Senin, 19 Januari 2015

Hydraulic Lash Adjuster - HLA

Hydraulic Lash Adjuster - HLA

JIP - Pada mesin-mesin Jeep modern, dan rata-rata mesin SUV terkini, dilengkapi teknologi hydraulic lash adjuster (HLA), atau bisa disebut hydraulic valve lifter alias hydraulic tappet. Fitur ini mengacu pada mekanisme buka tutup klep, di dalam kepala silinder. Zaman dulu, agar gerakan buka tutup klep sempurna, mesti dilengkapi sistem penyetelan celah, antara klep dan penggeraknya, pada rocker arm. Celah tersebut akan berubah seiring waktu pemakaian. Sehingga harus disetel secara berkala.
Munculnya HLA mengatasi masalah itu. Karena proses menekan batang klep melalui cam langsung (mesin SOHC ataupun DOHC), atau push rod (pada mesin OHV), dilengkapi sistgem hidraulis, yang menjaga celah tersebut secara otomatis. Sehingga tidak lagi diperlukan penyetelan secara manual, yang membuatnya lebih praktis.


Sistem ini bukan teknologi anyar, telah ada sejak era 1930-an. Cadillac V16 tercatat sebagai mesin pertama yang menggunakan HLA. Dan kini teknologi ini dipergunakan oleh hampir seluruh kendaraan moderen.
Sayang sekali, pada praktiknya, sistem ini memiliki kelemahan. Karena digerakkan dengan sistem hidraulis, maka kinerjanya tergantung pada tekanan oli yang ada. Dan juga kondisi piranti HLA itu sendiri. Penyebab kegagalan biasanya lubang oli mampet sehingga proses adjustingnya gagal. Alhasil klep (valve) tidak bisa naik dan turun sebagaimana mestinya, dan mesin pun mendapat bonus suara tik..tik..tik. Di sisi lain, performa mesin pun melorot.
“Jika kondisi HLA tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya, maka kinerja mesin akan menurun karena buka tutup klep tidak berada pada derajat yang telah ditentukan,” terang Hendar dari HMS. “Sehingga tidak mengherankan jika performa kendaraan merosot, selain itu biasanya disertai dengan melonjaknya pemakaian BBM,” terang pria yang buka praktek bengkel di rumahnya ini.
“Pada dasarnya, pabrik menganjurkan untuk mengganti HLA jika kondisinya sudah tidak bugar lagi, namun hal ini masih bisa ditawar dengan jalan membersihkan HLA tersebut,” terang Hendar. “Pada kondisi tertentu, HLA tersebut bisa ditolong keadaannya dan kembali menjadi normal, namun jika kerak yang ada pada HLA tersebut sudah terlalu banyak dan mengeras, apa boleh buat harus ganti yang baru,” jelasnya.
Cara membersihkan HLA pada dasarnya cukup gampang, namun memang terlebih dahulu harus membuka kepala silinder. “Metode membersihkannya cukup sederhana dengan menggunakan bensin ataupun thinner,” cerocosnya. “Proses perendamannya sebaiknya dilakukan setidaknya 4 hingga 12 jam, sembari sesekali diputar-putar pelatuk hidraulisnya,” lanjut warga Jakarta Barat ini.
Tanda bahwa HLA tersebut masih bisa dipakai lagi, yakni pelatuknya masih bisa diputar. “Jika sudah sekian lama direndam namun tidak bisa diputar, artinya tidak bisa lagi menggunakan HLA tersebut, alias harus diganti dengan yang baru,” sambungnya. 
Apabila HLA dinyatakan bersih dan bisa diputar, maka proses selanjutnya dibersihkan dengan disempot angin. Kemudian dilanjutkan dengan merendamnya kembali pada oli yang masih fresh selama 2 - 4 jam. Proses pembersihan pun selesai, dan HLA bisa dipasang kembali.
 
Setelah direndam dalam bensin atau thinner, HLA diputar-putar bagian silinder dalam yang berada pada bagian tengahnya. Pastikan peranti tersebut dapat diputar. Ini indikasi bahwa kotoran telah larut pada saat perendaman.


Pastikan bahwa lubang oli (oil supply drilling) yang berada pada sisi HLA tersebut tidak mampet. Melalui lubang inilah mekanisme hidraulis pada HLA ini terjadi. Setelah dipastikan bahwa lubang oli tersebut tidak mampet, rendam HLA pada oli yang masih baik.


Beberapa hydraulic Lash Adjuster mekanismenya dapat dibuka dan hanya dikunci dengan menggunakan spi. Tipe HLA ini lebih mudah untuk dibersihkan kerak olinya, dibandingkan dengan tipe fix, seperti yang dipergunakan pada KIA Sportage Gen 1.


Diagram mekanikal pada hydraulic tappet.

Thanks to:
HMS
Telp : 085716529697

Sumber: http://jip.co.id/read/2015/01/16/336018/139/24/Hydraulic-Lash-Adjuster-Halau-Hydraulic-Tappet-ngambek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar