TIGA
petugas piket Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana di
sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kuningan,
menghimpun informasi kebencanaan dari berbagai wilayah kecamatan melalui
jaringan media sosial, telefon genggam, dan pesawat telefon kabel.*
KUNINGAN, (PRLM).- Komunikasi dan koordinasi cepat penanggulangan
bencana melalui radio komunikasi di lingkup kerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Kuningan, sudah sebulan lebih tidak berjalan.
Pasalnya, perangkat radio repeater penyambung komunikasi radio dua
arah jarak jauh yang dibangun dan difungsikan BPBD Kuningan setahun
lalu, sejak akhir Desember 2014 mengalami kerusakan dan hingga saat ini
tak kunjung diperbaiki.
Sistem komunikasi dan koordinasi penanggulangan bencana melalui radio
komunikasi dua arah dibantu stasiun repeater BPBD Kuningan, sebelumnya
terpantau selalu aktif siaga 24 jam tanpa mengenal libur.
Perangkat tersebut biasa dipergunakan aktif oleh para sukarelawan,
tim reaksi cepat dari berbagai unsur, serta petugas pemantau kebencanaan
BPBD Kuningan pemegang radio, untuk mendukung komunikasi dan koordinasi
cepat dengan petugas piket Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan
Bencana di sekretariat BPBD Kuningan.
Komunikasi radio antarpemegang radio frekuensi BPBD Kuningan di
berbagai penjuru wilayah Kuningan serta petugas piket di Pusdalops PB
dan jajaran petugas teknis di BPBD Kuningan itu, terhubungkan lancar
dengan bantuan satu stasiu repeater (perangkat pancar ulang).
Namun, satu-satunya stasiun repeater tersebut sejak akhir Desember
2015 mengalami kerusakan, dan sampai Kamis (5/2/2015) belum juga
diperbaiki. Akibatnya, pelaporan situasi, potensi, atau kejadian bencana
dari para sukarelawan, termasuk masyarakat pengguna radio komunikasi
frekuensi BPBD dan sebaliknya jemput bola informasi dari Pusdalops PB
BPBD Kuningan, sudah sebulan lebih terpaksa harus kembali menggunakan
pesawat telefon atau telefon genggam, atau memanfaatkan situs jejaring
sosial.
Sejumlah personel pusdalops PB BPBD Kuningan maupun Kepala Seksi
Kedaruratan dan Logistik BPBD Kuningan Ayip Sutrisno, mengakui dengan
matinya sistem komunikasi itu, cukup menghambat kelancaran komunikasi
dan koordinasi penanggulangan bencana. "Lumayan, pulsa ini pun jadi
sering tekor," ujar Ayip Sutrisno, sambil memegang telefon gengamnya,
yang sedang membicarakan mengenai kerusakan repeater radio kominikasi
tersebut bersama Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin, di ruang
kerjanya awal pekan ini.
Agus Mauludin dan Ayip Sutrisno, menyatakan untuk kepentingan
tersebut tadi, repeater itu akan segera diperbaiki, dan direncanakan
akan dipindahkan lokasinya ke tempat yang lebih strategis. "Bahkan, kami
sedang merencanakan perbaikan stasiun repeater yang rusak itu sekaligus
akan disertai dengan membangun lagi dua stasiun repeater tambahan.
Tujuannya, supaya seluruh wilayah Kabupaten Kuningan bisa terjangkau
sinyal radio komunikasi frekuensi BPBD Kuningan," kata Ayip, dibenarkan
pula Agus Mauludin.(Nuryaman/A-89)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar