Tampilkan postingan dengan label Mendikbud. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mendikbud. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 Juli 2016

Ini Pidato Terakhir Anies Baswedan, Mengharukan

Ini Pidato Terakhir Anies Baswedan, Mengharukan

Menteri Anies Baswedan. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman


Merdeka.com - Selama 20 bulan ini saya mendapatkan kehormatan menjalankan sebuah amanah konstitusi dan amanah dari Allah SWT untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa lewat jalur pemerintahan. Hari ini saya mengakhiri masa tugas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tugas ini telah dicukupkan. Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi pada Presiden Jokowi yang telah memberikan kehormatan ini. Tugas besar ini mendasar karena pendidikan dan Kebudayaan menyangkut masa depan kita, masa depan bangsa tercinta.


Sejak bertugas di Kemendikbud, saya meneruskan kebiasaan berkeliling ke penjuru Indonesia, ke sudut-sudut Nusantara, berbincang langsung dengan ribuan guru dan tenaga kependidikan. Saya menemukan mutiara-mutiara berkilau di sudut-sudut tersulit Republik ini. Dinding kelas bisa reyot dan rapuh, tapi semangat guru, siswa dan orang tua tegak kokoh. Dalam berbagai kesederhanaan fasilitas, sebuah PR besar Pemerintah, saya melihat gelora keceriaan belajar yang luar biasa.


Ibu dan Bapak yang amat saya hormati, kami sebangsa menitipkan persiapan masa depan Republik ini. Di sekolah tampak hadir bukan saja wajah anak-anak, tapi juga wajah masa depan Indonesia. Teruslah songsong anak-anak itu dengan hati dan sepenuh hati, izinkan mereka menyambut dengan hati pula. Jadikan pagi belajar pagi yang cerah. Sesungguhnya bukan matahari yang menjadikan cerah, tapi mata-hati tiap anak, tiap guru yang menjadikannya cerah.



Di hari terakhir saya bertugas di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, izinkan saya menyampaikan harapan kepada Ibu dan Bapak semua. Harapan agar perubahan dalam pendidikan terus menuju ke arah yang lebih baik. Mari kita teguhkan komitmen untuk menjadikan sekolah sebagai taman yang penuh tantangan dan menyenangkan bagi semua warga sekolah. Mari kita pastikan bahwa sekolah menjadi tempat di mana anak-anak kita tumbuh dan berkembang sesuai kodratnya, memenuhi potensi unik dirinya.

Mari kita jadikan sekolah sebagai sumur amal yang darinya akan mengalir pahala tanpa henti bagi Ibu dan Bapak semua. Ibu dan Bapak, teruslah bergandengan erat dengan orangtua, bersama-sama menuntun anak-anak meraih masa depannya, menjawab tantangan jamannya, melalui cita-citanya. Saya titipkan kepada Ibu dan Bapak guru berbagai perubahan yang telah kita mulai bersama, baik dalam bentuk peraturan-peraturan baru yang mendorong ekosistem sekolah menyenangkan dan bebas dari kekerasan, maupun melalui pembiasaan dan praktik baik di sekolah.


Ibu dan Bapak yang saya banggakan, Menteri boleh berganti, tapi ikhtiar kita semua dalam mendidik anak-anak bangsa tak boleh terhenti. Masih banyak pekerjaan rumah. Pemerintah yang harus ditunaikan bagi guru dan tenaga pendidikan, saya percaya itu semua akan dituntaskan.



Mari kita lanjutkan perjuangan, beri dukungan pada komitmen pemerintah dalam membangun sekolah menyenangkan, serta jaga stamina raga, rasa dam cipta Ibu dan Bapak semua. Izinkan saya pamit sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, teriring rasa terima kasih, juga permohonan maaf tak terhingga atas segala khilaf yang ada. Salam hormat saya untuk Ibu dan Bapak semua. Mari kita teruskan ikhtiar mencerdaskan kehidupan bangsa ini.

Reporter: Galih Nugroho


Sumber: http://www.merdeka.com/politik/ini-pidato-terakhir-menteri-anies-baswedan-mengharukan.html

Sabtu, 23 Juli 2016

Edaran Resmi tentang Pemerataan Penempatan Guru dan Tenaga Kependidikan tahun 2016

Edaran Resmi tentang Pemerataan Penempatan Guru dan Tenaga Kependidikan tahun 2016


Surat edaran resmi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 36186/MPK/KP/2016 tanggal 20 Juli 2016 tentang Pemerataan Penempatan Guru dan Tenaga Kependidikan yang ditujukan kepada Yth. Gubernur dan Bupati/Walikota Seluruh Indonesia, sebagai berikut:


Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan nasional memiliki fungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban manusia yang bermartabat.



Adapun salah satu tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Demi terlaksananya serta peningkatan pemerataan pendidikan yang bermutu di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia, kami menghimbau kepada Saudara selaku Kepala Daerah untuk berpartisipasi aktif dengan menempatkan Aparatur Sipil Negara yang berprofesi sebagai guru dan tenaga kependidikan pada sekolah negeri maupun swasta secara merata tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.

Untuk lebih jelasnya silahkan download edaran resmi tentang Pemerataan Penempatan Guru dan Tenaga Kependidikan tahun 2016 DISINI
sumber : www.kemdikbud.go.id

Jumat, 24 Mei 2013

Hasil UN SMA dan SMK, 99,48 % Siswa di Indonesia Mulus Lulus

 
M Nuh (Ari S/ detikcom)

Jakarta - Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Indonesia mengumumkan hasil ujian nasional (UN) SMA dan SMK se Indonesia. Sebanyak 99,48 persen siswa dinyatakan lulus ujian.

"Tahun ini peserta UN SMA sebanyak 1.581.286 siswa. Dan 1.573.036 siswa atau 99,48 persen dinyatakan lulus dan 8.250 atau 0,52 persen siswa tidak lulus," ujar Mendikbud, M Nuh, dalam jumpa pers di Kemendikbud, Jl Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2013).

Nuh mengatakan, untuk siswa SMK tingkat kelulusan sebanyak 99,95 persen. Menurutnya hanya 0,5 persen siswa SMK seluruh Indonesia yang dinyatakan tidak lulus.

"Hasil tersebut mengalami kenaikan dari hasil UN tahun lalu sebesar 0,02 persen," ujarnya.

Nuh mengatakan, kebanyakan para siswa yang tidak lulus karena nilai rata-rata ujianya tidak mencapai 5,5. Dan ketidak lulusan juga dikarenakan faktor ada mata pelajaran yang kurang dari 4.

"Paling banyak itu karena rata-ratanya kurang dari 5,5," imbuhnya.

 Septiana Ledysia - detikNews
detikcom

Jumat, 10 Mei 2013

Kemdikbud Keluarkan Data Terbaru Jumlah Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013


Jakarta --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, menyampaikan data terbaru jumlah sekolah pelaksana kurikulum 2013, di Kantor Kemdikbud, Senin (6/05). Dari data tersebut diketahui, terdapat pengurangan baik dari jumlah sekolah, guru, maupun siswa. “Kita kurangi besar kendaraan yang akan ditumpangi, ilustrasinya seperti itu. Untuk itu, harus kita matangkan dan mantapkan betul. Jangan sampai kita tidak realistis dalam arti tidak mempertimbangkan faktor-faktor eksternal,” jelasnya pagi ini (6/05), di ruang kerjanya, usai sidak UN SD.

Menteri Nuh mengatakan, penetapan jumlah sekolah pelaksana tersebut tidak serta merta hanya pertimbangan akademik. Ada pertimbangan-pertimbangan eksternal yang diikutkan, yaitu variabel kesiapan. Salah satu kriteria sekolah yang diprioritaskan untuk menjalankan kurikulum ini adalah sekolah eks-RSBI dan sekolah dengan akreditasi A. “Sekolah itu variabelnya lebar, dan orang ingin mendapatkan rasio keberhasilan yang tinggi. Oleh karena itu, kita rumuskan variabel kesiapan,” katanya.

Untuk sekolah dasar, kurikulum 2013 akan dijalankan di 2.598 sekolah, oleh 15.629 guru, dan 341.630 siswa. Untuk SMP, dijalankan di 1.521 sekolah, 27.403 guru, dan 342.712 siswa. Untuk SMA, dijalankan di 1.270 sekolah, 5.979 guru, dan 335.940 siswa. Dan untuk SMK, dijalankan di 1.021 sekolah, 7.102 guru, dan 514.783 siswa. Total keseluruhan pelaksana kurikulum 2013 adalah 6.410 sekolah, 56.113 guru, dan 1.535.065 siswa.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Nuh juga menyampaikan jumlah sekolah pelaksana di beberapa daerah. Daerah-daerah tersebut adalah, DI Aceh 132 sekolah, Bali 203 sekolah, Jawa Tengah 881 sekolah, Jawa Barat 887, Jawa Timur 1053, Sumatera Utara 263, Banten 225 sekolah, DIY 146 sekolah, dan Jakarta 250 sekolah.

Mendikbud menjelaskan, pengumpulan data jumlah sekolah, siswa dan guru menggunakan beberapa instrumen. Data-data siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang berbasis siswa. Sedangkan guru dan sekolah dengan menggunakan Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Pemilihan sekolah, kata Mendikbud, juga mempertimbangkan jarak lokasi dari bandar udara terdekat. Karena proses distribusi logistik mempunyai peran besar dalam menjamin pelaksanaan kurikulum 2013. Oleh karena itu, basis pemilihan sekolah pun tidak lagi berbasis kabupaten/kota, melainkan berbasis provinsi. Jadi dimungkinkan tidak semua kabupaten kota ada (sekolah pelaksana kurikulum 2013 – red),” tuturnya.

Kemdikbud sendiri telah memiliki sistem yang bisa melihat lokasi sekolah, yang telah diintegrasikan dengan sistem google earth. “Kita sudah punya sistem monitoring di monitoring room. Kita tau dimana lokasi sekolah, berapa jarak dari bandara, itu untuk mempertimbangkan distribusi logistik. Kita sudah sensus koordinat sekolahnya berapa,” jelasnya. (AR)

Sumber: http://www.kemdikbud.go.id/

Kamis, 09 Mei 2013

Kurikulum 2013 akan mulai diterapkan pada 6.410 Sekolah


6.410 Sekolah Akan Menerapkan Kurikulum 2013

Tahun ini, 6.410 sekolah telah ditetapkan Kemendikbud menjadi sasaran implementasi Kurikulum 2013. 6.410 sekolah tersebut terdiri dari 2.598 SD, 1521 SMP, 1.270 SMA, dan 1.021 SMK. Setidaknya 56.113 guru dan 1.535.065 siswa yang akan merasakan kurikulum yang kabarnya menghapus 3 mata pelajaran tersebut ( IPA, IPS, Pengembangan Diri) dan merupakan pengganti KTSP tersebut.
 
Kurikulum 2013 untuk jenjang SD ini dalam penerapannya mengalami pengurangan. Dimana Kemendikbud sebelumnya telah  merencanakan bahwa 30 persen atau sekitar 44.609 SD yang akan menerapkan kurikulum tematik integratif itu. Namun demikian dalam penerapan kurikulum 2013 ini Menurut Nuh, sekolah yang menjadi sasaran penerapan Kurikulum 2013 berbasis provinsi dan diprioritaskan pada sekolah yang sudah siap. Tahap awal untuk SD akan dilaksanakan pada kelas I dan kelas IV.


Nuh menjelaskan konsolidasi penyiapan akhir mulai dari pengadaan buku dan pelatihan guru Kurikulum 2013 akan dilakukan pada 23-27 Mei 2013. Sedangkan evaluasi dan pelatihan baru bagi guru dilakukan setelah pelatihan sebelumnya, yakni September sampai Oktober.

Untuk pengadaan buku saat ini sedang dalam tahap lelang. Nuh memastikan perusahaan yang akan mencetak buku Kurikulum 2013 memiliki track record yang baik. Karena sekolah sasaran implementasi Kurikulum 2013 berbasis provinsi, ia pun menjamin distribusi buku akan sampai dalam waktu satu hari.

Nuh juga mengatakan untuk anggaran dana,  DPR telah menyetujui anggaran Kurikulum 2013 pada tanggal 21 Desember 2013 lalu. Sedangkan jumlah anggaran Kurikulum 2013 tidak lebih dari Rp 800 miliar. Saat ini, Kemdikbud sedang mematangkan nominal anggaran Kurikulum 2013. "Anggaran prinsipnya sudah oke, dan penetapannya bergantung dari sasarannya itu," kata Nuh.
 
Sumber: http://pengumumanbagianda.blogspot.com/