti.

Timor
Mobil-Nasional-Timor
Timor merupakan singkatan dari Teknologi Industri Mobil Rakyat. Timor pernah hits di dekade 90an yang diproduksi PT. Timor Putra Nasional. Sejatinya, mobil ini merupakan mobil KIA Sephia dengan ide mengimpor mobil namun dengan komponen lokal. Bersamaan dengan Timor, hadir Bimantara dengan produknya Bimantara Cakra. Sayangnya Timor tidak dapat bertahan di kala krisis moneter dan masalah keuangan di dalam badan perusahaannya
Sumber: http://blogotomotif.com/