Soldering - Teknik Menyolder | Cara Mudah Membuat Adaptor - Power Supply 12Vdc
Teknik Penyolderan
Belajar Menyolder, Menyolder yang Baik dan Benar
Belajar Membuat Adaptor Sederhana
Hobi Elektronika
Tentang Elektronika : Teori Komponen, Alat/Bahan Praktek, Aneka Rangkaian, PCB, Penyolderan, Perakitan, Instalasi, Troubleshooting, Perbaikan Rangkaian, Craft Unik dan Hobi Elektronika
Soldering - Teknik Menyolder | Cara Mudah Membuat Adaptor - Power Supply 12Vdc
Teknik Penyolderan
Belajar Menyolder, Menyolder yang Baik dan Benar
Belajar Membuat Adaptor Sederhana
Hobi Elektronika
Cara Mudah Menghitung Nilai Kapasitor | Kapasitor | Komponen Elektronika Dasar
Cara Mudah Menghitung Nilai Kapasitor Kapasitor Termasuk Komponen Elektronika Berfungsi untuk menyimpan muatan listrik. Kapasitor digunakan pada rangkaian Filter, Perata Tegangan DC, Coupling, Timer, dll.
Hobi Elektronika
CARA MUDAH MENGHITUNG NILAI RESISTOR | KOMPONEN ELEKTRONIKA DASAR
Cara Mudah Menghitung Nilai Resistor Menghitung Nilai Resistor adalah Dasar yang harus dikuasai untuk Praktek Elektronika
Hobi Elektronika
DC to DC Boost Converter : Cara Mengatasi Permasalahan pada Praktek Perakitan Rangkaian Elektronika
DC to DC Boost Converter Cara Mengatasi Permasalahan pada Praktek Perakitan Rangkaian Elektronika Rangkaian yang dibuat adalah Konverter 5Vdc ke 12Vdv
RESISTOR : Pengertian - Fungsi - Jenis - Cara Menghitung Nilai dan Cara Merangkai
All about RESISTOR , Hambatan , Tahanan , Resistansi Penjelasan Lengkap tentang Resistor - Pengertian - Fungsi - Jenis-jenis - Cara Menghitung Nilai - Cara Merangkai
Dioda / Diode - Transistor - IC / Integrated Circuit - Saklar / Switch | Komponen Elektronika Part-2
Video kali ini saya akan membahas komponen elektronika Dioda / Diode , Transistor , IC / Integrated Circuit , Saklar / Switch
Komponen Elektronika Part-2
Resistor - Kapasitor - Induktor | Gambar Simbol, Fisik dan Fungsinya | Komponen Elektronika Part-1
Resistor, Kapasitor, Induktor Gambar Simbol, Fisik dan Fungsinya Komponen Elektronika Part-1
Sudah siap? Coba sekarang download aplikasi Case Remote ini melalui Google Play Store. Ketikkan pada kotak pencarian ‘Case Remote’ lalu pasang. Atau, Anda bisa download langsung dengan cara “Klik Disini”
Selanjutnya, pasang hotshoe adaptor ke ulir case remote dan lanjutkan ke slot hotshoe kamera. Setelah itu, pasangkan juga kabel USB sebagai penghubung antara Case Remote ke DSLR. Hasilnya nanti akan terlihat seperti gambar di bawah…
Oke, sekarang tekan tombol power yang berada pada bagian atas Case Remote. 2 lampu LED Case Remote akan menyala (warna hijau dan biru). Hal ini menandakan bahwa modul WiFi telah siap dikoneksikan dengan smartphone Anda.
Setelah Anda mengaktifkan WiFi pada smartphone dan mengoneksikannya dengan Case Remote, maka untuk pertama kalinya Anda akan dimintai sebuah password. Untuk kode password ini, Anda dapat melihatnya pada manual book atau di balik Case Remote.
Jika smartphone Anda melalui koneksi WiFi telah terhubung dengan Case Remote, maka segera buka aplikasinya yang sebelumnya telah Anda download.
Note: Saat pertama kali mengoneksikan App ke smartphone dan kamera Anda, maka Anda diharuskan mengupdate firmware melalui app. Caranya, masuk ke App dan tekan upgrade. Lalu, tunggu beberapa menit hingga selesai. Setelah itu, matikan app dan restart Case Remote.
Nyalakan lagi dan tunggu lampu LED biru hingga selesai berkedip. Yeay… App Anda telah siap dipergunakan sesuka hati
Kembali buka app dan temukan tipe kamera Anda yang muncul pada App. Selanjutnya, klik! Selamat, Anda telah berhasil masuk ke mobile App Case Remote! Selanjutnya, tinggal mengetahui menu-menunya saja.
Melalui aplikasi ini, Anda dapat melakukan semua kendali layaknya sedang memegang kamera DSLR secara langsung. Termasuk switch ke mode kamera dan video, ISO, aperture, white balance dan lain-lainnya.
Bahkan, Anda juga mampu melakukan mode-mode pengambilan gambar seperti time lapse, bulb, dan lain-lainnya. Semuanya dapat Anda eksplore lebih jauh melalui smartphone Anda. Dan yang paling keren adalah, Anda dapat menyimpan file foto atau video langsung ke smartphone.
Bagaimana, cukup menarik bukan? Case Remote ini dapat bertahan hingga 5-6 jam bila digunakan dalam mode continous working time.
Tentunya, tools ini semakin memudahkan para fotografer untuk lebih dapat lagi mengeksplor karya-karyanya melalui kualitas foto atau video yang dihasilkan. Tertarik untuk memilikinya?
Segera Dapatkan Remote Shutter TERMURAH, KLIK DISINI!
Sumber : https://www.plazakamera.com/dslr-tak-dilengkapi-wifi-tools-murah-ini-dapat-menggantikannya/
Implementasi Kurikulum Merdeka
Merdeka Belajar Episode 15 Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar ditindak lanjuti dengan Implementasi kurikulum Merdeka sebagai bentuk fasilitasi Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang ditujukan kepada Ibu bapak guru, para kepala sekolah, kepala madrasah, dan kepala PKBM dalam mempersiapkan keterlibatannya pada Kurikulum Merdeka pada tahun ini hingga kedepanya. Untuk lebih memahami Implementasi Kurikulum Merdeka, ada beberapa artikel sederhana yang dapat dibaca.
Jumlah Per Jenis Sekolah dan Jumlah Total Implementasi
Sumber Informasi : https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/
Kurikulum Merdeka sebagai opsi satuan Pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran tahun. 2022 s.d. 2024
Kurikulum Merdeka sebagai opsi pemulihan pembelajaran
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan Kemendikburistek terkait kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.
Merujuk pada kondisi dimana pandemi COVID-19 yang menyebabkan banyaknya kendala dalam proses pembelajaran di satuan Pendidikan yang memberikan dampak yang cukup signifikan. Kurikulum 2013 yang digunakan pada masa sebelum pandemi menjadi satu satuanya kurikulum yang digunakan satuan pendidikan dalam pembelajaran. Masa pandemi 2020 s.d. 2021 Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat (Kur-2013 yang disederhanakan) menjadi rujukan kurikulum bagi satuan pendidikan. Masa pandemi 2021 s.d. 2022 Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak (SP) dan SMK Pusat Keunggulan (PK).
Pada masa sebelum dan pandemi, Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013 kemudian Kurikulum 2013 disederhanakan menjadi kurikulum darurat yang memberikan kemudahan bagi satuan pendidikan dalam mengelola pembelajaran jadi lebih mudah dengan substansi materi yang esensial. Kurikulum Merdeka di SP/SMK-PK menjadi angin segar dalam upaya perbaikan dan pemulihan pembelajaran yang diluncurkan pertama kali tahun 2021.
Pemulihan pembelajaran tahun 2022 s.d. 2024, Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan bahwa sekolah yang belum siap untuk menggunakan Kurikulum Merdeka masih dapat menggunakan Kurikulum 2013 sebagai dasar pengelolaan pembelajaran, begitu juga Kurikulum Darurat yang merupakan modifikasi dari Kurikulum 2013 masih dapat digunakan oleh satuan pendidikan tersebut. Kurikulum Merdeka sebagai opsi bagi semua satuan pendidikan yang di dalam proses pendataan merupakan satuan pendidikan yang siap melaksanakan Kurikulum Merdeka.
Tahun 2024 menjadi penentuan kebijakan kurikulum nasional berdasarkan evaluasi terhadap kurikulum pada masa pemulihan pembelajaran. Evaluasi ini menjadi acuan Kemendikburistek dalam mengambil kebijakan lanjutan pasca pemulihan pembelajaran.
Cara Membaca dan Menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan Kode Angka
Membaca dan Menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan Kode Angka – Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah merupakan salah satu Komponen Elektronika Pasif yang paling banyak digunakan dalam rangkaian peralatan elektronika. Fungsi Kapasitor yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara membuatnya menjadi Komponen Elektronika yang penting.
Satuan Kapasitansi Kapasitor adalah Farad, tetapi Farad merupakan satuan yang besar untuk sebuah Kapasitor yang umum dipakai oleh Peralatan Elektronik. Oleh Karena itu, Satuan-satuan yang merupakan turunan dari Farad menjadi pilihan utama produsen dalam memproduksi sebuah Kapasitor agar dapat digunakan oleh peralatan Elektronika. Satuan-satuan tersebut diantaranya adalah : Micro Farad (µF), Nano Farad (nF) dan Piko Farad (pF ).
Berikut ini adalah ukuran turunan Farad yang umum digunakan dalam menentukan Nilai Kapasitansi sebuah Kapasitor :
1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)
1µF = 1.000nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)
Untuk Kapasitor Elektrolit atau ELCO, nilai Kapasitansinya telah tertera di label badannya dengan jelas. Jadi sangat mudah untuk menentukan nilainya. Contoh 100µF 16V, 470µF 10V, 1000µF 6.3V ataupun 3300µF 16V. Untuk lebih Jelas silakan lihat gambar dibawah ini :
Nilai Kapasitor pada gambar diatas adalah 3300µF (baca : 3300 Micro Farad)
Hal yang perlu diingat adalah Kapasitor Elektrolit (ELCO) merupakan jenis Kapasitor yang memiliki Polaritas (+) dan (-) sehingga perlu hati-hati dalam pemasangannya. Seperti Gambar diatas, di badan Kapasitor juga terdapat tanda yang menunjukkan Polaritas arah Negatif (-) dari sebuah Kapasitor Elektrolit. Disamping itu, daya tahan Panas Kapasitor juga tertulis dengan jelas di label badannya. Contohnya 85°C dan 105°C.
Untuk Kapasitor Keramik, Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyester atau Kapasitor Non-Polaritas lainnya, pada umumnya dituliskan Kode Nilai dibadannya. Seperti 104J, 202M, 473K dan lain sebagainya. Maka kita perlu menghitungnya ke dalam nilai Kapasitansi Kapasitor yang sebenarnya.
Contoh untuk membaca Nilai Kode untuk Kapasitor Keramik diatas dengan Tulisan Kode 473Z. Cara menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan kode tersebut adalah sebagai berikut :
Kode : 473Z
Nilai Kapasitor = 47 x 103
Nilai Kapasitor = 47 x 1000
Nilai Kapasitor = 47.000pF atau 47nF atau 0,047µF
Huruf dibelakang angka menandakan Toleransi dari Nilai Kapasitor tersebut, Berikut adalah daftar Nilai Toleransinya :
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G= 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
473Z = 47,000pF +80% dan -20% atau berkisar antara 37.600 pF ~ 84.600 pF.
Jika di badan badan Kapasitor hanya bertuliskan 2 angka, Contohnya 47J maka perhitungannya adalah sebagai berikut :
Kode : 47J
Nilai Kapasitor = 47 x 100
Nilai Kapasitor = 47 x 1
Nilai Kapasitor = 47pF
Jadi Nilai Kapasitor yang berkode 47J adalah 47 pF ±5% yaitu berkisar antara 44,65pF ~ 49,35pF
Jika di badan Kapasitor tertera 222K maka nilai Kapasitor tersebut adalah :
Kode : 222K
Nilai Kapasitor = 22 x 102
Nilai Kapasitor = 22 x 100
Nilai Kapasitor = 2200pF
Toleransinya adalah 5% :
Nilai Kapasitor = 2200 – 10% = 1980pF
Nilai Kapasitor = 2200 + 10% = 2420pF
Jadi Nilai Kapasitor dengan Kode 222K adalah berkisar antara 1.980 pF ~ 2.420 pF.
Untuk Kapasitor Chip (Chip Capacitor) yang terbuat dari Keramik, nilai Kapasitansinya tidak dicetak di badan Kapasitor Chip-nya, maka diperlukan Label Kotaknya untuk mengetahui nilainya atau diukur dengan Capacitance Meter (LCR Meter atau Multimeter yang dapat mengukur Kapasitor).
Sumber: https://teknikelektronika.com/cara-membaca-menghitung-nilai-kapasitor-berdasarkan-kode-angka/