Tampilkan postingan dengan label BNPB. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BNPB. Tampilkan semua postingan

Selasa, 18 Februari 2014

Bencana Awal 2014 Timbulkan Kerugian Rp13,87 Triliun

NASIONAL

Bencana Awal 2014 Timbulkan Kerugian Rp13,87 Triliun




Metrotvnews.com, Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 197 orang tewas, 64 luka-luka dan 1,6 juta jiwa mengungsi akibat 282 kejadian bencana alam yang terjadi sepanjang 1 Januari 2014 hingga 16 Febuari 2014.


"Bencana sepanjang awal 2014 juga telah menyebabkan puluhan ribu rumah rusak dan hancur hingga menyebabkan banyak penderitaan," sebut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho via rilis yang diterima hari ini (17/2).

Selain korban jiwa, bencana juga menyebabkan kerugian ekonomi yang ditaksir sampai triliunan rupiah. Dari sejumlah bencana besar yang terjadi sepanjang awal tahun ini, terdata banjir bandang di Manado, Sulawesi Utara menyebabkan kerugian hingga Rp1,87 trilun, erupsi Gunung Sinabung Rp1 triliun, banjir di Pantai Utara Jawa (Pantura) Rp6 triliun dan banjir DKI Jakarta Rp5 triliun.

Total kerugian sebesar Rp13,87 triliun tersebut belum termasuk sejumlah bencana lain yang terjadi di rentang awal tahun ini.

Kendati kejadian sejumlah bencana telah membuktikan bahwa wilayah negeri ini rawan terjadi musibah, tingkat kesadaran dan kesiapan publik dan pemda dalam mengantisipasi malapetaka akibat bencana alam mayoritas masih rendah.

Berkaca dari kejadian bencana besar pada 2006, 2012 dan 2013, sejatinya kemampuan warga dan pemda dalam menangani kejadian tersebut mengalami peningkatan. Namun, sambung Sutopo, masih terdapat kekurangan yang sangat menonjol dalam mengantisipasi hal itu.

Di kalangan masyarakat, umpamanya, antisipasi untuk menurunkan resiko akibat bencana belum menjadi perilaku (<>attitude<>) dan budaya. Sementara di level pemda, baru segelintir dari antara mereka yang telah memasukan program antisipasi bencana dan penanggulangannya dalam program kerja tahunan mereka.

Bila sudah bicara perihal peningkatan kapasitas kesiapsiagaan, kinerja mayoritas pemda terlihat semakin kedodoran. Indikatornya, lanjut dia, tercermin dari alokasi dana untuk penanggulangan bencana yang rata-rata kurang dari 0,5% dari APBD.

Situasi karut marut ini, sambung Sutopo, sejatinya harus menjadi tantangan bersama untuk dibenahi. Menurut dia, Pengurangan risiko bencana harus dijadikan prioritas. Harus dilihat sebagai investasi pembangunan.

“Bencana tidak bisa kita tolak tapi risikonya kita kurangi,” tandasnya.

Sutopo memberi contoh bahwa Amerika Serikat adalah salah satu negara yang serius menjalankan program antisipasi kejadian bencana. Negara Adidaya tersebut mengalokasikan dana antisipasi hingga 1 juta dollar AS untuk kegiatan pengurangan bencana. Imbasnya kerugian materi akibat bencana bisa ditekan hingga 7 juta dollar AS.

Hal serupa juga telah dilakukan Uni Eropa yang mengalokasikan 1 juta dollar AS dan dampak mengurangi potensi kerugian hingga 10-40 juta dollar AS. Indonesia, lanjutnya, seyogianya memfotokopi kebijakan antisipasi bencana yang telah jamak dilakukan oleh negara lain. (Cornelius Eko Susanto)

Editor: Afwan Albasit

Sumber: http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2014/02/17/6/216644/Bencana-Awal-2014-Timbulkan-Kerugian-Rp1387-Triliun

Kamis, 04 Juli 2013

Gempa Aceh Tewaskan 22 orang

gempa aceh
Ribuan rumah dan bangunan lainnya rusak akibat gempa 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan bahwa hingga hari Rabu (03/07) jumlah korban tewas akibat gempa di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, telah mencapai 22 orang.

Gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter yang terjadi kemarin itu juga mengakibatkan lebih dari 200 orang cedera dan ribuan bangunan serta rumah rusak.
Dalam pernyataan yang diterima BBC Indonesia, di Aceh Tengah terdapat 10 orang meninggal, 140 orang luka-luka dan dirawat di RSUD dan 1.500 bangunan mengalami kerusakan.
BPBD Aceh Tengah mengatakan enam dari 10 korban tewas adalah anak-anak. Mereka sedang mengaji di masjid ketika masjid itu ambruk.
"Enam anak ditemukan tewas tertimpa reruntuhan masjid yang rata dengan tanah akibat gempa," kata kepala BPBD Aceh Tengah Subhan Sahara, seperti dikutip kantor berita AFP.
Lokasi pengungsian tersebar di 10 titik. Sedangkan di Kabupaten Bener Meriah, korban tewas 12 orang meninggal dan ada 70 orang korban luka yang dirawat di RSUD Bener Meriah serta puskesmas.

Gempa susulan

aceh
Lebih dari 200 orang cedera akibat gempa

Selasa malam, warga kembali dikejutkan dua gempa susulan yang masing-masing berkekuatan 5,5 dan 5,3 Skala Richter.
Kedua gempa berada di darat dan tidak berpotensi tsunami. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mekanismenya sama dengan gempa sebelumnya yaitu sesar geser menganan.
Bagian timur dari sumber gempa bergerak ke tenggara dan bagian baratnya bergerak ke barat laut. Sumber gempa berasal dari sesar aktif di daratan pada segmen Aceh dari sesar Sumatra.
BNPB mengatakan gempa susulan itu dirasakan cukup kuat oleh masyarakat di Bener Meriah dan Aceh Tengah.
BNPB hari ini mengirim satu helikopter TNI AU dari Pekanbaru ke Aceh untuk membantu penanganan gempa, terutama di wilayah antara Bener Meriah dan Aceh Tengah.
Kepanikan yang dirasakan warga, tidak lepas dari sejarah kelam gempa besar berkekuatan 9.1 yang mengguncang Aceh dan wilayah Sumatra lainnya pada 2004.
Dua ratus tiga puluh ribu orang di 13 negara tewas akibat bencana itu.
Sumatera, pulau terbarat Indonesia, memiliki sejarah gempa besar serta tsunami yang dipicu oleh pesisir pantai di sepanjang pulau tersebut, di mana lempengan tektonik India-Australia berada di bawah lempengan Eurasia.
Hal ini menciptakan palung laut dalam karena setiap lempengan menyusup ke bawah lempengan lainnya sebanyak satu sentimeter per tahun.

Sumber: http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2013/07/130703_aceh_gempa_benermeriah.shtml