Rabu, 25 Juni 2014

Tank Leopard


Leopard 2 adalah tank tempur utama (main battle tank, MBT) Jerman yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei pada awal 1970-an dan mulai digunakan pada 1979. Leopard 2 menggantikan Leopard 1 sebagai tank tempur utama Angkatan Darat Jerman Barat (Bundeswehr). Beragam versi telah digunakan oleh Angkatan Darat Jerman dan di 12 negara Eropa lainnya, beberapa dari luar Eropa. Lebih dari 3,480 Leopard 2 telah diproduksi. Leopard 2 pertama kali digunakan Angkatan Darat Jerman pada Perang Kosovo serta pasukan Kanada dan Denmark yang tergabung dalam ISAF di medan tempur Afghanistan.
Ada dua pengembangan utama pada tank ini, dari model pertama hingga versi Leopard 2A4 yang memiliki kubah tembak vertikal berlapis baja dan model yang lebih maju, Leopard 2A5, serta versi yang lebih baru lagi, yang memiliki kubah tembak menyudut seperti anak panah dengan appliqué armour serta beberapa pengembangan lainnya. Seluruh model dilengkapi dengan sistem pengontrol penembakan digital dan laser penjejak jarak, meriam utama 120 mm dengan kestabilan tinggi, senapan mesin koaksial, serta perlengkapan untuk melihat dan membidik dalam kegelapan (night vision) yang lebih maju. Leopard 2 adalah kendaraan tempur pertama yang menggunakan alat pembidik low-light level TV system atau LLLTV; sementara pengindera panas baru diperkenalkan setelah itu. Tank ini memiliki kemampuan untuk bertempur menghadapi sasaran bergerak walaupun melewati medan yang sangat sulit dan tidak rata. Varian yang aktif antara lain 2A4, 2A5, 2A6, dan 2A7 (paling baru). Banyak Leopard 2 yang di-upgrade untuk memperpanjang masa tugasnya dan memperkuat persenjataanya, umumnya ke varian 2A5 dan 2A6.

Leopard 2
Leopard 2 A5 der Bundeswehr.jpg
The Leopard 2A5 (Data pada 2A6)
Tipe Tank tempur utama
Negara asal  Jerman Barat
Sejarah pemakaian
Masa penggunaan 1979-sekarang
Pada perang Perang Kosovo, Perang Afghanistan
Sejarah produksi
Perancang Krauss-Maffei
Tahun 1970-an
Produsen Krauss-Maffei Wegmann
Maschinenbau Kiel
Biaya produksi 2A6: US$5.74+ juta (2007)
Diproduksi 1979-sekarang
Spesifikasi
Berat 62,3 ton
Panjang 997 m (39,300 in) (total)
Lebar 375 m (14,800 in)
Tinggi 30 m (1,200 in)
Awak 4

Tempur Komposit generasi ke-3; termasuk baja yang diperkeras, tungsten dan plastic filler dengan komponen keramik.
Senjata
utama
Meriam tank Rheinmetall kaliber 120 mm L44 atau L55; berisi 42 peluru
Senjata
pelengkap
2 x 7.62 mm MG3A1 berisi 4,750 peluru
Jenis Mesin Mesin diesel twin turbo V12 MTU MB 873 Ka-501 berpendingin air
1.500 PS (1,479 hp, 1,103 kW) pada 2600 rpm
Daya kuda/ton Templat:Convert/PS/t
Transmisi Renk HSWL 354
Suspensi Torsion bar
Kapasitas tangki 1.200 liter
Daya jelajah 550 km (340 mil) (bahan bakar internal)
Kecepatan 72 km/j (45 mph)

 

Sejarah

Pengembangan

Meski Leopard 1 mulai digunakan pada 1965, versi yang persenjataannya diperberat yakni meriam Rheinmetall L44 120 mm memang dipertimbangkan untuk menyaingi desain tank Uni Soviet, namun kemudian dibatalkan setelah ada proyek bersama dengan Amerika Serikat, yakni "super-tank" MBT-70. Tank MBT-70 memang merupakan desain yang revolusioner, tetapi mengingat biayanya yang sangat mahal, Jerman Barat mengundurkan diri dari proyek ini pada 1969.
Program nasional mulai dijalankan pada 1970 oleh Krauss-Maffei. Setahun kemudian diputuskan bahwa model tank yang akan dibuat harus didasarkan pada model sebelumnya, Experimentalentwicklung (kemudian disebut sebagai proyek Keiler) dari tahun-tahun enampuluhan (yang sebenarnya diambil dari apa yang disebut sebagai vergoldeter Leopard atau "Leopard yang disepuh emas"), bukannya modifikasi dari MBT-70 atau Eber. Desain baru yang dibuat pada 1971 itu disebut sebagai "Leopard 2" mengingat Leopard yang asli kemudian disebut sebagai Leopard 1. Sebanyak 17 purwarupa dipesan pada tahun itu (meski hanya 16 yang akhirnya jadi. Kendaraan itu harus seberat limapuluh metrik ton.
Pada 11 Desember 1974, pemerintah Jerman Barat dan Amerika Serikat menandatangani sebuah Memorandum of Understanding tentang kemungkinan dilaksanakannya kerjasama produksi MBT baru setelah Amerika Serikat membeli dan melakukan penelitian terhadap purwarupa bernomor lambung 7 pada 1973. Dengan melihat pengalaman perang Yom Kippur memang diperlukan sebuah lapisan pelindung baja yang kualitasnya lebih baik pada purwarupa yang telah diproduksi ini, yakni dengan menggunakan lapisan baja yang sangat miring. Kelas kendaraan ini meningkat menjadi enapuluh ton. Purwarupa Nomor 14 diubah bentuknya menjadi lebih gemuk untuk mencoba konfigurasi lapisan baja yang lebih baru, sebagai akibat digunakannya lapisan pelindung baja berperforasi yang vertikal. Kubahnya menjadi lebih luas daripada kubah Leopard 1 karena adanya ruang penyimpanan amunisi yang lebih besar di bagian belakang. Leopard 2 sudah menggunakan lapisan baja pelindung berperforasi (perforated armour), dan bukan Chobham armour seperti yang pernah diklaim sebelumnya. PT-14 menggunakan meriam 120 mm buatan Rheinmetall yang dipakai juga oleh tank Amerika Serikat, M1 Abrams. Kemudian dipesan juga dua purwarupa lambung baru dan tiga tipe kubah, satu kubah (PT-20) dilengkapi meriam 105 mm dengan sistem kontrol penembakan (fire control system) Hughes, PT-19 dengan sistem kontrol penembakan yang sama, tetapi bisa ditukar dengan meriam Rheinmetall 120 mm (yang memang diganti oleh pihak Amerika Serikat), dan satu lagi (PT-21) dengan sistem kontrol penembakan buatan Hughes-Krupp, Atlas Elektronik EMES 13, yang mengendalikan meriam 120 mm.

Operator

Negara Jumlah Unit Keterangan
 Austria 114 unit ex Belanda
 Kanada 120 unit 20 diantaranya disewa dari Jerman untuk Perang Afghanistan, 15 lagi dibeli dari Jerman untuk suku cadang
 Chili 132 unit ex Jerman
 Denmark 51 unit ex Jerman
 Finlandia 124 unit ex Jerman.
 Jerman 2.350 unit semua varian. Banyak yang dijual ke negara lain pasca Perang Dingin atau disimpan. 408 unitaktif di AD Jerman
 Norwegia 52 unit ex Belanda
 Polandia 128 unit ex Jerman
 Portugal 37 unit ex Belanda
 Singapura 96 unit ex Jerman, termasuk 30 lainnya sebagai suku cadang
 Spanyol 327 unit 108 ex Jerman, sisanya baru
 Swedia 120 unit ditambah 160 unit ex Jerman (tidak operasional)
 Swiss 380 unit
 Turki 339 unit ex Jerman
 Yunani 353 unit (183 ex Jerman, sisanya baru)

Bekas operator

Negara Jumlah Unit Keterangan
 Belanda 445 unit Banyak yang dijual pasca Perang Dingin, 82 aktif dan 26 di penyimpanan, ditambah 1 unit dalam kondisi rusak. Pada 8 April 2011, Menteri Pertahanan Belanda mengumumkan bahwa divisi tank Belanda akan dibubarkan akibat pemotongan anggaran besar-besaran dan semua tank Belanda akan dijual.Pada 18 Mei 2011, tank terakhir menembak untuk terakhir kali di area latihan NATO Bergen-Hohne Training Area di Jerman.

Operator masa depan/kemungkinan operator

Negara Jumlah Unit Keterangan
 Arab Saudi 600-800 unit Pemerintah Arab Saudi berniat membeli Leopard 2A7 (sekitar 600-800 unit). Awal Juli 2011, pers jerman melaporkan bahwa Bundessicherheitsrat (Dewan Keamanan Federal Jerman) menyetujui penjualan 200 unit Leopard 2A7+ ke Arab Saudi. Hal ini mengundang kritikan di dalam dan di luar Jerman, karena negara Arab Saudi dikenal otokratik dan terlibat dalam menindas protes rakyat di negara tetangga Bahrain. Kritikan juga datang dari dalam pemerintahan koalisi Angela Merkel, dan, juga dari dalam pabrikan, KMW. Sejauh ini, kontrak penjualan belum disepakati, dan isu ini masih diperdebatkan publik Jerman dan di Bundestag (parlemen federal Jerman).
 Indonesia 100 unit Leopard 2A4 serta Leopard 2RI, pembelian baru dari Jerman, setelah Belanda tidak menyetujui penjualan tank tersebut ke Indonesia setelah batas waktu yang ditetapkan pemerintah Indonesia, setelah protes dari Parlemen Belanda.  Leopard 2RI merupakan paket upgrade Leopard 2 Revolution yang disesuaikan dengan keinginan TNI AD. 2 unit pengiriman pertama Leopard 2A4 berbarengan dengan 2 unit Marder 1A3 telah mendarat di Jakarta pada 23 September 2013.
 Qatar 200 unit Pemerintah Qatar tertarik membeli 200 unit Leopard 2 dari KMW. Kontrak pembelian baru dibahas dan disepakati jika ada persetujuan dari Bundessicherheitsrat (Dewan Keamanan Federal Jerman). Permintaan Qatar tersebut belum dibahas di dewan tersebut hingga saat ini.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Leopard_2

Gambar2 tambahan dari berbagai sumber...





Jumat, 20 Juni 2014

Jokowi Ingkar Janji Kepada Warga DKI Jakarta

Jokowi Ingkar Janji Kepada Warga DKI Jakarta



Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=NzHY6wPB9aU#t=239

Pendukungnya pasti setuju saja... ya silahkan.
Yang tidak setuju, karena ingkar janji... ya silahkan.

Indonesia Negara Merdeka, warga nya bebas untuk memilih.
=> JANGAN SALAH PILIH !

Kamis, 19 Juni 2014

Kalah Lagi, Spanyol Tersingkir dari Piala Dunia 2014 di Brazil

Kalah Lagi, Spanyol Tersingkir dari Piala Dunia 2014 di Brazil

Headline
Cile bobol gawang Spanyol - (Foto: Fifa/GettyImages) Oleh: Roby Rizky
Bola - Kamis, 19 Juni 2014 | 03:59 WIB

INILAHCOM, Rio de Janiero – Juara bertahan Spanyol harus pulang kampung lebih cepat dari perhelatan Piala Dunia 2014 setelah menelan kekalahan atas Cile di Grup H dengan skor 2-0.
Laga kedua di grup B antara Spanyol dan Cile berakhir dengan skor 2-0 untuk Cile di Stadion Maracana, Kamis dini hari (19/6/14) WIB.Masing-masing gol dicetak Eduardo Vargas dan Charles Aranguiz.
Spanyol rupanya belum bisa bangkit dari performa buruk yang terlihat saat kalah 1-5 dari Belanda di laga perdana. Lawan Cile, barisan pertahanan Spanyol kembali terlihat mudah terkoyak oleh serangan balik cepat dari sayap.
Efektivitas permainan La Furia Roja pun dipertanyakan. Kendati unggul hingga 63 persen dalam penguasaan bola, hanya enam tembakan yang mengarah ke gawang. Sementara Cile, meski hanya mendapat 37 persen porsi penguasaan bola, mampu melepaskan empat tembakan ke arah gawang.
Dengan kekalahan ini, Spanyol dipastikan tersingkir dari Piala Dunia. Dari dua laga yang telah dimainkan, peringkat teratas diduduki Belanda dengan enam poin, diikuti Cile dengan poin yang sama, serta Australia tanpa poin. Spanyol, yang belum mengemas satu poin pun seperti Australia, dipastikan tak bisa menyusul perolehan Belanda dan Cile. Untuk lolos ke fase berikutnya, setiap tim harus bisa berada di posisi dua besar.
Di pertandingan kedua ini, Vicente del Bosque melakukan perubahan susunan pemain untuk skuat Spanyol. Gerard Pique dan Xavi tidak diturunkan dari awal laga di pertandingan ini, sang pelatih lebih memilih Javi Martinez dan Pedro untuk bisa membuat perubahan di dalam tim.
Di Cile, pelatih Jorge Sampaoli masih menurunkan pemain yang sama saat pertandingan pertama mereka berhasil mengalahkan Australia. Arturo Vidal di lini tengah akan membantu menyodorkan bola ke lini depan yang di motori oleh Alxes Sanchez.
Jalannya Pertandingan:
Baru berjalan dua menit di babak pertama, Cile langsung mengancam lewat sundulan Gonzalo Zara.
Menit ke-15, Spanyol menebar ancaman melalui Xabi Alonso. Namun tendangannya masih bisa dihalau, kiper Cile, Clauido Bravo.
Lima menit berselang, Cile membuka keran gol lebih dulu melalui kaki Eduardo Vargas. Cile untuk sementara ungguli Spanyol dengan skor 1-0.
Menit ke-24, Xabi Alonso memiliki peluang lewat tendangan first time-nya, namun arah bola masih melebar jauh dari gawang Cile.
Spanyol terus mencari peluang untuk bisa menyamakan kedudukan. Kali ini giliran Diego Costa. Sayang, tendangannya masih menjauh tipis dari gawang Cile.
Jelang 10 menit turun minum, giliran Spanyol yang justru tertekan oleh Cile. Akhirnya di menit ke-44, Charles Aranguiz sukses memanfaatkan tendangan rebound dari pantulan Casillas. Cile semakin unggul jauh 2-0 atas Spanyol.
Hingga turun minum, skuat asuhan Jorge Sampaoli tersebut berhasil mengungguli sang juara bertahan dengan skor 2-0.
Di awal babak kedua, Cile tampil sabar dan disiplin dalam bertahan. Peluang yang didapat Diego Costa pada menit ke-49 dari dalam kotak penalti masih bisa dihalau barisan pemain bertahan Cile.
Bola masih dikuasai para pemain Spanyol dan masih pada menit yang sama, Jordi Alba melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Bola masih jauh dari sasaran.
Menit ke-53, Sergio Busquets mendapat peluang emas untuk mencetak gol bagi Spanyol. Sayang, sontekannya dari jarak kurang dari lima meter di depan gawang memanfaatkan umpan silang Diego Costa masih melenceng.
Sementara itu, Cile baru mendapatkan peluang melepaskan tendangan pada menit ke-65. Tendangan Vargas dari luar kotak penalti masih bisa ditepis kiper lawan.
Pertahanan Spanyol benar-benar kedodoran lewat serangan balik. Menit ke-68, lewat counter attack, Mauricio Isla mendapatkan ruang tembak di sisi kanan kotak penalti lawan, memanfaatkan umpan pendek Vargas. Tendangannya masih melebar.
Masih dari serangan balik, kali ini Cile mendapat peluang pada menit ke-71. Tandukan Guttierez memanfaatkan umpan silang Alexis Sanchez masih melambung.
Spanyol, yang kesulitan mengurai pertahanan Cile, mencoba berspekulasi dari luar kotak penalti. Upaya Cazorla pada menit ke-80 dan Iniesta pada menit ke-85 masih bisa diantisipasi kiper Claudio Bravo. Hingga laga usai, Cile tetap unggul 2-0.
Susunan Pemain:
Spanyol: Iker Casillas; Javi Martinez, Sergio Ramos, Jordi Alba, Cesar Azpilicueta; Andres Iniesta, Pedro (Santi Cazorla 76’), Xabi Alonso, Sergio Busquets, David Silva; Diego Costa (Fernando Torres 64’); Pelatih: Vicente del Bosque.
Cile: Caludio Bravo; Francisco Silva, Gary Medel, Gonzalo Jara; Eugenio Mena; Mauricio Isla, Arturo Vidal (Carlos Carmona 88’), Charles Aranguiz (Felipe Gutierrez 64’), Marcelo Diaz; Alexis Sanchez, Eduardo Vargas (Jorge Valdivia 85’); Pelatih: Jorge Sampaoli.
Berita Terkait

Sumber: http://bola.inilah.com/read/detail/2111115/kalah-lagi-spanyol-tersingkir-dari-piala-dunia#.U6IWK3Zt01I

Rabu, 18 Juni 2014

10 Best Air To Air Fighter Aircraft In The World - (2010 - 2015)

10 Best Air To Air Fighter Aircraft In The World - (2010 - 2015)


1. F-22 Raptor



2. Sukhoi SU-35 (Rusia)


3. Eurofighter Typhoon (UK, Spain, Germany, Italy)



4. Sukhoi SU-30 (Rusia)


5. F-15 Eagle (USA)


6. F-35 Linghtning II (USA)



7. Dessault Rafale (France)


8. Sukhoi SU-33 (Rusia)



9. F-18E/F Super Hornet (USA)



10. Sukhoi SU-27 (Rusia)


Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=F2k2GMw_Vhc
Gambar dari berbagai sumber via Google