Tampilkan postingan dengan label Carut marut Penerbangan Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Carut marut Penerbangan Indonesia. Tampilkan semua postingan

Minggu, 22 Februari 2015

Ini Alasan Jonan tak Bisa Cabut Izin Lion Air

Ini Alasan Jonan tak Bisa Cabut Izin Lion Air

Menhub Ignasius Jonan
Menhub Ignasius Jonan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sanksi bagi Lion Air atas delay yang berlarut sejak Rabu (18/2) hingga Jumat (20/2), masih berupa penghentian izin penambahan rute baru selama satu pekan ke depan. Sejumlah alasan dikemukakan terkait mengapa izin penerbangan Lion Air tidak bisa dicabut pemerintah.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo menjelaskan, pemerintah tidak bisa melakukan pencabutan izin, karena permasalahan yang dihadapi Lion Air murni terkait pelayanan.

"Pak menteri bilang, Kemenhub tidak bisa kasih sanksi pembekuan. Kalau dicabut AOC (izin terbang), memang Lion salah apa? Kalau gara gara delay yang berlarut, tidak bisa sampai mencabut izin," ujar Suprasetyo, Jumat (20/2).

Menurutnya, pencabutan izin terbang baru bisa diberlakukan jika Lion melanggar aturan keamanan dan keselamatan. Sehingga, lanjutnya, sanksi terberat yang mungkin dialami oleh Lion Air adalah pengurangan rute dan frekuensi terbang.

Suprasetyo menambahkan, sanksi terbesar justru akan datang dari masyarakat. Dengan adanya insiden ini, dia berkeyakinan bahwa masyarakat akan memberikan sanksi dengan tidak menggunakan jasa Lion Air. "Secara bisnis itu sanksinya. Dari masyarakat langsung kan?" ujarnya.


Sumber: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/02/20/nk2iit-ini-alasan-jonan-tak-bisa-cabut-izin-lion-air

Penerbangan Lion Air Juanda Surabaya Tertunda 2-3 Jam

Penerbangan Lion Air Juanda Surabaya Tertunda 2-3 Jam

penumpang maskapai Lion Air.
Penumpang maskapai Lion Air.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Jadwal penerbangan maskapai Lion Air dari Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jumat (20/2) mengalami penundaan dua hingga tiga jam.
Penundaan menyusul kekacauan jadwal penerbangan Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.

Enam rute penerbangan yang mengalami penundaan terbang adalah dua penerbangan Surabaya-Jakarta, serta masing-masing satu penerbangan Surabaya-Denpasar, Surabaya-Balikpapan, Surabaya-Banjarmasin dan Surabaya-Batam.

General Manajer PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Juanda Trikota Harjo menjelaskan, keterlambatan telah disiasati dengan pengalihan calon penumpang ke pesawat lain.
"Kami alihkan ke (maskapai) Sriwijaya dan Garuda," ujar Trikora di Terminal I Bandara Juanda.

Demi mengantisipasi komplain calon penumpang, sejumlah petugas Angkasa Pura I disiagakan di lokasi untuk membantu proses transfer penumpang ke maskapai lain. "Alhamdulillah, upaya ini berhasil," ujar dia.

Trikora menyampaikan, timnya tengah berupaya keras agar penumpukan penumpang, seperti terjadi di Bandara Soekarno-Hatta tidak terjadi di Bandara Juanda.

Sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/02/20/nk2hoc-penerbangan-lion-air-juanda-surabaya-tertunda-23-jam

Alasan Lion Air tak Bisa Kembalikan Uang Penumpang

Alasan Lion Air tak Bisa Kembalikan Uang Penumpang

Para calon penumpang Lion Air menunggu untuk melakukan refund di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Jumat (20/2)..  (Republika/Rakmawaty La'lang)
Para calon penumpang Lion Air menunggu untuk melakukan refund di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Jumat (20/2).. (Republika/Rakmawaty La'lang)
 
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Direktur Utama Lion Air, Edward Sirait menjawab kerisauan penumpang terkait uang ganti rugi akibat delay pesawat lebih dari satu jam.
Hal tersebut sebagaimana tertera dalam Permenhub nomor 77 tahun 2011 tentang kompensasi delay. Edward berdalih batalnya pengembalian uang penumpang pada Kamis (19/2) disebabkan hari libur.
"Selain itu kami juga kami tidak tersedia dana dalam miliaran rupiah," ujar Edwar Sirait dalam konferensi Pers di Terminal III Bandara Soekarno-Hatta, Jumat sore (20/2).

Karena itu, mulai Jumat pagi pihak maskapai Lion Air memutuskan untuk menggunakan dana pinjaman dari pengelola Bandara Soekarno Hatta yakni Angkasa Pura II sebesar 4 miliar rupiah.

"Sudah kita coba atasi semalam dengan extra flight tapi terbentur lagi di operasional termasuk beberapa bandara di daerah yang sudah melebihi batas waktunya dari yang kita perpanjang," kata dia.

Edward mengatakan Lion Air menyadari atas kekecewaan konsumen tersebut. Ia juga menyampaikan permohonan maaf tentang informasi dan kepastian keberangatan yang tidak dapat disampaikan secara jelas oleh petugas Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta.
"Ini juga terjadi karena kerusakan yang tidak bisa mereka prediksi," katanya.


Sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/02/20/nk2j44-alasan-lion-air-tak-bisa-kembalikan-uang-penumpang