Kuningan
News – Gerakan Massa Pejuang Untuk Rakyat (GEMPUR) kembali berdemonstrasi. Kali ini, ratusan massa Gempur yang
mayoritas merupakan para petani itu menggeruduk kantor
Setda Kabupaten Kuningan, Rabu (7/5/2014).
Seperti biasanya,
mereka menyuarakan aksi menolak masuknya PT Jasa Daya Chevron ke wilayah Gunung Ciremai. Mereka tidak ingin potensi Geothermal
Gunung Ciremai dieksploitasi.
Koordinator Lapangan, Oki Satrio
(OS) mengatakan, Gempur akan tetap di garda terdepan menolak kedatangan Chevron
ke Kuningan. Selain itu, pihaknya meminta kepada Pemda agar mengukuhkan
kawasan Gunung Ciremai sebagai hutan lindung dengan memperluas tata kelola rakyat pada lingkungan dan sumber daya
kehidupannya.
“Pemda harus
membuat pernyataan penolakan Chevron untuk masuk ke Kuningan secara tertulis.”teriaknya dalam orasi.
Dikatakan Oki, banyak
ancaman kerusakan lingkungan hidup atas jika proyek
Geothermal benar-benar dijalankan. Diantaranya
adalah terganggunya stabilitas tanah sehingga bisa menimbulkan bahaya erosi dan amblesan, menyusut dan menurunnya kualitas sumber mata air
tanah maupun sungai-sungai disekitar area proyek Geothermal.
“Pengeboran Geothermal juga akan memunculkan gempa minor dalam proses kerjanya sehingga
kemungkinan memicu gempa tektonik di Gunung Ciremai,”katanya.
Setelah cukup lama berorasi, massa Gempur akhirnya ditemui oleh
Sekda Kabupaten Kuningan, Yosef Setiawan M.Si. Sekda langsung menanggapi tuntutan para demonstran.
“Kami sampai saat
ini akan meneliti dulu untung-ruginya kedatangan Chevron itu. Kalau lebih banyak ruginya sudah pasti
kami pun sama dengan bapak-ibu semua pasti menolak
Chevron ke Kuningan,”tutur Sekda di depan para
demonstran.
Setelah selesai mendengar
penyampaian dari Sekda, massa aksi langsung membubarkan diri. Namun, sebagian demonstran masih ada yang merasa tidak puas dengan
jawaban-jawaban Sekda.
Salah satunya adalah,
Subardi dari
Desa Sukamukti yang terlihat begitu marah karena demonstrasi
yang dilakukan terasa sia-sia. Sebab, keinginannya yaitu Pemda langsung menandatangani surat penolakan Chevron tidak terlaksana.
“Kuduna mah berjuang sampe beres, hayangnamah Sekda teh wani ngomong
nolak ka Chevron teh, eh ieu mah malah ngomoingkeun untung rugi, terus deui warga
nu lain malah balubar, demo ieu sia-sia pisan,”katanya sambil menendangi
kardus air mineral.(zie)