1. Prabowo Subianto
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto Djojohadikusumo (lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951; umur 62 tahun) adalah seorang pengusaha, politisi, dan mantan perwira TNI Angkatan Darat. Ia menempuh pendidikan dan jenjang karier militer selama 28 tahun sebelum berkecimpung dalam bisnis dan politik. Bersama Hatta Rajasa, ia maju sebagai calon Presiden Indonesia ke-7 dalam pemilihan umum presiden Indonesia 2014.
Lahir di Jakarta, masa kecil Prabowo putra begawan ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo banyak dilewatkan di luar negeri bersama orangtuanya. Minatnya pada dunia militer dipengaruhi figur paman Soebianto Djojohadikusumo yang gugur dalam Pertempuran Lengkong 1946. Keluar sebagai lulusan terbaik Akademi Militer tahun 1974, Prabowo mencatatkan diri sebagai komandan termuda saat mengikuti operasi Tim Nanggala di Timor Timur. Kariernya melejit setelah menjabat Wakil Detasemen Penanggulangan Teror Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada 1983. Merengkuh jabatan Komandan Kopassus pada 1995, selang setahun ia dipromosikan sebagai Komandan Jenderal Kopasus, memimpin operasi pembebasan sandera Mapenduma. Terakhir, ia bertugas sebagai Panglima Kostrad dua bulan sampai kejatuhan Presiden Soeharto pada Mei 1998.
Setelah tidak aktif dalam dinas militer, Prabowo menghabiskan waktu di Yordania dan beberapa negera Eropa. Ia menekuni dunia bisnis, mengikuti adiknya Hashim Djojohadikusumo
yang pengusaha minyak. Bisnis Prabo meliputi sedikitnya 27 perusahaan
yang bergerak di sektor berbeda. Kembali ke Tanah Air, ia berkecimpung
dalam politik. Pada 2008, ia bersama rekannya mengukuhkan pembentukan Partai Gerakan Indonesia Raya.
Lewat jalur perhimpunan, Prabowo merangkul petani, pedagang pasar
tradisional, dan kegiatan pencak silat Indonesia. Selama dua periode, ia
memimpin Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sejak 2004.
Selengkapnya... dari http://id.wikipedia.org/wiki/Prabowo_Subianto
- 1 Kehidupan pribadi
- 2 Karier militer
- 3 Karier bisnis
- 4 Organisasi nonpemerintah
- 5 Karier politik
- 6 Gelar kehormatan
- 7 Kegiatan filantropis
- 8 Citra personal
- 9 Kontroversi
2. Joko Widodo
Joko Widodo atau Jokowi (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961; umur 52 tahun) adalah politikus Indonesia dan Gubernur DKI Jakarta. Ia adalah mantan Wali Kota Surakarta (Solo) dari tahun 2005 sampai 2012 didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota. Dua tahun sementara menjalani periode keduanya di Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk memasuki pemilihan Gubernur DKI Jakarta bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Walaupun pada masa kecilnya pernah tergusur sebanyak tiga kali, ia mampu diterima di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada dan setelah lulus berhasil menjadi pengusaha furnitur. Setelah itu, karier politiknya dimulai dengan menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun 2005. Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah kota Surakarta menjadi kota pariwisata, budaya, dan batik. Di bawah kepemimpinannya, bus Batik Solo Trans diperkenalkan, berbagai kawasan seperti Jalan Slamet Riyadi dan Ngarsopuro diremajakan, dan Solo menjadi tuan rumah berbagai acara internasional. Selain itu, Jokowi juga dikenal akan pendekatannya dalam merelokasi pedagang kaki lima yang "memanusiakan manusia". Berkat pencapaiannya ini, pada tahun 2010 ia terpilih lagi dengan suara melebihi 90%. Kemudian, pada tahun 2012, ia dicalonkan oleh PDI-P sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangkan Pilkada Jakarta 2012,
dan kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang
pemimpin yang "baru" dan "bersih", meskipun umurnya sudah lebih dari
lima puluh tahun.
Ia akan menjabat selama lima tahun dan berakhir pada tahun 2017. Selama
menjabat sebagai gubernur, ia melancarkan berbagai program seperti Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar, lelang jabatan, pembangunan Angkutan Massal Cepat (MRT) dan Monorel, pengembalian fungsi waduk dan sungai, serta penyediaan ruang terbuka hijau.
Semenjak terpilih sebagai gubernur, popularitasnya melambung tinggi dan ia terus menjadi sorotan media.Akibatnya, muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden untuk pemilihan umum presiden Indonesia 2014. Ditambah lagi, hasil survei menunjukkan bahwa nama Jokowi terus diunggulkan. Pada awalnya, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa ia tidak akan mengumumkan Calon Presiden PDI-P sampai setelah pemilihan umum legislatif 9 April 2014.
Namun, pada tanggal 14 Maret 2014, Jokowi telah menerima mandat dari
Megawati untuk maju sebagai calon presiden dari PDI-P, tiga minggu
sebelum pemilihan umum legislatif dan dua hari sebelum kampanye.
Selengkapnya... dari http://id.wikipedia.org/wiki/Joko_Widodo
- 1 Masa kecil
- 2 Masa kuliah dan berwirausaha
- 3 Wali Kota Surakarta
- 4 Gubernur DKI Jakarta
- 4.1 Pilkada 2012 putaran kedua
- 4.2 Pasca Pilkada 2012
- 4.3 Pengambilalihan Sumber Daya Air
- 4.4 Peningkatan upah minimum provinsi
- 4.5 Pembenahan transportasi umum
- 4.6 Rotasi jabatan
- 4.7 Banjir tahunan Jakarta
- 4.8 Pembenahan saluran air
- 4.9 Pembenahan permukiman
- 4.10 Pembenahan pendidikan dan kesehatan
- 4.11 Jakarta sebagai Kota Festival
- 4.12 Pembenahan tata kota
- 4.13 Reformasi keuangan dan anggaran
- 5 Calon presiden
- 6 Agama
- 7 Penghargaan
- 8 Gaya kepemimpinan
- 9 Gaya kampanye
- 10 Citra politik
- 11 Sorotan media internasional
- 12 Kontroversi
Informasi Keluarga Jokowi
KARANGANYAR - Selama
ini publik hanya mengetahui kehidupan capres yang diusung Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) saat dewasa
hingga karirnya di dunia politik. Namun, ternyata publik belum banyak
yang mengetahui kehidupan keluarga mantan Wali Kota Solo ini sebenarnya.
Mulai dari kehidupan keluarga Jokowi yang ternyata bukan berasal dari keluarga tak mampu yang selama ini selalu menjadi ikon kesederhanaan Jokowi. Termasuk, keluarga Jokowi yang ternyata belum pernah sekalipun merasakan sakitnya digusur, yang selama ini banyak beredar.
Dusun Kauman Desa Kragen, Gondangrejo, Karanganyar, sebuah desa kecil yang berjarak 25 KM dari pusat Kota Karanganyar atau 15 KM dari Kota Solo, di sinilah keluarga besar Jokowi tinggal.
Tak sulit untuk menemukan dimana keluarga Jokowi ini tinggal. Saat tiba di desa ini, mayoritas warga sudah pasti tahu dimana keluarga Jokowi tinggal. Namun sayangnya, Heru Purnomo adik bungsu dari ayah Jokowi yang masih bertahan tinggal di desa tersebut dengan membuka toko serba ada, tengah tidak berada di rumah.
Tiba di kediaman mantan bayan (Kepala Dusun) Kragan Marbi (80). Setelah mengutarakan maksud dan kedatangan, Marbi menceritakan kalau dahulu dirinya tersebut anak buah kakek dari Jokowi, Wiryo Miharjo.
Menurut Marbi, kalau ada yang mengatakan bila Jokowi berasal dari keluarga tak mampu, salah besar. Sebab, saat masih hidup, kakek Jokowi yang asli Karanganyar ini dahulunya adalah seorang Kepala Desa.
"Wiryo Miharjo orang terpandang di desa ini. Beliau Kepala Desa di tempat ini. Bahkan Wiryo itu bisa dikatakan Kepala Desa seumur hidup. Saya tahu pasti itu, karena saya dulunya bawahan Wiryo," papar Marbi saat ditemui di kediamannya, di Dusun Kauman Desa Kragen, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (27/5/2014).
Marbi mengatakan selain Wiji ayah dari Jokowi, Wiryo Miharjo memiliki lima orang anak yaitu Wahyono, Mulyono, JokO Sudarsono, Heru Purnomo. Dan ayah Jokowi sendiri,Wiji merupakan anak tertua dari lima bersaudara tersebut.
Menurut Marbi, meskipun memiliki lima orang anak, Wiryo Miharjo tak kesulitan dalam menafkahi. Pasalnya seluruh anak-anak Wiryo, termasuk ayah Jokowi diberi satu persatu warisan.
"Ayah Jokowi sendiri, Wiji, diberi selepan (penggilingan padi) sebelum akhirnya selepan itu dijual ke saya pada tahun 1977 seharga Rp6 juta. Penggilingan padi itu dijual bukan karena kesulitan ekonomi, tapi karena Wiji pindah ke Sumber Solo, sekitar 30 tahun yang lalu," paparnya.
Meskipun Wiji telah menjual penggilingan padi, namun Wiryo Miharjo tetap memberikan modal kepada Wiji. Hanya saja, Marbi tak mengetahui pasti usaha apa yang diberikan Wiryo kepada anak tertuanya tersebut.
Yang Marbi tahu, Wiji selanjutnya pindah dari Karanganyar menuju tempat tinggalnya saat ini di sekitar Balaikambang hingga sekarang.
"Terus terang saya kaget waktu dengar kalau katannya Jokowi tiga kali digusur. Setahu saya, sejak pindah hingga saat ini, rumahnya tidak pernah pindah-pindah. Ya di situ terus. Kalau tidak salah di depannya sekarang ada garasi bus Damri," ungkapnya.
Hal senada diutarakan warga lainnya Kasurin (60) yang mengaku sangat akrab dengan Wiji, ayah Jokowi. Meskipun bukan teman seumuran dengan Wiji, karena Wiji anak kepala desa dimana dirinya tinggal, praktis sebagai warga biasa merasa bangga bisa berteman dengannya.
"Yen wong jowo bilang, keluargane Jokowi, si Wiji kui balung gajah. Ora bener yen ono sing ngomong keluargane Jokowi kui wong ora mampu. Bondone tanah okeh ning endi-endi. (Kalau orang jawa bilang, keluarganya Jokowi, si Wiji (ayah Jokowi) itu dari keluarga mampu. Tidak benar kalau ada yang bilang keluarganya Jokowi orang tidak mampu. Harta tanah banyak dan ada dimana-mana)," paparnya.
Mulai dari kehidupan keluarga Jokowi yang ternyata bukan berasal dari keluarga tak mampu yang selama ini selalu menjadi ikon kesederhanaan Jokowi. Termasuk, keluarga Jokowi yang ternyata belum pernah sekalipun merasakan sakitnya digusur, yang selama ini banyak beredar.
Dusun Kauman Desa Kragen, Gondangrejo, Karanganyar, sebuah desa kecil yang berjarak 25 KM dari pusat Kota Karanganyar atau 15 KM dari Kota Solo, di sinilah keluarga besar Jokowi tinggal.
Tak sulit untuk menemukan dimana keluarga Jokowi ini tinggal. Saat tiba di desa ini, mayoritas warga sudah pasti tahu dimana keluarga Jokowi tinggal. Namun sayangnya, Heru Purnomo adik bungsu dari ayah Jokowi yang masih bertahan tinggal di desa tersebut dengan membuka toko serba ada, tengah tidak berada di rumah.
Tiba di kediaman mantan bayan (Kepala Dusun) Kragan Marbi (80). Setelah mengutarakan maksud dan kedatangan, Marbi menceritakan kalau dahulu dirinya tersebut anak buah kakek dari Jokowi, Wiryo Miharjo.
Menurut Marbi, kalau ada yang mengatakan bila Jokowi berasal dari keluarga tak mampu, salah besar. Sebab, saat masih hidup, kakek Jokowi yang asli Karanganyar ini dahulunya adalah seorang Kepala Desa.
"Wiryo Miharjo orang terpandang di desa ini. Beliau Kepala Desa di tempat ini. Bahkan Wiryo itu bisa dikatakan Kepala Desa seumur hidup. Saya tahu pasti itu, karena saya dulunya bawahan Wiryo," papar Marbi saat ditemui di kediamannya, di Dusun Kauman Desa Kragen, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (27/5/2014).
Marbi mengatakan selain Wiji ayah dari Jokowi, Wiryo Miharjo memiliki lima orang anak yaitu Wahyono, Mulyono, JokO Sudarsono, Heru Purnomo. Dan ayah Jokowi sendiri,Wiji merupakan anak tertua dari lima bersaudara tersebut.
Menurut Marbi, meskipun memiliki lima orang anak, Wiryo Miharjo tak kesulitan dalam menafkahi. Pasalnya seluruh anak-anak Wiryo, termasuk ayah Jokowi diberi satu persatu warisan.
"Ayah Jokowi sendiri, Wiji, diberi selepan (penggilingan padi) sebelum akhirnya selepan itu dijual ke saya pada tahun 1977 seharga Rp6 juta. Penggilingan padi itu dijual bukan karena kesulitan ekonomi, tapi karena Wiji pindah ke Sumber Solo, sekitar 30 tahun yang lalu," paparnya.
Meskipun Wiji telah menjual penggilingan padi, namun Wiryo Miharjo tetap memberikan modal kepada Wiji. Hanya saja, Marbi tak mengetahui pasti usaha apa yang diberikan Wiryo kepada anak tertuanya tersebut.
Yang Marbi tahu, Wiji selanjutnya pindah dari Karanganyar menuju tempat tinggalnya saat ini di sekitar Balaikambang hingga sekarang.
"Terus terang saya kaget waktu dengar kalau katannya Jokowi tiga kali digusur. Setahu saya, sejak pindah hingga saat ini, rumahnya tidak pernah pindah-pindah. Ya di situ terus. Kalau tidak salah di depannya sekarang ada garasi bus Damri," ungkapnya.
Hal senada diutarakan warga lainnya Kasurin (60) yang mengaku sangat akrab dengan Wiji, ayah Jokowi. Meskipun bukan teman seumuran dengan Wiji, karena Wiji anak kepala desa dimana dirinya tinggal, praktis sebagai warga biasa merasa bangga bisa berteman dengannya.
"Yen wong jowo bilang, keluargane Jokowi, si Wiji kui balung gajah. Ora bener yen ono sing ngomong keluargane Jokowi kui wong ora mampu. Bondone tanah okeh ning endi-endi. (Kalau orang jawa bilang, keluarganya Jokowi, si Wiji (ayah Jokowi) itu dari keluarga mampu. Tidak benar kalau ada yang bilang keluarganya Jokowi orang tidak mampu. Harta tanah banyak dan ada dimana-mana)," paparnya.
Sumber: http://pemilu.sindonews.com/read/2014/05/28/113/867760/ssst-ini-rahasia-keluarga-jokowi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar