Jika Cinta Indonesia, SBY-Boediono Harus Mundur
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
JAKARTA
- Kabar penggulingan rezim SBY-Boediono kembali digaungkan Ketua
Presidium Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) Ratna Sarumpaet.
Rencananya, pada 25 Maret 2013 mendatang, MKRI akan melakukan aksi
demonstrasi besar-besaran untuk menurunkan pemerintahan SBY-Boediono.
"Kalau
dia benar cinta Indonesia, dia akan rela dan ikhlas mundur dari
jabatannya. Dia akan rela menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintah
transisi," ujar Ratna dalam dalam jumpa pers di Galeri Cafe, Taman
Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu
(16/3/2013).
Ratna Sarumpaet (Ketua MKRI)
Ratna menilai sejak era reformasi bergulir, ratusan
aturan dan undang-undang telah ditukar demi kepentingan asing yang malah
menyudutkan rakyat Indonesia. Dalam kesempatan itu juga, Ratna ingin
meluruskan pernyataan dari Istana yang menilai ada semacam upaya
inkonstitusional dari MKRI untuk menggulingkan pemerintahan.
"Tidak
ada peraturan yang mengatakan menggulingkan pemerintahan itu melanggar
konstitusional. Asal tindakan itu didukung oleh rakyat. Ini bukan
tentang SBY, ini tentang negara Indonesia," tutup Ratna.
Sekjen MKRI Adhie Massardi menambahkan penurunan pemerintah SBY akan dilaksanakan dengan cara damai pada 25 Maret 2013.
Adhie Massardi (Sekjen MKRI)
"Tidak
ada ada alasan mempertahankan SBY. Kita sudah mengalami krisis yang
luar biasa di semua lini. Kita sudah mengalami krisis kedaulatan
politik, pangan, dan lain-lain. Kenapa harus nunggu 2014? Jangan sampai
melahirkan kebusukan-kebusukan yang lain," tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar