Pangandaran adalah Objek wisata di Kabupaten Ciamis yang merupakan
primadona pantai di Jawa Barat ini terletak di Desa Pananjung dengan
jarak 92 km dari Kota Ciamis ke arah selatan. Dari arah Bandung berjarak
sekitar 212 KM dengan melewati jalur Bandung – Ciamis – Banjar dan
Pangandaran. Untuk menuju lokasi Pantai Pangandaran tidak lah sulit.
Karena jalur jalan yang ada infrastrukturnya sangat memadai. Semua ruas
jalan menuju Pantai Pangandaran sudah diaspal hotmix secara baik.
Bagi pengunjung yang tidak menggunakan kendaraan pribadi, maka dapat
menggunakan jalur angkutan umum. Bila dari Kota Bandung dapat
menggunakan Bus atau travel kearah Pangandaran langsung. Atau bila
dengan bus bisa singgah dulu di Kab. Ciamis dan kemudian menggunakan bus
atau mobil jenis elf menuju Pangandaran. Kandaran tersebut hadir setiap
saat hingga pukul 10.00 malam.
Pantai Pangadaran memiliki berbagai keistimewaan, yaitu, kita dapat
melihat terbit dan terbenamnya matahari dari tempat yang sama. Pantainya
landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut
relatif lama sehingga memungkinkan orang untuk berenang dengan aman.
Kemudian, terdapat pantai dengan hamparan pasir putih yang luas dimana
setiap pengunjung bisa melihat batu karang dan ikan-ikan hias dengan
jelas. Pada pesisir pantai pasir putih ini pengunjung bisa melakukan
penyelaman.
Untuk keselamatan pengunjung wisata pantai terdapat Tim Penyelamat atau
Balawista yang dilengkapi peralatan pengmanan. Mereka setiap saat
senantiasa beroperasi di pantai-pantai khususnya pantai Selatan.
Berjaga-jaga dari kemungkinan adanya pengunjung yang tenggelam.
Di Kawasan Pangandaran, tidak saja merupakan kawasan pantai, tapi juga
terdapat kawasan cagar alam seluas 530 Hektar yang didalamnya terdapat
Goa-Goa Alam yang terbentuk ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu.
Terdapat pula Goa Belanda sebagai tempat persembunyian tatkala mendapat
serangan tentara Sekutu.
Goa Alam yang terbentuk itu didalamnya terdapat bebatuan stalagtit
(endapan berbentuk batuan keras) dan batu-batuan granit yang menggantung
di langit-langit goa. Bantuan granit itu bila disorot dengan lampu
senter, akan mengeluarkan cahaya yang indah.
Terdapat empat buah goa, yaitu meliputi : Goa Lanang, Goa Rengganis, Goa Sumur Mudal, dan Goa Miring.
Disbut Goa Lanang karena didalamnya terdapat bantuan endapan yang
berbentuk seperti kemaluan laki-laki. Disebut goa Rengganis, karena
disana terdapat sumber mata air jernih dan tawar yang konon dahulunya
menjadi tempat Dewi Rengganis mandi ketika abad kerajaan Sunda yang
berpusat di Ciawi Ciamis. Barangsiapa yang mandi atau mengusap muka,
konon akan segera mendapatkan jodoh. (ini hanya sekedar dogeng).
Disebut Goa Miring, karena kalau masuk kedalamnya harus memiringkan
badan sejauh 30 meter dan bila tidak, maka tidak akan bisa masuk.
Kemudian, disebut Goa Sumur Mudal, karena didalamnya terdapat sumber air
yang terus-menerus menetes dan ketika ditampung dengan enber atau
tempat lainnya akan “mudal”, airnya tumpah karena penuh.
Di Pantai Pangadaran, setiap pengunjung dapat melakukan antara lain
berenang, berperahu pesiar, memancing, keliling dengan sepeda, para
sailing, jetski, dan lain-lain.
Infrastruktur lainnya yang tersedia dan menjadi persyaratan suatu
kawasan wisata yaitu, adanya Lapang Parkir yang cukup luas. Hotel,
restoran, penginapan, pondok wisata dengan tarif yang bervariasi.
Pelayanan pos, telekomunikasi dan money changer. Gedung bioskop,
diskotik. Pramuwisata dan Pusat Informasi Pariwisata. Bumi perkemahan.
Sepeda dan ban renang sewaan, parasailing, jetski, banana boat.
Atraksi wisata yang rutin diselenggarakan antara lain: Festival
Layang-Layang/Pangandaran Kite Festival, Pemilihan Putra Putri
Pariwisata, Hajat Laut, Pangandaran Lautan Scooter, dan lain-lain.
Fasilitas yang menjadi hal pokok bagi kawasan pantai, kini sudah
lengkap tersedia di Pantai Pangandaran. Kawasan perhotelan dari mulai
tingkat melati sampai hotel berbintang. Bungalow dan penginapan untuk
keluarga bertebaran di sekitar pantai Pangandaran. Rate harganya cukup
kompetitif . Di hari biasa, harganya berkisar Rp 100 ribu-an sampai Rp
250 ribuan. Di hari week end atau hari libur / hari raya harga bergerak
naik dengan pertambahan sekitar 10 % hingga 20 %. Perubahan ini secara
rutin dilakukan.
Sumber: http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/240