Kamis, 08 Mei 2014

Tolak Chevron, Ratusan Massa Gempur Geruduk Pendopo Kuningan


Kuningan News – Gerakan Massa Pejuang Untuk Rakyat (GEMPUR) kembali berdemonstrasi. Kali ini, ratusan massa Gempur yang mayoritas merupakan para petani itu menggeruduk kantor Setda Kabupaten Kuningan, Rabu (7/5/2014).
Seperti biasanya, mereka menyuarakan aksi menolak masuknya PT Jasa Daya Chevron ke wilayah Gunung Ciremai. Mereka tidak ingin potensi Geothermal Gunung Ciremai dieksploitasi.
Koordinator Lapangan, Oki Satrio (OS) mengatakan, Gempur akan tetap di garda terdepan menolak kedatangan Chevron ke Kuningan. Selain itu, pihaknya meminta kepada Pemda agar mengukuhkan kawasan Gunung Ciremai sebagai hutan lindung dengan memperluas tata kelola rakyat pada lingkungan dan sumber daya kehidupannya.
Pemda harus membuat pernyataan penolakan Chevron untuk masuk ke Kuningan secara tertulis.”teriaknya dalam orasi.
Dikatakan Oki, banyak ancaman kerusakan lingkungan hidup atas jika proyek Geothermal benar-benar dijalankan. Diantaranya adalah terganggunya stabilitas tanah sehingga bisa menimbulkan bahaya erosi dan amblesan, menyusut dan menurunnya kualitas sumber mata air tanah maupun sungai-sungai disekitar area proyek Geothermal.
“Pengeboran Geothermal juga akan memunculkan gempa minor dalam proses kerjanya sehingga kemungkinan memicu gempa tektonik di Gunung Ciremai,”katanya.
Setelah cukup lama berorasi, massa Gempur akhirnya ditemui oleh Sekda Kabupaten Kuningan, Yosef Setiawan M.Si. Sekda langsung menanggapi tuntutan para demonstran.
Kami sampai saat ini akan meneliti dulu untung-ruginya kedatangan Chevron itu. Kalau lebih banyak ruginya sudah pasti kami pun sama dengan bapak-ibu semua pasti menolak Chevron ke Kuningan,”tutur Sekda di depan para demonstran.
Setelah selesai mendengar penyampaian dari Sekda, massa aksi langsung membubarkan diri. Namun, sebagian demonstran masih ada yang merasa tidak puas dengan jawaban-jawaban Sekda.
Salah satunya adalah, Subardi dari Desa Sukamukti yang terlihat begitu marah karena demonstrasi yang dilakukan terasa sia-sia. Sebab, keinginannya yaitu Pemda langsung menandatangani surat penolakan Chevron tidak terlaksana.
Kuduna mah berjuang sampe beres, hayangnamah Sekda teh wani ngomong nolak ka Chevron teh, eh ieu mah malah ngomoingkeun untung rugi, terus deui warga nu lain malah balubar, demo ieu sia-sia pisan,”katanya sambil menendangi kardus air mineral.(zie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar