Jumat, 06 Februari 2015

Kingdom Chronicles - Strategy Games

Kingdom Chronicles

Strategy Games
Pick a strategy, test your skill at planning, and build your empire as you play free Strategy Games. Try before you buy!


Free 1 hour trial
(132.17 MB)

Full version game
$ 9.99 USD
Only $2.99 - use coupon NEW299

Journey to a land of royalty and adventure in Kingdom Chronicles! John Brave finds his homeland captured by a greedy villain and only he is courageous enough to fight and save the kingdom from total plunder. Build, trade, research and battle for your kingdom! Workers, clerks and warriors will help you on your quest to restore the towns and villages, solve mysteries, defeat the enemies and restore order. Rescue the princess, defeat the villain, and save your homeland in this fun and exciting strategy game!
 Sumber: http://www.bigfishgames.com/games/7277/kingdom-chronicles/?pc

All Strategy Games

Sumber: http://www.bigfishgames.com/download-games/genres/29/strategy.html

Sistem Radio Komunikasi BPBD Kuningan Sudah Sebulan Mati

Sistem Radio Komunikasi BPBD Kuningan Sudah Sebulan Mati

NURYAMAN/"PRLM"
NURYAMAN/"PRLM"
TIGA petugas piket Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana di sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kuningan, menghimpun informasi kebencanaan dari berbagai wilayah kecamatan melalui jaringan media sosial, telefon genggam, dan pesawat telefon kabel.*
KUNINGAN, (PRLM).- Komunikasi dan koordinasi cepat penanggulangan bencana melalui radio komunikasi di lingkup kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kuningan, sudah sebulan lebih tidak berjalan.
Pasalnya, perangkat radio repeater penyambung komunikasi radio dua arah jarak jauh yang dibangun dan difungsikan BPBD Kuningan setahun lalu, sejak akhir Desember 2014 mengalami kerusakan dan hingga saat ini tak kunjung diperbaiki.
Sistem komunikasi dan koordinasi penanggulangan bencana melalui radio komunikasi dua arah dibantu stasiun repeater BPBD Kuningan, sebelumnya terpantau selalu aktif siaga 24 jam tanpa mengenal libur.
Perangkat tersebut biasa dipergunakan aktif oleh para sukarelawan, tim reaksi cepat dari berbagai unsur, serta petugas pemantau kebencanaan BPBD Kuningan pemegang radio, untuk mendukung komunikasi dan koordinasi cepat dengan petugas piket Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana di sekretariat BPBD Kuningan.
Komunikasi radio antarpemegang radio frekuensi BPBD Kuningan di berbagai penjuru wilayah Kuningan serta petugas piket di Pusdalops PB dan jajaran petugas teknis di BPBD Kuningan itu, terhubungkan lancar dengan bantuan satu stasiu repeater (perangkat pancar ulang).
Namun, satu-satunya stasiun repeater tersebut sejak akhir Desember 2015 mengalami kerusakan, dan sampai Kamis (5/2/2015) belum juga diperbaiki. Akibatnya, pelaporan situasi, potensi, atau kejadian bencana dari para sukarelawan, termasuk masyarakat pengguna radio komunikasi frekuensi BPBD dan sebaliknya jemput bola informasi dari Pusdalops PB BPBD Kuningan, sudah sebulan lebih terpaksa harus kembali menggunakan pesawat telefon atau telefon genggam, atau memanfaatkan situs jejaring sosial.
Sejumlah personel pusdalops PB BPBD Kuningan maupun Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kuningan Ayip Sutrisno, mengakui dengan matinya sistem komunikasi itu, cukup menghambat kelancaran komunikasi dan koordinasi penanggulangan bencana. "Lumayan, pulsa ini pun jadi sering tekor," ujar Ayip Sutrisno, sambil memegang telefon gengamnya, yang sedang membicarakan mengenai kerusakan repeater radio kominikasi tersebut bersama Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin, di ruang kerjanya awal pekan ini.
Agus Mauludin dan Ayip Sutrisno, menyatakan untuk kepentingan tersebut tadi, repeater itu akan segera diperbaiki, dan direncanakan akan dipindahkan lokasinya ke tempat yang lebih strategis. "Bahkan, kami sedang merencanakan perbaikan stasiun repeater yang rusak itu sekaligus akan disertai dengan membangun lagi dua stasiun repeater tambahan. Tujuannya, supaya seluruh wilayah Kabupaten Kuningan bisa terjangkau sinyal radio komunikasi frekuensi BPBD Kuningan," kata Ayip, dibenarkan pula Agus Mauludin.(Nuryaman/A-89)***
Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/

Minggu, 01 Februari 2015

Penelaahan Arkeolog pada Batu Bergambar Naga yang Penuh Misteri di Kuningan

Penelaahan Arkeolog pada Batu Bergambar Naga yang Penuh Misteri di Kuningan


Jakarta - Batu bergambar naga di Gunung Tilu, Kuningan, Jawa Barat masih menyimpan misteri. Batu menhir zaman megalitikum itu pun mengundang arkeolog untuk menyelidiki.

Pada 23-25 Januari lalu, Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) melakukan ekspedisi arkeologi publik. Salah satu yang diteliti yakni meneliti batu yang kedua. Ada dua batu menhir yang tegak berdiri di puncak gunung.

"Batu tersebut memiliki tiga sisi. Sisi pertama ada relief kepala naga sampai bagian badan. Sisi kedua ada relief naga utuh mulai dari kepala, badan, dan ekor yang bercabang tiga. Lalu ada figur manusia memegang buntut naga tersebut. Figur manusia ini tidak memakai penutup di bagian bawahnya, sehingga alat kelamin laki-laki terlihat jelas pada relief tersebut," jelas Ketua MARI yang juga Arkeolog UI Ali Akbar, Sabtu (31/1/2015).

Menurut dia, relief sisi yang ketiga cukup kaya bentuk. Terdapat relief yang menarik untuk ditelaah.

"Seperti tokoh Semar dan Togog, rumah atau gunung, burung, bokor, ular, dan tiga figur berkepala hewan namun berbadan manusia. Relief tersebut dipahat dengan teknik relief rendah sehingga cenderung tipis atau dua dimensi," imbuh dia.

"Bardasarkan penelitian kali ini sepertinya sudah mulai terungkap mitologi yang dipercaya masyarakat saat itu. Bahkan kosmologi yang berkembang saat ini sudah mulai dapat ditafsiirkan. Misalnya kemungkinan perkawinan antara naga dan figur lelaki tanpa celana. Tapi masih banyak misteri yang menganga," tambah Ali.

Di sekitar menhir terdapat struktur batu seperti bangunan punden berundak. Selain itu terdapat struktur batu seperti pondasi bangunan dengan ukuran panjang dan lebar sekitar 5 meter. Pada salah satu sisinya terdapat tangga. Diduga masih banyak bentuk kepurbakalaan lainnya jika dilakukan penelitian secara seksama.

Untuk mencapai situs di puncak gunung tersebut harus berjalan kaki menerobos hutan tanpa adanya jalur pendakian. Oleh MARI kali ini dilakukan program pengabdian pada masyarakat. Warga Dusun Banjaran yang bermukim di kaki Gunung Tilu diberi pelatihan untuk menjadi pemandu jika ada pengunjung yang ingin melihat situs. Warga diberi pengetahuan mengenai arkeologi dan peninggalan yang ada di situs tersebut. Mengingat cukup sulitnya medan, maka pengunjung situs disarankan dipandu oleh warga Dusun Banjaran.

Sumber: http://news.detik.com