Jumat, 13 Oktober 2017

40 Tempat Wisata di Kuningan yang Wajib Dikunjungi Pada Waktu Liburan

40 Tempat Wisata di Kuningan yang Wajib Dikunjungi Pada Waktu Liburan

Hari libur adalah saat yang tepat untuk menghilangkan penat. Jika Anda memiliki waktu libur yang cukup panjang dan menginginkan wisata yang menenangkan, kenapa tidak menghabiskan waktu di kota wisata Kuningan?
Terletak di sisi timur Jawa Barat, tepatnya di sebelah selatan Cirebon, Kuningan menawarkan berbagai lokasi wisata menarik untuk mengisi liburan Anda. Suasana kota yang tenang, masyarakat yang ramah, serta alam yang indah, menjadikan kota ini mulai dilirik banyak wisatawan. Saat berkunjung ke kota ini, Anda tentu akan merasakan kedamaian yang mungkin tidak bisa Anda dapatkan saat berada di kota besar.
Sebagian besar wisata di Kuningan merupakan objek wisata alam. Meskipun demikian, ada banyak pula beragam destinasi wisata pilihan lain, seperti wisata edukasi, sejarah, religi, dan juga kuliner. Berikut ini 40 destinasi wisata terpopuler yang bisa Anda singgahi saat berlibur di Kuningan.
1. Telaga Remis
Telaga Remis merupakan sebuah lokasi wisata di tengah hutan yang memiliki pemandangan memukau dengan air yang cukup jernih serta suasana sejuk khas pegunungan. Danau cantik ini berada di Desa Kaduela, Pasawahan, sekitar 30 km arah barat laut pusat kota Kuningan atau 20 km arah barat daya Cirebon. Untuk menuju ke sana, Anda bisa menggunakan bus umum Jakarta-Cirebon. Turun di Pasar Cilimus, lalu lanjutkan perjalanan dengan angkutan umum menuju Pasawahan.
Di lokasi wisata tersebut, Anda bisa berjalan-jalan melalui jalan setapak yang mengelilingi danau, atau sekadar bersantai menikmati rimbunnya pepohonan sekitar di saung dan rumah makan tepi danau. Namun, jika ingin menjelajahi danau, di sana juga sudah tersedia sepeda air yang bisa Anda sewa. Untuk memasuki area danau, Anda hanya akan dikenai biaya tiket sebesar Rp5.000 saja.
2. Taman Purbakala Cipari
Saat mengunjungi sebuah taman, Anda tentu akan melihat aneka jenis bunga. Namun, di taman ini, Anda akan mendapati pemandangan unik yang berupa bebatuan dari zaman purbakala. Batu-batu tersebut berada di sebuah taman hijau, dengan susunan yang rapi, yakni melingkar, berundak, dan berjajar. Tidak hanya taman. Di sana juga terdapat sebuah museum yang bisa menambah pengetahuan Anda mengenai kehidupan manusia di zaman prasejarah.
Taman Purbakala Cipari terletak tidak jauh dari pusat kota Kuningan. Untuk mencapai lokasi tersebut, Anda bisa berkendara dengan kendaraan pribadi ke arah barat sejauh 5 km atau sekitar 15 menit perjalanan. Taman ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00-16.00. Sementara itu, untuk mengunjungi taman ini, Anda tidak akan dikenai biaya tiket masuk.
3. Taman Nasional Gunung Ciremai
Taman Nasional Gunung Ciremai
Kawasan pegunungan memang selalu mampu menyuguhkan panorama yang menakjubkan. Tentu saja, itulah yang akan Anda dapati saat menjelajahi area Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
Berjarak sekitar 10 km di sebelah utara kota Kuningan, TNGC merupakan tempat wisata yang cocok bagi Anda para pencinta alam. Untuk mencapai kawasan puncak dan kawahnya, Anda perlu melakukan pendakian yang cukup panjang melalui jalur-jalur yang sudah disediakan. Meskipun cukup melelahkan, perjalanan Anda akan terbayar oleh indahnya panorama alam sekitar serta megahnya kawah dari gunung tertinggi di Jawa Barat ini.
Harga tiket masuk ke kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai adalah Rp50.000, dan bisa diakses kapan saja oleh para pendaki kecuali ada pemberitahuan jalur ditutup karena alasan tertentu.
4. Gedung Perundingan Linggarjati
Pasca-proklamasi, Indonesia masih harus berjuang untuk mendapatkan pengakuan merdeka dari dunia internasional. Salah satu lokasi bersejarah yang menjadi saksi perjuangan memperoleh pengakuan kemerdekaan tersebut adalah Gedung Perundingan Linggarjati yang berada di Desa Linggarjati, Cilimus, tidak jauh dari TNGC. Untuk mencapai lokasi wisata ini, Anda harus menempuh jarak sejauh 15 km ke arah utara melalui Jalan Siliwangi, lalu belok ke barat melalui Jalan Bojong-Linggarjati.
Di Gedung Perundingan Linggarjati, Anda dapat menyaksikan bangunan serta furnitur asli yang dahulu digunakan para delegasi dari Indonesia dan Belanda saat melakukan perundingan. Selain itu, ada juga foto-foto pelaksanaan Perundingan Linggarjati, yang terpampang di sepanjang dinding ruangan gedung. Saat memasuki gedung bersejarah tersebut, Anda hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp2.000.
5. Pemandian Cibulan dan Ikan Dewa
Berenang di kawasan pegunungan bisa menjadi solusi pelepas lelah usai mengelilingi tempat-tempat wisata. Namun, pernahkah Anda merasakan sensasi berenang dengan ikan-ikan yang dianggap keramat? Jika belum, ada baiknya Anda berkunjung ke Pemandian Cibulan.
Lokasi wisata tersebut berada di kaki Gunung Ciremai. Di sana, terdapat dua kolam besar yang berisi ikan-ikan keramat, yang biasa disebut ikan dewa. Konon, ikan-ikan tersebut merupakan jelmaan para prajurit Prabu Siliwangi sehingga tidak ada seorang pun yang diperbolehkan menangkapnya. Jika ingin berkunjung ke pemandian tersebut, Anda harus membayar tiket masuk seharga Rp15 ribu.
Tidak jauh dari lokasi kolam, terdapat buah mata air keramat. Air pada ketujuh sumber tersebut dipercaya memiliki khasiat tertentu bagi orang-orang yang mencuci muka atau meminumnya. Sementara di dekat mata air, Anda juga dapat menemukan lokasi bersejarah, yakni petilasan Prabu Siliwangi.
6. Bukit Panembongan
Lokasi wisata yang instagrammable memang menjadi tempat yang paling banyak diburu saat ini. Latar foto dengan pemandangan yang cantik tentu bisa membuat tampilan Instagram jadi lebih menarik. Saat berlibur ke Kuningan, Anda akan menemukannya di Bukit Panembongan.
Bukit dengan hamparan pemandangan cantik ini berlokasi di Desa Tembong, Garawangi. Untuk mencapainya, Anda perlu berkendara sejauh 7 km ke arah tenggara dari pusat kota Kuningan atau sekitar 18 menit perjalanan. Rute yang bisa Anda tempuh adalah melalui Jalan Garawangi. Sesampainya di pertigaan, ambil belokan ke selatan menyusuri Jalan Pagerbatu.
Untuk memasuki area bukit, Anda diwajibkan membayar tiket masuk Rp5.000. Jika ingin berfoto-foto di gardu pandang, Anda hanya perlu membayar tiket lagi dengan harga Rp2.000 saja. Sementara itu, waktu kunjungan ke bukit ini dibuka mulai pukul 7 pagi-5 sore.
7. Kebun Raya Kuningan
Lokasi wisata yang terletak di areal hutan ini berada sekitar 38 km dari pusat kota Kuningan, tepatnya di sisi utara Gunung Ciremai. Objek wisata ini awalnya sempat ditutup karena masih dalam tahap pembangunan. Namun, kini Anda sudah bisa menikmati indahnya hamparan hutan hijau, taman-taman cantik, dan berbagai fasilitas yang tersedia, hanya dengan membayar tiket sebesar Rp10.000 per orang.
Destinasi wisata ini berada di perbatasan wilayah Kabupaten Kuningan dan Cirebon. Bahkan, lokasinya pun lebih dekat jika ditempuh dari Cirebon. Untuk mencapai Kebun Raya Kuningan, Anda bisa lewat Paliaman. Setelah itu, ambil jalur ke arah selatan dan ikuti jalan sejauh 10 km. Tempat wisata ini bisa Anda kunjungi dari pukul 08.00-16.30.
8. Open Space Gallery
Sebuah taman yang berada di Kawasan Linggarjati ini adalah tempat wisata yang bisa Anda kunjungi tanpa harus mengeluarkan biaya. Di lokasi tersebut, Anda bisa berolahraga atau sekadar bersantai merasakan terapi ikan dari kolam taman secara gratis. Lokasinya hanya berjarak sekitar 1,5 km dari Gedung Perundingan Linggarjati. Jadi, setelah melakukan wisata sejarah, Anda bisa singgah di lokasi ini untuk melepas lelah.
Di saat liburan atau hari besar, di area ini juga kerap digelar acara pertunjukan seni atau pameran. Sementara pada akhir pekan, Anda bisa turut serta mengikuti acara senam yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat. Jadi, tubuh Anda bisa kembali bugar dan siap melanjutkan perjalanan wisata ke tempat-tempat menarik lain di Kuningan.
9. Pemandian Sangkanhurip
Objek wisata ini merupakan sebuah pemandian air panas yang mana airnya berasal dari Gunung Ciremai. Di Pemandian Sangkanhurip, Anda bisa merelaksasi tubuh sekaligus menghaluskan kulit. Sebab, air panas yang mengandung belerang di pemandian tersebut dipercaya mampu membunuh kuman dan penyakit yang bersarang di kulit sehingga menjadikannya kembali mulus.
Pemandian ini terletak di Desa Sangkanhurip, 14 km di sebelah utara pusat kota Kuningan. Rute yang bisa Anda tempuh untuk menuju ke lokasi tersebut adalah melalui Jalan Siliwangi. Setelah Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, Anda akan menemukan pertigaan. Dari pertigaan tersebut, ambillah jalur ke timur (kanan) dan ikuti rute menuju lokasi pemandian.
Jika ingin berendam di Pemandian Sangkanhurip, Anda diwajibkan membayar Rp9.000 untuk kolam renang terbuka atau Rp30.000 untuk ruang eksekutif yang tertutup. Sementara itu, kolam dibuka untuk umum mulai pukul 7 pagi-8 malam.
10. The Mountain Recreation Park
Salah satu pilihan destinasi wisata keluarga di Kuningan yang menawarkan aneka wahana permainan yang atraktif adalah The Mountain Recreation Park. Berlokasi di Jalan Raya Cirendang-Cigugur, Cipari, tempat wisata ini memiliki kolam-kolam renang besar dengan berbagai fasilitas yang cukup lengkap serta terintegrasi dengan alam.
Di sana, Anda dan keluarga bisa berenang, berseluncur, bermain ATV, komedi putar, kora-kora, belajar mengenai pesawat terbang, serta memancing di kolam renang yang tersedia di area taman. Sementara itu, pemandangan yang menakjubkan juga bisa Anda saksikan selama berlibur di The Mountain Recreation Park. Pasalnya, taman wisata keluarga ini dikelilingi oleh deretan perbukitan dengan pepohonan hijau yang rimbun. Tidak mengherankan, meskipun berada di lokasi terbuka, Anda tetap bisa merasakan hawa sejuk dan segar khas daerah pegunungan.
The Mountain Recreation Park dibuka setiap hari mulai pukul 9 pagi-5 sore. Untuk masuk ke sana, Anda akan dikenai tiket dengan biaya Rp25.000 per orang. Sementara untuk bisa masuk ke dalam pesawat, Anda harus membayar tiket sebesar Rp7.500.
11. Balong Keramat Darmaloka
Kawasan Kuningan sudah sejak lama dikenal memiliki masyarakat yang mampu mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal budaya setempat. Salah buktinya dapat Anda saksikan melalui keberadaan balong keramat Darmaloka ini.
Balong keramat Darmaloka terletak di Desa Darma, Kecamatan Darma. Jaraknya dari pusat kota Kuningan adalah sekitar 15 km ke arah tenggara. Jika ingin ke sana, Anda bisa berkendara melalui Jalan Veteran dan Nanggeleng-Cirahayu.
Objek wisata balong keramat Darmaloka menjadi lokasi yang menawarkan ketenangan sekaligus sambil berwisata sejarah. Banyaknya pepohonan besar yang menjulang tinggi serta keberadaan makam Syekh Rama Haji Irengan juga menjadikan lokasi ini dianggap keramat oleh warga sekitar. Namun, bagi kalangan wisatawan, kepercayaan tersebut tentu bisa menjadi nilai positif sebagai usaha pelestarian alam.
Telaga ini terbuka selama 24 jam. Meskipun demikian, sebaiknya Anda datang pada pagi, siang, atau sore, sebelum matahari tenggelam. Sebab, pada malam hari, telaga tampak gelap dan begitu sepi. Untuk berkunjung ke objek wisata ini, Anda hanya perlu membayar tiket masuk Rp5.000 per orang.
12. Curug Putri
Berkunjung ke lokasi wisata air terjun umumnya memang bisa memberikan efek yang menenangkan. Hawa pegunungan yang sejuk serta guyuran air yang dingin tentu akan mampu menyegarkan tubuh sehingga segala penat hilang seketika.
Itulah yang mungkin bisa rasakan saat berkunjung ke Curug Putri. Air terjun cantik tersebut terletak di jalur pendakian Gunung Ciremai. Selama perjalanan menuju ke lokasi, Anda akan disuguhi pemandangan yang begitu memukau berupa hamparan hijau pepohonan dan perbukitan. Sementara saat tiba di sana, rasa lelah Anda akan segera terbayar dengan pemandangan air terjun yang begitu cantik dengan tebing tinggi dan bebatuan bertingkat di bawahnya.
Untuk menikmati keindahan Curug Putri, Anda perlu membayar tiket Rp12.500 dan parkir Rp5.000 untuk kendaraan roda empat, atau Rp3.000 untuk kendaraan roda dua.
13.  Situ Cicerem
Berada di kawasan wisata yang bersih tentu sangat menyenangkan. Menyaksikan air yang belum tercemar serta pepohonan yang masih rindang bisa membuat mata dan pikiran kembali segar. Di Kuningan, Anda bisa dengan mudah menemukan lokasi yang demikian, salah satunya di Situ Cicerem.
Objek wisata tersebut merupakan sebuah danau yang begitu bersih dan masih asri. Di sana juga hidup berbagai jenis ikan emas yang cukup kontras dengan warna air yang bening kebiruan. Tidak mengherankan, Situ Cicerem kini banyak diincar wisatawan sebagai lokasi favorit untuk berfoto. Danau yang berada di Desa Kaduela ini dibuka setiap hari dengan tiket masuk yang terjangkau, yakni Rp5.000 saja per orang.
Situ Cicerem berada di sebelah utara Gunung Ciremai. Jika berangkat dari Kuningan, Anda akan membutuhkan waktu perjalanan sekitar 1 jam karena jarak yang harus Anda tempuh adalah sejauh 32 km. Namun, jika berangkat dari Cirebon, jarak tempuh Anda akan lebih pendek, yakni sekitar 20 km atau 45 menit perjalanan.
14.  Cadas Gantung
Menemukan titik pandang di ketinggian dengan pemandangan alam yang menakjubkan adalah salah satu hal yang paling diincar wisatawan. Untuk mendapatkannya, Anda bisa pergi ke Desa Citundun, Kecamatan Ciwaru, Kuningan. Di sana, ada sebuah surga tersembunyi untuk menyaksikan keindahan alam khas perbukitan Kuningan, yang bernama Cadas Gantung.
Objek wisata ini berada cukup jauh dari pusat kota, yakni sekitar 37 km ke arah tenggara. Untuk menuju ke lokasi, Anda pun harus melalui jalanan yang berkelok dan tanjakan curam. Untuk itu, pastikan kendaraan Anda berada pada kondisi prima sebelum digunakan untuk menuju Cadas Gantung. Meskipun demikian, semua perjuangan Anda mencapai lokasi wisata tersebut tidak akan berarti lagi saat menyaksikan keindahan alam Cadas Gantung yang begitu memukau.
Saat ini, lokasi wisata yang terletak di Desa Citundun Kecamatan Ciwaru tersebut masih terus dikembangkan dengan menambahkan berbagai fasilitas untuk kemudahan para wisatawan. Sementara jika ingin berkunjung ke sana, Anda hanya perlu membayar sebesar Rp5.000 per orang.
15. Hutan Kota Bungkirit
Pada umumnya, hutan terdiri atas pepohonan lebat dengan tanaman-tanaman liar yang tumbuh di dalamnya. Namun, pandangan Anda mengenai hutan mungkin akan berubah saat mendatangi hutan kota Bungkirit, Kuningan.
Hutan yang terletak di pusat kota Kuningan ini merupakan objek wisata yang memadukan areal persawahan, hutan, dan taman. Di sini, Anda akan dimanjakan oleh indahnya bunga-bunga taman, sawah yang hijau, serta panorama alam yang tampak dari ketinggian.
Meskipun berlokasi di alam, Anda tidak perlu khawatir akan terkena becek atau tanah yang kotor. Sebab, untuk menyusuri hutan dan persawahan, sudah tersedia jembatan khusus berwarna hijau yang juga cocok dijadikan sebagai latar foto.
Hutan Kota Bungkirit berada di Jalan Raya Cigugur, 2 km di sebelah barat Kota Kuningan. Untuk pergi ke lokasi wisata ini, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi atau ojek melalui Jalan Ahmad Yani. Meskipun berada tidak jauh dari kawasan perkotaan, di Hutan Kota Bungkirit, Anda akan menyaksikan suasana yang begitu tenang khas pedesaan.
16. Sangkan Resort Aqua Park
Destinasi wisata air terbesar di Kuningan ini terletak di Jalan Bandorasa, 11 km di sebelah utara pusat kota. Di lokasi ini, Anda dan keluarga bisa mencoba berbagai wahana permainan seru, seperti: seluncuran, ember tumpah, kolam ombak, dan kolam anak. Ada juga berbagai permainan lain, seperti kora-kora, bumperboat, dan ATV untuk menjelajahi area taman.
Selain arena bermain, taman ini juga menyediakan fasilitas lain yang cukup lengkap, antara lain: musala, tempat makan, toko suvenir, dan klinik. Sementara jika ingin berkunjung ke sini, Anda akan dikenai biaya Rp35.000 pada hari biasa dan Rp45.000 pada hari libur dan akhir pekan.
17. Taman Salsabila
Permainan outbond memang menjadi kegiatan yang seru untuk mengisi liburan. Di Taman Salsabila, Anda bisa menemukan berbagai aktivitas outbond bersama keluarga. Di sana, sudah tersedia aneka permainan, seperti luncur gantung (flying fox), panjat tali, serta jembatan kayu gantung. Ada juga kolam renang dan ember tumpah, ATV, serta rakit bambu.
Jika datang bersama rombongan, Anda dan keluarga juga bisa berkesempatan untuk mengikuti kegiatan panen ubi dan jagung, menanam padi, serta menangkap ikan dan belut di kolam. Setelah itu, Anda pun berhak membawa pulang satu ekor ikan.
Objek wisata yang terletak di Desa Panawuan, Cigandamekar ini dibuka mulai pukul 8 pagi-6 sore dengan tiket masuk sebesar Rp20.000. Namun, jika Anda ingin menghabiskan makan malam di sana, restoran dan Kafe Salsabila buka sampai pukul 10 malam.
18. Curug Luhur
Curug Luhur merupakan objek wisata air terjun yang terletak di Desa Padahurip, Selajambe, 32 km ke arah selatan pusat kota Kuningan. Untuk masuk ke kawasan Curug Luhur, Anda akan dikenakan biaya Rp40.000. Lokasinya pun cukup sulit dijangkau karena berada di kawasan pegunungan.
Saat pergi ke sana, Anda harus melalui jalanan yang berkelok dan cukup curam. Untuk itu, pastikan Anda dalam kondisi prima saat berkendara. Jika belum mengenal wilayahnya, ada baiknya Anda tidak menggunakan jasa sopir atau seseorang yang sudah ahli berkendara di medan terjal. Dengan demikian, keselamatan Anda selama berlibur pun bisa terjamin.
Selama perjalanan, Anda akan disuguhi suasana tenang khas pedesaan yang sepi dan asri. Di sepanjang jalan, sawah-sawah terhampar di kaki perbukitan. Sementara untuk mencapai ke lokasi air terjun, Anda harus berjalan menyusuri area hutan dan melewati sungai berbatu yang airnya begitu jernih dan segar. Begitu sampai di depan air terjun, rasa lelah Anda akan segera hilang mendapati dua tingkat air terjun besar yang menjulang dari tebing yang tinggi.
19. Bukit 1000 Bintang
Mendengar namanya, mungkin yang terbesit di dalam pikiran Anda adalah objek wisata malam di ketinggian dengan pemandangan bintang-bintang. Tepat sekali. Namun, tidak hanya malam hari. Bukit yang terletak di kaki Gunung Ciremai ini ternyata sebenarnya bisa Anda nikmati pada siang hari. Lokasinya yang berada di ketinggian memungkinkan Anda menyaksikan indahnya lanskap kawasan di bawahnya serta Gunung Ciremai yang menjulang di atasnya.
Area bukit yang terletak di Desa Padangbeuhar, Kecamatan Pesawahan ini agak sulit dijangkau. Akan tetapi, pihak pengelola sudah menyediakan mobil khusus offroad untuk mengantar pengunjung sampai ke bukit dengan biaya sekitar Rp50.000-100.000 per orang. Jika ingin menginap, di sana juga sudah tersedia tenda, aula, dan toilet. Jadi, Anda tidak perlu lagi repot-repot membawa ransel besar saat akan berkemah.
20. Warujimun Paralayang
Jika Anda suka tantangan, cobalah wahana paralayang di Bukit Cileuweung, Desa Warujimun, Citangtu, Kuningan. Lokasinya berjarak sekitar 7 km dari pusat kota, dengan waktu tempuh sekitar 17 menit perjalanan. Untuk pergi ke sana, ada dua pilihan rute yang bisa Anda lewati. Pilihan pertama adalah melalui Jalan Eyang Weri dan Jalan Cileuweung. Sementara itu, pilihan rute yang lain adalah melalui Jalan Garawangi dan Jalan Pagerbatu.
Di lokasi wisata tersebut, pihak pengelola sudah menyediakan wahana paralayang. Dari atas bukit, Anda bisa terbang dan menyaksikan keindahan panorama perbukitan hijau yang membentang luas. Soal keamanan, Anda juga tidak perlu khawatir. Sebab, sudah ada instruktur profesional yang akan membimbing Anda terbang dan kembali menginjakkan kaki di tanah dengan selamat.
Selain paralayang, pihak pengelola Bukit Cileuweung juga sudah menyediakan gardu pandang dari kayu, yang menjadi lokasi favorit untuk berfoto. Di sana, Anda bisa bersantai sambil menikmati indahnya alam Kuningan dari ketinggian. Sementara untuk berkunjung ke sana, Anda mesti membayar tiket sebesar Rp5.000 per orang.
21. Taman Cirendang
Lokasi Taman Cirendang hanya berjarak sekitar 5 km ke arah utara dari pusat kota Kuningan. Taman tersebut cukup mudah ditemukan karena berada di dekat jalur utama, Jalan Siliwangi.
Di taman ini, Anda bisa bersantai sambil menikmati air mancur bertingkat yang menarik untuk dijadikan lokasi berfoto. Selain itu, ada juga berbagai tanaman bunga dan pepohonan yang menjadikan taman ini semakin cantik.
Taman Cirendang dibuka untuk umum selama 24 jam. Jadi, mau berolahraga pagi atau bersantai dengan latar lampu-lampu cantik di malam hari, taman ini selalu terbuka untuk Anda kunjungi.
22. Sanggar Angklung Lumbu
Tahukah Anda bagaimana sebuah angklung dibuat hingga menghasilkan irama musik yang harmoni? Jawabannya akan Anda temukan saat berkunjung ke Sanggar Angklung Lumbu yang terletak di desa wisata Cigugur, Kuningan.
Di sana, Anda akan mendapati para pengrajin angklung yang dengan cermat memilih bambu berkualitas, kemudian memotong dan membentuknya menjadi deretan angklung. Selain itu, mereka juga mengetes bunyi yang dihasilkan angklung agar nada yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
Tidak hanya itu, di sana, Anda juga bisa menyaksikan permainan angklung dari penduduk setempat. Jika ingin membelinya sebagai suvenir, Anda tentu akan mendapatkan harga yang lebih terjangkau.
23. Curug Payung
Curug Payung berlokasi di kabupaten Kuningan bagian selatan, tepatnya di Dusun Ciraharja, Ciniru. Objek wisata ini berjarak sekitar 27 km dari pusat kota. Untuk menuju ke sana, Anda harus melewati medan yang cukup menantang, yakni tanjakan dan kelokan di area pegunungan. Setelah tiba di Dusun Ciraharja, Anda masih harus berjalan kaki menyusuri kawasan hutan sekitar 30 menit. Sesampainya di lokasi Curug Payung, Anda akan dibuat kagum oleh keindahannya.
Dari atas tebing, air turun begitu deras. Sementara di bagian tengah tebing, terdapat bebatuan besar yang menjadikan kucuran air terbelah sehingga menjadikannya mirip dengan guyuran air pada payung. Air terjun tersebut lantas turun dan tertampung di sebuah kolam besar. Anda bisa berenang dan merasakan kesegaran air kolam langsung di bawah kucuran air terjun.
24. Pemandian Air Panas Subang
Berendam di air panas saat tentu bisa menjadikan tubuh kembali bugar. Otot-otot kembali longgar, pikiran pun kembali segar. Untuk itu, selesai berjalan-jalan di Kuningan, ada baiknya Anda mencoba singgah ke pemandian air panas Subang yang berada di Desa Subang, Kecamatan Subang.
Jarak lokasi wisata ini dengan pusat kota cukup jauh, yakni sekitar 33 km ke arah tenggara. Untuk mencapainya, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi melalui Kecamatan Ciwaru, Cilebak, dan Subang. Selama perjalanan, Anda akan melewati area perbukitan dan jalanan yang berkelok-kelok dengan pemandangan yang begitu memesona hingga tiba di Desa Subang.
Pemandian Air Panas Subang berasal dari sumber air Cipanas. Kandungan belerang pada air panas di kolam tersebut dipercaya mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit kulit. Tidak mengherankan, setiap hari libur dan akhir pekan, dua kolam renang yang tersedia selalu dipenuhi oleh para pengunjung yang ingin berenang atau sekadar berendam. Sementara untuk masuk ke lokasi pemandian, Anda akan dikenai biaya tiket sebesar Rp5.000 saja.
25. Telaga Nilem
Telaga yang berada di Desa Kaduela ini adalah lokasi wisata yang menyuguhkan pemandangan cantik dari air kolam yang jernih serta suasana yang asri. Terletak tidak jauh dari kawasan Gunung Ciremai, telaga ini mampu menghadirkan ketenangan, jauh dari keramaian, serta berhawa sejuk khas dataran tinggi.
Telaga Nilem juga menjadi salah satu lokasi favorit wisatawan untuk berfoto. Tidak hanya bersantai di sekitar telaga, Anda bahkan juga diperbolehkan berenang dan berfoto di dalam air dengan pemandangan bebatuan dan ganggang hijau.
Kedalaman telaga ini pun beragam, yakni mulai mata kaki hingga 4 m. Jadi, baik Anda yang bisa atau tidak bisa berenang, tetap memiliki kesempatan untuk berendam di telaga yang jernih ini. Sementara untuk memasuki kawasan ini, Anda akan dikenai biaya retribusi sebesar Rp10.000.
26. Curug Bangkong
Curug Bangkong terletak di Desa Kertawirama, Nusaherang, sekitar 12 km di sebelah barat daya pusat kota Kuningan. Untuk mencapai lokasi wisata tersebut, Anda bisa melalui Jalan Veteran, Jalan Cigadung, dan Jalan Nanggeleng-Cirahayu sampai tiba di Desa Kertawirama. Jika menggunakan mobil, Anda harus parkir cukup jauh. Namun, jika menggunakan sepeda motor, Anda bisa masuk lebih dalam melalui sebuah jalan sempit di sekitar areal persawahan, di dekat lokasi air terjun.
Curug Bangkong memiliki tinggi 23 meter dengan debit air yang cukup deras. Di bagian bawahnya, terdapat sebuah kolam besar yang bisa Anda gunakan untuk berenang. Sementara di balik air terjun tersebut, terdapat sebuah gua yang dikeramatkan oleh penduduk setempat. Konon, dahulu ada seorang pertapa yang menjelma menjadi seekor kodok, yang mana dalam bahasa Sunda disebut bangkong. Sejak saat itu, oleh masyarakat sekitar, air terjun tersebut diberi nama Curug Bangkong.
27. Taman Wisata Alam Linggarjati
Taman Linggarjati Indah yang terletak di Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus menawarkan berbagai wahana permainan di lokasi yang berbatasan langsung dengan alam. Di sini, Anda keluarga bisa berenang, bermain outbound, atau sekadar bersantai di restoran taman. Selain itu, tersedia juga sepeda air dan kolam besar, kereta api mini, tempat bermain anak, serta komedi putar yang akan menjadikan liburan keluarga Anda semakin seru.
Taman wisata ini berjarak sekitar 17 km dari pusat kota Kuningan. Untuk menuju ke sana, Anda bisa melalui Jalan Siliwangi ke arah utara. Sesampainya di perempatan Jalan Cilimus, ambil belokan ke barat dan ikuti jalan sampai Objek Wisata Linggarjati Indah. Anda dapat mengunjungi taman ini setiap hari pada pukul 08.00-18.00 dengan tiket masuk seharga Rp10.000.
28. Bukit Cariang
Jika sudah puas berkeliling kawasan utara dan selatan Kuningan, ada baiknya Anda mencoba berkunjung ke sisi timur Kuningan, yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah. Di sana, ada sebuah kecamatan bernama Cibingbin yang memiliki kontur wilayah perbukitan dengan panorama yang begitu menakjubkan. Salah satu bukit yang menjadi favorit para wisatawan adalah Bukit Cariang.
Dari atas bukit, Anda dapat menyaksikan hamparan perbukitan hijau cantik yang penuh pepohonan serta areal persawahan bertingkat. Tidak mengherankan, banyak wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut demi untuk memperoleh hasil foto terbaik.
Jarak Bukit Cariang dengan pusat kota adalah sekitar 36 km. Untuk menuju ke sana, Anda bisa berkendara ke arah timur melalui Jalan RE Martadinata dan Jalan Luragung-Cibingbin dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. 
29. Paseban Tri Panca Tunggal
Bangunan kuno yang terletak di Desa Cigugur ini merupakan sebuah cagar budaya yang sudah berdiri sejak tahun 1840. Bangunan dengan desain arsitektur tersebut dibangun oleh Kyai Madrais, salah satu pewaris takhta Kerajaan Gebang Cirebon. Jika ingin mengunjunginya, Anda bisa naik kendaraan umum dari pusat kota dengan jurusan Pramuka-Cigugur. Namun, jika ingin menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa melalui rute Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Raya Cigugur sejauh 5 km dengan waktu tempuh selama 13 menit.
Di dalam bangunan, Anda akan mendapati beberapa ruangan yang menyimpan berbagai koleksi benda bersejarah. Ada ragam koleksi batik, gamelan, serta benda-benda pusaka yang masih terawat dengan baik. Mengingat bahwa cagar budaya tersebut merupakan milik pribadi, jadi saat ke sana, Anda harus meminta izin kepada pengelola bangunan.
30. Gua Maria Sawer Rahmat
Bagi Anda yang gemar berwisata rohani, Gua Maria Sawer Rahmat merupakan lokasi yang wajib Anda kunjungi saat berada di Kuningan. Objek wisata religi ini terletak di Desa Cisantana, Cigugur. Dari pusat kota, Anda harus menempuh perjalanan sekitar 10 km ke arah tenggara melalui Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Cigugur.
Setibanya di area gua, Anda akan disambut hawa sejuk khas pegunungan serta pepohonan sekitar yang begitu asri. Setelah itu, Anda harus berjalan kaki menapaki jalan bertingkat di Bukit Totombok dan melewati 14 tempat pemberhentian untuk berdoa hingga sampai ke Gua Maria.
31. Situ Wulukut
Menurut banyak wisatawan, Situ Wulukut adalah Ranu Kumbolonya Kuningan. Tentu saja, hal itu karena Situ Wulukut memiliki pemandangan berupa dua bukit yang berjajar, sebagaimana yang bisa Anda saksikan di Ranu Kumbolo yang terletak di kawasan wisata Semeru. Namun, tampaknya kawasan Situ Wulukut tampak lebih hijau karena dikelilingi pepohonan hijau yang lebat.
Situ Wulukut berada sekitar 12 km ke arah selatan dari Kota Kuningan. Untuk menuju ke sana, Anda bisa berkendara dengan kendaraan pribadi melalui rute Jalan Veteran dan Jalan Nanggeleng-Cirahayu. Sesampainya di pintu masuk objek wisata, yakni di Desa Kertayuda, Kecamatan Nusaherang, Anda harus berjalan kaki sejauh 500 meter. Perjalanan Anda akan berakhir dengan sebuah panorama alam yang indah dan menyejukkan mata.
32. Taman Hutan Kota Mayasih
Taman cantik dan unik ini terletak di Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur. Berbeda dari taman yang umumnya penuh bunga, di sini, Anda akan mendapati sebuah taman dengan beragam bentuk bebatuan besar. Hal itu karena pada zaman dahulu area tersebut merupakan kawasan penambangan batu. Namun, kini pemerintah setempat sudah mengubahnya menjadi sebuah objek wisata cantik yang unik dan menarik sehingga layak untuk Anda kunjungi.
Objek wisata yang memiliki luas sekitar 3 hektar tersebut menyediakan beberapa gazebo untuk bersantai. Selain itu, ada pula jalan setapak yang dibuat khusus sebagai jalur untuk berkeliling taman. Sementara itu, lokasi favorit untuk berfoto para pengunjung terdapat di tebing batu dan air mancur. Apabila ingin berjalan-jalan ke area taman ini, terlebih dahulu Anda harus membayar tiket masuk seharga Rp5.000.
33. Curug Parakan Panjang
Desa Subang yang terletak di Kecamatan Subang, Kuningan, seakan tidak pernah berhenti menyembunyikan beragam potensi wisatanya. Tidak jauh dari lokasi pemandian air panas, Anda akan menemukan sebuah air terjun yang begitu indah bernama Curug Parakan Panjang.
Berbeda dari air terjun pada umumnya yang langsung mengucur ke bawah, air di Curug Parakan Panjang harus mengucur melewati sebuah tebing batu yang tinggi dan lebar. Alhasil, Anda dapat menyaksikan sebuah air terjun besar yang terhampar di dinding batuan bertingkat dengan guyuran air yang tidak terlalu deras. Dengan demikian, Anda bisa memanjat tebing dan merasakan guyuran air terjun yang segar langsung di bawah pancuran. Bahkan, kegiatan tersebut juga bisa Anda lakukan beramai-ramai sambil berjajar di bawah tebing yang memanjang ke samping.
34. Curug Sidomba
Saat akan mengunjungi sebuah objek wisata air terjun, hal yang terbayang di benak Anda tentu adalah sebuah gerojokan di suatu tebing pegunungan. Akan tetapi, pandangan tersebut mungkin akan sirna saat Anda melihat Curug Sidomba.
Air terjun yang berada Desa Peusing, Jalaksana ini hanya memiliki tinggi sekitar 3 meter. Air yang dikucurkan pun tidak terlalu deras. Sementara di bagian bawahnya, terdapat sebuah kolam dengan aneka ikan hias berwarna-warni.
Satu hal yang cukup istimewa dari lokasi wisata ini terletak pada keberadaan tangga-tangganya. Untuk menuju ke area air terjun, Anda harus melewati tangga-tangga bertingkat dengan desain yang indah sehingga cocok untuk dijadikan sebagai lokasi berfoto. Sementara untuk bersantai, pihak mengelola juga menyediakan gazebo yang cukup luas.
Di dekat area air terjun, terdapat beberapa wahana permainan yang cukup seru. Di sana, sudah tersedia arena bermain anak, luncur gantung (flying fox), kolam renang, kolam pemancingan, mobil domba, dan kereta mini. Sementara untuk singgah ke lokasi wisata ini, Anda hanya perlu membayar biaya Rp5.000 per orang.
35. Curug Gongseng
Curug Gongseng adalah objek wisata air terjun yang berada di Desa Cibuntu, Pasawahan. Air terjun ini memiliki tebing batu tinggi yang begitu cantik dengan sebuah kolam bundar di bawahnya. Lokasinya yang cukup tinggi juga menjadikan kawasan wisata ini sejuk dan asri.
Jarak Curug Gongseng dengan Kota Kuningan adalah sekitar 17 km. Untuk menuju ke sana, Anda bisa pergi ke arah utara melewati Jalan Siliwangi dan Jalan Cilimus. Di perempatan Pasar Cilimus, silakan berbelok ke timur dan ikuti jalan menuju Desa Cibuntu.
Sesampainya di lokasi wisata, Anda masih harus berjalan kaki melewati area hutan bambu. Setelah itu, Anda masih harus menapaki tangga yang cukup tinggi sampai tiba di lokasi air terjun. Meskipun cukup melelahkan, Anda akan terhibur dengan pemandangan alam yang membentang sejauh mata memandang. Anda akan dimanjakan oleh indahnya perbukitan, areal persawahan, dan pepohonan hijau yang juga cantik untuk dijadikan latar berfoto.
Untuk memasuki area curug, Anda akan dikenakan tarif Rp2.000/orang, belum termasuk parkir.
36. Situ Kabuyutan
Objek wisata Situ Kabuyutan berada di ujung tenggara Kabupaten Kuningan dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Jaraknya pun cukup jauh dari pusat kota, yakni 45 km atau sekitar 1 jam 45 menit perjalanan. Selain jauh, medan yang harus Anda lalui pun cukup menantang, yakni jalanan terjal dan penuh kelokan. Namun, tentu saja, perjalanan tersebut akan memberikan pengalaman berharga bagi wisata Anda di Kuningan.
Telaga yang terletak di Desa Legokherang, Cilebak ini berada di kawasan yang begitu asri dan masih alami. Di sekitar telaga, Anda akan mendapati pepohonan besar yang rimbun sehingga menghasilkan udara yang sejuk. Sementara itu, air telaga tampak biru kehijauan. Anda pun dapat mengunjungi Situ Kabuyutan kapan saja tanpa ada pungutan biaya.
37. Curug Nyandung
Kuningan memiliki cukup banyak air terjun dengan karakteristik yang beragam. Salah satu air terjun yang cukup unik berikutnya adalah Curug Nyandung yang berada di bagian selatan Kabupaten Kuningan. Air terjun tersebut memiliki tiga aliran air yang turun melalui tebing yang tinggi kemudian menyatu di bagian bawahnya dan jatuh ke sebuah kolam besar di bawahnya.
Di dalam bahasa Sunda, nyandung yang berarti selingkuh. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik Curug Nyandung yang memiliki tiga aliran. Aliran air di bagian tengah dianggap sebagai seorang laki-laki, sementara dua di sampingnya diibaratkan sebagai wanita.
Untuk mengunjungi air terjun cantik ini, Anda harus berkendara sejauh 27 km dari pusat kota Kuningan. Anda dapat memilih rute barat, yang melalui Jalan Veteran, Jalan Cigugur, Jalan Cipasung-Cantilan, atau melalui rute timur, yakni Jalan Kadu Gede Sindangjawa dan Jalan Ciniru-Jageur sampai ke Desa Cimenga. Di pintu masuk lokasi wisata, yakni di Dusun Ciatiwali, Anda juga masih harus berjalan sekitar 500 meter hingga ke Curug Nyandung.
38. Desa Wisata Sitonjul
Kehidupan perkotaan umumnya diwarnai dengan kemacetan dan keramaian yang tidak jarang menjadikan tubuh dan pikiran lelah berkepanjangan. Salah satu solusi untuk menyeimbangkan kehidupan adalah dengan memilih lokasi wisata di kawasan pedesaan yang tenang dan asri. Jika itu yang Anda inginkan, maka jangan lupa untuk memasukkan Desa Wisata Sitonjul ke dalam daftar lokasi wisata yang wajib Anda kunjungi saat berlibur ke Kuningan.
Desa Sitonjul sesungguhnya merupakan nama gabungan dua desa, yakni Simenyan Tonjong dan Munjul. Desa tersebut berlokasi di kawasan Sangkanhurip, Cilimus. Desa Wisata Sitonjul berjarak 13 km dari pusat kota dan bisa Anda tempuh selama 26 menit perjalanan melalui Jalan Siliwangi.
Mayoritas penduduk Desa Sitonjul bekerja sebagai petani. Tidak mengherankan, sejauh mata memandang, terdapat panorama cantik berupa sawah yang membentang serta kebun-kebun yang subur.
Di desa tersebut, Anda juga menyaksikan kehidupan masyarakat yang tenang dengan nilai-nilai kearifan lokal yang masih kental. Mereka terbiasa bergotong royong dalam mengolah sawah pertanian dengan menanam padi dan memanennya bersama-sama. Selain itu, ada juga pertunjukan tari yang digelar saat ada rombongan wisata datang berkunjung ke desa tersebut.
39. Curug Walet
Curug Walet merupakan sebuah objek wisata air terjun yang terletak di Dusun Cirahayu, Desa Citundun, Ciwaru. Lokasi air terjun ini berada di sisi tenggara Kabupaten Kuningan. Untuk menuju ke Curug Walet, Anda harus menempuh perjalanan sejauh 37 km atau sekitar 1 jam 15 menit melalui Jalan Ki Gedeng Luragung.
Air terjun ini terletak di sebuah tebing yang cukup tinggi. Akan tetapi, air yang jatuh tertampung ke kolam yang berukuran kecil dan dangkal sehingga memungkinkan pengunjung untuk bisa bermain di bawah pancurannya. Debit air pada Curug Walet juga tidak terlalu besar. Jadi, siapa pun bisa mendekati gerojokan dan menikmati kesegaran air yang bersih dan dingin ini.
40. Lembah Cilengkrang
Jika Anda menginginkan beberapa objek wisata dalam satu lokasi yang sama, maka jawabannya bisa Anda temukan di Lembah Cilengkrang. Lokasi wisata ini berada sekitar 10 km ke arah tenggara Kota Kuningan. Untuk pergi ke sana, ada 3 pilihan rute yang bisa Anda lalui, yakni Jalan Ir. Soekarno, Jalan Jenderal Sudirman, atau Jalan Ir. H. Juanda. Selanjutnya, ikuti jalur ke arah utara hingga mencapai Lembah Cilengkrang di Desa Pajambon, Kramatmulya.
Di lokasi wisata tersebut, Anda akan mendapati 3 jenis objek wisata sekaligus, yakni air terjun, pemandian air panas, dan hutan wisata. Dua air terjun yang terdapat di kawasan Lembah Cilengkrang adalah Curug Sabuk dan Curug Sawer. Curug Sabuk berada di tebing berbatu dengan ketinggian sekitar 30 meter, sementara Curug Sawer memiliki ketinggian mencapai 75 meter.
Selain air terjun, Anda juga bisa mendapati pemandian air panas dengan sebuah kolam sedalam 1 meter. Air kolam tersebut terus dialiri air yang berasal dari air terjun kecil yang terletak tidak jauh dari kolam. Sambil berendam dan merelaksasi tubuh, Anda bisa menikmati pepohonan rimbun yang berdiri kokoh di sekitar lokasi pemandian.
Sau lagi objek wisata yang bisa Anda nikmati saat berada di Lembah Cilengkrang adalah hutan wisata yang bernama Kopi Gede. Di lokasi tersebut, Anda bisa bersantai bersama keluarga sambil menikmati makanan di warung yang tersedia. Untuk mengunjungi kawasan wisata Lembah Cilengkrang, Anda akan dikenai biaya masuk sebesar Rp10.000.
Itulah 40 pilihan destinasi wisata yang bisa Anda kunjungi saat berlibur di Kuningan. Sebagian besar lokasi wisata tersebut merupakan objek wisata alam dengan suasana yang tenang dan asri. Namun, pastikan kondisi fisik dan kendaraan yang Anda gunakan berada pada kondisi prima karena medan yang Anda lalui umumnya cukup berat. Selamat berwisata.
Sumber: https://www.traveloka.com/activities/indonesia/city/kuningan-104625

Senin, 09 Januari 2017

Uji Kompetensi Keahlian (UKK) SMK Tahun 2017

Uji Kompetensi Keahlian (UKK) SMK Tahun 2017

( Ujikom 2016 - Paket Keahlian Multimedia SMKN 3 Kuningan. Foto: Rudy H.)
Uji Kompetensi Keahlian (UKK) adalah bagian dari intervensi Pemerintah dalam menjamin mutu pendidikan pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan. Pelaksanaan UKK bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa pada level tertentu sesuai Kompetensi Keahlian yang ditempuh selama masa pembelajaran di SMK. UKK terdiri dari Ujian Praktik Kejuruan yang umumnya diselenggarakan sebelum pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Teori Kejuruan yang merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan Ujian Nasional.
Ujian Praktik Kejuruan dapat dilaksanakan menggunakan standar yang ditetapkan oleh industri, Lembaga Sertifikasi Profesi dan perangkat uji yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Tempat-tempat uji kompetensi. Satuan pendidikan yang menyelenggarakan UKK harus dinyatakan layak sebagai tempat uji kompetensi oleh koordinator Ujian Nasional Tingkat Provinsi atau Lembaga Sertifikasi Profesi. Perangkat ujian praktik yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersifat terbuka dan peserta uji dapat berlatih menggunakan perangkat ujian tersebut sebelum pelaksanaan ujian.
Secara umum perangkat Uji Kompetensi Keahlian terdiri atas :
  1. Kisi-kisi Soal/Ujian Teori kejuruan (KST). Kisi-kisi soal ujian Teori Kejuruan merupakan konsep, prinsip-prinsip, prosedur, materi,bahan, dan lain-lain yang harus dikuasai peserta uji dalam melaksanakan pekerjaan bidang tertentu. Kisi-kisi ujian Teori kejuruan terbuka untuk umum.
  2. Soal Teori Kejuruan (STK) adalah berupa soalpilihan ganda dengan 5 opsi jawaban. Soal Teori Kejuruan terdiri dari model Ujian Nasional Berbasis Kertas (Paper-based Test) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (Computer-based Test).
  3. Kisi-kisi Soal Praktik Kejuruan (KSP). Kisi-kisi soal ujian Praktik Kejuruan merupakan kompetensi utama Standar Kompetensi danKompetensi Dasar yang harus dikuasai peserta uji dalam melaksanakan pekerjaan bidang tertentu. Kisi-kisi ujian Praktik kejuruan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan perangkat ujian praktik kejuruan (Soal Praktik Kejuruan, LembarPedoman Penilaian, dan Instrumen Verifikasi)
  4. Soal Praktik Kejuruan (SPK) adalah berupa penugasanbagi peserta uji untuk membuat atau proses dan mengerjakan suatu produk/jasa
  5. Lembar Pedoman Penilaian Soal Praktik (PPsp) adalah rubrik yang digunakan untuk pemberian skor setiap komponen penilaian. Lembar penilaian memuat komponen penilaian, sub-komponen penilaian, pencapaian kompetensi, dan kriteria penilaian.
  6. Instrumen Verifikasi Penyelenggara Ujian Praktik Kejuruan (InV) adalah instrumen yang digunakan untuk menilai kelayakan satuan pendidikan atau institusi lain sebagai tempat penyelenggaraan ujian Praktik Kejuruan. Instrumen verifikasi memuat standar persyaratan peralatan utama, standar persyaratan peralatan pendukung,standar persyaratan tempat/ruang serta memuat persyaratan penguji yang terdiri atas penguji internal dan eksternal.
Perangkat-perangkatujian tersebut dapat diunduh melalui tautan berikut ini :
  1. Kisi-kisi Soal/Ujian Teori Kejuruan
  2. Perangkat Ujian Praktik Kejuruan (Draft Final)
Sumber: https://psmk.kemdikbud.go.id/konten/2143/uji-kompetensi-keahlian

Kamis, 15 Desember 2016

Ini Motor atau Mobil? Harga Rp 30 Juta, Kendaraan ini Sudah Dijual di Indonesia!

Ini Motor atau Mobil? Harga Rp 30 Juta, Kendaraan ini Sudah Dijual di Indonesia!


SURYAMALANG.com - Siapa tak ingin punya mobil?
Ya, satu fungsi utama mobil yang tak dimiliki motor adalah melindungi penggunanya dari cuaca, terutama hujan.
Tapi, harga mobil yang sangat berbeda jauh dengan motor, membuat banyak orang bisa memilikinya.
Nah, anda mungkin akan tertarik dengan kendaraan unik satu ini.
Kendaraan unik ini mirip bajay atau helicak di zaman dahulu, tapi desainnya sangat futuristis dan menawan. Terdapat satu bangku untuk pengemudi di bagian depan. Dan bangku penumpang di bagian belakang berkapasitas dua orang.


Kendaraan ini ternyata motor listrik bermerk Tiger.
Di situs resmi Tiger Motor Listrik Indonesia, dengan power motor/dinamo 1.000 watt, kendaraan unik ini dibanderol Rp 32,5 juta. Jarak tempuhnya mencapai lebih kurang 50 kilometer. Sementara itu, kecepatan maksimal yang bisa ditempuh rata-rata 40 km/jam.
Kendaraan ini kabarnya sudah dijual di Surabaya.
Bagaimana, tertarik untuk membeli kendaraan ini? (*)

Sumber: http://suryamalang.tribunnews.com/2016/12/14/ini-motor-atau-mobil-harga-rp-30-juta-kendaraan-ini-sudah-dijual-di-indonesia

Rabu, 07 Desember 2016

Download KALENDER "212" Th 2017

Download KALENDER "212" Th 2017


Sahabat Pejuang Islam, Alhamdulillah silahkan sebarkan download Gratis Kalender 212 Tahun 2017 dari Jamaah Percikan Iman, dapat dicetak ukuran maksimal A3. 

Silahkan Download melalui link berikut ini :

(1) File .PDF (16Mb) di http://www.percikaniman.org/data/kalender2017/Kalender-212-th2017.pdf



by Humas Percikan Iman
@Inhoftank-Bandung
www.percikanIMAN.org

HAM dan Kebebasan Beragama di Indonesia

HAM dan Kebebasan Beragama di Indonesia

Apa saja dasar-dasar hukum yang menjamin kebebasan seseorang beragama dan melaksanakan ibadahnya? 
Apa yang dimaksud dengan SURAT KEPUTUSAN BERSAMA atau biasa disebut SKB? 
Sebenarnya siapakah yang berwenang menyimpulkan suatu ajaran agama/aliran agama itu sesat? 
Apakah ada dasar hukumnya? Adakah dasar hukum yang menegaskan bahwa agama di Indonesia hanya ada 6 (Islam, Khatolik, Kristen, Buddha, Hindu dan Khong Hu Chu)?


Dasar hukum yang menjamin kebebasan beragama di Indonesia ada pada konstitusi kita, yaitu Pasal 28E ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (“UUD 1945”):
 
“Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.”
 
Pasal 28E ayat (2)  UUD 1945 juga menyatakan bahwa setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan. Selain itu dalam Pasal 28I ayat (1) UUD 1945 juga diakui bahwa hak untuk beragama merupakan hak asasi manusia. Selanjutnya Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 juga menyatakan bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama.
 
Akan tetapi, hak asasi tersebut bukannya tanpa pembatasan. Dalam Pasal 28J ayat (1) UUD 1945 diatur bahwa setiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain. Pasal 28J ayat (2) UUD 1945  selanjutnya mengatur bahwa pelaksanaan hak tersebut wajib tunduk pada pembatasan-pembatasan dalam undang-undang. Jadi, hak asasi manusia tersebut dalam pelaksanaannya tetap patuh pada pembatasan-pembatasan yang diatur dalam undang-undang.
 
Lukman Hakim Saifuddin dan Patrialis Akbar, selaku mantan anggota Panitia Ad Hoc I Badan Pekerja MPR, dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi pernah menceritakan kronologis dimasukkannya 10 pasal baru yang mengatur tentang HAM dalam amandemen kedua UUD 1945, termasuk di antaranya pasal-pasal yang kami sebutkan di atas. Menurut keduanya, ketentuan-ketentuan soal HAM dari Pasal 28A sampai 28I UUD 1945 telah dibatasi atau “dikunci” oleh Pasal 28J UUD 1945.
 
Pembatasan pelaksanaan HAM ini juga dibenarkan oleh Dr. Maria Farida Indrati, pakar ilmu perundang-undangan dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Maria yang juga hakim konstitusi menyatakan bahwa hak asasi manusia bisa dibatasi, sepanjang hal itu diatur dalam undang-undang. Pendapat Maria selengkapnya mengenai hal tersebut dapat Anda simak dalam artikel ini.
 
Kami asumsikan Surat Keputusan Bersama (“SKB”) yang Anda maksud dalam pertanyaan adalah: SKB Menteri Agama, Jaksa Agung dan Menteri Dalam Negeri No. 03 Tahun 2008, No. KEP-033/A/JA/6/2008 dan No. 199 Tahun 2008 tentang Peringatan dan Perintah Kepada Penganut, Anggota dan/atau Pengurus JAI dan Warga Masyarakat (“SKB Tiga Menteri”).
 
Dasar hukum penerbitan SKB Tiga Menteri tersebut antara lain:
-         Pasal 28E, Pasal 281 ayat (1), Pasal 28J, dan Pasal 29 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
-         Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 156 dan Pasal 156a;
-         Undang-Undang Nomor 1/PnPs/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama jo. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1969 tentang Pernyataan Berbagai Penetapan Presiden dan Peraturan Presiden sebagai Undang-Undang (“UU Penodaan Agama”)
 
Dalam pasal 2 ayat (1) UU Penodaan Agama dinyatakan, dalam hal ada yang melanggar larangan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama, diberi perintah dan peringatan keras untuk menghentikan perbuatannya itu di dalam suatu keputusan bersama Menteri Agama, Jaksa Agung dan Menteri Dalam Negeri. Contohnya adalah SKB “Perintah terhadap Penganut dan Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia” yang diterbitkan tanggal 9 Juni 2008, seperti kami cantumkan di atas.
 
Siapa yang menyimpulkan aliran tertentu itu sesat? Menurut pasal 2 ayat (2) UU Penodaan Agama, kewenangan menyatakan suatu organisasi/aliran kepercayaan yang melanggar larangan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama sebagai organisasi/aliran terlarang ada pada Presiden, setelah mendapat pertimbangan dari Menteri Agama, Jaksa Agung dan Menteri Dalam Negeri. Pada prakteknya, ada Badan Koordinasi Pengawasan Kepercayaan Masyarakat atau biasa disingkat Bakor Pakem. Sebenarnya yang dimaksud Bakor Pakem adalah Tim Koordinasi Pengawasan Kepercayaan yang dibentuk berdasar Keputusan Jaksa Agung RI No.: KEP004/J.A/01/1994 tanggal 15 Januari 1994 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM).
 
Tim Pakem ini bertugas mengawasi aliran-aliran kepercayaan yang tumbuh dan hidup di kalangan masyarakat. Tim Pakem ini kemudian akan menghasilkan suatu surat rekomendasi untuk Menteri Agama, Jaksa Agung dan Menteri Dalam Negeri, tindakan apa yang harus diambil. Dalam kasus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (“JAI”), misalnya, Tim Pakem memberikan rekomendasi agar JAI diberi peringatan keras sekaligus perintah penghentian kegiatan.
 
Adakah dasar hukum yang menegaskan bahwa agama di Indonesia hanya ada enam? Dalam Penjelasan pasal 1 UU Penodaan Agama dinyatakan bahwa agama-agama yang dipeluk oleh penduduk Indonesia ialah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confusius). Tapi, hal demikian tidak berarti bahwa agama-agama lain dilarang di Indonesia. Penganut agama-agama di luar enam agama di atas mendapat jaminan penuh seperti yang diberikan oleh Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 dan mereka dibiarkan keberadaanya, selama tidak melanggar peraturan perundang-undangan di Indonesia.

Sumber: http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl6556/ham-dan-kebebasan-beragama-di-indonesia

Selasa, 06 Desember 2016

Kalender 2017, Aksi Bela Islam III 212

Kalender 2017, Aksi Bela Islam III 212
Aksi Super Damai 2 Desember 2016


























































































Sumber : https://www.facebook.com/ridhwanmahabbah/posts/1348597168493560