Tampilkan postingan dengan label Pelaku Penyerangan Lapas Cebongan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pelaku Penyerangan Lapas Cebongan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 05 April 2013

Kronologi Penyerangan Lapas Cebongan Versi Pelaku

Pelaku penyerbuan adalah anggota Grup II Kopassus, Kandang Menjangan

Pemaparan tim investigasi TNI atas kasus penyerbuan Lapas Cebongan, Sleman DIY.(Ki-ka):
Brigjen TNI Unggul K Yudoyono, Letnan Kolonel TNI Richard Tampubolon, Brigjen TNI Rukhman Ahmad

VIVAnews - Ketua Tim Investigasi penyerangan Lapas Cebongan, Slemen, Brigjen TNI (CPM) Unggul K Yudhoyono membeberkan kronologi terjadinya penyerangan Lapas, Sabtu, 23 Maret 2013 yang lalu. Empat tewas dalam penyerbuan itu.

Peristiwa tersebut bermula saat beberapa prajurit sedang melakukan latihan di Gunung Lawu mendengar ada anggota Kopassus dikeroyok dan dibunuh dengan keji, sadis dan brutal. Tak terima, rekan sesama korps dibunuh, mereka pun naik pitam.

"Karena jiwa rasa korsa mereka reaksi dan ajak temannya yang berjumlah 11 orang. Ini karena jiwa korsa tinggi. Apalagi proses penganiayaan begitu sadis, brutal dan biadab," kata Unggul dalam keterangan pers di Media Center Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Kamis 4 April 2013.

Unggul menuturkan, oknum Kopassus itu mendengar informasi mengenai pembunuhan itu secara tidak sengaja dari masyarakat yang mengetahui adanya pembunuhan tersebut.

"Ini informasi didapatkan secara tak sengaja. Di jalan, dengar dari orang. Ini ada pengawalan mobil ketat. Makanya dia bergerak ke Lapas Cebongan, jadi tidak ada info yang disampaikan resmi. Jadi secara kebetulan. Masyarakat ditanya di jalan," tuturnya.

Setelah peristiwa tersebut terjadi, lanjut Unggul, pihaknya langsung mengusut dengan membentuk tim investigasi yang diketuai oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo.

Tim tersebut berkoordinasi dengan tim dari Kepolisian Polda Yogyakarta untuk mencari informasi tambahan. Setelah itu, proses berikutnya dan penyelesaian selanjutnya dipercayakan kepada TNI Angkatan Darat. (umi)

Kamis, 4 April 2013, 19:54  -  Ita Lismawati F. Malau, Syahrul Ansyari

BERITA TERKAIT: 

"Kasus Cebongan, Aparat Sendiri yang Permainkan Hukum"


Sumber: http://nasional.news.viva.co.id/

Solidaritas, Alasan Penyerangan Lapas Cebongan


INILAH.COM, Jakarta - 11 anggota Kopasus yang merupakan pelaku penembakan empat tahanan di Lapas Cebongan, menyatakan siap untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Hal ini disampaikan Ketua Tim Investigasi Mabes TNI AD, Brigjen Unggul K. Yudhoyono saat menggelar jumpa pers pada Kamis (4/4/2013).
Menurutnya penyerangan itu merupakan tindakan seketika yang dilatar belakangi oleh jiwa korps dan membela kehormatan satuan.

"Setelah mendapat kabar tentang pengeroyokan dan pembunuhan secara tragis, sadis, dan brutal oleh kelompok preman di wilyah Yogjakarta terhadap anggota kopassus dan Serka Heru Santoso jabatan bintara pleton yang notabennya adalah atasan langsung si pelaku, yang juga pernah berjasa menyelamatkan pelaku pada saat melaksanakan tugas operasi," ujarnya.
Para pelaku penyerangan juga mengaku siap mempertanggung jawabkan perbuatannya apapun resiko atas dasar kehormatan sebagai prajurit kesatria

Penembakan empat tahanan, tambah Unggul karena dilatarbelakangi karena solidaritas jiwa korps yang kuat, dimana jiwa korps merupakan ruh setiap satuan militer, namun lanjut Unggul, diakui bahwa penerapan jiwa korps dalam bentuk kegiatan serangan ke lapas 2b cebongan adalah penerapan jiwa korps yang tidak tepat.

"Bahwa atas dasar dari hasil investigasi proses hukum selanjutnya akan segera dilaksanakan penyidikan yang pelaksanaannya akan dilaksanakan oleh pusat polisi militer angkatan darat," pungkas Unggul.
Peristiwa penembakan di lapas 2B Cebongan yang melibatkan anggota group 2 kopassus sebanyak 11 orang, terdiri dari 1 orang eksekutor dengan inisial U.

Dalam jumpa persnya Unggul menuturkan delapan orang pendukung dalam aksinya menggunakan dua unit kendaraan yaitu Avanza berwarna biru, dan satu unit APV berwarna hitam dan masih terdapat dua orang menggunakan satu unit kendaraan verosa."Katanya.

Diantara 11 orang tersebut terdapat tiga orang yg berasal dari daerah latihan gunung lawu.

Unggul menyebutkan, berdasarkan hasil investigasi, 11 pelaku dalam aksinya menggunakan enam pucuk senjata terdiri dari 3 pucuk jenis AK 47 yang dibawa dari daerah latihan, dua pucuk AK 47 replika (semacam airshof gun), dan 1 pucuk pistol Sig Sauer replika. [ton]

Oleh: Renny Sundayani
Nasional - Kamis, 4 April 2013 | 22:48 WIB

Berita Terkait:
Sumber: http://nasional.inilah.com/