Joko Widodo (Foto: Dok. Okezone)
JAKARTA - Berbeda dengan Wakil Gubernur DKI
Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang terkejut dengan membludaknya Pekan
Produk Kreasi Daerah (PPKD) yang digelar di Monumen Nasional (Monas),
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa dirinya masih
ingin mengkalkulasi pengunjung PPKD.
PPKD yang digadang-gadang sebagai embrio Pekan Raya Jakarta itu, menurutnya masih menggunakan sedikit bagian dari Monas, yakni bagian barat dan selatan. Dari itu, dirinya belum mengkalkulasi berapa pengunjung yang bisa datang saat dirinya menggunakan seluruh kawasa Monas.
"Sekarang dihitung seluruh Monas bisa nampung berapa. 3 bulan lah nanti konsepnya ketemu. Biar yang PRJ (Kemayoran) sekarang sebagai pameran dagang bagus, kemudian PRJ (Pesta Rakyat Jakarta) ini nanti akan kita garap untuk yang usaha kecil, mikro dan menengah," kata Jokowi saat ditemui di kediaman Megawati, Menteng , Jakarta Pusat, Sabtu (15/6/2013).
Ketika Pemprov DKI benar-benar menggunakan seluruh kawasan Monas untuk menggelar pesta rakyat, orang nomor satu di Jakarta itu menjelaskan, tidak akan memungut biaya sewa bagi para pedagang dengan harga tinggi.
"Ya kalau bayar paling mahal ya Rp2.000. Kalau gratis itu kan beratnya di pengendalian penonton. Nanti standnya rubuh, bubar. Lalu juga kan soal kebersihan kita, juga kan cost disitu banyak," terangnya.
Sebelumnya, Ahok menjelaskan bahwa Pemprov DKI sedang mencanangkan Detail Engineering Design (DED) untuk dapat membangun parkir kendaraan dan juga stand bagi para pedagang secara underground di Monas hingga menuju Stasiun Gambir.
Jika rencana itu dapat segera dimatangkan, mantan Bupati Belitung Timur itu menginginkan untuk membangun proyek tersebut di tahun depan.
PPKD yang digadang-gadang sebagai embrio Pekan Raya Jakarta itu, menurutnya masih menggunakan sedikit bagian dari Monas, yakni bagian barat dan selatan. Dari itu, dirinya belum mengkalkulasi berapa pengunjung yang bisa datang saat dirinya menggunakan seluruh kawasa Monas.
"Sekarang dihitung seluruh Monas bisa nampung berapa. 3 bulan lah nanti konsepnya ketemu. Biar yang PRJ (Kemayoran) sekarang sebagai pameran dagang bagus, kemudian PRJ (Pesta Rakyat Jakarta) ini nanti akan kita garap untuk yang usaha kecil, mikro dan menengah," kata Jokowi saat ditemui di kediaman Megawati, Menteng , Jakarta Pusat, Sabtu (15/6/2013).
Ketika Pemprov DKI benar-benar menggunakan seluruh kawasan Monas untuk menggelar pesta rakyat, orang nomor satu di Jakarta itu menjelaskan, tidak akan memungut biaya sewa bagi para pedagang dengan harga tinggi.
"Ya kalau bayar paling mahal ya Rp2.000. Kalau gratis itu kan beratnya di pengendalian penonton. Nanti standnya rubuh, bubar. Lalu juga kan soal kebersihan kita, juga kan cost disitu banyak," terangnya.
Sebelumnya, Ahok menjelaskan bahwa Pemprov DKI sedang mencanangkan Detail Engineering Design (DED) untuk dapat membangun parkir kendaraan dan juga stand bagi para pedagang secara underground di Monas hingga menuju Stasiun Gambir.
Jika rencana itu dapat segera dimatangkan, mantan Bupati Belitung Timur itu menginginkan untuk membangun proyek tersebut di tahun depan.
Berita Selengkapnya Klik di Sini
Angkasa Yudhistira - Okezone
(put)
Berita Terkait : JKT 486
- Imbas PRJ Monas, Lalin Arah Gambir Macet Parah
- Jadi Tujuan Malam Minggu, Parkir PRJ Monas Tumpah ke Jalan
- Tarif Toilet PRJ Monas Mahal, Pengunjung Protes
- Eh, Guruh Soekarnoputra Jualan Batik di PRJ Monas
- Takut Kehujanan, Pengunjung PRJ Monas Bubar
- Duh... Monas Penuh Sampah Gara-Gara PRJ Jokowi
- Peserta PRJ Versi Jokowi di Monas Ngeluh Kepanasan
- Ahok: Saya Ingin Jakarta Jadi Model Indonesia Baru
- Ahok Tak Sangka Pengunjung PPKD Membludak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar