Tampilkan postingan dengan label TNI AL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TNI AL. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 28 Juni 2014

Latihan Gabungan TNI Tahun 2014

Inilah kekuatan lengkap TNI pada Latihan Gabungan 2014: Foto-foto, struktur komando dan skenario Latgab 2014.

Latihan Gabungan TNI 2014 pada 1 hingga 5 Juni 2014 yang dilaksanakan secara berangkai dengan materi Kampanye Militer di daerah latihan di wilayah Asem Bagus Situbondo Jawa Timur, Kawasan Samudra Hindia Bagian Selatan dan Bali.

Kekuatan lengkap TNI: Foto-foto, struktur komando dan skenario Latgab 2014
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kedua kiri) melakukan salam komando bersama KSAD Jenderal TNI Budiman (kiri), KSAL Laksamana TNI Marsetio (kedua kanan) dan KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia (kanan) usai memberikan keterangan pers soal Latihan Gabungan TNI Tahun 2014 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin (19/5). Latihan Gabungan TNI Geladi Lapangan akan berlangsung pada tanggal 1 – 5 Juni 2014 di daerah latihan Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, kawasan Samudera Hindia bagian selatan dan Bali dengan melibatkan total sekitar 15 ribu personel TNI yang menampilkan seluruh kemampuan tempur prajurit TNI beserta alutsista yang dimiliki. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

Kekuatan lengkap TNI: Foto-foto, struktur komando dan skenario Latgab 2014
Panglima Jenderal TNI Moeldoko (keempat kanan) didampingi KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia (kanan), KSAL Laksamana TNI Marsetio (kedua kanan) serta Pangkostrad Letjen TNI Gatot Nurmantyo (ketiga kanan) meninjau kesiapan prajurit TNI jelang Latihan Gabungan di Lapangan Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (25/5). Latihan gabungan itu diikuti oleh 15.108 personel TNI yang terdiri dari 1.172 personel latihan posko dan 13.936 personel latihan lapangan, dengan menampilkan seluruh kemampuan tempur prajurit TNI beserta alutsista yang dimiliki. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma.

Kekuatan lengkap TNI: Foto-foto, struktur komando dan skenario Latgab 2014
Panglima Jenderal TNI Moeldoko (kedua kiri) meninjau kesiapan prajurit TNI jelang Latihan Gabungan di Lapangan Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (25/5). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma.

Pada Latihan Gabungan TNI 2014 ini ditampilkan seluruh kemampuan tempur prajurit TNI beserta arsenal yang dimiliki. Pasukan yang terlibat dalam latihan yang ini ada 15.108 personel TNI. Latgab ini dilaksanakan dua tahap yakni pada 19 Mei-24 Mei 2014 untuk Geladi Posko, dan 1 Juni-5 Juni 2014 untuk Geladi Lapangan di wilayah Selatan Sumatera dan Jawa.
“Sekitar 13.936 personel mengikuti latihan Lapangan, sementara 1.172 personel mengikuti latihan Posko,” kata Direktur Latihan Operasi Gabungan, Letjen TNI Lodewijk F Paulus, di Skuadron 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, ketika menjelaskan pelaksanaan Latgab, Senin 19 Mei pekan lalu.
Dalam Latgab ini TNI memainkan suatu operasi gabungan. Diskenariokan, ada suatu negara yang punya satu pangkalan yang merencanakan untuk menyerang Indonesia melalui dua poros besar, yakni Sumatera dan Pulau Jawa. “Latihan ini diasumsikan seperti itu. Kami sudah skenariokan terhadap musuh yang berhasil mendarat di kompleks Asem Bagus,” kata Lodewijk.
Latgab ini sekaligus juga untuk mewujudkan tingkat kesiapsiagaan operasional satuan TNI yang tinggi. Oleh sebab itu diperlukan pembinaan dan penyiapan kekuatan satuan TNI berdasarkan analisa perkembangan lingkungan strategis yang sangat dinamis.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko sendiri mengatakan latihan ini merupakan salah satu sarana memelihara sinergitas dua angkatan atau lebih dalam taktis dan teknis dan uji doktrin, dan tingkatkan daya tempur satuan dan ciptakan daya gentar dari ancaman.
Dalam Latgab yang mengangkat tema Komando Gabungan (Kogab) TNI ini dilaksanakan kampanye militer di wilayah mandala perang dalam rangka OMP guna menjaga kedaulatan NKRI, juga bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas prajurit TNI dan satuan dalam operasi gabungan TNI untuk mewujudkan kesiapsiagaan prajurit.
Latgab bersasaran membangun dan mensinergikan kemampuan dan kekuatan antar matra, guna menjamin efektivitas dan efisiensi operasional komando tugas gabungan yang sewaktu-waktu dibentuk dalam menghadapi kontijensi.
Metode latihan yang digunakan yaitu Geladi Posko pada tanggal 19-24 Mei 2014 di PMPP TNI Sentul Bogor dan Geladi Lapangan 1-5 Juni 2014 yang dilaksanakan secara berangkai dengan materi Kampanye Militer di daerah latihan di wilayah Asem Bagus Situbondo Jawa Timur, Kawasan Samudra Hindia Bagian Selatan dan Bali.

Struktur organisasi

Kekuatan lengkap TNI: Foto-foto, struktur komando dan skenario Latgab 2014
Panglima Jenderal TNI Moeldoko (kiri) meninjau kesiapan prajurit TNI jelang Latihan Gabungan di Lapangan Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (25/5). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma.

Kekuatan lengkap TNI: Foto-foto, struktur komando dan skenario Latgab 2014
Panglima Jenderal TNI Moeldoko (ketiga kiri) didampingi KSAL Laksamana TNI Marsetio (kiri) serta Pangkostrad Letjen TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri) meninjau kesiapan prajurit TNI jelang Latihan Gabungan di Lapangan Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (25/5). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma.

Kekuatan lengkap TNI: Foto-foto, struktur komando dan skenario Latgab 2014
Prajurit TNI mengkuti apel kesiapan Latihan Gabungan TNI di Lapangan Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (25/5). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma.

Kekuatan lengkap TNI: Foto-foto, struktur komando dan skenario Latgab 2014
Prajurit TNI bersiap mengkuti apel kesiapan Latihan Gabungan TNI di Lapangan Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (25/5). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma.

Kekuatan lengkap TNI: Foto-foto, struktur komando dan skenario Latgab 2014
Prajurit TNI bersiap mengkuti apel kesiapan Latihan Gabungan TNI di Lapangan Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (25/5). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma.

Pelaku Latihan Gabungan TNI  2014 telah disusun dalam organisasi Komando Gabungan TNI, terdiri dari beberapa Komando Tugas Gabungan dan Komando Satuan Tugas. Latihan gabungan besar-besaran ini juga menguji doktrin tempur dan perang gabungan antar matra TNI secara simultan.
Berdasar susunan organisasi, untuk direktur latihan gabungan dijabat Komandan Komando Pendidikan TNI AD, Letnan Jenderal TNI Lodewijk Paulus. Sedangkan Letnan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (panglima Kostrad) selaku panglima Komando Gabungan TNI.
Dia didukung Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada Indonesia di Kawasan Timur TNI AL, Laksamana Pertama TNI Arie Soedewo, selaku panglima Komando Satuan Tugas Laut Gabungan, Laksamana Pertama TNI Pramono Hadi sebagai panglima Komando Satuan Tugas Gabungan Amfibi, dan Marsekal Pertama TNI Dedy Nitakomara selaku panglima Komando Satuan Tugas Udara Gabungan.
Kemudian, Brigadir Jenderal TNI M Herindra (wakil Komandan Kopassus TNI AD) selaku panglima Komando Satuan Tugas Gabungan Pasukan Khusus, Brigadir Jenderal TNI (Marinir) Siswoyo Santoso (komandan Pasukan Marinir 1 TNI AL) selaku komandan Pasukan Pendarat, Letnan Kolonel Infantri Christian Tuheteru (komandan Brigade Infantri L 17/K) selaku panglima Komando Satuan Tugas Gabungan Lintas Udara.
Arsenal yang dikerahkan dari ketiga matra TNI kali ini, antara lain: 49 kendaraan tempur (satu tank recconaissance, 18 tank Scorpion, enam tank Stormer APC, dua tank Stormer Commando, dua panser Saladin, dua panser Saracen angkut personel, dua panser Ferret intai, 12 panser Anoa angkut personel.
Selain itu, juga melibatkan satu panser Anoa Komando, satu panser AMB, satu panser recconaissance dan satu AVLB. 24 helikopter (empat Mil Mi-35P, empat Mil Mi-17V5, empat BO-105, 10 Bell-412, dia Bell-205A-1 dengan peluncur roket, dan kanon 30 milimeter).
30 senjata berat artileri dan enam set PRS 77 dari Korps Zeni (18 meriam 105 KH 178, empat meriam 155 KH 179, dua meriam 76/GN dan enam meriam Giant Bow 23 MM).
Dari TNI AL sebanyak 32 kapal perang yaitu satu kapal selam, enam perahu karet, dua kapal BTD, enam kapal PKR, tiga kapal KCR, satu kapal KCT, satu kapal LPD, tiga kapal ATF, lima kapal AT, satu BR, dan satu kapal PR.
Untuk mendaratkan pasukan, Korps Marinir TNI AL mengerahkan 29 tank BMP3F, 10 LVT 7, 36 BTR 50P dan enam kapal pendarat. Artileri medan Korps Marinir TNI AL juga mengerahkan delapan meriam lapangan Howitzer 120 milimeter dan delapan kendaraan peluncur roket RM 70 Grad.
Dari TNI AU, 40 pesawat tempur diterbangkan, yaitu 32 pesawat angkut (16 C-130B/H Hercules, empat Boeing B-737-200/300 Surveillance, tiga Fokker F-28 Fellowship, empat C-295, dua CN-235, tiga CASA-212 Aviocar.
Masih diperkuat 11 helikopter berbagai tipe (NAS-332 Super Puma, AS-330 Puma, EC-120 Colibri), dan sebagai penggentar utama barisan delapan Sukhoi Su-27/30 MKI Flankers, enam F-16 Fighting Falcon, 10 Hawk 100/200, dua F-5E/F Tiger II, 12 T-50 Golden Eagle, dua EMB-314 Super Tucano.

Skenario Latihan

Kekuatan lengkap TNI: Foto-foto, struktur komando dan skenario Latgab 2014
Prajurit TNI berada di atas tank usai mengikuti Upacara Pembukaan Latihan Gabungan TNI Tahun 2014 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin (19/5). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

Kekuatan lengkap TNI: Foto-foto, struktur komando dan skenario Latgab 2014
Prajurit TNI berada di atas tank usai mengikuti Upacara Pembukaan Latihan Gabungan TNI Tahun 2014 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin (19/5). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

Kekuatan lengkap TNI: Foto-foto, struktur komando dan skenario Latgab 2014
Prajurit TNI berada di atas tank usai mengikuti Upacara Pembukaan Latihan Gabungan TNI Tahun 2014 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin (19/5). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

Kekuatan lengkap TNI: Foto-foto, struktur komando dan skenario Latgab 2014
Prajurit TNI berada di atas tank usai mengikuti Upacara Pembukaan Latihan Gabungan TNI Tahun 2014 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin (19/5). Latihan Gabungan TNI Geladi Lapangan akan berlangsung pada tanggal 1 – 5 Juni 2014 di daerah latihan Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, kawasan Samudera Hindia bagian selatan dan Bali dengan melibatkan total sekitar 15 ribu personel TNI yang menampilkan seluruh kemampuan tempur prajurit TNI beserta alutsista yang dimiliki. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/Asf/Spt/14.

Kekuatan lengkap TNI: Foto-foto, struktur komando dan skenario Latgab 2014
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyampaikan sambutan dan arahan pada Upacara Pembukaan Latihan Gabungan TNI Tahun 2014 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

Latihan Gabungan 2014 ini dilakukan dengan berbagai skenario untuk menguji doktrin perang yang tegas dikatakan bersifat pre-emptive, di tiga mandala latihan, berakhir pada perebutan Pantai Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Di pantai dengan kombinasi medan latihan bisa dibilang lengkap itu, akan digelar operasi pendaratan amfibi Korps Marinir TNI AL lengkap dengan bantuan tembakan pantai dan operasi perang administrasi.
Walau dikatakan bersifat pre-emptive, namun Panglima TNI Moeldoko tidak menyebut secara benderang pihak luar Indonesia yang dinilai berpotensi menjadi ancaman, kecuali “dari luar Indonesia”.
Direktur Latihan Gabungan TNI, Letnan Jenderal TNI Lodewijk Paulus, mengurai secara ringkas skenario latihan terbesar TNI yang pernah digelar sejak Latihan Gabungan TNI pada 1983 di Pantai Cilegon, Banten itu.
“Diasumsikan ada kekuatan asing dari negara Musang yang mencoba merebut sebagian wilayah Indonesia. Mereka berpangkalan di Pulau Paju, sebelah barat Bengkulu. Mereka juga mengerahkan kekuatan laut dan udara mereka sebelum akhirnya melakukan pendudukan di Pantai Asembagus kompleks itu,” katanya.
Sesuai doktrin pertahanan dan penyerbuan yang dianut TNI sampai saat ini, kekuatan penangkal yang harus dikerahkan adalah tiga kali kekuatan penyerbu/agresor. “Karena yang menyerbu berkekuatan satu brigade, maka kami siapkan kekuatan satu divisi,” katanya.
Yang istimewa pada Latihan Gabungan 2014 Markas Besar TNI ini adalah, “Kami akan muntahkan semua amunisi yang kami miliki. Ada beberapa tujuan yang ingin diraih, mulai dari peningkatan profesionalitas personel, satuan, hingga efek politis penggentar,” kata Moeldoko.
Mengingat sifatnya yang sudah dinyatakan secara terbuka sebagai pre-emptive strike kepada kekuatan agresor, maka pemusnahan kekuatan agresor sejak jauh dari wilayah darat Indonesia sangat menjadi andalan.
“Peluru kendali Yakhont akan diluncurkan dari kapal perang, jarak jangkauannya sampai 300 kilometer dari titik peluncuran, itu sebagai misal,” kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, yang turut menyaksikan pembukaan Latihan Gabungan 2014 Markas Besar TNI itu.
Satu lagi yang baru namun tidak mungkin bisa diikuti mata telanjang adalah dog fight antara pesawat tempur TNI AU dengan pesawat tempur agresor dari negara Musang itu. Diskenariokan dalam latihan itu, dog fight terjadi di selatan Pulau Jawa, dekat batas terluar zone ekonomi eksklusif Indonesia.
“Peluru kendali yang baru kami miliki untuk Sukhoi Su-27/30 MKI akan kami ujicoba. Ini pertama kalinya diujicoba dalam latihan skala besar seperti ini,” kata Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI IB Putu Dunia.

Kekuatan lengkap TNI: Foto-foto, struktur komando dan skenario Latgab 2014
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kedua kanan) menyematkan tanda peserta Latihan Gabungan TNI Tahun 2014 kepada perwakilan prajurit pada Upacara Pembukaan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin (19/5). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

Kekuatan lengkap TNI: Foto-foto, struktur komando dan skenario Latgab 2014
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kanan) memeriksa pasukan pada Upacara Pembukaan Latihan Gabungan TNI Tahun 2014 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin (19/5). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.
Kekuatan lengkap TNI: Foto-foto, struktur komando dan skenario Latgab 2014
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kedua kiri) didampingi Pangkostrad selaku Panglima Komando Gabungan Latihan Gabungan TNI Letjen TNI Gatot Nurmantyo (kiri) memeriksa pasukan pada Upacara Pembukaan Latihan Gabungan TNI Tahun 2014. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

Kekuatan lengkap TNI: Foto-foto, struktur komando dan skenario Latgab 2014
Sejumlah prajurit Korps Marinir TNI-AL berada di atas kendaraan tempur (ranpur) jenis Kapa PTS dengan howitzer 105mm ketika melakukan pendaratan pada latihan parsial di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Selasa (13/5). Latihan tersebut melibatkan material tempur seperti 8 KRI, 10 unit BMP 3F, 3 PT 76 M, 24 unit BTR 50, 4 unit Kapa K-61, 2 unit Kapa PTS, 4 unit howitzer 105mm, 1 unit RM 70 grad itu sebagai kesiapan menjelang latihan gabungan (Latgab) TNI 2014. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Sumber: http://simomot.com/2014/05/26/inilah-kekuatan-lengkap-tni-foto-foto-struktur-komando-dan-skenario-latgab-2014/

Jumat, 27 Juni 2014

Pemerintah Tambah Terus Kapal Selam untuk TNI-AL

Pemerintah Tambah Terus Kapal Selam untuk TNI-AL

Heli Bell 412 EP milik Skuadron Udara 400 Wing Udara 1 Puspenerbal bermanuver di atas Kapal Selam KRI Nanggala-402, saat Latihan Kerja Sama Taktis KRI dan Pesawat Udara 2014 di Laut Jawa di utara Tuban, Jatim, Selasa (6/5/2014). (Antara/Eric Ireng)
Heli Bell 412 EP milik Skuadron Udara 400 Wing Udara 1 Puspenerbal bermanuver di atas Kapal Selam KRI Nanggala-402, saat Latihan Kerja Sama Taktis KRI dan Pesawat Udara 2014 di Laut Jawa di utara Tuban, Jatim, Selasa (6/5/2014). (Antara/Eric Ireng)

Metrotvnews.com, Surabaya: Pemerintah akan menambah jumlah kapal selam yang dimiliki TNI-AL dengan menambah tiga kapal selam lagi dari dua kapal selam yang sudah dimiliki.

"Saat ini sudah memiliki dua, sekarang dalam proses penyelesaian produksi kapal selam tiga lagi. Kami akan tambah terus," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro kepada wartawan di sela-sela serah terima Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 Meter di dermaga Ujung PT PAL Surabaya, Rabu (28/5/2014).

Menurutnya, pemerintah berkomitmen  menambah jumlah kapal selam yang dimiliki TNI-AL. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menambah kemampuan pertahanan laut yang dimiliki TNI-AL.

"Saat ini kami kembangkan kapal selam dari Jerman untuk seri 209. Kita juga sedang bangun tiga kapal selam dari Korea," kata Purnomo,

Untuk memenuhi batas minimal kekuatan laut, pemerintah akan membeli sebanyak 15-18 kapal selam baru. Selain Jerman, beberapa negara juga telah menawarkan kapal selam baru di antaranya dari Rusia, Prancis, serta Swedia.

Untuk Rusia, kapal selam yang ditawarkan adalah jenis Kilo Class dengan efek penangkal bebas yang cukup baik karena dilengkapi senjata seperti peluru kendali, torpedo, antiranjau, dan antipeluru kendali, serta rudal dengan daya jelajah hingga 300 kilo meter.

"Kami sudah tinjau dan kelihatannya yang dari Rusia ini tidak pas dengan medan yang kita miliki. Karenannya, pemerintah saat ini masih mengandalkan pembuatan kapal selam dari Korea," ujarnya.

Untuk tiga kapal selam yang saat ini diproduksi galangan Korea, satu di antaranya dibangun dengan bekerja sama antara galangan Korea dan PT PAL dengan cara transfer teknologi.

"Kami lebih suka jika pemenuhan kapal selam ini diproduksi PT PAL karena ada kegiatan ekonomi yang menguntungkan bagi tenaga kerja dalam negeri," kata Purnomo.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio mengatakan, saat ini TNI-AL hanya memiliki dua kapal selam.

Diharapkan, tiga kapal selam yang dibangun bekerja sama dengan Korea segera rampung sehingga bisa menambah kekuatan yang dimiliki TNI-AL. "Kami punya dua, sekarang bangun lagi tiga, dan nanti akan kami bangun lagi tiga sehingga kekuatan minimum sudah kita miliki," katanya.
(Hnr)

Sumber: http://news.metrotvnews.com/read/2014/05/29/246993/pemerintah-tambah-terus-kapal-selam-untuk-tni-al




“Reinkarnasi” Kapal Selam TNI-AL


Kompasiana (MI) : Modernisasi Alutsista TNI di umpamakan layaknya seperti “gadis yang tengah diperebutkan  oleh banyak pemuda”. Perumpamaan ini terkait atas begitu banyaknya negara yang ingin menawarkan kerjasama pertahanan maupun latihan militer. Mulai dari Korea selatan yang melakukan ToT dan Hibah Alutsista, begitu pula Cina yang juga melakukan ToT, Rusia yang memberikan State Credit, AS yang memberikan hibah Alutsista, Pakistan dan Inggris yang datang menawarkan Alutsista canggihnya, Turki yang ingin megajak kerjasama membagun industri Pertahanan,hingga yang terakhir dan terbaru , dari Korea Utara,akan menawarkan kemitraan untuk membangun kapal selam mini. Hal ini terkait pada saat kedatangan dan kinjungan kenegaraan oleh Presiden Korea Utara, Kim Yong Nam pada saat kunjungan kenegaraan atas undangan Presiden SBY beberapa waktu yang lalu.


Yang menjadi Istimewa,di mana Hubungan  kedua Korea saat ini dalam keadaan yang memanas, Korea Selatan dan Korea Utara, berusaha menjalin dan mempererat hubungan dan kerjasama Militer dengan Indonesia. Secara bersamaan keduanya menawarkan produk militer yang sama yakni Kapal Selam. Hanya saja untuk Korea Selatan kontrak pembuatan Kapal Selam tipe 209 Changbogo telah di lakukan dengan melakiukan ToT kepada PT PAL. Sementara Korea Utara  masih dalam tahap penjajakan untuk menawarkan Mini Submarine atau Litoral Submarine. Entah suatu kebetulan atau tidak, tapi hal ini menjadi yang sangat istimewa. Ya, sangat istimewa untuk Indonesia. Betapa Indonesia di maknai sebagai negara yang dianggap berpengaruh untuk kawasan regional dan mitra strategis untuk membangun kerjasama di bidang Pertahanan dan pengembangan industri strategis di bidang Militer.


Kekuatan Korps Hiu Kencana TNI-AL dengan Armada Kapal Selamnya di era 60an begitu di takuti dan di segani di belahan Bumi Bagian Selatan, hingga membuat Belanda harus angkat kaki dari Pulau Irian pada saat operasi  TRIKORA atau membuat India mengurungkan niatnya untuk konfrontasi dengan Pakistan, Hal ini merupakan contoh sukses misi dari Korps Hiu Kencana. Dengan kekuatan 12 Unit Kapal Selam dari Whiskey Class  yang memakai nama senjata – senjata para Ksatria dan Dewa dalam dunia Pewayangan menambah angkernya Korps ini. KRI Cakra,  KRI Nenggala, KRI Pasopati, KRI Tjandrasa, KRI Aludra hingga KRI Nagabanda adalah nama –nama yang memperkuat Armada Kapal Selam TNI-AL. Dengan Armada Kapal Selam yang dimiliki oleh TNI-AL ini menjadi posisi tawar tinggi dalam langkah diplomasi militer hingga membuat Belanda berpikir seribu kali untuk terus menjejakkan kakinya di Bumi Cendrawaih Irian,bahkan sekutu utama Belanda yaitu AS, Inggris dan Australia berpikir ulang bila ingin menghadapi kekuatan TNI pada saat itu.


Namun era sekarang ini  kenyataannya  tidak sekemilau Kencana yaang di miliki oleh Korps Kapal Selam TNI- AL ini. Dengan luas wilayah 2/3 yang di kelilingi Lautan dan Samudera, tentunya amatlah tidak seimbang tugas yang harus di emban oleh Korps ini. Dengan hanya mengandalkan pada 2 unit Kapal Selam U-209 Class tentunya mustahil bisa mencover tugas yang ada. Adalah “miris” kalau kita membandingkan dengan kapal selam yang di miliki oleh Negara-Negara ASEAN. bila Singapura bisa di perkuat dengan 4 unit Sjoorman Class dari Swedia, Malaysia yang diperkuat dengan  2 unit Scorpene Class dari Prancis, Vietnam yang akan diperkuat menjadi  6 unit Kilo Class dari Rusia hingga Australia yang sudah dilengkapi Collin Class. Belum Negara adidaya Asia Bagian Selatan,India yang sudah  di perkuat dengan puluhan  Kilo Class bahkan melangkah lebih maju dengan mengembangkan Kapal Selam Nuklir Nerpa Class ( Akula II ). Apalagi kalau kita membandingkan dengan RRC yang siap menjulurkan Lidah Naganya hingga Ke Laut Cina Selatan.


Menyikapi perkembangan Regional yang terjadi saat ini dan memperhatikan peningkatan militer maritim masing – masing negara di kawasan ini, alangkah bijaknya TNI-AL khususya Korp  Hiu Kencana melakukan reinkarnasi kembali akan hadirnya Monster Bawah Laut ini. Dengan menambahkan kekuatan kembali 12 – 14 unit Kapal Selam.tentunya Kita tidak ingin kekuatan Kapal Selam yang hanya bertumpu pada KRI Cakra Dan KRI Nanggala saja atau 3 unit Changbogo Class yang sedang dikerjakan. Kita masih ingin nama-nama Senjata para Ksatria dan Dewa Kembali melekat pada Kapal Selam TNI-AL.  Ada penawaran  yang datang dari Rusia yang siap dengan State Creditnya, tinggal tunjuk dengan pilihan dari Kilo Class,Lada Class hingga Amur Class. Atau Negaranya “Mbahnya Kapal Selam”, Jerman. Dengan memilih di antara U-212 Class,U-214 Class ,U-216 Class hingga Dolphin Class seperti yang di miliki oleh AL Israel. Dengan penawaran yang sudah tersedia ini, merupakan pilihan yang bijak untuk mempercepat dalam memodernisasi Alutsista Korps Hiu Kencana TNI-AL sekaligus untuk mengimbangi kekuatan kapal selam yang dimiliki oleh negara-negara sekitar NKRI.


Selain dengan pilihan jenis Kapal Selam yang ada, tentunya kemandirian yang di jalankan bersama “Negeri Ginseng”, Korea Selatan  patutlah kita berikan apresiasi kepada Kemenhan dan TNI melalui PT PAL. Kita berharap PT PAL dan BUMNIS yang telibat bukan hanya mampu membuat Changbogo Class tapi juga bisa terlibat  dalam “Join Production” dalam pembuatan DSX-3000 Class yang tengah dikembangkan oleh DSNE Korsel. Bukan hal yang tidak mungkin dalam tahun 2024 mendatang dengan komitmen yang kuat dan Konsiten dalam Kebijakan Pertahanan dalam MEF Tahap II dan III, 12 hingga 14 unit Kapal Selam bisa Reinkarnasi kembali untuk memperkuat Korps Hiu Kencana TNI-AL. Dari Selat Malaka  di Bagian Barat hingga Laut Arafuru yang dalam di Bagian Timur atau dari Laut Sulawesi di Bagian Utara hingga ke Bagian Selatan Samudera Indonesia tidak sejengkal pun lepas dari pengamatan dan pengawasan periskop milik “Siluman Bawah Laut” TNI-AL.


Dengan “Tabah Sampai Akhir” sesuai mottonya, Korps Hiu Kencana  TNI-AL siap menjaga dan mengamankan Ibu Pertiwi hingga titik darah penghabisan. Semoga Korps Hiu Kencana semakin berkilau di masa yang akan datang dari satuan menuju Armada …….


Jalesveva Jayamahe Korps Hiu Kencana TNI-AL.
Sumber : Kompasiana 

Gambar tambahan...