Tampilkan postingan dengan label Full Day School. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Full Day School. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 Agustus 2016

Mendikbud Muhadjir : Rencana Sekolah Sehari Penuh (Full Day School) DIBATALKAN, Berikut Alasannya

Mendikbud Muhadjir : Rencana Sekolah Sehari Penuh (Full Day School) DIBATALKAN, Berikut Alasannya


Berkobar.com -  Assalamualaikum wr wb dan Salam sejahtera untuk kita semua...

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan akan membatalkan rencana perpanjangan jam sekolah dasar dan menengah jika masyarakat keberatan. Perpanjangan jam sekolah yang ramai disebut sebagai full day school itu bertujuan memperpendek waktu di luar sekolah. Dengan waktu panjang di sekolah, siswa mendapat tambahan jam untuk belajar pendidikan karakter budi pekerti dari para guru. "Jika memang belum dapat dilaksanakan, saya akan menarik rencana itu dan mencari pendekatan lain," kata Muhadjir dalam konferensi pers di restoran Batik Kuring, Jakarta, 9 Agustus 2016.



Ide sekolah sehari penuh diperoleh dari Finlandia yang, dinilai Muhadjir, memiliki sumber daya manusia terbaik karena para siswa diberi pendidikan karakter. Di Indonesia, Kementerian Pendidikan baru memetakan sekolah mana saja yang sudah siap mengimplementasikan perpanjangan jam sekolah itu.

Perpanjangan jam sekolah itu dianggap Muhadjir dapat membantu guru mendapatkan tambahan jam mengajar 24 jam per minggu sebagai syarat mendapatkan sertifikasi guru. "Guru yang mencari tambahan jam belajar di sekolah nanti akan mendapatkan tambahan jam itu dari ini," katanya.

Muhadjir juga merasa para siswa akan lebih aman jika berada di sekolah sampai orang tua menjemputnya. "Saya ingin sekolah yang menjadi rumah kedua, bukan swalayan atau mal," katanya. Menurut Muhadjir, teknis pelaksanaan sistem itu akan diatur lebih rinci oleh komite sekolah, yang berisi para orang tua siswa.

Asal-usul sekolah sehari penuh itu, kata Muhadjir, berawal dari idenya mengimplementasikan Nawacita. Muhadjir merumuskan bahwa pendidikan dasar harus mengubah porsi pendidikan menjadi 70 persen pendidikan karakter dan 30 persen pendidikan pengetahuan. Di level sekolah menengah, angka itu diubah menjadi 60 dan 40 persen.

Ukuran pendidikan karakter adalah kejujuran, toleransi, disiplin, hingga rasa cinta Tanah Air. Muhadjir merasa mata pelajaran biasa tidak akan mampu mengajarkan pendidikan itu. "Harus ada kegiatan ekstrakurikuler, sehingga kami merasa perlu ada penambahan waktu," tuturnya.

Dalam sesi ekstrakurikuler itu, menurut Muhadjir, siswa tidak akan dibebani mata pelajaran. Waktu akan diisi dengan kegiatan semacam menari dan bernyanyi. "Mereka akan bergembira," ucapnya.

Muhadjir mengklaim ide ini sudah disambut baik Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Beliau berpesan supaya ide ini dipelajari lebih saksama dan, jika memang bagus, akan diterapkan secara lebih luas," ujarnya. Ketika sistem sudah siap diimplementasikan, Muhadjir akan melapor ke Presiden Joko Widodo. "Keputusan ada di tangan Presiden."

Adapun dampak terhadap ekonomi dan anak sudah dikaji Kementerian, tapi akan dibahas lagi dengan komite sekolah. "Soal anggaran, ini kan masih ide, kalau tidak disetujui, ya, tidak apa-apa," katanya.

Sumber: http://www.berkobar.com/2016/08/mendikbud-muhadjir-rencana-sekolah.html

Gebrakan Mendikbud Full Day School, Ini Respons JK hingga Tokoh Pendidikan

Gebrakan Mendikbud Full Day School, Ini Respons JK hingga Tokoh Pendidikan



Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mulai menyingsingkan lengan membenahi karut marut wajah pendidikan di Indonesia. Salah satunya, dia melontarkan gebrakan full day school yang menuai respons sejumlah tokoh.

Gagasan full day school ini telah disampaikan Mendikbud kepada Wapres Jusuf Kalla (JK) pada Senin 8 Agustus 2016. Ia menjelaskan program ini bisa menerjemahkan lebih lanjut dari program nawacita Jokowi-JK yang dimana pendidikan dasar SD dan SMP itu pendidikan karakter lebih banyak dibanding knowledge basenya. Guru diberikan banyak waktu untuk mendidik dan menanamkan karakter nawacita kepada murid-muridnya. 

Selain itu, Mendikbud berharap program ini dapat mencegah penyimpangan para pelajar usai pulang sekolah. Full day school ini akan dikombinasikan dengan kegiatan-kegiatan di luar kelas. Tujuannya agar para siswa tidak terbebani secara psikologis dengan mengikuti program belajar yang hanya di ruang kelas.

Mendikbud menjelaskan full day school telah dipraktikkan di sekolah-sekolah swasta. Bila program ini diterapkan, maka para siswa akan mendapatkan dua hari libur pada Sabtu dan Minggu. 

Wacana dari Mendikbud ini menuai respons beragam mulai dari Wapres JK, pengamat pendidikan, hingga pemerhati anak. Sebagian besar para tokoh pendidikan menyarankan agar program full day school harus dikaji secara matang dan diuji coba ke publik. Penerapan program ini juga membutuhkan tenaga pengajar yang berkualitas dan kreatif. Sarana dan prasarana sekolah pun harus mendukung. Dengan begitu, program ini akan menghasilkan anak didik yang cemerlang.


Berikut respons tokoh tentang full day school:...


https://news.detik.com/berita/3271269/gebrakan-mendikbud-full-day-school-ini-respons-jk-hingga-tokoh-pendidikan