Tampilkan postingan dengan label IC. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IC. Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 Juni 2021

41 Komponen Elektronika Lengkap dengan Deskripsi Singkatnya

 41 Komponen Elektronika Lengkap dengan Deskripsi Singkatnya

41 Komponen Elektronika - Komponen elektronika adalah perangkat listrik berukuran kecil dan membutuhkan daya yang relatif kecil untuk dapat bekerja. Walaupun berukuran kecil, perangkat ini mempunyai fungsi yang sangat penting untuk rangkaian listrik seperti Mosfet yang digunakan sebagai saklar tanpa adanya gerakan mekanis, resistor yang digunakan untuk menghambat arus listrik dan perangkat elektronika lainnya. Untuk itu kami akan menjelaskan 41 Komponen Elektronika lengkap beserta deskripsinya.

1. Resistor Nilainya Tetap (Fixed Resistor)

Resistor merupakan komponen elektronika yang digunakan untuk menghambat arus listrik  atau mengurangi nilai dari arus listrik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan persamaan I = V / R, dimana I = Arus, V = Tegangan, R = Resistor. Kemudian resistor nilai tetap ini mempunyai tiga jenis berdasarkan bahan pembuatannya yaitu bahan komposisi Karbon, Film Metal, dan Film Karbon. Setiap bahan tentu mempunyai kekurangan dan kelebihannya sendiri, seperti resistor berbahan film metal mempunyai nilai toleransi yang lebih kecil jika dibandingkan dengan resistor berbahan lainnya. Kemudian untuk mengetahui nilai resistansi dari resistor ini kita cukup melihat dari warna pada resistor. Misalkan resistor dengan warna Coklat, Hitam, Biru, Emas maka mempunyai nilai resistansi 10 Mega Ohm.

2. Potensio Meter

Potensio Meter merupakan resistor yang nilainya dapat diubah - ubah sesuai kebutuhan penggunanya. Rentang nilai resistansi yang disediakan oleh pabrik pembuat biasanya antara 0 - 1K Ohm, 0 - 2K Ohm, 0 - 5K Ohm, dan 0 - 10K Ohm. Cara yang digunakan untuk merubah nilai resistansinya adalah dengan memutar tuas yang telah disediakan (terlihat pada gambar ada tuas berwarna putih). Kemudian untuk melihat nilai resistansinya kita bisa mengukurnya menggunakan Avometer atau Multi Tester, jadi kita tinggal merekatkan ujung probe multi meter dengan kutub + dan kutub - resistor. Kemudian ukur nilai resistansinya sambil memutas tuasnya, lihatlah apakah nilai resisntasi potensio meter tsb berubah atau tidak.

3. Trimpot

Trimpot ini mempunyai fungsi yang sama persis dengan Potensio Meter yaitu resistor yang nilainya dapat diubah - ubah, akan tetapi mempunyai ukuran yang lebih kecil sehingga lebih ringkas dan praktis. Selain itu rentang resistansi yang ditawarkan oleh trimpot lebih kecil dari potensio yaitu 0 - 500 Ohm, 0 - 1K dan lain sebagainya. Cara yang digunakan untuk mengatur resistansinya adalah dengan memutar tuas berwarna putih dengan obeh yang mempunyai ukuran lubah yang sama.

4. Rheostat

Rheostat ini juga merupakan bagian dari Variable resistor (Resistor yang nilainya bisa diubah - ubah) akan tetapi mempunyai ukuran yang lebih besar dan mempunyai kuat hantar arus yang lebih besar dari potensio meter dan trimpot. Biasanya Rheostat ini digunakan untuk menurunkan daya listrik pada suatu rangkaian listrik dengan daya yang relatif besar yang mana tidak dapat ditangani oleh potensio meter dan trimpot.

5. Thermal Resistor atau Thermistor

Thermal Resistor atau resistor suhu merupakan jenis resistor yang nilai resistansinya akan naik atau turun berdasarkan suhu yang diterima oleh resistor tersebut. Thermistor ini dibagi menjadi dua yaitu NTC (Negative Temperature Coefisien) dan PTC (Positive Temperature Coefisien). Pada thermistor PTC semakin tinggi suhu yang diterima maka nilai resistansinya juga akan semakin tinggi. Berbeda dengan thermistor NTC dimana nilai resistansinya berbandinga terbalik dengan peningkatan suhu resistor. 

6. LDR (Light Dependent Resistor) 

LDR adalah jenis resistor yang nilai resistansinya akan berubah - ubah bergantung dari intensitas cahaya yang diterimanya. Resistor jenis ini juga biasa disebut sebagai sensor cahaya karena cara kerjanya tsb. Pada rangkaian elektronika resistor jenis ini biasanya digunakan sebagai saklar lampu taman otomatis dimana ketika siang hari resistor akan mendeteksi intensitas cahaya yang tinggi sehingga resistansinya akan naik dan lampu taman akan mati. Sebaliknya ketika malam hari dimana tidak ada cahaya matahari LDR akan mengeluarkan resistansi yang sangat rendah bahkan mendekati 0 maka lampu akan Menyala. 

7. Kapasitor Keramik (Tetap dan Tidak polaritas) 

Kapasitor merupakan jenis komponen listrik yang mempunyai fungsi untuk menyimpan listrik dalam bentuk muatan. Kapasitor jenis ini tidak mempunyai polaritas dimana itu artinya tidak ada kutub + dan kutub - pada kapasitor ini sehingga kita bebas memasangnya dengan posisi apapun. Kapasitor ini juga identik dengan bentuknya yang lingkaran dan biasanya berwarna biru atau kuning. Kemudian untuk mengetahui nilai kapasitansinya kita bisa melihat tulisan pada kapasitor seperti gambar di atas.

8. Kapasitor Kertas (Tetap dan Tidak polaritas)

Kapasitor kertas ini terbuat dari dua potongan logam yang sangat tipis dan dipisahkan oleh kertas lilin. Kapasitor jenis ini merupakan kapasitor generasi lama dan sudah sangat jarang digunakan. Sama seperti kapasitor pada umumnya yang mempunyai fungsi untuk menyimpan listrik dalam bentuk muatan. Seperti terlihat pada gambar kapasitor ini mempunyai bentuk identik yaitu kotak dan berwarna putih.

9. Kapasitor Polyster (Tetap dan Tidak polaritas)

Kapasitor jenis ini mempunyai toleransi yang cukup besar yaitu antara 5 sampai 10 % persen. Oleh karena toleransinya yang cukup besar, kapasitor jenis ini biasanya digunakan untuk rangkaian frekuensi tinggi seperti pada power supply. Seperti terlihat pada gambar kapasitor ini mempunyai penampilan lonjong dan biasanya berwarna hijau.

 

10. Kapasitor Mika (Tetap dan Tidak polaritas) 

Kapasitor jenis ini juga tidak mempunyai polaritas dimana kita bisa bebas memasangnya tanpa takut terbalik (antara kutub + dan kutub -). Penggunaan resistor berbahan mika ini biasanya pada rangkaian berfrekuensi tinggi karena toleransinya yang rendah dan stabilitas yang sangat tinggi. Terlihat pada gambar bahwa kapasitor ini mempunyai bentuk yang unik dimana seperti bentuk hati / tanda love. 

11. Kapasitor Tantalum (Tetap dan Polaritas )

Kapasitor tantalum ini mempunyai polaritas dimana terdapat kutub positif dan negatif pada pin kakinya. Pin yang lebih panjang adalah kutub positif sementara yang lebih pendek adalah negatif. Kapasitor jenis ini mempunyai toleransi yang cukup baik sehingga banyak digunakan pada perangkat elektronik seperti laptop, Televisi, atau mainboard PC. Kekurangan dari kapasitor jenis ini adalah harganya yang relatif lebih mahal sehingga jarang digunakan oleh pelajar dan mahasiswa.

12. Kapasitor Elektrolit (Tetap dan Polaritas )

Kapasitor Elekrolit ini adalah jenis kapasitor yang paling umum dan banyak digunakan oleh pelajar ataupun mahasiswa. Selain karna mudah ditemui di toko elektronika, kapasitor ini juga mempunyai harga yang relatif lebih murah dan juga memiliki kapasitansi yang beragam. Perlu diingat bahwa kapasitor jenis ini mempunyai polaritas sehingga jangan sampai terbalik memasangnya.

13. Kapasitor Varco

Kapasitor jenis termasuk dapat Variable Kapasitor dimana kapasitor jenis ini nilai kapasitansinya dapat diubah ubah sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Cara yang digunakan untuk mengubah nilai kapasitansinya adalah dengan memutar tuas pada kapasitor. 

14. Kapasitor Trimmer

Sama seperti kapasitor Varco, Kapasitor trimmer ini juga dapat diubah - ubah nilai kapasitansinya sesuai dengan kebutuhan pengguna. Cara yang digunakan untuk merubah kapasitansinya adalah dengan memutar tuas tsb dengan obeng minus. Nilai kapasitansi yang disediakan pada kapasitor ini lebih kecil dari VARCO kapasitor. 

15. Air Induktor

Induktor merupakan komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan energi listrik dapat bentuk medan magnet. Ciri khas bentuk dari induktor ini adalah terdapat rongga di tengahnya sehingga orang lebih mudah mengingatnya.

16. Iron Core Induktor

Induktor jenis ini mempunyai inti besi yang terdapat di tengahnya. Sama halnya seperti induktor pada umumnya, induktor jenis ini mempunyai fungsi untuk menyimpan energi listrik dapat bentuk medan magnet.

17. Torriodal Core Induktor

Ciri khas dari resistor jenis ini adalah terdapat rongga berbentuk O / lingkaran. Induktor ini terdiri dari cincin melingkar (inti magnet) dari bahan feromagnetik dan kumparan tembaga yang dililitkan ke cincin induktor tsb. 

18. Ferrite Core Induktor

Induktor jenis ini menggunakan bahan ferit sebagai intinya. Kemudian bagian ferrit tersebut akan dililitkan oleh kumparan dengan bahan tembaga. Jenis induktor ini banyak ditemui di rangkaian elektronik yang cukup kompleks seperti televisi, radio, board PC dan perangkat elektronik lainnya.

19. Variable Induktor

Induktor jenis ini nilai induktansinya dapat diubah - ubah sesuai dengan kebutuhan dari usernya. Induktor ini intinya juga biasanya menggunakan bahan ferrit, Kemudian dililitkan pada kumparan bahan tembaga.

20. Laminated Core Induktor

Induktor jenis ini mempunyai inti yang berlapis-lapis dari bahan lempengan logam dan ditempelkan secara-paralel. Kemudian masing-masing lempengan logam tsb diberikan Isolator (pada bagian sekatnya).

21. Dioda Zener

Dioda jenis ini digunakan sebagai pengamanan rangkaian karena akan menyalurkan arus listrik yang mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas.

22. Dioda Bridge

Dioda jenis ini digunakan untuk menyearahkan atau merubah arus AC menjadi DC. Dioda ini biasanya digunakan pada perangkat power supply, inverter, dan rangkaian konversi AC to DC lainnya. Jadi cara kerja dari diode ini adalah dimana terdapat 4 buah diode dalam satu rangkaian, dimana 2 diode menyearahkan sinyal negatif dan dua diode menyearahkan sinyal positif. Sehingga membentuk suatu sinyal DC (Direct Current).

23. Dioda Laser

Dioda ini merupakan komponen yang cukup unik dikarenakan mampu mengeluarkan radiasi koheren yang dapat dilihat oleh mata. Radiasi tersebut yang dinamakan oleh cahaya laser. Dioda jenis ini digunakan pada banyak peralatan elektronik seperti laser pointer, konsol game, Remote Controler, dan Sistem fiber optik.

24. LED

Dioda ini merupakan diode yang bisa memancarkan cahaya monokromatik. Saat ini dipasaran warna yang dihasilkan oleh diode ini beraneka macam ada warna merah, hijau, biru, kuning dan lain sebagainya. Diode ini sangat mudah didapatkan di toko elektronika.

25. Dioda Penyearah

Diode ini digunakan untuk menyearahkan arus listrik dan juga menghentikan arus listrik dari arah yang berlawanan. Diode jenis ini pasti ada di semua peralatan elektronik karena digunakan sebagai pengaman dari arus balik. Baik itu di televisi, Kulkas, Motherboard PC pasti ada komponen ini.

26. Dioda Tunnel 

Dioda jenis ini mampu untuk beroprasi dengan sangat cepat. Dioda jenis ini berbahan germanium atau silikon. Rangkaian yang biasa menggunakan dioda ini adalah rangkaian detektor frekuensi dan konverter. Dioda jenis ini dapat berfungsi dengan baik pada gelombang mikro.

27. Dioda Varactor

Merupakan suatu jenis dioda yang nilai kapasitansinya dapat diatur dengan cara mengubah tegangan yang diberikan. Itu artinya diode jenis ini mempunyai fungsi yang mirip seperti kapasitor. Maka karakteristik dari diode ini adalah semakin tinggi tegangan yang diberikan maka nilai kapasitansinya akan semakin besar.

28. Dioda Schottky

Merupakan jenis dioda yang mempunyai tegangan jatuh (drop voltage) yang sangat rendah. Itu artinya karakteristik dari diode ini mempunyai penurunan tegangan yang sangat rendah. diode jenis ini memiliki perbedaan dari diode pada umumnya dimana : 

Pada Dioda Normal adalah menggunakan Persimpangan Semikonduktor-semikonduktor (Semiconductor-semiconduction Junction).

Sementara itu pada Dioda Schottky menggunakan Logam-semikonduktor (Metal-Semiconductor Junction) untuk persimpangan.

Oleh karena hal tsb dioda jenis ini mempunyai kemampuan switching yang sangat cepat dan biasanya digunakan pada rangkaian frekuensi radio, catu daya, dan mixer.

29. PhotoDioda

Photodioda merupakan suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah besaran menjadi besaran listrik. Oleh karena hal tsb dioda jenis ini sering digunakan sebagai sensor pada rangkaian arduino karena sangat peka cahaya. Cahaya yang dapat dideteksi dari sensor ini yaitu cahaya inframerah, cahaya ultra ungu atau cahaya lampu biasa.

30. SCR (Silicon Controlled Rectifier)

SCR atau Silicon Controlled Rectifier merupakan jenis diode yang berfungsi untuk pengendali. Seperti terlihat pada gambar, bentuk dari diode ini berbeda dari diode lainnya dimana terdapat 3 kaki pin. Daripada disebut sebagai diode, secara penampilan layaknya seperti transistor MOSFET.

31. Transistor BJT

Transistor adalah sebuah komponen elektronika yang mempunyai berbagai macam fungsi diantaranya sebagai saklar , penguat sinyal, osilator, modulator dan sebagainya. Komponen elektronika ini terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon

Transistor juga menjadi dasar dari gerbang logika yang kita kenal sekarang dimana kumpulan mosfet berubah menjadi IC ( Integrated Circuit ), dan kumpulan dari IC berubah menjadi sebuah Mikroprosesor.

Bipolar Transistor (BJT) terdiri dari :

NPN  arti npn (Negatif - Positif - Negatif)

PNP  arti pnp (Positif - Negatif - Positif)

Pada transistor BJT cara kerjanya adalah ouput yang mengalir dari Emitor ke Kolektor ditentukan oleh besarnya arus yang mengalir ke basis. Pada datasheet biasanya sudah tertera berapa arus minimal pada basis untuk membuat Emitor dan Kolektor berfungsi seperti saklar tertutup.

32. Transistor JFET

Berbeda dengan Transistor BJT yang mengunakan trigger arus pada gerbang gate. Pada transistor jenis ini besar kecilnya arus listrik yang mengalir akan ditentukan oleh input tegangan yang masuk ke gerbang Gate. Jadi semakin tinggi tegangan pada kaki Gate maka semakin banyak arus yang mengalir melewati transistor.

33. Transistor MOSFET

Transistor jenis ini paling populer, banyak digunakan dan umum ditemui dipasaran elektronika di Indonesia. Transistor MOSFET ini mempunyai prinsip kerja yang sama persis seperti Transistor JFET. Rangkaian yang paling sering dibuat menggunakan komponen ini adalah inverter DC to AC.

34. Transistor UJT (Uni Junction Transistor)

Transistor jenis ini juga masuk dalam bagian transistor efek medan dimana besar kecilnya arus listrik yang mengalir melalui transistor ditentukan oleh besar tegangan pada kaki Gate. Jadi semakin besar tegangan pada kaki gate maka arus listrik yang mengalir melewati transistor juga akan semakin besar. 

35. Integrated Circuit (IC)

IC merupakan sebuah komponen elektronik yang terdiri dari ribuah bahkan jutaan transistor , resisotor, dioda dan komponen lainnya. Seiring dengan berkembangnya industri saat ini IC ini memiliki banyak sekali variasi dan setiap IC punya fungsinya masing masing diantaranya :

        1. Penguat Operasional (Op Amp)

        2. Penguat Daya (Power Amplifier)

        3. Penguat Sinyal (Signal Amplifier)

        4. Sebagai Comparator

        5. Penerima Frekuensi Radio (Radio Receiver)

        6. Dll

36. Switch / Push Button

Switch pada rangkaian elektronika umumnya menggunakan push button atau saklar kecil seperti terlihat pada gambar. Switch ini digunakan untuk berbagai macam keperluan diantaranya digunakan untuk mematikan rangkaian, merubah sinyal High menjadi Low dan sebagainya.

37. Buzzer

Buzzer atau alarm ini merupakan komponen yang berfungsi untuk mengeluarkan suara yang amat keras apabila diberikan arus listrik. Komponen ini biasanya digunakan pada rangkaian arduino dan hanya berdaya 5 Volt DC.

38. Sekering

Sekering ini berfungsi untuk memutus rangkaian elektronik ketika mengalami gangguan seperti hubung singkat atau beban berlebih. Sekering ini masuk dalam komponen elektronika karena bentuknya yang kecil dan juga dapat memutus arus DC (Direct Current).

39. Baterai

Batterai merupakan komponen yang digunakan sebagai supplai daya pada suatu rangkaian listrik atau peralatan listrik. Saat ini banyak sekali variasi kapasitas baterai mulai dari 1000 mAH bahkan sampai dengan 10.000 mAH.

40. Transformator

Ada beberapa jenis transformator yang masuk dalam komponen elektronika karena bentuknya yang kecil seperti trafo pada charger HP. Pada charger HP terdapat transformator mini yang digunakan unuk menuruntkan tegangan AC. 

41. Sensor

Saat ini sudah banyak sekali variasi sensor berukuran kecil dan berdaya kecil. Seperti sensor suara diatas yang hanya berdaya 5 Volt saja. Diantaranya ada juga sensor suhu LM35, Sensor gas, sensor magnet, sensor api, sensor gerakan PIR, dan lain sebagainya.


Sumber : https://www.teknikelektro.com/2021/02/40-komponen-elektronika-beserta.html 

Sabtu, 27 Maret 2021

Jenis-jenis Komponen Elektronika: Simbol, Fisik dan Fungsinya

Jenis-jenis Komponen Elektronika: Gambar Simbol, Bentuk Fisik beserta Fungsinya – Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam sebuah Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan Teknologi, komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah peralatan Elektronika seperti Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC masih tetap digunakan hingga saat ini.


Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.

A. Resistor

Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.

Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :

1. Resistor yang Nilainya Tetap

2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.

3. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor

4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)

Gambar dan Simbol Resistor :


Gambar Jenis-jenis Resistor


B. Kapasitor (Capacitor)

Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)

Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :

1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.

2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum

3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.

Gambar dan Simbol Kapasitor :


Gambar Jenis-jenis Kapasitor


C. Induktor (Inductor)

Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).

Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :

1. Induktor yang nilainya tetap

2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.

Gambar dan Simbol Induktor :


Gambar Jenis-jenis Induktor (Coil)


D. Dioda (Diode)

Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.

Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :

1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).

2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.

3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.

4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.

5. Dioda Shockley (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .

6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.

7. Dioda Schottky adalah Dioda tegangan rendah.

8. Dioda Varaktor adalah dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan.

Gambar dan Simbol Dioda:


Gambar Jenis-jenis Dioda


E. Transistor

Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. 

Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). 

Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. 

UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.

Gambar dan Simbol Transistor :


Gambar Jenis-Jenis Transistor


F. IC (Integrated Circuit)

IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).

Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.

Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit) :


Jenis-jenis IC (Integrated Circuit)


G. Saklar (Switch)

Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.

Gambar dan Simbol Saklar (Switch) :


Gambar Jenis-jenis Saklar (Switch)


Editor : Rudy Hermawan

Link Sumber Artikel dari:

https://teknikelektronika.com/jenis-jenis-komponen-elektronika-beserta-fungsi-dan-simbolnya/

Selasa, 12 Agustus 2014

Sirkuit Terpadu (Integrated Circuit atau IC)

Sirkuit Terpadu

Sirkuit terpadu (bahasa Inggris: integrated circuit atau IC) adalah komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain. IC adalah komponen yang dipakai sebagai otak peralatan elektronika.

Pada komputer, IC yang dipakai adalah mikroprosesor. Dalam sebuah mikroprosesor Intel Pentium 4 dengan ferkuensi 1,8 trilyun getaran per detik terdapat 16 juta transistor, belum termasuk komponen lain. Fabrikasi yang dipakai oleh mikroprosesor adalah 60nm.

Sirkuit terpadu dimungkinkan oleh teknologi pertengahan abad ke-20 dalam fabrikasi alat semikonduktor dan penemuan eksperimen yang menunjukkan bahwa alat semikonduktor dapat melakukan fungsi yang dilakukan oleh tabung vakum. Pengintegrasian transistor kecil yang banyak jumlahnya ke dalam sebuah chip yang kecil merupakan peningkatan yang sangat besar bagi perakitan tube-vakum sebesar-jari. Ukuran IC yang kecil, tepercaya, kecepatan "switch", konsumsi listrik rendah, produksi massal, dan kemudahan dalam menambahkan jumlahnya dengan cepat menyingkirkan tabung vakum.

IC di dalam sebuah sirkuit elektronik

Hanya setengah abad setelah penemuannya, IC telah digunakan dimana-mana. Radio, televisi, komputer, telepon selular, dan peralatan digital lainnya yang merupakan bagian penting dari masyarakat modern. Contohnya, sistem transportasi, internet, dll tergantung dari keberadaan alat ini. Banyak skolar percaya bahwa revolusi digital yang dibawa oleh sirkuit terpadu merupakan salah satu kejadian penting dalam sejarah umat manusia.

IC mempunyai ukuran seukuran tutup pena sampai ukuran ibu jari dan dapat diisi sampai 250 kali dan digunakan pada alat elektronika seperti:

    Telepon
    Kalkulator
    Ponsel
    Radio
Sirkuit terpadu Atmel Diopsis 740 System on Chip yang menunjukkan blok memori, logika dan pad masukan/keluaran di sekitar periperal

Penemuan
Penemuan awal sirkuit terpadu dimulai sejak tahun 1949, ketika engineer Jerman Werner Jacobi (Siemens AG) [1] mengajukan hak paten untuk amplifying device semikonduktor dengan struktur mirip dengan struktur sirkuit terpadu [1] yang menggunakan lima transistor yang dimuat pada sebuah substrat dalam susunan amplifier 2-tahap. Jacobi mengemukakan alat bantu pendengaran sebagai contoh tipikal aplikasi industri dari hak paten tersebut. Tetapi, tidak ada kabar mengenai pemakaian hak paten ini secara komersial.

Ide sirkuit terpadu dipikirkan oleh seorang ilmuwan radar yang bekerja untuk Royal Radar Establishment di Ministry of Defence, Geoffrey W.A. Dummer (1909–2002). Dummer mencetuskan idenya di depan publik pada the Symposium on Progress in Quality Electronic Components di Washington, D.C. pada 7 May 1952.[2] Ia mencetuskan idenya di beberapa simposium lainnya, dan berusaha untuk membuat sirkuit seperti itu pada 1956, tetapi tanpa keberhasilan.

Ide pendahulu dari sirkuit terpadu yaitu membuat kotak persegi kecil dari keramik (wafers), dan setiap persegi memuat satu miniatur komponen. Komponen tersebut kemudian disatukan dan dihubungkan dengan kabel untuk membentuk kisi 2 atau 3 dimensi. Ide ini terlihat meyakinkan, dan pada tahun 1957 diajukan kepada US Army oleh Jack Kilby, yang menghasilkan proyek Micromodule Program (sama dengan 1951's Project Tinkertoy) yang berumur pendek.[3] Tetapi, seiring berjalannya proyek ini, Kilby memikirkan sebuah ide lain yang sekarang dikenal sebagai sirkut terpadu.

Robert Noyce mengakui peranan Kurt Lehovec yang bekerja di Sprague Electric, dalam artikel "Microelectronics" yang ditulisnya pada Scientific American, September 1977, Volume 23, Number 3, pp. 63–9, untuk prinsip isolasi sambungan p-n, yang disebabkan oleh sambungan p-n yang di-bias (dioda), sebagai komponen dasar sirkuit terpadu.[4]

Kilby yang baru dipekerjakan oleh Texas Instruments menuliskan idenya tentang sirkuit terpadu pada Juli 1958, dan kemudian sukses membuat sebuah sirkuit terpadu yang dapat bekerja pada 12 September 1958.[5] In his patent application of 6 February 1959, Kilby described his new device as “a body of semiconductor material ... where in all the components of the electronic circuit are completely integrated.”[6] Penemuan baru ini pertama kali digunakan oleh US Air Force[7].

Kilby dihargai Nobel Prize pada tahun 2000 di bidang Fisika untuk peranannya dalam penemuan sirkuit terpadu.[8] Kilby's work was named an IEEE Milestone in 2009.[9]

Noyce juga memikirkan ide mengenai sirkuit terpadu setengah tahun lambat setelah Kilby. Chip yang dibuatnya dapat menangani beberapa masalah praktikal yang tidak dapat ditangani oleh chip oleh Kilby. Chip oleh Noyce dibuat di Fairchild Semiconductor, menggunakan material silikon, sedangkan chip oleh Kilby menggunakan material germanium.

Fairchild Semiconductor juga adalah asal teknologi sirkuit terpadu menggunakan silikon dengan self-aligned gate, yang merupakan dasar dari teknologi CMOS yang digunakan di hampir semua chip komputer saat ini. Tekhnologi self-aligned gate ini dikembangkan oleh fisikawan Italia Federico Faggin pada tahun 1968. Ia kemudian pindah ke Intel untuk mengembangkan Central Processing Unit (CPU) pertama dalam sebuah chip (Intel 4004), yang kemudian membawanya pada penghargaan National Medal of Technology and Innovation pada tahun 2010.


Generasi/Pengelompokan
Pada mulanya sirkuit terpadu hanya dapat memuat beberapa transistor dalam sebuah chip, akibat ukuran transistor yang besar dan produksinya yang belum efisien. Karena jumlah transistor yang sedikit ini, proses mendesain sirkuit terpadu tergolong mudah. Seiring berkembangnya teknologi ini, jutaan, bahkan baru-baru ini miliaran[10] of transistor dapat dimuat dalam sebuah chip, dan dibutuhkan perencanaan yang baik untuk membuat desain yang baik. Saat ini, desain sirkuit terpadu dilaksanakan dengan bantuan software yang disebut CAD tools.


SSI, MSI and LSI
Sirkuit terpadu awal hanya memuat beberapa transistor dan digolongkan sebagai "small-scale integration" (SSI), yaitu sirkuit digital yang memuat beberapa puluh transistor atau beberapa logic gate. Contoh SSI yaitu linear IC seperti Plessey SL201 atau Philips TAA320 yang hanya memiliki dua transistor. Istilah Large Scale Integration pertama kali digunakan oleh ilmuwan IBM, Rolf Landauer saat menjelaskan konsep[butuh rujukan], yang selanjutnya melahirkan istilah SSI, MSI, VLSI, dan ULSI.

SSI digunakan pada proyek-proyek awal kedirgantaraan, dan mendorong perkembangan teknologi sirkuit terpadu sebagaimana teknologi-teknologi lainnya. Minuteman missile dan Apollo program menggunakan konputer digital yang ringan untuk system inertial guidance-nya; Apollo guidance computer mendorong kemajuan teknologi sirkuit terpadu hingga dapat diproduksi secara masal[11]. Program misail Minuteman dan banyak program Navy lainnya adalah pasar bagi sirkuit terpadu yang bernilai sebesar $4 miliar pada tahun 1962, dan pada tahun 1968, budget pemerintah A.S. merupakan 37% dari total produksi sebesar $312 million. Budget dari pemerintah A.S. ini mendorong teknologi baru ini hingga biaya produksi turun hingga dapat diaplikasikan dalam industri dan kemudian konsumen. Harga rata-rata sebuah chip turun dari $50.00 pada 1962 menjadi $2.33 pada 1968.[12] Sirukuit terpadu mulai muncul pada produk konsumen di akhir dekade, dan aplikasi tipikalnya yaitu FM inter-carrier sound processing pada penerima signal di televisi.

SSI Sirkuit terpadu berkembang menjadi "medium-scale integration" (MSI) pada akhir tahun 1960an, ditandai dengan munculnya chip yang memuat beberapa ratus transistor. MSI memiliki keuntungan ekonomis karena walaupun harganya lebih mahal sedikit dibandingkan SSI, MSI memungkinkan sistem yang lebih kompleks diwujudkan dalam sebuah chip dan menghasilkan lebih sedikit komponen untuk dirakit pada circuit board.

Pada pertengahan tahun 1970an, "large-scale integration" (LSI), yaitu sirkuit terpadu dengan beberapa puluh ribu transistor per chip berhasil diwujudkan. Sirkuit terpadu seperti 1K-bit RAM, chip untuk kalkulator, dan mikroprocesor awal, yang diproduksi pada awal tahun 1970an, mempunyai sekitar 4000 transistor. LSI dengan kurang lebih 10,000 transistor diproduksi sekitar tahun 1974 untuk main memory pada komputer dan mikroprocesor generasi kedua.


VLSI
Upper interconnect layers on an Intel 80486DX2 microprocessor die

Sejak tahun 1980an hingga saat ini, "very large-scale integration" (VLSI) telah diproduksi untuk banyak aplikasi. Pada awal tahun 1980an, jumlah transistor dalam sebuah chip berkisar beberapa ratus transistor dan mencapai beberapa miliar transistors pada tahun 2009.

Beragam teknologi dibutuhkan untuk meningkatkan densitas sirkuit terpadu. Produsen beralih pada proses teknologi yang lebih kecil untuk memuat lebih banyak transistor dalam sebuah chip hukum Moore. Rangkuman dan prediksi mengenai proses teknologi sirkuit terpadu dituangkan dalam International Technology Roadmap for Semiconductors (ITRS). Design tools telah memudahkan automasi bagi desain sirkuit terpadu. Akibat membengkaknya konsumsi daya seiring naiknya densitas sirkuit terpadu, teknologi CMOS, yang memiliki disipasi daya yang lebih rendah, digunakan untuk menggantikan teknologi NMOS dan PMOS.

Contoh:
    555 multivibrator
    IC seri 7400
    Intel 4004
    Intel seri x86

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sirkuit_terpadu