Selasa, 20 April 2021

Perangkat Peripheral Komputer : Jenis, Fungsi dan Cara Kerjanya

Perangkat Peripheral Komputer adalah komponen tambahan yang berfungsi untuk mendukung sistem kerja komputer & meningkatkan kinerja komputer menjadi maksimal sesuai kebutuhan yang diinginkan. Artinya perangkat peripheral ini bisa ditambahkan sesuai kebutuhan yang diinginkan pengguna.

Walaupun perangkat peripheral bukan komponen utama, tapi ada beberapa komponen yang harus ada dan wajib setiap mengoprasikan komputer, sehingga perangkat peripheral ini tidak bisa dipisahkan dalam sistem komputer, diantaranya, Perangkat CPU, RAM, Hardisk, dsb.

Menurut Fungsi & Cara Kerjanya, Perangkat Peripheral dibagi menjadi 3 bagian, yaitu perangkat Input (Masukan), perangkat Proses (Pengolah), dan perangkat Output (Keluaran), ketiga macam tersebut merupakan sistem komputer, dimana kita ketika mengoprasikan komputer untuk mendapatkan hasi, kita harus input dulu, diproses lalu muncul hasil yang diinginkan.


Perangkat Peripheral Komputer Berdasarkan Fungsi & Cara Kerjanya

Perangkat peripheral komputer ini dikategorikan menjadi 3 bagian, yakni perangkat inputan, proses dan outputan, dimana ketiga perangkat tersebut saling berkaitan satu sama lain, didalamnya terdapat beberapa perangkat yang memiliki cara kerja dan fungsi yang berbeda namun saling berkaitan. Untuk lebih jelasnya lagi, anda bisa simak berikut ini :

A. Perangkat Peripheral Input

Merupakan semua komponen yang mampu memberikan masukan, baik data atau bentuk masukan lainnya yang akan di proses oleh cpu dan ram sehingga menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk user.

Data yang dimasukan ke dalam sistem komputer ini baik berupa, signal, visual atau maintance yang akan diproses oleh perangkat utama seperti prosessor dan memori yang akan diteruskan ke perangkat output.

Ada banyak perangkat masukan/input dalam sistem kerja komputer, namun kali ini kami akan memberikan perangkat yang umum digunakan saat ini.

Diantara perangkat peripheral masukan komputer ialah :

1. Keyboard 

Keyboard merupakan perangkat peripheral komputer yang berfungsi untuk memasukan karakter berupa huruf, angka atau simbol, atau sesuai tust yang tersedia dalam perangkatnya. Keyboard ini sebagai media bagi seorang brainware / user untuk melakukan perintah dan intruksi kepada komputer.

2. Mouse / Touchpad (Laptop)

Merupakan perangkat peripheral inputan yang berfungsi untuk melakukan intruksi / perintah kepada komputer melalui kursor yang tersedia di dalam sistem operasi.

Tidak semua perangkat komputer bisa memberikan intruksi melalui kursor, bagi sistem operasi yang berbasis CLI ( Commad Line Interface ), fungsi mouse tidak akan berjalan, karena sistem operasi tersebut tidak menyediakan program kursor untuk melakukan berbagai intruksi, melainkan hanya menggunakan keyboard.

3. Joystick

Merupakan perangkat peripheral komputer yang berfungsi untuk membantu memainkan konsol game pada komputer.  Perangkat ini berfungsi untuk menyederhanakan intruksi yang dilakukan oleh keyboard agar para gamers bisa nyaman dalam memainkan gamenya, karena pada dasarnya intruksi yang ada pada joystick terdapat pada keyboard juga.

4. Barcode & Qr Code Scanner

Merupakan perangkat komputer yang berfungsi untuk memindai dan menterjemahkan code batang atau code QR yang berisi data, lalu setelah berhasil diterjemahkan, perangkat ini akan memasukan data yang sudah terbaca untuk diproses oleh sistem komputer

Alat yang bekerja dengan cahaya inframerah ini sering digunakan untuk oleh perusahaan swalayan sebagai kode produknya atau sebagai kode privasi untuk membedakan antara elemen satu dan lainnya.

5. CD/DVD ROM 

CD / DVD ROM adalah perangkat yang berfungsi untuk membaca data atau program yang berada pada optical disk.

6. Microphone

Mic Computer adalah perangkat peripheral komputer yang berfungsi untuk memasukan data visual berupa suara.

7. Scanner

Scanner merupakan sebuah perangkat komputer yang memiliki fungsi untuk menyalin/mencopy file dokumen atau foto dari hardcopy menjadi softcopy, walaupun bisa mengkopi file dokumen, tapi untuk hasil scannernya akan berbentuk file foto.

8. Webcam

Merupakan perangkat tambahan berupa kamera realtime yang berfungsi untuk mengambil objek berupa citra/video, gambar dan suara yang akan ditampilakn secara live melalui aplikasi ataupun sebuah platform web.

Kamera ini biasanya digunakan untuk berkomunikasi secara tatap muka, baik itu untuk video call, atau live streaming.


B. Perangkat Peripheral Proses 

Perangkat Peripheral Proses merupakan perangkat komputer yang bertugas memproses dan mengolah inputan data yang dilakukan brainware (pengguna) agar bisa menjadi sebuah informasi yang akan diteruskan ke perangkat output sehingga informasi tersebut bisa bermanfaat dan diterima oleh brainware/pengguna.

Perangkat peripheral proses ini sering disebut peripheral utama, karena keberadaanya sangat penting agar sistem komputer bisa berjalan, tanpa adanya perangkat proses maka komputer tidak bisa beroprasi dan berfungsi sebagaimana mestinya


Adapun perangkat peripheral proses diantaranya :

1. CPU (Central Prossesing Unit ) / Prossesor 

Merupakan komponen paling utama dalam sistem komputer, dimana perangkat ini akan memproses semua intruksi yang dilakukan pengguna berupa data untuk diolah menjadi sebuah informasi yang berguna.

Komponen ini sering disebut otaknya komputer, karena cepat dan lambatnya pemprosesan komputer tergantung jenis prossesor yang digunakan, semakin bagus prosessornya maka semakin bagus kecepatan pemrprosesan yang dihasilkan oleh komputer tersebut

2. RAM (Random Acces Memory )

Merupakan perangkat komputer yang berfungsi untuk menyimpan dan membaca data sementara. memori ini berfungsi menyimpan data berupa intruksi atau program yang sudah diproses oleh cpu. Data yang tersimpan pada Ram ini akan hilang ketika komputer dimatikan atau tidak adanya sumber daya listrik dalam komputer tersebut.

Contoh realnya, ketika anda hendak mengetik dokumen tanpa melakukan save data, maka data itu akan tetap ada walau anda melakukan sleeping atau hibernate pada komputer anda.

Data-data sementara yang belum di save ke perangkat peyimpanan permanen seperti hardisk akan di simpan di perangkat RAM.

3. CMOS 

Merupakan sebuah baterai kecil yang terletak di motherboard, komponen kecil ini berfungsi untuk menyimpan settingan bios (basic input output sistem ) yaitu sebuah sistem komputer untuk mengendalikan perangkat keras agar bisa terintegrasi dengan sistem operasi komputer.

4. HDD ( Hardisk Drive) / SSD ( Solide State Drive )

Merupakan perangkat yang berfungsi untuk menyimpan data secara permanent. perangkat ini mampu menyimpan berbagai data berupa file baik itu file dokumen, photo, visual, atau program.

Selain itu yang paling penting, perangkat ini merupakan penyimpanan berbagai program seperti sistem operasi, driver perangkat, dan juga program aplikasi semuanya tersimpan di hardisk.

5. Video Card / VGA (Video Graphics Array )

Merupakan perangkat peripheral utama yang berfungsi untuk memproses data visual berupa tampilan/interface komputer.

Perangkat ini bertanggung jawab untuk menampilkan layar komputer di monitor ataupun di proyektor, bagus tidaknya visual interface komputer tergantung bagus tidaknya Vga yang digunakan.


C. Perangkat Peripheral Output 

Peripheral Output merupakan perangkat komputer yang berfungsi untuk menampilkan hasil pengolahan dari inputan yang dilakukan oleh brainware/pengguna.

Perangkat ini menampilkan atau menyampaikan informasi kepada penggunanya melalui berbagai bentuk baik berupa tampilan grafis, suara, atau hardcopy.. Informasi yang ditampilkan oleh komputer merupakan hasil dari pemrosesan yang telah dilakukan oleh perangkat proses seperti CPU, dsb.


Berikut merupakan perangkat peripheral output komputer selengkapnya :

1. Monitor

Merupakan perangkat output yang berfungsi untuk menampilkan grafis komputer, menampilkan hasil proses dari komputer dalam bentuk teks, gambar, ataupun video secara visual.

2. Proyektor

Sama seperti monitor, proyektor adalah perangkat peripheral output yang berfungsi untuk menampilkan grafis komputer, hanya saja proyektor menggunakan alat optik yang memiliki cahaya. Mekanismesnya prangkat ini menampilkan gambar, video maupun data-data lainnya dari komputer atau laptop ke sebuah layar atau object datar dengan pancaran cahaya yang dihasilkan dari optik dan panel yang ada dalam perangkat tersebut.

3. Printer

Merupakan alat keluaran komputer yang berfungsi untuk mencetak hardcopy baik berupa dokumen, photo, stiker. Alat ini menggunakan tinta & catridge untuk bisa mencetak hardcopy.

4. Speaker

Jika microphone adalah alat untuk merekam object suara, maka speaker merupakan alat keluaran yang berfungsi untuk mengeluarkan suara berasal dari hasil pemrosesan dari sinyal elektrik ke frekuensi audio.

5. Headset

Merupakan perangkat keras komputer yang memiliki fungsi sama seperti speaker, untuk mengeluarkan suara berasal dari hasil pemrosesan dari sinyal elektrik ke frekuensi audio. Hanya saja headset ini memiliki kelebihan secara fleksibelitas, serta terdapat microphone didalamnya.

Itulah penjelasan mengenai perangkat peripheral komputer berserta fungsi dan contohnya, semoga bermanfaat!

Sumber:

https://arteknomedia.blogspot.com/2019/01/perangkat-peripheral-komputer.html

Jumat, 09 April 2021

Cara Menggunakan Multimeter / Multitester / AVO Meter

Cara Menggunakan Multimeter / Multitester / AVO Meter


Cara Menggunakan Multimeter – Multimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur Voltage (Tegangan), Ampere (Arus Listrik), dan Ohm (Hambatan/resistansi) dalam satu unit. Multimeter sering disebut juga dengan istilah Multitester atau AVOMeter (singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter). Terdapat 2 jenis Multimeter dalam menampilkan hasil pengukurannya yaitu Analog Multimeter (AMM) dan Digital Multimeter (DMM).

Sehubungan dengan tuntutan akan keakurasian nilai pengukuran dan kemudahan pemakaiannya serta didukung dengan harga yang semakin terjangkau, Digital Multimeter (DMM) menjadi lebih populer dan lebih banyak dipergunakan oleh para Teknisi Elektronika ataupun penghobi Elektronika.

Dengan perkembangan teknologi, kini sebuah Multimeter atau Multitester tidak hanya dapat mengukur Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan AVO, tetapi dapat juga mengukur Kapasitansi, Frekuensi dan Induksi dalam satu unit (terutama pada Multimeter Digital). Beberapa kemampuan pengukuran Multimeter yang banyak terdapat di pasaran antara lain :

  • Voltage (Tegangan) AC dan DC satuan pengukuran Volt
  • Current (Arus Listrik) satuan pengukuran Ampere
  • Resistance (Hambatan) satuan pengukuran Ohm
  • Capacitance (Kapasitansi) satuan pengukuran Farad
  • Frequency (Frekuensi) satuan pengukuran Hertz
  • Inductance (Induktansi) satuan pengukuran Henry
  • Pengukuran atau Pengujian Dioda
  • Pengukuran atau Pengujian Transistor

Bagian-bagian penting Multimeter

Multimeter atau multitester pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting, diantanya adalah :

  1. Display
  2. Saklar Selektor
  3. Probe

Gambar dibawah ini adalah bentuk Multimeter Analog dan Multimeter Digital beserta bagian-bagian pentingnya.



Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan, Arus listrik dan Resistansi

Berikut ini cara menggunakan Multimeter untuk mengukur beberapa fungsi dasar Multimeter seperti Volt Meter (mengukur tegangan), Ampere Meter (mengukur Arus listrik) dan Ohm Meter (mengukur Resistansi atau Hambatan)

1. Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)

  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
  2. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter)
    **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
  3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.
  4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.


2. Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)

  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV
  2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter)
    **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
  3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada polaritas Negatif (-) dan Positif (+)
  4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

3. Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)

  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA
  2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi.
  3. Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban,
  4. Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.
  5. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter

4. Cara Mengukur Resistor (Ohm)

  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω)
  2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog)
  3. Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik.
  4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di langkah ke-2)
Editor : RH News

Link Sumber : https://teknikelektronika.com/cara-menggunakan-multimeter-multitester/


Sabtu, 27 Maret 2021

Jenis-jenis Komponen Elektronika: Simbol, Fisik dan Fungsinya

Jenis-jenis Komponen Elektronika: Gambar Simbol, Bentuk Fisik beserta Fungsinya – Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam sebuah Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan Teknologi, komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah peralatan Elektronika seperti Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC masih tetap digunakan hingga saat ini.


Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.

A. Resistor

Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.

Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :

1. Resistor yang Nilainya Tetap

2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.

3. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor

4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)

Gambar dan Simbol Resistor :


Gambar Jenis-jenis Resistor


B. Kapasitor (Capacitor)

Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)

Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :

1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.

2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum

3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.

Gambar dan Simbol Kapasitor :


Gambar Jenis-jenis Kapasitor


C. Induktor (Inductor)

Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).

Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :

1. Induktor yang nilainya tetap

2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.

Gambar dan Simbol Induktor :


Gambar Jenis-jenis Induktor (Coil)


D. Dioda (Diode)

Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.

Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :

1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).

2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.

3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.

4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.

5. Dioda Shockley (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .

6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.

7. Dioda Schottky adalah Dioda tegangan rendah.

8. Dioda Varaktor adalah dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan.

Gambar dan Simbol Dioda:


Gambar Jenis-jenis Dioda


E. Transistor

Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. 

Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). 

Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. 

UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.

Gambar dan Simbol Transistor :


Gambar Jenis-Jenis Transistor


F. IC (Integrated Circuit)

IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).

Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.

Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit) :


Jenis-jenis IC (Integrated Circuit)


G. Saklar (Switch)

Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.

Gambar dan Simbol Saklar (Switch) :


Gambar Jenis-jenis Saklar (Switch)


Editor : Rudy Hermawan

Link Sumber Artikel dari:

https://teknikelektronika.com/jenis-jenis-komponen-elektronika-beserta-fungsi-dan-simbolnya/

Rabu, 24 Maret 2021

Rangkaian Adder (Penjumlah) : Half Adder , Full Adder dan Ripple Carry Adder

Rangkaian Adder (Penjumlah) :  Half Adder , Full Adder dan Ripple Carry Adder

Rangkaian Adder (penjumlah) adalah rangkaian elektronika digital yang digunakan untuk menjumlahkan dua buah angka (dalam sistem bilangan biner), sementara itu di dalam komputer rangkaian adder terdapat pada mikroprosesor dalam blok ALU (Arithmetic Logic Unit). 

Sistem bilangan yang digunakan dalam rangkaian adder adalah :

Sistem bilangan biner (memiliki base/radix 2)

Sistem bilangan oktal (memiliki base/radix 8)

Sistem bilangan Desimal (memiliki base/radix 10)

Sistem bilangan Hexadesimal (memiliki base/radix 16)

Namun, diantara ketiga sistem tersebut yang paling mendasar adalah sistem bilangan biner, sementara itu untuk menerapkan nilai negatif, maka digunakanlah sistem bilangan complement. BCD (binary-coded decimal).


Rangkaian Half Adder


Half adder adalah suatu rangkaian penjumlah system bilangan biner yang paling sederhana. Rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk operasi penjumlahan data bilangan biner sampai 1 bit saja. 

Rangkaian half adder mempunyai 2 masukan dan 2 keluaran yaitu Summary out (Sum) dan Carry out (Carry).

Rangkaian half adder merupakan dasar bilangan biner yang masing-masing hanya terdiri dari satu bit, oleh karena itu dinamakan penjumlah tak lengkap. 

1. Jika A=0 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0. Dengan nilai pindahan Co (Carry Out) = 0

2. Jika A=0 dan B=1 atau A=1 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 1. Dengan nilai pindahan Co  = 0

3. Jika A=1 dan B=1 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0. Dengan nilai pindahan Co (Carry Out) = 1. 


Operasi dari Half Adder dapat ditunjukkan pada Tabel Kebenaran berikut :

Dengan demikian, Half Adder memiliki dua masukan (A dan B), dan dua keluaran (S dan Co). 


Rangkaian Full Adder 

Rangkaian Full-Adder, pada prinsipnya bekerja seperti Half-Adder, tetapi mampu menampung bilangan Carry dari hasil penjumlahan sebelumnya. Jadi jumlah inputnya ada 3: A, B dan Ci, sementara bagian output ada 2: S dan Co. Ci ini dipakai untuk menampung bit Carry dari penjumlahan sebelumnya. 


Tabel Kebenaran Full Adder :


Rangkaian Ripple Carry Adder


Rangkaian Ripple Adder adalah rangkaian yang dibentuk dari susunan Full Adder, maupun gabungan Half Adder dan Full Adder, sehingga membentuk rangkaian penjumlah lanjut, ingat, baik Full Adder maupun Half Adder berjalan dalam aritmatika binary per bit. Untuk menghasilkan penghitungan nibble (4 bit) atau byte (8 bit) dibutuhkan ripple Carry Adder.

Jika penyusun Ripple Carry Adder menggunakan Half Adder, maka dipastikan Half Adder berada pada posisi penjumlah pertama, karena tidak memiliki input carry. Carry out dari setiap siklus dijadikan sebagai Carry in siklus berikutnya.


RANGKAIAN PRAKTEK

Pembuktian Tabel Kebenaran Rangkaian Half Adder dan Full Adder

1. Rangkaian Hal Adder:


2. Rangkaian Full Adder:


Oleh: Rudy Hermawan ; TAV & MM di SMKN 3 Kuningan

Jumat, 19 Maret 2021

TEORI DASAR LISTRIK

Teori Dasar Listrik, pembahasan kali ini untuk orang yang masih awam terhadap bidang kelistrikan atau sekedar mengingat kembali bagi yang pernah mempelajarinya.

1. Arus Listrik

adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere.

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.

 Gambar 1. Arah arus listrik dan arah gerakan elektron.

“1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 624x10^16 (6,24151 × 10^18) atau sama dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor”


Formula arus listrik adalah:

I = Q/t (ampere)

Dimana:
I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampere
Q = Besarnya muatan listrik, coulomb
t = waktu, detik

2. Kuat Arus Listrik

Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu.

Definisi : “Ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik”.


Rumus – rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu:

Q = I x t
I  = Q/t
t  = Q/I


Dimana :
Q  = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb
I   = Kuat Arus dalam satuan Amper.
t   = waktu dalam satuan detik.

“Kuat arus listrik biasa juga disebut dengan arus listrik”

“muatan listrik memiliki muatan positip dan muatan negatif. Muatan positip dibawa oleh proton, dan muatan negatif dibawa oleh elektro. Satuan muatan ”coulomb (C)”, muatan proton +1,6 x 10^-19C, sedangkan muatan elektron -1,6x 10^-19C. Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan bertanda berbeda saling tarik menarik”


3. Rapat Arus

Difinisi :
“rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm² luas penampang kawat”.

 

 Gambar 2. Kerapatan arus listrik.

Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas penampangnya. Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm², maka kerapatan arusnya 3A/mm² (12A/4 mm²), ketika penampang penghantar mengecil 1,5mm², maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm² (12A/1,5 mm²).

Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu penghantar dipertahankan sekitar 300°C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan dalam tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA).

 

 Tabel 1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)

Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang 4 mm², 2 inti kabel memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5A/mm². Kerapatan arus berbanding terbalik dengan penampang penghantar, semakin besar penampang penghantar kerapatan arusnya mengecil.


Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang kawat:

J = I/A
I = J x A
A = I/J


Dimana:
J = Rapat arus [ A/mm²]
I = Kuat arus [ Amp]
A = luas penampang kawat [ mm²]


4. Tahanan dan Daya Hantar Penghantar

Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga dan aluminium memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Bahan terdiri dari kumpulan atom, setiap atom terdiri proton dan elektron. Aliran arus listrik merupakan aliran elektron. Elektron bebas yang mengalir ini mendapat hambatan saat melewati atom sebelahnya. Akibatnya terjadi gesekan elektron denganatom dan ini menyebabkan penghantar panas. Tahanan penghantar memiliki sifat menghambat yang terjadi pada setiap bahan.


Tahanan didefinisikan sebagai berikut :

“1 Ω (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm² pada temperatur 0° C"


Daya hantar didefinisikan sebagai berikut:

“Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik”.


Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus:

R = 1/G
G = 1/R

Dimana :
R = Tahanan/resistansi [ Ω/ohm]
G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho]

Gambar 3. Resistansi Konduktor

Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya dan juga besarnya tahanan konduktor sesuai hukum Ohm.

“Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan diameter penampang q serta tahanan jenis ρ (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah” :


R = ρ x l/q

Dimana :
R = tahanan kawat [ Ω/ohm]
l = panjang kawat [meter/m] l
ρ = tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter]
q = penampang kawat [mm²]

Faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistant atau tahanan, karena tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada :

• panjang penghantar.
• luas penampang konduktor.
• jenis konduktor .
• temperatur.

"Tahanan penghantar dipengaruhi oleh temperatur, ketika temperatur meningkat ikatan atom makin meningkat akibatnya aliran elektron terhambat. Dengan demikian kenaikan temperatur menyebabkan kenaikan tahanan penghantar"


5. Potensial atau Tegangan

potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. dari hal tersebut, kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut “potential difference atau perbedaan potensial”. satuan dari potential difference adalah Volt.


“Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb”

Formulasi beda potensial atau tegangan adalah:

V = W/Q [volt]

Dimana:
V = beda potensial atau tegangan, dalam volt
W = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule
Q = muatan listrik, dalam coulomb


RANGKAIAN LISTRIK

Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Adanya sumber tegangan
2. Adanya alat penghubung
3. Adanya beban

  Gambar 4. Rangkaian Listrik.

Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban . Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan menunjuk. Dengan kata lain syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup.

1. Cara Pemasangan Alat Ukur.
Pemasangan alat ukur Volt meter dipasang paralel dengan sumber tegangan atau beban, karena tahanan dalam dari Volt meter sangat tinggi. Sebaliknya pemasangan alat ukur Ampere meter dipasang seri, hal inidisebabkan tahanan dalam dari Amper meter sangat kecil.

“alat ukur tegangan adalah voltmeter dan alat ukur arus listrik adalah amperemeter”

2. Hukum Ohm
Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :

I = V/R
V = R x I
R = V/I

Dimana;
I = arus listrik, ampere
V = tegangan, volt
R = resistansi atau tahanan, ohm

• Formula untuk menghtung Daya (P), dalam satuan watt adalah:
P = I x V
P = I x I x R
P = I² x R

3. HUKUM KIRCHOFF

Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah nol (ΣI=0).

 

 Gambar 5. loop arus“ KIRCHOFF “

Jadi:
I1 + (-I2) + (-I3) + I4 + (-I5 ) = 0
I1 + I4 = I2 + I3 + I5

Demikian pembahasan tentang Teori Dasar Listrik, Semoga bermanfaat,

Ditulis ulang oleh: Rudy Hermawan

Link Sumber: http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/teori-dasar-listrik.html

Jumat, 12 Maret 2021

Soal Penilaian Tengah Semester (PTS) Pelajaran SISTEM KOMPUTER

Soal Penilaian Tengah Semester (PTS) Pelajaran SISTEM KOMPUTER
Kelas X Multimedia ; Semester Genap TP. 2020 – 2021

Petunjuk:
a. Jawab Soal PG dibawah ini di buku Catatan masing-masing
b. Tulis option Jawabannya saja
c. Foto Jawaban tersebut, kirim ke Classroom

Soal:
1. Rangkaian elektronik yang bekerja melakukan perhitungan penjumlahan penuh dari dua buah bilangan biner yang masing-masing terdiri dari satu bit adalah
a. Half Adder
b. Full Adder
c. Pararel Adder
d. Arithmetic Adder
e. Adder

2. Suatu rangkaian penjumlahan sistem bilangan biner yang paling sederhana adalah
a. Half Adder
b. Full Adder
c. Pararel Adder
d. Arithmetic Adder
e. Adder

3. Gambar dibawah ini merupakan simbol dari gerbang

a. NAND
b. NOT
c. EX-NOR
d. OR
e. NOR

4. Gambar dibawah ini merupakan simbol dari gerbang

a. NAND
b. AND
c. OR
d. NOT
e. NOR

5. Gambar dibawah ini merupakan simbol dari gerbang
 
a. NAND
b. EX-NOT
c. EX-NOR
d. OR
e. EX-OR

6. Gerbang NAND merupakan kombinasi dari gerbang
a. AND dan NOT
b. AND dan NOR
c. AND dan AND
d. AND dan OR
e. AND dan NAND

7. Rangkaian-rangkaian apa saja yang dipelajari dalam sistem computer
a. Multiplexer, Decoder, Flip-flop, Counter
b. Multitester, Decoder, Flip-flop, Counter
c. Multitasking, Decoder, Flip-flop, Counter
d. Multiguna, Decoder, Flip-flop, Counter
e. Multilevel, Decoder, Flip-flop, Counter

8. Alat / rangkaian digital yang berfungsi menghitung atau mencacah banyaknya denyut jam sistem atau juga berfungsi sebagai pembagi Frekuensi disebut
a. Flip-flop
b. Multiplexer
c. Register
d. Decoder
e. Counter

9. Dibawah ini yang bukan merupakan struktur utama di dalam sebuah komputer adalah 
a. CPU
b. Network
c. Memori
d. Input Device
e. Output Device

10. Yang berfungsi untuk membentuk fungsi pengolahan data komputer adalah 
a. Program Control Unit
b. UPS
c. Arithmetic Logic Unit
d. CPU
e. Monitor

11. Alat yang digunakan untuk memasukkan perintah ke dalam komputer dengan cara menggesernya adalah
a. Keyboard
b. Scanner
c. Printer
d. Monitor
e. Mouse

12. Yang bukan merupakan fungsi utama komputer adalah
a. Pengolahan data
b. Pengolahan data
c. Control
d. Penyimpanan data
e. Pemindahan data

13. Penemu dari Arsitektur Von Noumann adalah
a. Charles Babage
b. Jhon Von Noumann
c. Larry Page
d. Leonarft Kleinrock
e. Tim Berners Lee

14. Arsitektur mesin komputer Von Noumann diciptakan pada tahun
a. 1950
b. 1920
c. 1940
d. 1910
e. 1930

15. Berikut ini yang termasuk kedalam bagian utama dari Arsitektur Von Noumann adalah
a. Harddisk
b. Arithmetic Logic Unit
c. Processor
d. RAM
e. PCI

16. Dibawah ini yang merupakan perangkat kecil yang dapat membaca dan menulis dari bagian piringan adalah
a. Disket
b. Platter
c. CPU
d. Head
e. Track

17. Yang bukan termasuk dari jenis-jenis Optical Disc adalah
a. AM Disc
b. Blu – Ray
c. CD -R
d. CD +R
e. DVD

18. Kepanjangan dari CD ROM adalah
a. Compact Disc Random Only Memori
b. Compact Disc Read Only Memori
c. Compact Disc Random Once Memori
d. Compact Disc Read Once Memori
e. Compact Disc Reading Only Memori

19. Dibawah ini yang termasuk dari jenis-jenis Magnetic Tape adalah
a. dvd player, catriage tape dan tape recorder
b. tape recorder, catriage tape dan reel to reel tape
c. reel to reel tape, catriage tape dan cassette tape
d. reel to reel tape, tape recorder dan vcd player
e. reel to reel tape, tape recorder dan DVR

20. Memori yang dapat diakses langsung oleh processor adalah
a. Inboard
b. Mainboard
c. Matherboard 
d. Blackboard
e. Outboard

21. Dibawah ini yang tidak termasuk macam-macam dari RAM adalah
a. SDRAM
b. SERAM
c. SRAM
d. DDRAM
e. RDRAM

22. Memori yang hanya bias dibaca data / programnya adalah
a. ROM
b. RAM
c. DDRAM
d. SDRAM
e. RDRAM

23. Satuan memori yang paling kecil yaitu 
a. Kilobyte
b. Megabyte
c. Gigabyte
d. Terabyte
e. Heksabyte

24. Apakah kepanjangan dari ROM
a. Real On Memory
b. Read Only Memori
c. Read Online Memori
d. Random Acces Memori
e. Random On Memori

25. Jenis memori yang program atau data yang bersifat permanen adalah
a. ROM
b. RAM
c. DDRAM
d. SDRAM
e. RDRAM

26. Sistem Komputer secara Hardware terdiri dari...
a. Input – Data – Program
b. Data – Proses – Otuput
c. Input – Proses – Output
d. Input – Program – Output
e. Program – Proses – Output

27. Secara Perangkat Lunak / Software, Sistem Komputer terdiri dari...
a. Sistem Operasi – Program Aplikasi – Sistem Tool
b. Program – Aplikasi - Tool
c. Sistem Operasi – Data - Program
d. Data – Program - Tool
e. Program – Data – Aplikasi

28. Perangkat penyimpanan (Storage) yang bersipat permanen adalah
a. RAM
b. CPU
c. Harddisk
d. Printer
e. Monitor

29. Sistem Operasi yang banyak digunakan pada komputer, kecuali
a. Windows 7 32-bit
b. Windows 7 64-bit
c. Windows 10 32-bit
d. Windows 10 64-bit
e. Windows Explorer

30. Sistem komputer ketika beroperasi pada bagian proses terdiri dari
a. Keyboard, mouse, dan monitor
b. Procesor, Ram dan Harddisk
c. Mouse, Procesor, dan Harddisk
d. Keyboard, Ram dan Harddisk
e. Keyboard, Mouse, dan harddisk

Kuningan, 3 Maret 2021
Rudy Hermawan

Rabu, 17 Februari 2021

Rangkaian Konverter Buck Boost : Prinsip Kerja dan Aplikasinya

 Rangkaian Konverter Buck Boost : Prinsip Kerja dan Aplikasinya

Buck boost converter adalah konverter DC ke DC. Tegangan output konverter DC ke DC kurang dari atau lebih besar dari tegangan input. Tegangan output besarnya tergantung pada siklus kerja. Konverter ini juga dikenal sebagai transformator step up dan trafo step down dan nama-nama ini berasal dari analog trafo step up dan trafo step down.

Tegangan input naik / turun ke tingkat lebih dari atau kurang dari tegangan input. Dengan menggunakan energi konversi rendah, daya input sama dengan daya output. Ekspresi berikut menunjukkan rendahnya konversi.

Daya input (Pin) = Daya output (Pout)

Untuk mode step up, tegangan input kurang dari tegangan output (Vin <Vout). Ini menunjukkan bahwa arus output kurang dari arus input. Karenanya buck boost converter adalah mode step up.

Vin <Vout dan Iin> Iout

Dalam mode step down, tegangan input lebih besar dari tegangan output (Vin> Vout). Oleh karena itu, arus output lebih besar dari arus input. Karenanya buck boost converter adalah mode step down.
Vin> Vout dan Iin <Iout


Apa itu Buck Boost Converter?

Buck boost converter adalah jenis konverter DC ke DC dan memiliki tegangan output yang besar. Mungkin lebih atau kurang dari sama dengan besarnya tegangan input. Buck boost converter adalah sama dengan rangkaian fly back dan induktor tunggal digunakan sebagai pengganti transformator.

Ada dua jenis konverter di buck boost converter yaitu buck converter dan yang lainnya adalah boost converter. Konverter ini dapat menghasilkan kisaran tegangan output dari tegangan input. Diagram berikut menunjukkan buck boost converter dasar.

Rangkaian Konverter Buck Boost - Prinsip Kerja dan Aplikasi


Prinsip Kerja Buck Boost Converter

Prinsip kerja konverter DC ke DC adalah induktor dalam resistansi input memiliki variasi tak terduga dalam arus input. Jika sakelar ON maka induktor memberi makan energi dari input dan menyimpan energi energi magnetik. Jika sakelar ditutup, ia mengeluarkan energi.

Rangkaian output kapasitor diasumsikan cukup tinggi daripada konstanta waktu rangkaian RC tinggi pada tahap output. Konstanta waktu yang sangat besar dibandingkan dengan periode switching dan pastikan bahwa kondisi stabil adalah tegangan output konstan Vo (t) = Vo (konstan) dan ada di terminal beban.

Ada dua jenis prinsip kerja buck boost converter yaitu.
  • Buck Converter.
  • Boost Converter


Prinsip Kerja Buck Converter

Diagram berikut menunjukkan operasi kerja buck converter. Dalam buck converter, transistor pertama dihidupkan dan transistor kedua dimatikan karena frekuensi gelombang persegi yang tinggi. Jika terminal gerbang transistor pertama lebih dari arus yang melewati medan magnet, pengisian kapasitor, dan itu memasok beban. D1 adalah dioda Schottky dan dimatikan karena tegangan positif ke katoda.

Rangkaian Konverter Buck Boost - Prinsip Kerja dan Aplikasi

Induktor L adalah sumber awal arus. Jika transistor pertama OFF dengan menggunakan unit kontrol maka arus mengalir dalam operasi buck. Medan magnet induktor runtuh dan ggl balik dihasilkan medan kolaps berbalik polaritas tegangan di induktor. Arus mengalir di dioda D2, beban dan dioda D1 akan dihidupkan.

Pelepasan induktor L berkurang dengan bantuan arus. Selama transistor pertama dalam satu keadaan muatan akumulator di kapasitor. Arus mengalir melalui beban dan selama periode off menjaga Vout secara wajar. Karenanya ia menjaga amplitudo riak minimum dan Vout mendekati nilai Vs


Prinsip Kerja Boost Converter

Dalam konverter ini, Transistor pertama dinyalakan terus-menerus dan untuk transistor kedua gelombang persegi frekuensi tinggi diterapkan ke terminal gerbang. Transistor kedua dalam melakukan ketika keadaan dan arus input mengalir dari induktor L melalui transistor kedua.

Terminal negatif mengisi medan magnet di sekitar induktor. Dioda D2 tidak dapat melakukan karena anoda berada di ground potensial dengan melakukan transistor kedua.

Rangkaian Konverter Buck Boost - Prinsip Kerja dan Aplikasi

Dengan mengisi Kapasitor C, beban diterapkan ke seluruh rangkaian dalam status ON dan dapat membangun siklus Osilator sebelumnya. Selama periode ON, kapasitor C dapat mengeluarkan secara teratur dan jumlah frekuensi riak tinggi pada tegangan output. Perbedaan potensial perkiraan diberikan oleh persamaan di bawah ini.

VS + VL

Selama periode OFF dari transistor kedua induktor L terisi daya dan kapasitor C habis. Induktor L dapat menghasilkan ggl balik dan nilainya tergantung pada tingkat perubahan arus dari sakelar transistor kedua.

Jumlah induktansi coil dapat menempati. Karenanya ggl balik dapat menghasilkan tegangan yang berbeda melalui rentang yang luas dan ditentukan oleh desain rangkaian. Karenanya polaritas tegangan pada induktor L telah terbalik sekarang.

Tegangan input memberikan tegangan output dan minimal sama dengan atau lebih tinggi dari tegangan input. Dioda D2 dalam bias maju dan arus diterapkan pada arus beban dan mengisi ulang kapasitor ke VS + VL dan siap untuk transistor kedua.


Mode Buck Boost Converter

Ada dua jenis mode dalam buck boost converter. Berikut ini adalah dua jenis konverter buck boost yang berbeda.
  • Mode konduksi berkelanjutan (continous)
  • Mode konduksi terputus (discontinous)


Mode Konduksi Berkelanjutan (continous)

Dalam mode konduksi kontinu, arus dari ujung ke ujung induktor tidak pernah mencapai nol. Karenanya induktor melepaskan sebagian lebih awal dari siklus switching.


Mode Konduksi Terputus (discontinous)

Dalam mode ini arus yang melalui induktor pergi ke nol. Karenanya induktor akan benar-benar melepaskan pada akhir siklus switching.


Aplikasi Buck Boost Converter

  • Digunakan dalam catu daya yang mengatur sendiri.
  • Digunakan pada berbagai alat elektronik konsumen.
  • Digunakan dalam sistem daya baterai.
  • Aplikasi kontrol adaptif.
  • Aplikasi penguat daya.


Kelebihan dari Buck Boost Converter

  • Ini memberikan tegangan output yang lebih tinggi.
  • Siklus saluran operasi rendah.
  • Tegangan rendah pada MOSFET
Demikian Rangkaian Konverter Buck Boost : Prinsip Kerja dan Aplikasinya. 
Informasi yang diberikan adalah konsep dasar buck boost converter.

Terimakasih

Sumber :  https://abdulelektro.blogspot.com/2019/11/rangkaian-konverter-buck-boost-prinsip.html