Kamis, 25 Januari 2024

OSCILLOSCOPE - Bagian-Bagian dan Fungsinya Serta Penggunaannya Dalam Berbagai Bidang


Penggunaan oscilloscope adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam dunia elektronika dan teknik. Alat ini memungkinkan para profesional dan orang yang hobi otak atik elektronika untuk mengamati, menganalisis, dan memahami sinyal listrik dengan lebih mendalam.

Dengan pemahaman yang baik tentang oscilloscope, anda dapat melakukan berbagai tugas yang berkaitan dengan pengukuran sinyal, pemecahan masalah, dan pengembangan proyek elektronik yang lebih kompleks.

Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian dasar oscilloscope, bagian oscilloscope dan fungsinya, serta berbagai penggunaannya dalam berbagai aplikasi.

Yuk mari kita mulai pembahasannya.

Daftar Isi

Pengertian Oscilloscope

apa itu osiloskop

Oscilloscope, juga dikenal sebagai osiloskop, adalah alat pengukur elektronik yang digunakan untuk mengamati dan menganalisis sinyal listrik dalam bentuk grafik yang disebut osilogram atau waveform.

Osilogram ini menggambarkan bagaimana tegangan listrik bervariasi seiring waktu. Oscilloscope digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi, termasuk dalam bidang elektronika, telekomunikasi, ilmu medis, otomotif, dan ilmu pengetahuan lainnya.

Oscilloscope biasanya terdiri dari layar tampilan CRT (Cathode-Ray Tube) atau LCD yang menampilkan osilogram, serta kontrol untuk mengatur berbagai parameter pengukuran.

Osilogram yang ditampilkan memiliki sumbu horizontal yang mewakili waktu dan sumbu vertikal yang mewakili tegangan. Ini memungkinkan pengguna untuk melihat perubahan tegangan terhadap waktu dan mengukur berbagai aspek sinyal, seperti amplitudo, frekuensi, fase, dan bentuk gelombang.

Cara Kerja Osiloskop

Cara Kerja Osiloskop

Cara kerja osiloskop didasarkan pada kemampuannya untuk menangkap dan mereproduksi sinyal listrik pada layar tampilan. Berikut ini adalah cara kerja osiloskop :

  • Probing Sinyal

Sinyal yang ingin diamati dan diukur disambungkan ke oscilloscope melalui probe atau kabel penghubung. Probe ini berfungsi untuk mengubah tegangan sinyal menjadi sinyal voltase yang sesuai dengan kebutuhan oscilloscope.

  • Triggering

Oscilloscope menggunakan trigger untuk memicu atau menginisiasi pengambilan data sinyal. Trigger ini adalah parameter yang dapat dikonfigurasi oleh pengguna. Ketika sinyal mencapai nilai tertentu yang telah ditentukan oleh trigger, oscilloscope akan mulai mengambil data sinyal.

  • Konversi Sinyal

Setelah sinyal ditrigger, oscilloscope akan mengonversi sinyal analog menjadi data digital. Ini dilakukan oleh komponen elektronik yang disebut Analog-to-Digital Converter (ADC). Proses ini mengubah sinyal kontinu menjadi serangkaian titik data digital yang merepresentasikan tinggi tegangan sinyal pada titik-titik waktu tertentu.

  • Penyimpanan dan Tampilan

Data digital yang dihasilkan oleh ADC akan disimpan dalam memori oscilloscope dan kemudian ditampilkan pada layar tampilan. Layar tampilan oscilloscope dapat menampilkan osilogram, yang adalah representasi visual dari sinyal tegangan terhadap waktu.

  • Pengukuran dan Analisis

Pengguna dapat melakukan berbagai pengukuran dan analisis pada osilogram yang ditampilkan di layar oscilloscope, seperti mengukur amplitudo, frekuensi, fase, dan bentuk gelombang sinyal. Pengguna juga dapat mengatur skala waktu dan skala voltase untuk memperbesar atau memperkecil osilogram sesuai kebutuhan.

Dengan prinsip kerja ini, oscilloscope memungkinkan pengguna untuk secara visual menganalisis sinyal listrik dengan sangat detail dan akurat, yang sangat berguna dalam berbagai aplikasi teknik dan elektronika.

Jenis-Jenis Oscilloscope

Jenis-Jenis Oscilloscope

Terdapat beberapa jenis oscilloscope yang berbeda, masing-masing memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri. Berikut ini adalah penjelasan tentang jenis-jenis oscilloscope tersebut :

A. Oscilloscope Analog

Oscilloscope Analog:

Definisi :

Oscilloscope analog adalah tipe oscilloscope yang menggunakan komponen elektronik analog untuk mengukur, menampilkan, dan merekam sinyal listrik. Ini adalah jenis oscilloscope yang pertama dikembangkan dan digunakan dalam beberapa dekade.

Prinsip Kerja :

Oscilloscope analog bekerja dengan menerima sinyal tegangan analog dari probe, dan kemudian menguatkannya menggunakan penguat analog. Sinyal yang diperoleh kemudian dihubungkan ke layar CRT (Cathode-Ray Tube) yang menghasilkan osilogram analog berdasarkan sinyal tersebut. Pengguna dapat melihat osilogram secara langsung pada layar CRT.

Kelebihan :

  • Respons cepat

Oscilloscope analog memiliki respons yang cepat terhadap perubahan dalam sinyal, sehingga dapat digunakan untuk mengamati detail kecil pada sinyal.

  • Kurva kontinu

Osilogram pada oscilloscope analog adalah kurva kontinu tanpa perubahan diskrit, sehingga dapat menampilkan bentuk gelombang dengan baik.

Kerugian :

  • Terbatas dalam analisis digital

Karena sifatnya yang analog, oscilloscope ini kurang cocok untuk menganalisis sinyal digital yang memerlukan pengukuran lebih akurat dalam bentuk diskrit.

  • Ukuran dan berat

Oscilloscope analog biasanya lebih besar dan berat dibandingkan dengan oscilloscope digital.

B. Oscilloscope Digital

Oscilloscope Digital

Definisi :

Oscilloscope digital adalah tipe oscilloscope yang menggunakan teknologi digital untuk mengukur, merekam, dan menampilkan sinyal listrik. Ini adalah jenis oscilloscope yang lebih modern dan umum digunakan saat ini.

Prinsip Kerja :

Oscilloscope digital menerima sinyal tegangan analog dari probe, kemudian mengonversi sinyal tersebut menjadi data digital menggunakan Analog-to-Digital Converter (ADC). Data digital ini kemudian ditampilkan pada layar LCD atau monitor komputer dalam bentuk osilogram digital.

Kelebihan :

  • Akurasi tinggi

Oscilloscope digital memiliki akurasi yang tinggi dalam pengukuran dan dapat merekam data yang presisi.

  • Analisis sinyal digital

Cocok untuk menganalisis sinyal digital yang memerlukan pengukuran dalam bentuk diskrit.

  • Kemampuan penyimpanan data

Dapat menyimpan dan mengamati osilogram yang telah direkam untuk analisis lebih lanjut.

Kerugian :

  • Respon lebih lambat

Terkadang oscilloscope digital dapat memiliki respon yang lebih lambat terhadap perubahan dalam sinyal dibandingkan dengan oscilloscope analog.

  • Harga

Biasanya lebih mahal daripada oscilloscope analog dengan spesifikasi serupa.

C. Oscilloscope PC-Based

osiloskop terhubung pc

 

Definisi :

Oscilloscope PC-based adalah oscilloscope yang mengandalkan komputer pribadi (PC) untuk pengolahan data dan tampilan osilogram. Ini sering kali merupakan solusi yang lebih ekonomis dan fleksibel.

Prinsip Kerja :

Oscilloscope PC-based menggunakan perangkat keras yang terhubung ke komputer melalui port USB atau Ethernet. Data sinyal yang diambil oleh perangkat keras kemudian diolah oleh perangkat lunak yang berjalan di komputer, dan osilogram ditampilkan pada layar komputer.

Kelebihan :

  • Kemampuan analisis yang kuat

Dapat menggunakan perangkat lunak yang canggih untuk analisis sinyal yang lebih kompleks.

  • Portabilitas

Biasanya lebih kecil dan ringan daripada oscilloscope standalone.

  • Harga terjangkau

Dapat menjadi pilihan yang lebih ekonomis.

Kerugian :

  • Bergantung pada komputer

Kinerja oscilloscope PC-based tergantung pada kemampuan komputer yang digunakan.

  • Batasan bandwidth

Terkadang memiliki batasan bandwidth yang lebih rendah daripada oscilloscope standalone dengan harga serupa.

Pemilihan jenis oscilloscope tergantung pada kebutuhan, anggaran, dan aplikasi anda. Oscilloscope digital dan oscilloscope PC-based umumnya lebih populer dalam penggunaan sehari-hari karena kemampuan analisis yang lebih luas dan kemudahan penggunaannya.

Bagian Oscilloscope dan Fungsinya

bagian bagian osiloskop

Nah, kita sudah memahami pengertian, cara kerja, dan jenis osiloskop. Kali ini kita akan membahas bagian oscilloscope dan fungsinya sesuai dengan tema pada judul artikel ini.

  • Display (Layar Tampilan)

Display atau layar tampilan adalah komponen utama oscilloscope yang digunakan untuk menampilkan osilogram atau waveform dari sinyal yang diamati.

Layar tampilan dapat berupa layar CRT (Cathode-Ray Tube) atau layar LCD, tergantung pada jenis oscilloscope yang digunakan.

Osilogram yang ditampilkan pada layar memberikan visualisasi sinyal tegangan terhadap waktu.

  • Vertical Controls (Kontrol Vertikal)

Vertical controls adalah bagian oscilloscope yang digunakan untuk mengatur skala vertikal atau tinggi osilogram.

Anda dapat menggunakan kontrol vertikal untuk memperbesar atau memperkecil osilogram sehingga amplitudo sinyal dapat diukur dengan tepat.

  • Horizontal Controls (Kontrol Horizontal)

Horizontal controls adalah bagian oscilloscope yang digunakan untuk mengatur skala horizontal atau waktu osilogram.

Kontrol ini memungkinkan anda untuk memperluas atau memperkecil rentang waktu yang ditampilkan pada osilogram, memungkinkan Anda untuk melihat detail sinyal dengan lebih baik.

  • Trigger Controls (Kontrol Trigger)

Trigger controls digunakan untuk mengatur parameter trigger pada oscilloscope. Trigger adalah nilai ambang tertentu yang digunakan untuk memicu oscilloscope agar mulai menampilkan osilogram.

Kontrol ini memungkinkan pengguna untuk mengatur tingkat trigger, mode trigger (misalnya, edge trigger atau level trigger), dan jenis sinyal trigger (misalnya, trigger positif atau negatif).

  • Display Controls (Kontrol Layar Tampilan)

Bagian ini berisi kontrol yang memungkinkan pengguna untuk mengatur atribut tampilan, seperti kecerahan dan kontras layar.

Beberapa oscilloscope modern juga memiliki fitur tampilan tambahan, seperti pemilihan warna dan modus layar ganda (split-screen) untuk memudahkan analisis.

  • Power Switch (Tombol Daya)

Tombol daya adalah saklar yang digunakan untuk menghidupkan atau mematikan oscilloscope.

Penting untuk menghidupkan dan mematikan oscilloscope sesuai dengan prosedur yang benar untuk menjaga keandalan dan umur pakainya.

  • Vertical Input (Input Vertikal)

Vertical input adalah konektor atau bukaan yang digunakan untuk menghubungkan probe atau kabel pengukuran sinyal ke oscilloscope. Ini adalah titik masuk sinyal vertikal yang akan diamati dan diukur.

  • Horizontal Input (Input Horizontal)

Horizontal input adalah konektor atau bukaan yang digunakan untuk menghubungkan sinyal penggerak horizontal, yang biasanya terkait dengan sinyal waktu atau clock, ke oscilloscope.

  • External Trigger (Trigger Eksternal)

External trigger adalah konektor yang memungkinkan pengguna untuk menyambungkan sinyal eksternal sebagai sumber trigger, yang berguna ketika memerlukan referensi trigger dari sumber eksternal tertentu.

  • Ground Clip (Klip Ground)

Ground clip adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan oscilloscope ke referensi ground atau titik ground yang sesuai pada rangkaian yang diamati. Ini penting untuk menjaga referensi ground yang tepat dan menghindari potensi masalah galvanik.

  • Probe (Probe atau Probe Pengukuran)

Probe adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan oscilloscope ke sinyal yang akan diukur. Probe ini mengubah tegangan sinyal menjadi tingkat voltase yang sesuai untuk oscilloscope.

Probes biasanya dilengkapi dengan klip ground dan punuk probe yang dapat dihubungkan ke sinyal dan ground. Beberapa probes juga memiliki kapasitor yang dapat disesuaikan untuk mengukur berbagai jenis sinyal.

Semua bagian-bagian ini berperan penting dalam pengoperasian dan penggunaan oscilloscope, dan pengguna harus memahami fungsinya untuk mengambil manfaat penuh dari alat ini.

Fungsi dan Manfaat Oscilloscope

fungsi osiloskop

Oscilloscope adalah alat pengukur elektronik yang sangat berguna dalam berbagai aplikasi teknik dan elektronika. Berikut ini adalah penjelasan tentang fungsi dan manfaat utama oscilloscope :

A. Pengukuran Amplitudo Sinyal

  • Fungsi :

Oscilloscope digunakan untuk mengukur amplitudo atau tinggi puncak-puncak sinyal listrik. Amplitudo mengukur sejauh mana sinyal berfluktuasi antara nilai minimum dan maksimumnya.

  • Manfaat :

Informasi tentang amplitudo sinyal sangat penting dalam menentukan level tegangan atau kekuatan sinyal. Ini berguna dalam memverifikasi bahwa sinyal berada dalam rentang yang diharapkan dan sesuai dengan spesifikasi.

B. Pengukuran Frekuensi Sinyal

  • Fungsi :

Oscilloscope digunakan untuk mengukur frekuensi sinyal periodik, yaitu jumlah osilasi atau siklus sinyal dalam satu detik.

  • Manfaat :

Informasi tentang frekuensi sinyal penting dalam mengidentifikasi karakteristik sinyal, seperti apakah itu gelombang sinusoidal, persegi, atau segitiga. Ini juga digunakan dalam pengaturan dan pemeliharaan peralatan elektronik yang melibatkan sinyal frekuensi tertentu.

C. Menganalisis Bentuk Gelombang

  • Fungsi :

Salah satu kegunaan utama oscilloscope adalah menganalisis bentuk gelombang sinyal. Oscilloscope dapat menampilkan osilogram yang mencerminkan bagaimana bentuk gelombang sinyal berubah seiring waktu.

  • Manfaat :

Analisis bentuk gelombang membantu dalam mengidentifikasi masalah dalam sinyal, seperti distorsi, noise, glitch, atau perubahan yang tidak diinginkan lainnya. Ini penting dalam pemecahan masalah dan perbaikan peralatan elektronik.

D. Mengukur Fase Sinyal

  • Fungsi :

Oscilloscope dapat digunakan untuk mengukur perbedaan fase antara dua sinyal atau komponen yang berbeda dalam satu sinyal. Ini berguna dalam mengkoordinasikan sinyal dalam aplikasi seperti kontrol motor atau komunikasi.

  • Manfaat :

Pengukuran fase membantu memastikan bahwa sinyal-sinyal tersebut berinteraksi dengan benar dan sesuai dengan kebutuhan sistem.

E. Deteksi Masalah dan Gangguan

  • Fungsi :

Oscilloscope digunakan untuk deteksi masalah dan gangguan dalam sinyal elektronik. Ketika sinyal tidak berperilaku seperti yang diharapkan, oscilloscope dapat membantu mengidentifikasi akar penyebab masalah.

  • Manfaat :

Oscilloscope membantu dalam pemecahan masalah elektronik dengan menunjukkan perubahan mendadak dalam sinyal, noise, jitter, atau anomali lainnya yang bisa mengindikasikan masalah. Ini memungkinkan teknisi untuk memperbaiki peralatan dengan lebih cepat dan akurat.

Oscilloscope adalah alat yang sangat fleksibel dan berguna dalam berbagai aplikasi, dari perbaikan elektronik hingga pengembangan produk elektronik, pemeliharaan peralatan industri, dan riset ilmiah. Kemampuannya untuk memberikan gambaran visual tentang sinyal listrik membuatnya menjadi alat yang tak ternilai bagi teknisi dalam bekerja dengan sinyal elektronik.

Penggunaan Oscilloscope dalam Berbagai Aplikasi

Penggunaan Oscilloscope dalam Berbagai Aplikasi

Oscilloscope adalah alat pengukur yang serbaguna dan digunakan dalam berbagai aplikasi. Berikut ini adalah penjelasan tentang penggunaan oscilloscope dalam berbagai aplikasi :

A. Elektronika

  • Penggunaan :

Oscilloscope adalah alat yang sangat penting dalam bidang elektronika. Ini digunakan untuk mengukur, menganalisis, dan memvalidasi sinyal elektronik seperti sinyal tegangan, arus, dan gelombang dalam rangkaian elektronik.

  • Manfaat :

Dalam elektronika, oscilloscope membantu dalam pemecahan masalah dan perbaikan peralatan, pengujian dan verifikasi desain rangkaian, dan pengukuran karakteristik sinyal seperti frekuensi, amplitudo, jitter, dan distorsi.

B. Telekomunikasi

  • Penggunaan :

Oscilloscope digunakan dalam industri telekomunikasi untuk mengamati dan menganalisis sinyal seperti gelombang radio, sinyal modulasi, dan sinyal analog/digital yang terkait dengan sistem komunikasi.

  • Manfaat :

Dalam telekomunikasi, oscilloscope membantu dalam karakterisasi dan pengujian peralatan komunikasi, termasuk pemancar, penerima, dan modem. Ini juga digunakan dalam pemecahan masalah jaringan dan pemeliharaan peralatan telekomunikasi.

C. Ilmu Medis

  • Penggunaan :

Dalam ilmu medis, oscilloscope digunakan untuk merekam dan menganalisis sinyal biomedis, seperti elektrokardiogram (EKG) untuk mengukur aktivitas jantung, elektromiogram (EMG) untuk mengukur aktivitas otot, dan elektroensefalogram (EEG) untuk mengukur aktivitas otak.

  • Manfaat :

Oscilloscope membantu para profesional medis dalam diagnosis, pemantauan, dan penelitian dalam berbagai disiplin ilmu medis. Ini membantu dalam pemahaman yang lebih baik tentang fungsi tubuh manusia.

D. Otomotif

  • Penggunaan :

Dalam industri otomotif, oscilloscope digunakan untuk mendiagnosis dan memperbaiki berbagai sistem kendaraan, seperti sistem pembakaran, injeksi bahan bakar, sensor, dan sistem kendali mesin.

  • Manfaat :

Oscilloscope membantu teknisi otomotif dalam menemukan dan memecahkan masalah elektronik di kendaraan, meningkatkan efisiensi mesin, dan memastikan kendaraan beroperasi dengan optimal.

E. Teknologi Audio

  • Penggunaan :

Dalam rekaman dan produksi audio, oscilloscope digunakan untuk memantau dan mengukur sinyal audio, termasuk frekuensi, distorsi, fase, dan kelancaran gelombang suara.

  • Manfaat :

Oscilloscope membantu dalam menghasilkan kualitas audio yang tinggi dalam produksi musik, studio rekaman, dan industri perangkat audio konsumen.

F. Bidang Pendidikan

  • Penggunaan :

Oscilloscope digunakan sebagai alat pengajaran dalam program pendidikan teknik dan sains. Ini digunakan untuk membantu siswa memahami konsep sinyal, pengukuran, dan analisis data.

  • Manfaat :

Oscilloscope membantu siswa mengembangkan pemahaman praktis tentang pengukuran dan penggunaan sinyal dalam berbagai aplikasi ilmiah dan teknik.

Penggunaan oscilloscope dalam berbagai aplikasi ini menunjukkan fleksibilitasnya sebagai alat yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah, karakterisasi, dan analisis sinyal di berbagai bidang. Hal ini membuat oscilloscope menjadi alat yang sangat berharga dalam dunia ilmu pengetahuan, teknologi, dan industri.

Langkah-Langkah Penggunaan Oscilloscope

Langkah-Langkah Penggunaan Oscilloscope

Berikut ini adalah penjelasan tentang langkah-langkah penggunaan oscilloscope :

A. Persiapan Alat

  • Pemeriksaan Fisik

Pastikan oscilloscope dalam kondisi baik (tidak ada kerusakaan atau aus) dengan mengecek fisiknya, seperti kabel daya, kabel pengukuran, dan probe.

  • Penyambungan Daya

Hubungkan oscilloscope ke sumber daya listrik yang sesuai dengan spesifikasi alat. Pastikan alat dalam keadaan mati sebelum menyambungkannya.

  • Pengaturan Proteksi Ground

Pastikan klip ground probe terhubung dengan titik ground yang sesuai pada rangkaian yang akan diukur. Ini diperlukan untuk menjaga keselamatan dan menghindari potensi masalah galvanik.

  • Pemasangan Probe

Pasang probe pada input vertikal oscilloscope. Biasanya, probe memiliki konektor BNC yang harus dimasukkan ke port input vertikal pada oscilloscope.

B. Pengaturan Parameter Dasar

  • Nyalakan Oscilloscope

Tekan tombol daya atau switch untuk menghidupkan oscilloscope. Tunggu hingga oscilloscope selesai booting.

  • Pengaturan Skala

Atur skala vertikal dan horizontal sesuai dengan sinyal yang akan diamati. Skala vertikal mengukur tinggi osilogram dan skala horizontal mengukur waktu.

  • Pengaturan Trigger

Atur parameter trigger seperti tingkat trigger, mode trigger (misalnya, edge trigger), dan sumber trigger sesuai dengan sinyal yang akan diukur. Ini membantu oscilloscope untuk menampilkan osilogram dengan benar.

C. Menyambungkan Sinyal

  • Koneksikan Probe

Sambungkan probe pada sinyal yang ingin diamati. Pastikan probe terpasang dengan aman dan sesuai dengan titik yang benar pada sinyal. Klip ground probe harus terhubung dengan ground yang sesuai.

  • Kendalikan Impedansi Probe

Beberapa probe memiliki pengaturan impedansi yang bisa diubah-ubah. Pastikan pengaturan impedansi probe sesuai dengan karakteristik sinyal yang diamati.

  • Penyambungan Tambahan (Opsional)

Jika diperlukan, sambungkan sinyal tambahan seperti sumber trigger eksternal atau probe logika.

D. Membaca dan Menganalisis Osilogram

  • Mulai Pengukuran

Tekan tombol “Run” atau “Start” pada oscilloscope untuk memulai pengukuran. Osilogram akan muncul pada layar tampilan.

  • Mengamati Osilogram

Amati osilogram yang ditampilkan pada layar. Perhatikan bentuk gelombang, amplitudo, frekuensi, dan karakteristik lainnya.

  • Mengukur dan Menganalisis

Gunakan kontrol dan fitur oscilloscope untuk mengukur dan menganalisis sinyal sesuai kebutuhan Anda. Anda dapat mengukur tinggi, waktu, frekuensi, fase, dan melakukan analisis lebih lanjut.

  • Simpan Data (Opsional)

Jika diperlukan, oscilloscope modern umumnya memiliki fitur penyimpanan data yang memungkinkan anda menyimpan osilogram atau hasil pengukuran untuk analisis lebih lanjut atau dokumentasi.

  • Hentikan Pengukuran

Tekan tombol “Stop” atau “Single” untuk menghentikan pengukuran. Osilogram akan tetap ada pada layar untuk analisis lebih lanjut.

Langkah-langkah ini memberikan panduan umum untuk menggunakan oscilloscope. Pastikan untuk merujuk ke buku panduan oscilloscope spesifik yang anda gunakan karena fungsi dan kontrol dapat bervariasi antara model dan merek yang berbeda. Selalu lakukan pengukuran dengan hati-hati dan patuhi prosedur keselamatan yang relevan.

Tips dan Trik Penggunaan Oscilloscope

Tips dan Trik Penggunaan Oscilloscope

Berikut ini adalah beberapa tips dan trik untuk penggunaan oscilloscope yang lebih efektif :

A. Memahami Skala dan Pengukuran

  • Ketahui Skala Vertikal dan Horizontal

Pastikan anda memahami skala vertikal (amplitudo) dan horizontal (waktu) yang digunakan. Skala ini akan mempengaruhi tampilan osilogram anda.

  • Satu Periode Penuh

Jika anda ingin mengukur frekuensi, pastikan osilogram menunjukkan setidaknya satu periode penuh gelombang sinyal. Ini akan memudahkan pengukuran frekuensi dengan lebih akurat.

  • Pengukuran Amplitudo

Gunakan kursor atau fitur pengukuran oscilloscope untuk mengukur amplitudo sinyal. Pastikan probe dan skala vertikal sesuai untuk mendapatkan hasil yang tepat.

B. Penggunaan Probe

  • Ketahui Impedansi Probe

Pastikan anda memahami impedansi probe yang Anda gunakan (biasanya 1:1 atau 10:1). Impedansi yang salah dapat memengaruhi pengukuran anda.

  • Kalibrasi Probe

Beberapa probe memungkinkan kalibrasi. Pastikan probe anda dikalibrasi dengan benar sesuai dengan referensi yang tepat.

Baca Juga : https://sentrakalibrasiindustri.com Sebagai Solusi Kalibrasi

  • Gunakan Ground Clip

Selalu sambungkan klip ground probe ke titik ground yang sesuai pada rangkaian. Ini adalah langkah penting untuk menjaga keandalan pengukuran dan menghindari potensi masalah galvanik.

C. Pengaturan Trigger

  • Atur Trigger dengan Benar

Trigger adalah parameter yang sangat penting dalam menampilkan osilogram dengan benar. Pastikan Anda mengatur trigger dengan benar, termasuk tingkat trigger, mode (misalnya, edge atau level trigger), dan sumber trigger.

  • Gunakan Fitur Auto-Trigger

Jika anda kesulitan menemukan titik trigger yang sesuai, gunakan fitur auto-trigger oscilloscope untuk otomatis menentukan trigger yang tepat.

D. Menyimpan dan Menganalisis Data

  • Simpan Data yang Penting

Jika anda melakukan pengukuran yang penting atau ingin menyimpan osilogram untuk analisis lebih lanjut, gunakan fitur penyimpanan oscilloscope untuk menyimpan data. Ini bisa menjadi referensi di masa depan.

  • Gunakan Fitur Zoom

Oscilloscope modern biasanya memiliki fitur zoom yang memungkinkan Anda memperbesar atau memperkecil bagian tertentu dari osilogram untuk analisis yang lebih mendalam.

  • Gunakan Fitur Pengukuran

Oscilloscope biasanya memiliki fitur pengukuran yang memungkinkan anda mengukur amplitudo, frekuensi, fase, dan parameter lainnya dengan mudah. Manfaatkan fitur ini untuk analisis yang akurat.

  • Analisis Offline

Jika anda memerlukan analisis yang lebih rumit, Anda dapat mengunduh data osilogram ke perangkat lunak analisis data yang lebih kuat, seperti MATLAB atau LabVIEW.

Selain tips dan trik ini, penting untuk selalu merujuk pada buku panduan oscilloscope yang anda gunakan, karena fitur dan kontrol dapat berbeda antara model dan merek yang berbeda. Pemahaman yang baik tentang oscilloscope dan praktik yang baik dalam pengukuran akan membantu anda mengoptimalkan penggunaan alat ini dalam aplikasi anda.

Kesimpulan

gambar oscilloscope

Pada uraian diatas, kita telah belajar pengertian oscilloscope, prinsip kerjanya, jenis-jenisnya, bagian oscilloscope dan fungsinya, serta berbagai aplikasi yang luas dalam berbagai industri.

Selain itu, kita juga telah membahas langkah-langkah penggunaannya dan memberikan beberapa tips dan trik untuk mengoptimalkan penggunaan alat ini.

Dengan pemahaman yang baik tentang oscilloscope, harapannya kita dapat menggunakan alat ini dengan lebih percaya diri dalam pemecahan masalah, analisis sinyal, dan pengembangan produk elektronik.

Oscilloscope adalah alat yang tak ternilai dalam dunia teknik dan ilmu pengetahuan, dan dengan pengetahuan yang tepat, dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam berbagai aplikasi.

Semoga Bermanfaat.

Sumber : https://www.sentrakalibrasiindustri.com/bagian-oscilloscope-dan-fungsinya-serta-penggunaannya-dalam-berbagai-bidang/

Kamis, 27 April 2023

LED FLASHER - FLIP FLOP | Rangkaian Elektronika Sederhana - Unik - Menarik

LED FLASHER - FLIP FLOP | Rangkaian Elektronika Sederhana - Unik - Menarik

Membuat Karakter Transformer LED FLASHER Unik Tanpa PCB Belajar Membuat Rangkaian Elektronika


Hobi Elektronika

Cara Mudah Membuat SIRINE #2 | Rangkaian Elektronika pada PCB

Cara Mudah Membuat SIRINE #2 | Rangkaian Elektronika pada PCB

Belajar Membuat Mini SIRINE Part-2 Membuat Rangkaian Elektronika pada PCB / Printed Circuit Board


Hobi Elektronika

Cara Mudah Membuat SIRINE #1 | Rangkaian Elektronika pada Breadboard

Cara Mudah Membuat SIRINE #1 | Rangkaian Elektronika pada Breadboard

Belajar Membuat Mini SIRINE Part-1 Rangkaian Elektronika pada Breadboard / Prototype Board


Hobi Elektronika

Cara Mudah Membuat FLIP FLOP #2 | Rangkaian Elektronika pada PCB

Cara Mudah Membuat FLIP FLOP #2 | Rangkaian Elektronika pada PCB

Belajar Membuat FLIP FLOP Part-2 Membuat Rangkaian Elektronika pada PCB (Printed Circuit Board


Hobi Elektronika

Cara Mudah Membuat FLIP FLOP #1 | Rangkaian Elektronika pada Breadboard

Cara Mudah Membuat FLIP FLOP #1 | Rangkaian Elektronika pada Breadboard

Belajar Membuat FLIP FLOP Part-1 Rangkaian Elektronika pada Breadboard


Hobi Elektronika

KAPASITOR | Pengertian - Jenis - Fungsi - Bentuk Fisik - Gambar Simbol Kapasitor | Hobi Elektronika

KAPASITOR : Pengertian - Jenis - Fungsi - Bentuk Fisik - Gambar Simbol Kapasitor 

Macam-macam JENIS KAPASITOR Fungsi, Bentuk Fisik dan Gambar Simbol Kapasitor


Hobi Elektronika

Soldering - Teknik Menyolder | Cara Mudah Membuat Adaptor - Power Supply 12Vdc | Hobi Elektronika

Soldering - Teknik Menyolder | Cara Mudah Membuat Adaptor - Power Supply 12Vdc 

Teknik Penyolderan Belajar Menyolder, Menyolder yang Baik dan Benar Belajar Membuat Adaptor Sederhana


Hobi Elektronika

Cara Mudah Menghitung Nilai Kapasitor | Kapasitor | Komponen Elektronika Dasar

Cara Mudah Menghitung Nilai Kapasitor | Kapasitor | Komponen Elektronika Dasar

Cara Mudah Menghitung Nilai Kapasitor Kapasitor Termasuk Komponen Elektronika Berfungsi untuk menyimpan muatan listrik. Kapasitor digunakan pada rangkaian Filter, Perata Tegangan DC, Coupling, Timer, dll.


Hobi Elektronika

CARA MUDAH MENGHITUNG NILAI RESISTOR | KOMPONEN ELEKTRONIKA DASAR

CARA MUDAH MENGHITUNG NILAI RESISTOR | KOMPONEN ELEKTRONIKA DASAR

Cara Mudah Menghitung Nilai Resistor Menghitung Nilai Resistor adalah Dasar yang harus dikuasai untuk Praktek Elektronika


Hobi Elektronika

DC to DC Boost Converter : Cara Mengatasi Permasalahan pada Praktek Perakitan Rangkaian Elektronika

DC to DC Boost Converter : Cara Mengatasi Permasalahan pada Praktek Perakitan Rangkaian Elektronika

DC to DC Boost Converter Cara Mengatasi Permasalahan pada Praktek Perakitan Rangkaian Elektronika Rangkaian yang dibuat adalah Konverter 5Vdc ke 12Vdv

Hobi Elektronika

RESISTOR : Pengertian - Fungsi - Jenis - Cara Menghitung Nilai dan Cara Merangkai

RESISTOR : Pengertian - Fungsi - Jenis - Cara Menghitung Nilai dan Cara Merangkai 

All about RESISTOR , Hambatan , Tahanan , Resistansi Penjelasan Lengkap tentang Resistor - Pengertian - Fungsi - Jenis-jenis - Cara Menghitung Nilai - Cara Merangkai


Resistor adalah komponen yang pasti ada dalam sebuah rangkaian elektronika. Resistor berfungsi untuk menghambat aliran arus listrik. Aplikasinya sebagai penurun arus atau penurun tegangan listrik.
Hobi Elektronika

Selasa, 18 April 2023

Dioda / Diode - Transistor - IC / Integrated Circuit - Saklar / Switch | Komponen Elektronika Part-2

Dioda / Diode - Transistor - IC / Integrated Circuit - Saklar / Switch | Komponen Elektronika Part-2


Video kali ini saya akan membahas komponen elektronika Dioda / Diode , Transistor , IC / Integrated Circuit , Saklar / Switch Komponen Elektronika Part-2

Sumber Gambar dan Materi dari Blog... Rudy Hermawan News

Resistor - Kapasitor - Induktor | Gambar Simbol, Fisik dan Fungsinya | Komponen Elektronika Part-1

Resistor - Kapasitor - Induktor | Gambar Simbol, Fisik dan Fungsinya | Komponen Elektronika Part-1

Resistor, Kapasitor, Induktor Gambar Simbol, Fisik dan Fungsinya Komponen Elektronika Part-1

Pembahasan Komponen Elektronika untuk di ketahui Pemula dan Pehobi Elektronika. Video ini Membahas Komponen Dasar yang Umum digunakan pada Rangkaian Elektronika Sumber Materi dan Gambar dari Blog... Rudy Hermawan News

Jumat, 05 Agustus 2022

DSLR Tak Dilengkapi WiFi? Ini Tools Sederhana Sebagai Penggantinya pada EOS

DSLR Tak Dilengkapi WiFi? Ini Tools Sederhana Sebagai Penggantinya pada EOS


Sebenarnya, perbedaan yang paling kentara antara Canon 1300D dengan pendahulunya (Canon EOS 1200D) terletak pada penambahan fitur WiFi-nya.


Dengan WiFi, Anda mampu secepat kilat mengirimkan file foto ke smartphone Anda. Itulah fitur yang paling dicari banyak orang untuk berbagi foto di media sosial agar tetap eksis. Bukannya begitu?

Memang, fitur WiFi ini telah hadir pada banyak kamera seri terbaru! Dan sudah terbukti sangat beguna bagi kita yang memakai kamera-kamera keluaran terbaru.

Lalu bagaimana dengan Anda yang belum mempunyai kamera berfitur modul WiFi? Apa iya, Anda harus menjual kamera lama lebih dulu dan menggantinya dengan kamera model terbaru?

Gak perlu segitunya juga! Tenang saja, untuk mengatasi hal ini Anda dapat menggunakan ‘Case Remote for DSLR’.

Dengan tools ini, Anda akan mampu merasakan DSLR Anda seperti dilengkapi dengan modul WiFi layaknya DSLR pada seri-seri terbaru. Jadi, kamera dan smartphone dapat terhubung dan Anda pun dapat melihat live view-nya pada smartphone. Pun begitu dengan menyimpan hasil foto atau video ke smartphone Anda juga.

Maksimal, jarak kendali dari remot ini adalah 50 meter. Case Remote ini juga mendukung sebagian besar kamera pada Canon dan Nikon yang kemudian dapat dipasangkan ke slot camera hotshoe.  


Jadi Seperti Apa Tools-nya?

Mungkin sebagian dari Anda telah familiar dengan tools ini. Tapi, ternyata banyak juga yang masih belum mengetahuinya lho…

Tools-nya sih cukup sederhana. Coba lihat gambar penampakannya di bawah…


Melalui gambar di atas tentunya telah menjelaskan kelengkapan yang didapat ketika membeli case remote ini. Cukup sederhana, box-nya hanya berisi Case Remote itu sendiri, kabel USB Charger, dan terakhir adalah manual book.

Note: Untuk menghubungkan Case Remote ke DSLR, maka dibutuhkan kabel USB dengan kepala yang lebih besar. Karena Case Remote tidak dibekali dengan kabel ini.


Lalu Bagaimana Cara Mengoperasikannya?

Sebelum kita menginjak ke tutorial dalam menggunakan tools ini, maka ada beberapa hal yang harus Anda siapkan selain Case Remote ini.


Adapun yang harus Anda siapkan terlebih dahulu adalah kamera DSLR, di sini saya mencobanya ke Canon EOS 600D. Kemudian ada hotshoe adaptor dan kabel USB yang berfungsi menghubungkan Case Remote ke DSLR. Dan terakhir, adalah smartphone Anda

Sudah siap? Coba sekarang download aplikasi Case Remote ini melalui Google Play Store. Ketikkan pada kotak pencarian ‘Case Remote’ lalu pasang. Atau, Anda bisa download langsung dengan cara “Klik Disini”

App Case Remote

Selanjutnya, pasang hotshoe adaptor ke ulir case remote dan lanjutkan ke slot hotshoe kamera. Setelah itu, pasangkan juga kabel USB sebagai penghubung antara Case Remote ke DSLR. Hasilnya nanti akan terlihat seperti gambar di bawah…

IMG_20160726_101638_HDR

Oke, sekarang tekan tombol power yang berada pada bagian atas Case Remote. 2 lampu LED Case Remote akan menyala (warna hijau dan biru). Hal ini menandakan bahwa modul WiFi telah siap dikoneksikan dengan smartphone Anda.

Operasikan Remote

Setelah Anda mengaktifkan WiFi pada smartphone dan mengoneksikannya dengan Case Remote, maka untuk pertama kalinya Anda akan dimintai sebuah password. Untuk kode password ini, Anda dapat melihatnya pada manual book atau di balik Case Remote.

Mobile App

Jika smartphone Anda melalui koneksi WiFi telah terhubung dengan Case Remote, maka segera buka aplikasinya yang sebelumnya telah Anda download.

Note: Saat pertama kali mengoneksikan App ke smartphone dan kamera Anda, maka Anda diharuskan mengupdate firmware melalui app. Caranya, masuk ke App dan tekan upgrade. Lalu, tunggu beberapa menit hingga selesai. Setelah itu, matikan app dan restart Case Remote.

Nyalakan lagi dan tunggu lampu LED biru hingga selesai berkedip. Yeay… App Anda telah siap dipergunakan sesuka hati

Kembali buka app dan temukan tipe kamera Anda yang muncul pada App. Selanjutnya, klik! Selamat, Anda telah berhasil masuk ke mobile App Case Remote! Selanjutnya, tinggal mengetahui menu-menunya saja.

Tuorial Mobile App

IMG_20160726_103011

Melalui aplikasi ini, Anda dapat melakukan semua kendali layaknya sedang memegang kamera DSLR secara langsung. Termasuk switch ke mode kamera dan video, ISO, aperture, white balance dan lain-lainnya.

UI Mobile App

Bahkan, Anda juga mampu melakukan mode-mode pengambilan gambar seperti time lapse, bulb, dan lain-lainnya. Semuanya dapat Anda eksplore lebih jauh melalui smartphone Anda. Dan yang paling keren adalah, Anda dapat menyimpan file foto atau video langsung ke smartphone.

UI Mobile App Case Remote

Bagaimana, cukup menarik bukan? Case Remote ini dapat bertahan hingga 5-6 jam bila digunakan dalam mode continous working time.

Tentunya, tools ini semakin memudahkan para fotografer untuk lebih dapat lagi mengeksplor karya-karyanya melalui kualitas foto atau video yang dihasilkan.  Tertarik untuk memilikinya?

Segera Dapatkan Remote Shutter TERMURAH, KLIK DISINI!

Sumber : https://www.plazakamera.com/dslr-tak-dilengkapi-wifi-tools-murah-ini-dapat-menggantikannya/

Kamis, 02 Juni 2022

Implementasi Kurikulum Merdeka

Implementasi Kurikulum Merdeka


Merdeka Belajar Episode 15 Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar ditindak lanjuti dengan Implementasi kurikulum Merdeka sebagai bentuk fasilitasi Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang ditujukan kepada Ibu bapak guru, para kepala sekolah, kepala madrasah, dan kepala PKBM dalam mempersiapkan keterlibatannya pada Kurikulum Merdeka pada tahun ini hingga kedepanya. Untuk lebih memahami Implementasi Kurikulum Merdeka, ada beberapa artikel sederhana yang dapat dibaca.

  • Kurikulum Merdeka sebagai opsi pemulihan pembelajaran
  • Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka
  • Strategi IKM jalur mandiri
  • Pilihan IKM jalur mandiri
  • Platform Merdeka Mengajar

Lokasi Implementasi Kurikulum Merdeka di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten / Kota


Jumlah Per Jenis Sekolah dan Jumlah Total Implementasi


Sumber Informasi : https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/


Kurikulum Merdeka sebagai opsi satuan Pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran tahun. 2022 s.d. 2024

Kurikulum Merdeka sebagai opsi pemulihan pembelajaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan Kemendikburistek terkait kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Merujuk pada kondisi dimana pandemi COVID-19 yang menyebabkan banyaknya kendala dalam proses pembelajaran di satuan Pendidikan yang memberikan dampak yang cukup signifikan. Kurikulum 2013 yang digunakan pada masa sebelum pandemi menjadi satu satuanya kurikulum yang digunakan satuan pendidikan dalam pembelajaran. Masa pandemi 2020 s.d. 2021 Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat (Kur-2013 yang disederhanakan) menjadi rujukan kurikulum bagi satuan pendidikan. Masa pandemi 2021 s.d. 2022 Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak (SP) dan SMK Pusat Keunggulan (PK).

Pada masa sebelum dan pandemi, Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013 kemudian Kurikulum 2013 disederhanakan menjadi kurikulum darurat yang memberikan kemudahan bagi satuan pendidikan dalam mengelola pembelajaran jadi lebih mudah dengan substansi materi yang esensial. Kurikulum Merdeka di SP/SMK-PK menjadi angin segar dalam upaya perbaikan dan pemulihan pembelajaran yang diluncurkan pertama kali tahun 2021.

Pemulihan pembelajaran tahun 2022 s.d. 2024, Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan bahwa sekolah yang belum siap untuk menggunakan Kurikulum Merdeka masih dapat menggunakan Kurikulum 2013 sebagai dasar pengelolaan pembelajaran, begitu juga Kurikulum Darurat yang merupakan modifikasi dari Kurikulum 2013 masih dapat digunakan oleh satuan pendidikan tersebut. Kurikulum Merdeka sebagai opsi bagi semua satuan pendidikan yang di dalam proses pendataan merupakan satuan pendidikan yang siap melaksanakan Kurikulum Merdeka.

Tahun 2024 menjadi penentuan kebijakan kurikulum nasional berdasarkan evaluasi terhadap kurikulum pada masa pemulihan pembelajaran. Evaluasi ini menjadi acuan Kemendikburistek dalam mengambil kebijakan lanjutan pasca pemulihan pembelajaran.

Sumber Informasi : https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/detail-ikm/

Selasa, 31 Mei 2022

Cara Membaca dan Menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan Kode Angka

Cara Membaca dan Menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan Kode Angka

Membaca dan Menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan Kode Angka – Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah merupakan salah satu Komponen Elektronika Pasif yang paling banyak digunakan dalam rangkaian peralatan elektronika. Fungsi Kapasitor yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara membuatnya menjadi Komponen Elektronika yang penting.

Satuan Kapasitansi Kapasitor adalah Farad, tetapi Farad merupakan satuan yang besar untuk sebuah Kapasitor yang umum dipakai oleh Peralatan Elektronik. Oleh Karena itu, Satuan-satuan yang merupakan turunan dari Farad menjadi pilihan utama produsen dalam memproduksi sebuah Kapasitor agar dapat digunakan oleh peralatan Elektronika. Satuan-satuan tersebut diantaranya adalah : Micro Farad (µF), Nano Farad (nF) dan Piko Farad (pF ).

Berikut ini adalah ukuran turunan Farad yang umum digunakan dalam menentukan Nilai Kapasitansi sebuah Kapasitor :

1 Farad        = 1.000.000µF (mikro Farad)
1µF                = 1.000nF (nano Farad)
1µF                = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF                = 1.000pF (piko Farad)

Cara Membaca Nilai Kapasitor Elektrolit (ELCO)

Untuk Kapasitor Elektrolit atau ELCO, nilai Kapasitansinya telah tertera di label badannya dengan jelas. Jadi sangat mudah untuk menentukan nilainya. Contoh 100µF 16V, 470µF 10V, 1000µF 6.3V ataupun 3300µF 16V. Untuk lebih Jelas silakan lihat gambar dibawah ini :

Nilai Kapasitor pada gambar diatas adalah 3300µF  (baca : 3300 Micro Farad)

Hal yang perlu diingat adalah Kapasitor Elektrolit (ELCO) merupakan jenis Kapasitor yang memiliki Polaritas (+) dan (-) sehingga perlu hati-hati dalam pemasangannya. Seperti Gambar diatas, di badan Kapasitor juga terdapat tanda yang menunjukkan Polaritas arah Negatif (-) dari sebuah Kapasitor Elektrolit. Disamping itu, daya tahan Panas Kapasitor juga tertulis dengan jelas di label badannya. Contohnya 85°C dan 105°C.

Cara Membaca Nilai Kapasitor Elektrolit

Cara Membaca Nilai Kapasitor Keramik, Kapasitor Kertas dan Kapasitor non-Polaritas lainnya

Untuk Kapasitor Keramik, Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyester atau Kapasitor Non-Polaritas lainnya, pada umumnya dituliskan Kode Nilai dibadannya. Seperti 104J, 202M, 473K dan lain sebagainya. Maka kita perlu menghitungnya ke dalam nilai Kapasitansi Kapasitor yang sebenarnya.

Cara Membaca dan Menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan Kode Angka Kapasitor

 

Contoh untuk membaca Nilai Kode untuk Kapasitor Keramik diatas dengan Tulisan Kode 473Z. Cara menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan kode tersebut adalah sebagai berikut :

Kode : 473Z
Nilai Kapasitor = 47 x 103
Nilai Kapasitor = 47 x 1000
Nilai Kapasitor = 47.000pF atau 47nF atau 0,047µF

Huruf dibelakang angka menandakan Toleransi dari Nilai Kapasitor tersebut, Berikut adalah daftar Nilai Toleransinya :

B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G= 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%

473Z = 47,000pF +80% dan -20% atau berkisar antara 37.600 pF ~ 84.600 pF.
Jika di badan badan Kapasitor hanya bertuliskan 2 angka, Contohnya 47J maka perhitungannya adalah sebagai berikut :

Kode : 47J

Nilai Kapasitor = 47 x 100
Nilai Kapasitor = 47 x 1
Nilai Kapasitor = 47pF

Jadi Nilai Kapasitor yang berkode 47J adalah 47 pF ±5% yaitu berkisar antara 44,65pF ~ 49,35pF

Jika di badan Kapasitor tertera 222K maka nilai Kapasitor tersebut adalah :

Kode : 222K

Nilai Kapasitor = 22 x 102
Nilai Kapasitor = 22 x 100
Nilai Kapasitor = 2200pF

Toleransinya adalah 5% :
Nilai Kapasitor = 2200 – 10% = 1980pF
Nilai Kapasitor = 2200 + 10% = 2420pF

Jadi Nilai Kapasitor dengan Kode 222K adalah berkisar antara 1.980 pF ~ 2.420 pF.

Untuk Kapasitor Chip (Chip Capacitor) yang terbuat dari Keramik, nilai Kapasitansinya tidak dicetak di badan Kapasitor Chip-nya, maka diperlukan Label Kotaknya untuk mengetahui nilainya atau diukur dengan Capacitance Meter (LCR Meter atau Multimeter yang dapat mengukur Kapasitor).

Sumber: https://teknikelektronika.com/cara-membaca-menghitung-nilai-kapasitor-berdasarkan-kode-angka/

Selasa, 12 April 2022

Alat Ukur Listrik, Elektronika dan Instrumentasi serta Fungsinya

Alat Ukur Listrik, Elektronika dan Instrumentasi serta Fungsinya 

Alat ukur listrik merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besaran-besaran listrik seperti hambatan listrik (R), kuat arus listrik (I), beda potensial listrik (V), daya listrik (P), dan lainnya. Terdapat dua jenis alat ukur yaitu alat ukur analog dan alat ukur digital.

Berikut adalah macam-macam alat ukur yang sering digunakan:

1. Ampere-meter

2. Volt-meter

3. Ohm-meter

4. Multimeter Analog/Digital

5. Megger

6. Osiloskop


1. Ampere-meter

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk  DC maupun AC yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang berderet dengan elemen listrik. Jika kita akan mengukur arus yang melewati penghantar dengan menggunakan Amperemeter maka harus kita pasang seri dengan cara memotong penghantar agar arus mengalir melewati ampere meter.

AC Amperemeter

DC Amperemeter

Bagian terpenting dari Ampermeter adalah galvanometer.  Galvanometer  bekerja  dengan  prinsip gaya antara medan magnet dan kumparan berarus. Galvanometer dapat digunakan langsung untuk mengukur kuat arus searah yang kecil.  Semakin besar  arus yang melewati kumparan  semakin  besar  simpangan pada galvanometer.

Galvanometer


Ampermeter terdiri dari  galvanometer  yang  dihubungkan  paralel  dengan  resistor  yang  mempunyai hambatan rendah.  Tujuannya  adalah untuk menaikan batas ukur ampermeter.  Hasil  pengukuran  akan dapat terbaca pada skala yang ada pada ampermeter.

Alat ini sering digunakan oleh teknisi elektronik yang biasanya menjadi satu dalam multitester atau Avometer. Avometer adalah singkatan dari Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter.


2. Volt-meter  

Voltmeter adalah alat untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah sebagai katode. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).

Voltmeter


3. Ohm-meter  

Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.

Ohm - meter


4. Multitester Analog/Digita

Multimeter adalah alat untuk mngukur listrik tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper).

Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun DC.

Multimeter Analog


Multimeter Digital


5. Megger

Megger

Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik maupun instalasi-instalasi, output dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan tinggi arus searah.Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi antara lain untuk:

a. Kabel instalasi pada rumah-rumah/bangunan

b. Kabel tegangan tinggi.                                        

c. Kabel tegangan rendah

d. Transformator

e. Peralatan listrik lainnya


6. Osiloskop 

Osciloscope

Oscilloscope adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Ini sama dengan pengambaran pada layar televisi.

Oscilloscope terdiri dari tabung vacuum dengan sebuah cathode (electrode negative ) pada satu sisi yang menghasilkan pancaran electron dan sebuah anode ( electrode positive ) untuk mempercepat gerakannya sehingga jatuh tertuju pada layar tabung. Susunan ini disebut dengan electron gun.

Elektron-elektron disebut pancaran sinar katoda sebab mereka dibangkitkan oleh cathode dan ini menyebabkan oscilloscope disebut secara lengkap dengan cathode ray oscilloscope atau CRO.

Sumber : http://insauin.blogspot.com/2015/06/macam-macam-alat-ukur-listrik-dan.html

Rabu, 30 Maret 2022

Rangkaian Power Supply

Rangkaian Power Supply

Rangkaian power supply adalah bagian dari sistem atau perangkat elektronika yang berfungsi untuk memberikan sumber tegangan pada sistem elektronika tersebut. Dalam suatu perangkat elektronika rangkaian power supply ada yang menjadi satu kesatuan dengan perangkat elektronik tersebut dan ada juga yang dibuat secara terpisah.


Jenis Rangkaian Power Supply

Rangkaian power supply dapat dibedakan menjadi 2 tipe berdasarkan sistem kerjanya, yaitu :

Stepdown Transformer Power Supply dan  Switching Power Supply


A. Stepdown Transformer Power Supply

Stepdown trasformer power supply adalah rangkaian power supply yang dibuat menggunakan transformator step down sebagai penurun tegangannya. Contoh rangkaian power supply sederhana jenis stepdown transformer power supply dapat dilihat pada gambar berikut :


Rangkaian Power Supply Dengan Transformer Stepdown

Power Supply Dengan Trafo, transformer power supply

Stepdown Trasformer Power Supply


Dari gambar rangkaian power supply diatas komponen T1 adalah transformator jenis step down tanpa CT. Penggunaan transformator jenis stepdown inilah yang menjadikan power supply tersebut dinamakan stepdown transformer power supply. Sebagaimana dapat dilihat pada gambar power supply diatas dapat kita ketahui bahwa power supply jenis stepdown transformer power supply terdiri dari beberap bagian sebagai berikut :


1. Penurun Tegangan

Bagian ini berfungsi untuk menurunkan tegangan AC 220 volt menjadi 12 volt AC. Penurun tegangan pada rangkaian power supply diatas menggunakan transformator tanpa CT dengan tegangan output 12 volt.


2. Penyearah Gelombang

Bagian penyearah gelombang pada rangakian power supply diatas menggunakan dioda bridge. Bagian ini berfungsi untukmenyerahkan tegangan AC dari output transformator.


3. Filter Pertama

Filter pertama berfungsi untuk meratakan tegangan DC hasil penyearahan gelombang yang diproses oleh bagian penyearah gelombang. Filter yang digunakan pada rangkaian power supply pada umumnya adalah kapasitor elektrolit (elco). Filter pertama pada rangkaian diatas adalah kapasitor C1 degan nilai 3300 uF.


4. Regulator Tegangan

Regulator tegangan adalah bagian yang berfungsi untukmengatur teganganoutput power supply. Pada rangkaian power supply sederhana diatas regulator tegangan yang digunakan adalah IC 7805, sehingga output dari rangkaian power supply diatas adalah +5 volt.


5. Filter Kedua

Filter kedua pada rangkaian power supply diatas berfungsi untuk memantabkan kualitas DC dari proses perataan tegangan yang dilakukan oleh filter pertama. Oleh karena itu nilai kapasitas dari filter kedua ini lebih kecil dari pada filter pertama.


Rangkaian power supply diatas adalah rangkaian power supply sederhana dengan tegangan output +5 volt yang teregulasi menggunakan chip IC 7805.


B. Switching Power Supply

Switching power supply merupakan rangkaian power supply yaang memeiliki efisiensi daya yang tinggi. Rangakaian switching powes supply sederhana daat dilihat pada contoh berikut :


Rangkaian Power Supply Switching Sederhana

Rangkaian Power Supply Switching


Rangkaian power supply switching diatas cukup sederhana untuk dibuat. Rangkaian power supply switching diatas secara prinsip bekerja dengan cara menyerahakan tegangan AC 220 volt secara langsung menggunakan dioda bridge D1 dan diratakan menggunakan filter kapasitor C1. Kemudian tegangan DC tersebut digunakan unutk membentuk sistem regulator PWM dengan power regulator transistor Q1 yang digunakan untuk mengandalikan transformator. Output transformator berupa tegangan AC denga frekuensi yang tinggi sehingga proses penyearahan tegangan cukup menggunakan sistem penyearah setengah gelombang dan dengan filetr kapasitor dengan nilai kapasitansi yang kecil.


Kelebihan rangkaian power supply switching adalah dengan konstruksi fisik yang kecil dan ringan dapat direproduksi power supply dengan kapasitas arus yang besar dan stabilitas tegangan output yang lebih baik dari pada rangkaian power supply dengan transformator stepdown.


Sumber: https://zonaelektro.net/rangkaian-power-supply

Selasa, 29 Maret 2022

PRE-AMP MIC SEDERHANA

PRE-AMP MIC SEDERHANA

Contoh Jadi Pre-Amp Mic  (3 channel) di Toko Online

Pre-Amp Mic berikut ini hanya menggunakan satu transistor dan beberapa komponen pasif pendukung, namun dapat menghasilkan level output standar auxiliary (sekitar 100mV atau lebih) sehingga dapat diumpankan langsung ke input “Aux” atau ke input Tone-Control sebuah Rangkaian Amplifier.

Pre-Amp Mic (Pra-Penguat Mikrofon) ini dapat digunakan untuk Mikrofon Dinamik 600Ω ataupun Mikrofon Elektret (ECM) standar.

Rangkaian ini berguna untuk keperluan-keperluan darurat manakala sebuah amplifier yang ada ternyata tidak mempunyai input mic sedangkan ia dibutuhkan untuk kepentingan bicara. Rangkaian ini juga mungkin berguna untuk keperluan pengujian-pengujian praktis mikrofon atau amplifier.

Karena itu akan lebih mudah untuk dipraktekkan oleh para hobbyst bahkan oleh para pemula sekalipun.

Skema rangkaiannya adalah sebagai berikut :

Pre-Amp Mikorofon Sederhana

Jika rangkaian hendak digunakan untuk mikrofon dinamik, maka gambarnya adalah pada gambar (1).

Jika hendak digunakan untuk Mikrofon Elektret (ECM) maka rangkaiannya adalah pada gambar (2).

Ada penambahan resistor R3 untuk suplai DC bagi mikrofon.


Daftar komponen :

R1 = 220k

R2 = 2k7

R3 = 10k

C1,C2 = 2,2uF/25V

C3 = 1uF/50V

T1 = C828


Untuk melengkapi proyek praktek ini, berikut disertakan layout PCB beserta tata-letak komponennya, silakan diunduh di link ini : PCB Pre-Amp Mic Sederhana .

Pemasangannya akan kira-kira seperti ini :

Tata Letak Komponen dan Layout PCB Pre-Amp Mic Sederhana

Rangkaian dapat ditempatkan pada sebuah kotak kecil yang tidak lebih besar daripada sebuah kotak korek api.

Sumber : https://www.elektronikaspot.com/2019/12/pre-amp-mic-paling-sederhana.html