Jumat, 06 Februari 2015

Sistem Radio Komunikasi BPBD Kuningan Sudah Sebulan Mati

Sistem Radio Komunikasi BPBD Kuningan Sudah Sebulan Mati

NURYAMAN/"PRLM"
NURYAMAN/"PRLM"
TIGA petugas piket Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana di sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kuningan, menghimpun informasi kebencanaan dari berbagai wilayah kecamatan melalui jaringan media sosial, telefon genggam, dan pesawat telefon kabel.*
KUNINGAN, (PRLM).- Komunikasi dan koordinasi cepat penanggulangan bencana melalui radio komunikasi di lingkup kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kuningan, sudah sebulan lebih tidak berjalan.
Pasalnya, perangkat radio repeater penyambung komunikasi radio dua arah jarak jauh yang dibangun dan difungsikan BPBD Kuningan setahun lalu, sejak akhir Desember 2014 mengalami kerusakan dan hingga saat ini tak kunjung diperbaiki.
Sistem komunikasi dan koordinasi penanggulangan bencana melalui radio komunikasi dua arah dibantu stasiun repeater BPBD Kuningan, sebelumnya terpantau selalu aktif siaga 24 jam tanpa mengenal libur.
Perangkat tersebut biasa dipergunakan aktif oleh para sukarelawan, tim reaksi cepat dari berbagai unsur, serta petugas pemantau kebencanaan BPBD Kuningan pemegang radio, untuk mendukung komunikasi dan koordinasi cepat dengan petugas piket Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana di sekretariat BPBD Kuningan.
Komunikasi radio antarpemegang radio frekuensi BPBD Kuningan di berbagai penjuru wilayah Kuningan serta petugas piket di Pusdalops PB dan jajaran petugas teknis di BPBD Kuningan itu, terhubungkan lancar dengan bantuan satu stasiu repeater (perangkat pancar ulang).
Namun, satu-satunya stasiun repeater tersebut sejak akhir Desember 2015 mengalami kerusakan, dan sampai Kamis (5/2/2015) belum juga diperbaiki. Akibatnya, pelaporan situasi, potensi, atau kejadian bencana dari para sukarelawan, termasuk masyarakat pengguna radio komunikasi frekuensi BPBD dan sebaliknya jemput bola informasi dari Pusdalops PB BPBD Kuningan, sudah sebulan lebih terpaksa harus kembali menggunakan pesawat telefon atau telefon genggam, atau memanfaatkan situs jejaring sosial.
Sejumlah personel pusdalops PB BPBD Kuningan maupun Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kuningan Ayip Sutrisno, mengakui dengan matinya sistem komunikasi itu, cukup menghambat kelancaran komunikasi dan koordinasi penanggulangan bencana. "Lumayan, pulsa ini pun jadi sering tekor," ujar Ayip Sutrisno, sambil memegang telefon gengamnya, yang sedang membicarakan mengenai kerusakan repeater radio kominikasi tersebut bersama Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin, di ruang kerjanya awal pekan ini.
Agus Mauludin dan Ayip Sutrisno, menyatakan untuk kepentingan tersebut tadi, repeater itu akan segera diperbaiki, dan direncanakan akan dipindahkan lokasinya ke tempat yang lebih strategis. "Bahkan, kami sedang merencanakan perbaikan stasiun repeater yang rusak itu sekaligus akan disertai dengan membangun lagi dua stasiun repeater tambahan. Tujuannya, supaya seluruh wilayah Kabupaten Kuningan bisa terjangkau sinyal radio komunikasi frekuensi BPBD Kuningan," kata Ayip, dibenarkan pula Agus Mauludin.(Nuryaman/A-89)***
Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar