Minggu, 16 Juni 2013

Bersama pengusaha, SBY serang Jokowi

Bersama pengusaha, SBY serang Jokowi
Munas IX Apindo . ©rumgapres/abror rizki

Hubungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) selama ini diketahui baik-baik saja. Tapi, siapa sangka kepala pemerintahan itu menyindir anak buahnya di ibu kota pada sebuah forum besar.

Di hadapan ratusan peserta Musyawarah Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) kemarin, SBY menyindir soal Upah Minimum Provinsi (UMP). Presiden meminta agar persoalan upah buruh tidak dikaitkan dengan kepentingan politik untuk menjadi populis di mata masyarakat.

"Jangan dikaitkan dengan politik. Saya ingatkan politisi, kolega-kolega saya, janganlah mendorong sesuatu yang bisa jadi bom waktu, harus rasional, jernih. Populisme membabi buta tidak baik. Keberpihakan pada kaum lemah, ya. Tapi harus dengan cara cerdas," tegas SBY.

Hal itu dikatakan SBY saat memberi sambutan dalam Munas Apindo di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin. Hadir dalam acara Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Pertanian Suswono, Menakertrans Muhaimin Iskandar dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

SBY melanjutkan, upah buruh yang terlampau rendah tidaklah adil dan tepat. Namun, kenaikan upah juga harus berlandaskan kepada kemampuan perusahaan kepada buruh. Jika tidak, kenaikan secara paksa dapat membebani pengusaha.

"Kalau bangkrut nanti ada PHK. Kalau PHK yang menderita juga pekerja," tambahnya.
SBY memang tidak mengatakan pernyataannya itu ditujukan langsung kepada Jokowi. Namun, untuk diketahui, yang paling meresahkan pengusaha belakangan ini adalah UMP DKI 2013 yang ditetapkan naik menjadi Rp 2,2 juta, dari tahun sebelumnya Rp 1,5 juta.

Kenaikan UMP DKI itu diakui sangat berat oleh pengusaha. "UMP telah ditetapkan. Gara-gara Pak Jokowi ini kita semua jadi pusing," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi sebelumnya pada forum yang sama.

Mendengar 'kritikan' SBY dan pengusaha itu, Jokowi bersikap santai. Menurut dia, UMP DKI telah disepakati oleh semua pihak, yakni buruh, pemerintah dan pengusaha.
"Gubernur itu hanya tanda tangan, yang menetapkan mereka sendiri. Mereka di ruangan ada Apindo, serikat pekerja, pemerintah, sama komisi, tokoh mereka bicara dan mereka menentukan," ujar Jokowi usai menghadiri acara.

Jokowi menegaskan lagi, kalau dia hanya menandatangani keputusan yang sudah dibuat oleh buruh, pemerintah dan pengusaha.

"Mereka udah sepakat baru masuk ke meja saya, saya tanda tangan. Yang menentukan dan menetapkan bukan kita. Jangan keliru, bukan Pemrov. Saya enggak pernah nengok kamarnya. Artinya itu sudah sepakat," kata Jokowi seraya tersenyum.

Reporter : Laurencius Simanjuntak, Yulistyo Pratomo


[ren]
Sumber: http://www.merdeka.com

Ahmad Heryawan & Deddy Mizwar Resmi Pimpin Jabar

detail berita
Aher-Deddy Mizwar (Foto: Okezone)
BANDUNG - Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar mulai hari ini resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018. Mereka dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Gedung Merdeka, Kota Bandung.

Pelantikan berlangsung khidmat meski sempat molor dari jadwal. Semula, pelantikan dijadwalkan digelar pukul 10.00 WIB, namun baru dimulai pukul 10.25 WIB.

Prosesi pelantikan dipimpin Ketua DPRD Jawa Barat, Irfan Suryanagara. Dalam sambutannya, mewakili masyarakat, Irfan menyampaikan terima kasih kepada Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf yang sudah memimpin Jabar selama lima tahun.

"Banyak keberhasilan yang diraih, terbukti lebih dari 100 penghargaan yang diperoleh. Ini sebagai bukti nyata pengakuan dari pihak-pihak yang kompeten atas keberhasilan pembangunan di Jabar," ungkapnya.

Khusus kepada Dede Yusuf, Irfan menyampaikan apresiasi atas kinerjanya. "Kami harapkan karya nyata Anda tidak hanya berhenti sampai di sini," ucapnya kepada Dede yang juga hadir di pelantikan tersebut.

Kepada Ahmad dan Deddy, Irfan mengingatkan agar berbagai janji, visi, misi, serta program yang disampaikan saat kampanye, benar-benar direalisasikan.

Setelah itu, Sekretaris DPRD Jawa Barat, Ida Hernida, membacakan petikan Keputusan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur dari Presiden RI. Kemudian, Menteri Gamawan Fauzi memimpin pembacaan sumpah dan janji serta memasang tanda jabatan pada Aher dan Deddy. (ton)
 

Berita Selengkapnya Klik di Sini

Oris Riswan - Okezone
(kem)

Berita Terkait : Aher-Deddy Menang Pilgub


Sumber: http://bandung.okezone.com/

Jokowi: PRJ Monas untuk Usaha Kecil

Joko Widodo (Foto: Dok. Okezone)
Joko Widodo (Foto: Dok. Okezone)
JAKARTA - Berbeda dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang terkejut dengan membludaknya Pekan Produk Kreasi Daerah (PPKD) yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa dirinya masih ingin mengkalkulasi pengunjung PPKD.

PPKD yang digadang-gadang sebagai embrio Pekan Raya Jakarta itu, menurutnya masih menggunakan sedikit bagian dari Monas, yakni bagian barat dan selatan. Dari itu, dirinya belum mengkalkulasi berapa pengunjung yang bisa datang saat dirinya menggunakan seluruh kawasa Monas.

"Sekarang dihitung seluruh Monas bisa nampung berapa. 3 bulan lah nanti konsepnya ketemu. Biar yang PRJ (Kemayoran) sekarang sebagai pameran dagang bagus, kemudian PRJ (Pesta Rakyat Jakarta) ini nanti akan kita garap untuk yang usaha kecil, mikro dan menengah," kata Jokowi saat ditemui di kediaman Megawati, Menteng , Jakarta Pusat, Sabtu (15/6/2013).

Ketika Pemprov DKI benar-benar menggunakan seluruh kawasan Monas untuk menggelar pesta rakyat, orang nomor satu di Jakarta itu menjelaskan, tidak akan memungut biaya sewa bagi para pedagang dengan harga tinggi.

"Ya kalau bayar paling mahal ya Rp2.000. Kalau gratis itu kan beratnya di pengendalian penonton. Nanti standnya rubuh, bubar. Lalu juga kan soal kebersihan kita, juga kan cost disitu banyak," terangnya.

Sebelumnya, Ahok menjelaskan bahwa Pemprov DKI sedang mencanangkan Detail Engineering Design (DED) untuk dapat membangun parkir kendaraan dan juga stand bagi para pedagang secara underground di Monas hingga menuju Stasiun Gambir.

Jika rencana itu dapat segera dimatangkan, mantan Bupati Belitung Timur itu menginginkan untuk membangun proyek tersebut di tahun depan. 

Berita Selengkapnya Klik di Sini

Angkasa Yudhistira - Okezone
(put)

Sumber: http://jakarta.okezone.com

Sabtu, 15 Juni 2013

Bolehkah Ban Isi Nitrogen Dicampur Angin Biasa?


 
Pengisian angin ban dengan nitrogen sudah tak asing lagi bagi pemilik kendaraan. Namun, beberapa pemilik mobil masih was-was jika di tengah jalan angin bannya berkurang. Apakah boleh dicampur angin biasa?

"Boleh saja, tidak ada pengaruhnya terhadap ban yang dipakai. Hanya saja khasiatnya hilang. Seumpama nanti mau pakai nitrogen lagi, ya dikuras dulu," ujar Yopi Karuci, pemilik toko ban dan pelek SM Motorsport di Jln. Panjang, Kebun Jeruk, Jakbar.



Hal senada disampaikan Bambang Setyono, General Manager bengkel Nawilis. Ia menambahkan, nitrogen yang sudah tercampur dengan angin biasa, bukan lagi nitrogen murni. "Kalau mau isi nitrogen lagi, ban harus dikempiskan dan divakum. Atau dibilas (diisi angin nitrogen lalu dikeluarkan lagi sampai bersih)," katanya.
"Sebenarnya angin nitrogen hampir sama dengan udara biasa di sekitar kita. Udara di sekitar kita kan terdiri dari 70% nitrogen, 20% oksigen dan 10% gas lain," jelas Bambang.

Pembentukan angin nitrogen murni setelah melalui proses penyaringan. Uap air dan oksigennya dihilangkan. Uap air yang ada pada angin biasa dapat menyebabkan pelapukan pelek.

"Oksigen bisa merusak anyaman baja di ban yang menyebabkan oksidasi, sehingga baja jadi karatan. Ini akan menimbulkan ban cepat benjol," tutur Bambang.

Nitrogen yang mempunyai sifat dingin, molekulnya lebih besar dari oksigen sehingga sulit untuk menembus pori-pori di ban. Ini membuat ban jadi tahan lama atau awet. Selain itu, "Jika pakai nitrogen, udara di dalam ban susah memuai alias lebih stabil," imbuh Yopi.

Keduanya kompak menyarankan lebih baik ban kendaraan diisi angin nitrogen. Hanya memang, jika dalam kondisi darurat dan ban isi nitrogen dicampur angin biasa, khasiat yang dimiliki angin nitrogen hilang.

Jadi, jangan ragu isi angin ban dengan nitrogen. Banyak manfaatnya.

Sumber: http://mobil.otomotifnet.com

Kamis, 13 Juni 2013

Status Hukum Ari Wibowo jadi Korban, bisa Bebas dari Jerat Hukum

http://images.detik.com/content/2013/06/13/230/214017223939_ariwibowodalem.jpg

Jakarta - Polisi menemukan bukti baru berupa rekaman CCTV dalam kasus kecelakaan yang dialami artis Ari Wibowo. Status hukum bintang sinetron 'Terlanjur Sayang' itu pun berubah dari tersangka menjadi korban.

Hal itu diungkapkan oleh Kasubdit Gakum Dirlantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono kepada wartawan saat ditemui usai melakukan olah TKP di Jalan Wolter Mangonsidi, Jakarta Selatan, Kamis (13/6/2013).

Menurut Hindarsono, bukti itu memperlihatkan bahwa Ari di posisi yang benar. "Ada bukti rekaman. Ternyata saat kejadian, beliau, pejalan kaki ini, lari membelakangi jalan. Mas Ari pada jalurnya, jadi akhirnya tertabrak. Jadi sudah jelas ada titik terang bagaimana yang bersalah atau tidak," ungkapnya.

Korban yang ditabrak Ari, seorang kakek bernama Charmadi (80) telah meninggal di RSPP, Rabu (12/6/2013) malam sekitar pukul 23.32 WIB. Menurut Hindarsono, Ari bisa dipastikan akan bebas dari jerat hukum.

"Kalau korban meninggal suatu proses hukum penyidikan akan dihentikan," tandasnya. Sebelumnya, Ari menjadi tersangka dan dijerat pasal Pasal 106 Ayat 2 dan Pasal 310 Ayat 3 dengan hukuman maksimal 5 tahun penjara.

(bar/mmu) 

Sumber: http://hot.detik.com

Perbandingan / Komparasi Mobil SUV di Tanah Air





Perbandingan / Komparasi Mobil SUV di Tanah Air
Kapasitas Mesin, Jarak Sumbu Roda, Panjang, Lebar dan Tinggi. 
SUV (Super Utility Vehicle)



1. OPEL/CHEVROLET BLAZER
Engine
4.3 L (262 cu in) Vortec 4300 V6
2.2l 4-cylinder inline Petrol (Indonesia only)
Wheelbase

2-Door: 100.5 in (2,553 mm)
4-Door: 107.0 in (2,718 mm)
Length
2-Door: 174.7 in (4,437 mm) - 177.3 in (4,503 mm)
4-Door: 181.2 in (4,602 mm) - 188.8 in (4,796 mm)
Width
67.8 in (1,722 mm)
Height
64.2 in (1,631 mm) - 67.0 in (1,702 mm)


2. TOYOTA FORTUNER
Engine
2.7 I4 L, 4.0 V6 L. 4.6 V8 L, VVT-i and Dual VVT-i Gasoline
2.5 I4 L and 3.0 I4 L and 4.5 V8 D4-D Diesel
Wheelbase
2,750 mm (108.3 in)
Length
4,710 mm (185.4 in)
Width
1,840 mm (72.4 in)
Height
1,790 mm (70.5 in) (without roof rail)



3. MITSUBISHI PAJERO
4M40 2.8L TD I4
4M41 3.2L Di-D inline 4 cylinder
6G72 3.0L V6
6G74 3.5L V6
6G75 3.8L V6
Wheelbase
4-Door: 2,780 mm (109.4 in)
2-Door: 2,545 mm (100.2 in)
Length
4-Door: 4,900 mm (192.9 in)
2-Door: 4,385 mm (172.6 in)
Width
2007-09: 1,895 mm (74.6 in)
2010-Present: 1,875 mm (73.8 in)
Height
2007-09 4-Door: 1,900 mm (74.8 in)
2007-09 2-Door: 1,880 mm (74.0 in)
2010-Present 4-Door: 1,890 mm (74.4 in)
2010-Present 2-Door: 1,840 mm (72.4 in)



4. NISSAN X-TRAIL
Engine
2.0 L MR20DE I4
2.5 L QR25DE I4
2.0 L M9R Diesel Engine I4
Wheelbase
103.5 in (2,629 mm)
Length
2008-2010: 182.3 in (4,630 mm)
2011: 4,640 mm (182.7 in)
Width
2008-2010: 70.7 in (1,796 mm)
2011-: 1,806 mm (71.1 in)
Height
2008-2010 2WD: 66.5 in (1,689 mm)
2008-2010 4WD: 69.7 in (1,770 mm)
2011- 2WD: 1,699 mm (66.9 in)
2011- 4WD: 1,780 mm (70.1 in)


5. HONDA CRV
Engine
2.4 L K24Z I4
2.0 L R20A I4
Wheelbase
103.1 in (2,619 mm)
Length
178.3 in (4,529 mm)
Width
71.6 in (1,819 mm)
Height
65.1 in (1,654 mm)


6. HYUNDAI SANTA FE
Engine
2.4 L Theta II MPI I4 174hp
2.4 L Theta II GDi I4 190hp
3.3 L Lambda II MPI V6 267hp
3.3 L Lambda II GDi V6 290hp
2.0 L Theta II Turbo I4 264hp
2.0L CRDI VGT R-Line I4 diesel 148hp
2.2L CRDI VGT R-Line I4 diesel 200hp
Wheelbase
SWB: 106.3 in (2,700 mm)
LWB: 2,800 mm (110.2 in)
Length
SWB: 184.6 in (4,689 mm)
LWB: 4,905 mm (193.1 in)
Width
74.0 in (1,880 mm)
Height
SWB: 66.1 in (1,679 mm)
LWB: 1,690 mm (66.5 in)



Sumber: Wikipedia