Selasa, 19 Maret 2013

MKRI akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran untuk menurunkan pemerintahan SBY-Boediono.

Jika Cinta Indonesia, SBY-Boediono Harus Mundur

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

JAKARTA - Kabar penggulingan rezim SBY-Boediono kembali digaungkan Ketua Presidium Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) Ratna Sarumpaet. Rencananya, pada 25 Maret 2013 mendatang, MKRI akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran untuk menurunkan pemerintahan SBY-Boediono.
"Kalau dia benar cinta Indonesia, dia akan rela dan ikhlas mundur dari jabatannya. Dia akan rela menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintah transisi," ujar Ratna dalam dalam jumpa pers di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/3/2013).

Ratna Sarumpaet (Ketua MKRI)
 
Ratna menilai sejak era reformasi bergulir, ratusan aturan dan undang-undang telah ditukar demi kepentingan asing yang malah menyudutkan rakyat Indonesia. Dalam kesempatan itu juga, Ratna ingin meluruskan pernyataan dari Istana yang menilai ada semacam upaya inkonstitusional dari MKRI untuk menggulingkan pemerintahan.
"Tidak ada peraturan yang mengatakan menggulingkan pemerintahan itu melanggar konstitusional. Asal tindakan itu didukung oleh rakyat. Ini bukan tentang SBY, ini tentang negara Indonesia," tutup Ratna.
Sekjen MKRI Adhie Massardi menambahkan penurunan pemerintah SBY akan dilaksanakan dengan cara damai pada 25 Maret 2013.

Adhie Massardi  (Sekjen MKRI)

"Tidak ada ada alasan mempertahankan SBY. Kita sudah mengalami krisis yang luar biasa di semua lini. Kita sudah mengalami krisis kedaulatan politik, pangan, dan lain-lain. Kenapa harus nunggu 2014? Jangan sampai melahirkan kebusukan-kebusukan yang lain," tukasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar