Inilah kekuatan lengkap TNI pada Latihan Gabungan 2014: Foto-foto, struktur komando dan skenario Latgab 2014.
Latihan Gabungan TNI 2014 pada 1 hingga 5 Juni 2014 yang dilaksanakan
 secara berangkai dengan materi Kampanye Militer di daerah latihan di 
wilayah Asem Bagus Situbondo Jawa Timur, Kawasan Samudra Hindia Bagian 
Selatan dan Bali.
Panglima
 TNI Jenderal TNI Moeldoko (kedua kiri) melakukan salam komando bersama 
KSAD Jenderal TNI Budiman (kiri), KSAL Laksamana TNI Marsetio (kedua 
kanan) dan KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia (kanan) usai 
memberikan keterangan pers soal Latihan Gabungan TNI Tahun 2014 di 
Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin (19/5). Latihan 
Gabungan TNI Geladi Lapangan akan berlangsung pada tanggal 1 – 5 Juni 
2014 di daerah latihan Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, kawasan 
Samudera Hindia bagian selatan dan Bali dengan melibatkan total sekitar 
15 ribu personel TNI yang menampilkan seluruh kemampuan tempur prajurit 
TNI beserta alutsista yang dimiliki. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.
 
Panglima Jenderal TNI Moeldoko (keempat kanan) didampingi KSAU Marsekal TNI Ida
 Bagus Putu Dunia (kanan), KSAL Laksamana TNI Marsetio (kedua kanan) 
serta Pangkostrad Letjen TNI Gatot Nurmantyo (ketiga kanan) meninjau 
kesiapan prajurit TNI jelang Latihan Gabungan di Lapangan Kolinlamil 
Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (25/5). Latihan gabungan itu diikuti oleh
 15.108 personel TNI yang terdiri dari 1.172 personel latihan posko dan 
13.936 personel latihan lapangan, dengan menampilkan seluruh kemampuan 
tempur prajurit TNI beserta alutsista yang dimiliki. ANTARA FOTO/Yudhi 
Mahatma.
 
Panglima
 Jenderal TNI Moeldoko (kedua kiri) meninjau kesiapan prajurit TNI 
jelang Latihan Gabungan di Lapangan Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, 
Minggu (25/5). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma.
 
Pada Latihan Gabungan TNI 2014 ini ditampilkan seluruh kemampuan 
tempur prajurit TNI beserta arsenal yang dimiliki. Pasukan yang terlibat
 dalam latihan yang ini ada 15.108 personel TNI. Latgab ini dilaksanakan
 dua tahap yakni pada 19 Mei-24 Mei 2014 untuk Geladi Posko, dan 1 
Juni-5 Juni 2014 untuk Geladi Lapangan di wilayah Selatan Sumatera dan 
Jawa.
“Sekitar 13.936 personel mengikuti latihan Lapangan, sementara 1.172 
personel mengikuti latihan Posko,” kata Direktur Latihan Operasi 
Gabungan, Letjen TNI Lodewijk F Paulus, di Skuadron 17 Lanud Halim 
Perdanakusuma, Jakarta, ketika menjelaskan pelaksanaan Latgab, Senin 19 
Mei pekan lalu.
Dalam Latgab ini TNI memainkan suatu operasi gabungan. Diskenariokan,
 ada suatu negara yang punya satu pangkalan yang merencanakan untuk 
menyerang Indonesia melalui dua poros besar, yakni Sumatera dan Pulau 
Jawa. “Latihan ini diasumsikan seperti itu. Kami sudah skenariokan 
terhadap musuh yang berhasil mendarat di kompleks Asem Bagus,” kata 
Lodewijk.
Latgab ini sekaligus juga untuk mewujudkan tingkat kesiapsiagaan 
operasional satuan TNI yang tinggi. Oleh sebab itu diperlukan pembinaan 
dan penyiapan kekuatan satuan TNI berdasarkan analisa perkembangan 
lingkungan strategis yang sangat dinamis.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko sendiri mengatakan latihan ini 
merupakan salah satu sarana memelihara sinergitas dua angkatan atau 
lebih dalam taktis dan teknis dan uji doktrin, dan tingkatkan daya 
tempur satuan dan ciptakan daya gentar dari ancaman.
Dalam Latgab yang mengangkat tema Komando Gabungan (Kogab) TNI ini 
dilaksanakan kampanye militer di wilayah mandala perang dalam rangka OMP
 guna menjaga kedaulatan NKRI, juga bertujuan untuk meningkatkan 
profesionalitas prajurit TNI dan satuan dalam operasi gabungan TNI untuk
 mewujudkan kesiapsiagaan prajurit.
Latgab bersasaran membangun dan mensinergikan kemampuan dan kekuatan 
antar matra, guna menjamin efektivitas dan efisiensi operasional komando
 tugas gabungan yang sewaktu-waktu dibentuk dalam menghadapi kontijensi.
Metode latihan yang digunakan yaitu Geladi Posko pada tanggal 19-24 
Mei 2014 di PMPP TNI Sentul Bogor dan Geladi Lapangan 1-5 Juni 2014 yang
 dilaksanakan secara berangkai dengan materi Kampanye Militer di daerah 
latihan di wilayah Asem Bagus Situbondo Jawa Timur, Kawasan Samudra 
Hindia Bagian Selatan dan Bali.
Struktur organisasi
Panglima
 Jenderal TNI Moeldoko (kiri) meninjau kesiapan prajurit TNI jelang 
Latihan Gabungan di Lapangan Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Minggu 
(25/5). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma.
 
Panglima
 Jenderal TNI Moeldoko (ketiga kiri) didampingi KSAL Laksamana TNI 
Marsetio (kiri) serta Pangkostrad Letjen TNI Gatot Nurmantyo (kedua 
kiri) meninjau kesiapan prajurit TNI jelang Latihan Gabungan di Lapangan
 Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (25/5). ANTARA FOTO/Yudhi 
Mahatma.
 
Prajurit
 TNI mengkuti apel kesiapan Latihan Gabungan TNI di Lapangan Kolinlamil 
Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (25/5). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma.
 
Prajurit
 TNI bersiap mengkuti apel kesiapan Latihan Gabungan TNI di Lapangan 
Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (25/5). ANTARA FOTO/Yudhi 
Mahatma.
 
Prajurit
 TNI bersiap mengkuti apel kesiapan Latihan Gabungan TNI di Lapangan 
Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (25/5). ANTARA FOTO/Yudhi 
Mahatma.
 
Pelaku Latihan Gabungan TNI  2014 telah disusun dalam organisasi 
Komando Gabungan TNI, terdiri dari beberapa Komando Tugas Gabungan dan 
Komando Satuan Tugas. Latihan gabungan besar-besaran ini juga menguji 
doktrin tempur dan perang gabungan antar matra TNI secara simultan.
Berdasar susunan organisasi, untuk direktur latihan gabungan dijabat 
Komandan Komando Pendidikan TNI AD, Letnan Jenderal TNI Lodewijk Paulus.
 Sedangkan Letnan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (panglima Kostrad) selaku
 panglima Komando Gabungan TNI.
Dia didukung Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada Indonesia di 
Kawasan Timur TNI AL, Laksamana Pertama TNI Arie Soedewo, selaku 
panglima Komando Satuan Tugas Laut Gabungan, Laksamana Pertama TNI 
Pramono Hadi sebagai panglima Komando Satuan Tugas Gabungan Amfibi, dan 
Marsekal Pertama TNI Dedy Nitakomara selaku panglima Komando Satuan 
Tugas Udara Gabungan.
Kemudian, Brigadir Jenderal TNI M Herindra (wakil Komandan Kopassus 
TNI AD) selaku panglima Komando Satuan Tugas Gabungan Pasukan Khusus, 
Brigadir Jenderal TNI (Marinir) Siswoyo Santoso (komandan Pasukan 
Marinir 1 TNI AL) selaku komandan Pasukan Pendarat, Letnan Kolonel 
Infantri Christian Tuheteru (komandan Brigade Infantri L 17/K) selaku 
panglima Komando Satuan Tugas Gabungan Lintas Udara.
Arsenal yang dikerahkan dari ketiga matra TNI kali ini, antara lain: 
49 kendaraan tempur (satu tank recconaissance, 18 tank Scorpion, enam 
tank Stormer APC, dua tank Stormer Commando, dua panser Saladin, dua 
panser Saracen angkut personel, dua panser Ferret intai, 12 panser Anoa 
angkut personel.
Selain itu, juga melibatkan satu panser Anoa Komando, satu panser 
AMB, satu panser recconaissance dan satu AVLB. 24 helikopter (empat Mil 
Mi-35P, empat Mil Mi-17V5, empat BO-105, 10 Bell-412, dia Bell-205A-1 
dengan peluncur roket, dan kanon 30 milimeter).
30 senjata berat artileri dan enam set PRS 77 dari Korps Zeni (18 
meriam 105 KH 178, empat meriam 155 KH 179, dua meriam 76/GN dan enam 
meriam Giant Bow 23 MM).
Dari TNI AL sebanyak 32 kapal perang yaitu satu kapal selam, enam 
perahu karet, dua kapal BTD, enam kapal PKR, tiga kapal KCR, satu kapal 
KCT, satu kapal LPD, tiga kapal ATF, lima kapal AT, satu BR, dan satu 
kapal PR.
Untuk mendaratkan pasukan, Korps Marinir TNI AL mengerahkan 29 tank 
BMP3F, 10 LVT 7, 36 BTR 50P dan enam kapal pendarat. Artileri medan 
Korps Marinir TNI AL juga mengerahkan delapan meriam lapangan Howitzer 
120 milimeter dan delapan kendaraan peluncur roket RM 70 Grad.
Dari TNI AU, 40 pesawat tempur diterbangkan, yaitu 32 pesawat angkut 
(16 C-130B/H Hercules, empat Boeing B-737-200/300 Surveillance, tiga 
Fokker F-28 Fellowship, empat C-295, dua CN-235, tiga CASA-212 Aviocar.
Masih diperkuat 11 helikopter berbagai tipe (NAS-332 Super Puma, 
AS-330 Puma, EC-120 Colibri), dan sebagai penggentar utama barisan 
delapan Sukhoi Su-27/30 MKI Flankers, enam F-16 Fighting Falcon, 10 Hawk
 100/200, dua F-5E/F Tiger II, 12 T-50 Golden Eagle, dua EMB-314 Super 
Tucano.
Skenario Latihan
Prajurit
 TNI berada di atas tank usai mengikuti Upacara Pembukaan Latihan 
Gabungan TNI Tahun 2014 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, 
Jakarta, Senin (19/5). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.
 
Prajurit
 TNI berada di atas tank usai mengikuti Upacara Pembukaan Latihan 
Gabungan TNI Tahun 2014 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, 
Jakarta, Senin (19/5). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.
 
Prajurit
 TNI berada di atas tank usai mengikuti Upacara Pembukaan Latihan 
Gabungan TNI Tahun 2014 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, 
Jakarta, Senin (19/5). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.
 
Prajurit
 TNI berada di atas tank usai mengikuti Upacara Pembukaan Latihan 
Gabungan TNI Tahun 2014 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, 
Jakarta, Senin (19/5). Latihan Gabungan TNI Geladi Lapangan akan 
berlangsung pada tanggal 1 – 5 Juni 2014 di daerah latihan Asembagus, 
Situbondo, Jawa Timur, kawasan Samudera Hindia bagian selatan dan Bali 
dengan melibatkan total sekitar 15 ribu personel TNI yang menampilkan 
seluruh kemampuan tempur prajurit TNI beserta alutsista yang dimiliki. 
ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/Asf/Spt/14.
 
Panglima
 TNI Jenderal TNI Moeldoko menyampaikan sambutan dan arahan pada Upacara
 Pembukaan Latihan Gabungan TNI Tahun 2014 di Pangkalan Udara Halim 
Perdanakusumah, Jakarta. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.
 
Latihan Gabungan 2014 ini dilakukan dengan berbagai skenario untuk 
menguji doktrin perang yang tegas dikatakan bersifat pre-emptive, di 
tiga mandala latihan, berakhir pada perebutan Pantai Asembagus, 
Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Di pantai dengan kombinasi medan 
latihan bisa dibilang lengkap itu, akan digelar operasi pendaratan 
amfibi Korps Marinir TNI AL lengkap dengan bantuan tembakan pantai dan 
operasi perang administrasi.
Walau dikatakan bersifat pre-emptive, namun Panglima TNI Moeldoko 
tidak menyebut secara benderang pihak luar Indonesia yang dinilai 
berpotensi menjadi ancaman, kecuali “dari luar Indonesia”.
Direktur Latihan Gabungan TNI, Letnan Jenderal TNI Lodewijk Paulus, 
mengurai secara ringkas skenario latihan terbesar TNI yang pernah 
digelar sejak Latihan Gabungan TNI pada 1983 di Pantai Cilegon, Banten 
itu.
“Diasumsikan ada kekuatan asing dari negara Musang yang mencoba 
merebut sebagian wilayah Indonesia. Mereka berpangkalan di Pulau Paju, 
sebelah barat Bengkulu. Mereka juga mengerahkan kekuatan laut dan udara 
mereka sebelum akhirnya melakukan pendudukan di Pantai Asembagus 
kompleks itu,” katanya.
Sesuai doktrin pertahanan dan penyerbuan yang dianut TNI sampai saat 
ini, kekuatan penangkal yang harus dikerahkan adalah tiga kali kekuatan 
penyerbu/agresor. “Karena yang menyerbu berkekuatan satu brigade, maka 
kami siapkan kekuatan satu divisi,” katanya.
Yang istimewa pada Latihan Gabungan 2014 Markas Besar TNI ini adalah,
 “Kami akan muntahkan semua amunisi yang kami miliki. Ada beberapa 
tujuan yang ingin diraih, mulai dari peningkatan profesionalitas 
personel, satuan, hingga efek politis penggentar,” kata Moeldoko.
Mengingat sifatnya yang sudah dinyatakan secara terbuka sebagai 
pre-emptive strike kepada kekuatan agresor, maka pemusnahan kekuatan 
agresor sejak jauh dari wilayah darat Indonesia sangat menjadi andalan.
“Peluru kendali Yakhont akan diluncurkan dari kapal perang, jarak 
jangkauannya sampai 300 kilometer dari titik peluncuran, itu sebagai 
misal,” kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, yang turut 
menyaksikan pembukaan Latihan Gabungan 2014 Markas Besar TNI itu.
Satu lagi yang baru namun tidak mungkin bisa diikuti mata telanjang 
adalah dog fight antara pesawat tempur TNI AU dengan pesawat tempur 
agresor dari negara Musang itu. Diskenariokan dalam latihan itu, dog 
fight terjadi di selatan Pulau Jawa, dekat batas terluar zone ekonomi 
eksklusif Indonesia.
“Peluru kendali yang baru kami miliki untuk Sukhoi Su-27/30 MKI akan 
kami ujicoba. Ini pertama kalinya diujicoba dalam latihan skala besar 
seperti ini,” kata Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI IB Putu Dunia.
Panglima
 TNI Jenderal TNI Moeldoko (kedua kanan) menyematkan tanda peserta 
Latihan Gabungan TNI Tahun 2014 kepada perwakilan prajurit pada Upacara 
Pembukaan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin 
(19/5). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.
 
Panglima
 TNI Jenderal TNI Moeldoko (kanan) memeriksa pasukan pada Upacara 
Pembukaan Latihan Gabungan TNI Tahun 2014 di Pangkalan Udara Halim 
Perdanakusumah, Jakarta, Senin (19/5). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.
 
Panglima
 TNI Jenderal TNI Moeldoko (kedua kiri) didampingi Pangkostrad selaku 
Panglima Komando Gabungan Latihan Gabungan TNI Letjen TNI Gatot 
Nurmantyo (kiri) memeriksa pasukan pada Upacara Pembukaan Latihan 
Gabungan TNI Tahun 2014. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.
 
Sejumlah
 prajurit Korps Marinir TNI-AL berada di atas kendaraan tempur (ranpur) 
jenis Kapa PTS dengan howitzer 105mm ketika melakukan pendaratan pada 
latihan parsial di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, 
Selasa (13/5). Latihan tersebut melibatkan material tempur seperti 8 
KRI, 10 unit BMP 3F, 3 PT 76 M, 24 unit BTR 50, 4 unit Kapa K-61, 2 unit
 Kapa PTS, 4 unit howitzer 105mm, 1 unit RM 70 grad itu sebagai kesiapan
 menjelang latihan gabungan (Latgab) TNI 2014. ANTARA FOTO/M Risyal 
Hidayat.
 
Sumber: http://simomot.com/2014/05/26/inilah-kekuatan-lengkap-tni-foto-foto-struktur-komando-dan-skenario-latgab-2014/