Selasa, 02 Februari 2021

Resistor : Pengertian, Fungsi, Jenis, Cara Menghitung dan Cara Merangkaikannya

 Pengertian Resistor

Pengertian Resistor

Resistor atau hambatan yaitu salah satu komponen elektronika yang punya nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya.

Sebuah resistor biasanya terbuat dari bahan campuran Carbon.

Tapi, gak sedikit juga resistor yang terbuat dari kawat nikrom, sebuah kawat yang punya resistansi yang cukup tinggi dan tahan pada arus kuat.

Contohnya, penggunaan kawat nikrom bisa dilihat pada elemen pemanas setrika. Kalo elemen pemanas tersebut dibuka, maka ada seutas kawat spiral yang biasa disebut dengan kawat nikrom.

Satuan Resistor yaiti Ohm (Ω) yang merupakan satuan SI buat Resistansi listrik.


 

Fungsi Resistor

Fungsi Resistor

Ada beberapa fungsi dari Resistor yang harus kamu ketahui, yaitu:

  • Fungsi resistor yaitu buat membatasi arus listrik yang mengalir.
  • Fungsi resistor buat aplikasi DC yang membutuhkan keakuratan yang sangat tinggi. Contoh, aplikasi penggunaan resistor ini yaitu DC Measuring equipment, dan reference gulators buat voltage regulator dan decoding Network.
  • Fungsi resistor sebagai standart didalam verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistive.
  • Fungsi resistor buat pengatur tegangan output pada power supplay.
  • Fungsi resistor buat aplikasi power, karena membutuhkan frekuensi respon yang baik, daya yang tinggi dan nilai yang lebih besar dari pada power wirewound resistor.
  • Fungsi resistor pembagi tegangan.

 

Karakteristik Resistor

Karakteristik Resistor

Ada beberapa karakteristik utama pada sebuah resistor, yaitu sebagai berikut:

  • Resistanti terhadap daya listrik yang dapat boros
  • Koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi.
  • Resistor bersifat resistif.
  • Terbuat dari bahan karbon.

 

Jenis – Jenis Resistor

Jenis - Jenis Resistor

Resistor pada saat ini terbagi menjadi 2 macam, yaitu resistor tetap (fixed resistor) dan resistor tidak tetap (variable resistor), yaitu:

 

1. Resistor Tetap (Fixed Resistor)

Resistor jenis ini punya nilai resistansi yang tetap dan permanen selama resistor tersebut dalam kondisi yang baik.

Resistor juga tetap punya ciri – ciri yang gak bisa berubah ubah kalo resistor tersebut gak rusak.

Resistor juga tetap terdiri dari beberapa jenis resistor yang dikelompokan berdasarkan bahan penyusun resistor tersebut.

Berikut, dibawah ini ada beberapa jenis resistor tetap (fixed resistor), diantaranya sebagai berikut:

 

a. Resistor Kawat

Resistor Kawat

Resistor ini adalah resistor pertama kali dibuat loh, tahu gak kamu nih.

Dulu, resistor ini dipakai dalam rangkaian yang masih memakai tabung hampa sebagai transistornya.

Dengan ukuran fisik yang cukup besar, dan juga bentuknya yang bervariasi pada masanya, resistor ini juga punya nilai hambatan yang cukup besar pula

Resistor Kawat juga bisa beroperasi pada arus kuat dan panas yang tinggi, jadi banyak ditemukan pada rangkaian elektronika bagian power.

Rating daya yang ada pada resistor kawat yang satu ini yaitu dibagi dalam beberapa ukuran, seperti 1 watt, 2 watt, 5 watt, dan 10 watt.

 

b. Resistor Batang Karbon

Resistor Batang Karbon

Resistor jenis batang karbon terhitung jenis resistor dulu yang sama seperti resistor kawat.

Resistor ini tersusun dari bahan karbon didalamnya dan ada kode – kode warna buat menandai besarnya hambatan dari resistor tersebut.

Resistor yang merupakan generasi awal ini, dalam penggunaanya saat ini udah sangat jarang sekali. jadi, kurang familiar buat para praktisi elektronika saat ini.

 

c. Resistor Keramik

Resistor Keramik

Sesuai dengan namanya, resistor ini tentu aja terbuat dari bahan keramik atau porselen, dengan lapisan kaca dibagian terluar.

Meskipun ukuranya cukup kecil, tapi resistansinya bervariasi, mulai dari kisaran puluhan ohm sampai kilo ohm, loh!

Dalam kemajuan Teknologi terutama pada bahan yang dibutuhkan sebagai komponen elektronika, resistor keramik ini kebanyakan dipakai pada gadget yang punya ukuran cukup kecil.

Coba aja buka perangkat ponsel yang kamu punya, pasti didalamnya akan menemukan resistor jenis ini. Resistor ini punya daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt.

 

d. Resistor Film Karbon

Resistor Film Karbon

Resistor film karbon yaitu sebuah perkembangan dari resistor batang karbon yang sebelumnya udah dijelaskan.

Resistor ini terbuat dari bahan karbon didalamnya dan diluarnya dilapisi dengan bahan pelindung berupa film. Pelindung ini berguna buat mencegah adanya pengaruh eksternal terhadap karakteristik dari resistor jenis ini.

Diluar atasnya ada gelang – gelag warna yang berguna sebagai indikator besarnya hambatan yang terkandung didalam resistor tersebut.

Mempunyai Rating daya sama dengan resistor keramik, tapi kalah dalam segi keefektifan ukuran komponen.

Jadi, lebih banyak resistor kramik yang dipakai buat peralatan elektronik, seperti Smartphone dari pada pakai Resistor Film Karbon yang ukurannya relatif lebih besar.

 

e. Resistor Film Metal

Resistor Film Metal

Bentuk fisiknya terlihat kalo resistor jenis film metal mirip seperti resistor jenis film karbon. Bedanya cuma pada warna dasarnya.

Tapi, sebenarnya kedua jenis resistor ini punya karakteristik yang beda. Buat resistor film metal punya katelitian tertinggi dibanding dengan resistor tetap jenis lain. Toleransinya, cuma berkisar antara 1 – 5%.

Resistor Film Metal punya resistensi yang lebih besar dibanding dengan Resistor Film Karbon.

Kalo pada Resistor Film Karbon cuma identik dengan 4 kode warna buat membacanya, tapi Resistor Film Metal ad 5 dan juga 6 kode warna.

Dalam aplikasinya, resistor film metal biasa dipakai pada perangkat elektronik yang memerlukan ketelitian tinggi, contohnya multimeter atau alat ukur lainnya.

 

2. Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)

Berlawanan dengan resistor tetap, resistor variabel ini bisa berubah nilai resistansinya sesuai pengaruh eksternal yang emang udah didesain demikian.

Pengin tau lebih jelasnya? Mari skuy simak!

 

a. Potensiometer

Potensiometer

Resistor gak tetap yang satu ini yaitu resistor yang bisa kamu atur besar resistansinya. Cara mengaturnya, cukup dengan memutar bagian tuas tengah potensiometer.

Resistor ini sering banget dipakai dalam rangkaian elektronika seperti rangkaian sensor cahaya, fm/am tuner, dan lain sebagainya.

Bagian dalam Potensiometer terbuat dari kawat berhambatan yang melingkar.

Tapi selain terbuat dari bahan kawat, ada juga potensiometer yang tersusun dari karbon, jadi ukurannya bisa diperkecil dan interval resistansi yang cukup besar.

Ada 2 jenis potensiometer yang bisa kamu temukan di toko – toko elektronik, yaitu:

  • Potensiometer jenis logaritmik
  • Potensiometer jenis linear.

 

b. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR (Light Dependent Resistor)

Resistor ini yaitu jenis resistor variabel yang resistansinya bisa berubah seiring dengan intensitas cahaya yang mengenai permukaanya.

Dengan sifatnya ini, maka wajar kalo LDR biasa dipakai di lampu – lampu yang bisa mati dan hidup secara otomatis.

Contohnya, pada lampu – lampu jalan yang akan nyala pada malam hari atau pada saat wilayah sekitar gelap.

Resistansi LDR menurun saat terpapar cahaya dengan intensitas tinggi. Sebaliknya, semakin kecil intensitas cahaya yang mengenai permukaanya maka resistansi LDR akan semakin besar.

 

c. Trimpot

Trimpot

Bentuk dan cara kerja Resistor ini sebenarnya gak jauh berbeda dengan Resistor Potensiometer.

Tapi, supaya kamu bisa merubah nilai hambatanya gak cukup cuma memutar pakai tangan kosong ataupun menggesernya aja loh.

Diperlukan alat semacam obeng -/+ buat memutarnya, jadi nilai resistansinya berubah sesuai dengan yang kamu inginkan.

Resistor Trimpot ini sama seperti Resistor Potensiometer juga terdiri atas 2 jenis, yaitu trimpot logaritmik dan linear.

Resistor Trimpot ini juga mempunyai ciri khusus yang bentuk ukurannya lebih kecil dari Resistor Potensiometer.

 

d. Rheostat

Rheostat

Resistor Rheostat ini terbuat dari uliran kawat yang rapat dan berdiameter cukup besar,jadi ukuranya juga besar.

Resistor Rheostat ini sering sekali dipakai dalam laboratorium. Cara mengubah resistansinya cukup mudah, yaitu dengan menggeser kepala bagian atas dari rheostat.

 

e. NTC dan PTC

NTC dan PTC

Buat mengatur besar resistansinya kedua resistor ini dengan merubah temperature lingkungan sekitar.

Pada resistor NTC (negative temperature coefficient) resisntansi semakin kecil saat suhu lingkungan naik.

Nah, kalo buat PTC (positive temperature coefficient) berlaku sebaliknya, yaitu semakin tinggi suhu lingkungan semakin besar JUGa nilai resistansinya.


 

Warna Resistor

Warna Resistor

Kode warna resistor, nilai resistor atau tahanan biasanya bisa dilihat dari kode warna pada resistor tersebut.

Warna tersebut biasanya berupa gelang atau pita. Ada resistor yang punya 4 Pita warna, ada yang 5 pita warna dan ada yang 6 pita warna.

Nilai tahanan resistor ini biasanya dengan satuan Ohm. Berdasarkan kemampuan daya nya, resistor memiliki jenis 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, 2 watt, makin besar nilai watt nya makin besar ukuran resistor nya.

Warna – warna pada resistor udah jadi standar internasional, atau sering kamu dengar dengan istilah standart EIA ( Electronic Industries Alliance ). Jadi, di Negara manapun, nilai resistor sama, gak beda.

Coba lihat daftar kode warna di bawah ini:

KodeKode WarnaNilai
HHitam0
CoCoklat1
MeMerah2
OOrange3
KuKuning4
HiHijau5
RuBiru6
ViViolet/Ungu7
AAbu Abu8
TihPutih9
Emas
Perak
Tak Berwarna

 

Tabel Nilai Resistor

Tabel Nilai Resistor

Sebenarnya, cara menghitung nilai resistor gak sulit karena nilaki resistansi yang ada udah ditentukan dalam nilai resistansi tertentu.

Contohnya 10, 100, 120 dan seterusnya yang ditampilkan sebagai kode warna pada badan resistor, jadi buat kamu yang udah biasa dalam menghitung gelang resistor maka udah ketahuan berapa nilainya.

Ada beberapa seri nilai hambatan/resistansi resistor, nama seri tersebut menunjukkan banyak nilai resistansi.

Misalnya, buat seri E6 cuma ada 6 nilai resistor, sedangkan seri E12 yang saat ini banyak dipakai ada 12 nilai resistor.

  • Nilai resistor seri E6 (Toleransi 20%)
  • Nilai resistor seri E12 (Toleransi 10%)
  • Nilai resistor seri E24 (Toleransi 5% dan 1%)
  • Nilai resistor seri E48 (Toleransi 2%)
  • Nilai resistor seri E96 (Toleransi 1%)
  • Nilai resistor seri E192 (Toleransi 0.5%, 0.25% dan 0.1%)

Nah, tadi diatas kamu udah mengetahui tabel nilai resistor yang biasa/sering dipakai.

Berikut ada tabel yang menunjukkan nilai resistor yang umum aja yaitu seri E12 yang terdiri dari 12 kombinasi angka:

Nilai Resistor Seri E12

Kamu jangan beranggapan kalo nilai resistor diatas bersifat kaku, contohnya pada nilai 56, berarti bisa aja resistor punya nilai resistansi 5.6 Ohm, 56 Ohm, 560 Ohm bahkan sampai 5.6 Mega Ohm.


 

Cara Merangkai Resistor

Ada 2 cara buat merangkaikan sebuah Resistor, yaitu sebagai berikut.

1. Cara Serial

Rangkaian resistor secara serial akan mengakibatkan nilai resistansi total semakin besar.

Berikut, dibawah ini contoh resistor yang dirangkai secara serial.

Contoh Rangkaian Resistor Seri

Rumus rangkaian resistor serial:

Rtotal = R1 + R2 + R3

 

2. Cara Paralel

Sedangkan, rangkaian resistor secara paralel akan mengakibatkan nilai resistansi pengganti semakin kecil.

Dibawah ini ada contoh resistor yang dirangkai secara paralel.

Contoh Rangkaian Resistor Paralel

Rumus rangkaian resistor secara paralel:

1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3

Demikianlah beberapa pembahasan lengkap tentang Resistor, semoga bermanfaat!

Rudy Hermawan News

Sumber : https://cerdika.com/resistor/

Kamis, 21 Januari 2021

10 Aplikasi Simulasi Arduino Terbaik untuk Pengguna Windows

Banyak aplikasi simulasi arduino yang bisa Anda gunakan baik versi gratis maupun yang berbayar. Supaya Anda tidak bingung, berikut ini 10 rekomendasi aplikasi simulasi arduino yang bisa Anda gunakan. Langsung saja silahkan simak pembahasannya berikut ini.

1. Autodesk Eagle


Autodesk Eagle merupakan aplikasi simulasi arduino yang menyediakan perangkat yang mudah digunakan dan kuat untuk para insinyur atau siapapun. Anda bisa menciptakan sebuah penemuan elektronik atau perangkat batu dengan bantuan rangkaian lengkap tata letak PCB dan alat penyuntingan skematis, fitur berbasis komunitas, serta konten perpustakaan.

Beberapa fitur utama yang dimiliki aplikasi Autodesk Eagle ini adalah

  1. Editor skematis,
  2. Multi Sheet Schematics – Anda dapat mengatur serta menyimpan desain dalam berbagai ukuran,
  3. Blok desain modular – Anda bisa menggunakan kembali blok sirkuit yang ada,
  4. PCB layout editor,
  5. BGA fanout – Anda bisa melarikan diri dari BGA selama beberapa detik,
  6. Sinkronisasi desain real time – Anda tetap bisa mensinkronkan antara tata letak PCB dan skematis,
  7. Aturan kelistrikan – Anda akan mempunyai kepercayaan diri pada desain skematis Anda,
  8. Model 3D untuk layout PCB – Anda bisa menyatukan PCB dan penutup / enclosure dengan mulus,
  9. Desain kecepatan tinggi – Anda bisa merancang menggunakan teknologi terbaru, seperti PCI Express, DDR4, atau USB-C,
  10. Komponen lengkap – iOne-Stop Shop untuk meninjau kebutuhan komponen,
  11. Program bahasa pengguna (ULP) – Anda bisa memperbaiki atau meningkatkan proses perancangan alat desain.

2. Autodesk Circuits



Autodesk Circuits merupakan aplikasi simulasi arduino yang dapat memungkinkan Anda untuk menghidupkan ide – ide yang Anda miliki dengan menggunakan tools atau alat online yang gratis dan mudah digunakan tentunya.

Jika Anda merupakan seorang pemula, Anda bisa memulainya dengan eksperimen yang  sederhana di Circuit Scribe atau Electronics Lab. Tapi, jika Anda Pengguna yang lebih berpengalaman bisa langsung beralih dan langsung ke Desain PCB.

Aplikasi Autodesk Circuits memiliki beberapa menu atau fitur yang bisa Anda gunakan, yaitu:

  1. Pemrograman Arduino : Anda bisa memprogram serta mensimulasikan kode arduino apa pun pada editor, dan Anda juga mempunyai monitor serial lengkap dan koleksi library arduino yang beragam dan yang didukung.
  2. Simulasi real time : Anda bisa merancang serta membuat prototipe sebelum membangun sirkuit di kehidupan nyata. Anda juga bisa menggunakan apapun mulai dari kapasitor, resistor, potensiometer sampai osiloskop.
  3. Penyuntingan atau pengeditan kolaboratif : Anda bisa mengundang orang lain untuk mengedit secara kolaborasi dalam desain real time.
  4. Circuit Scribe Hub : Anda dapat merancang serta mensimulasikan rangkaian, lalu mencetak dan berbagi template. Anda juga bisa menanamkan desain dan belajar dari komunitas – komunitas pengembang sirkuit autodesk.

3. Proteus


Proteus merupakan aplikasi simulator Arduino yang cukup hebat yang mampu menggabungkan kesederhanaan dengan berbagai macam fitur dan mengelola untuk membuat simulasi Arduino tampak seperti hal yang paling mudah. Aplikasi Proteus berhasil membuat sebuah terobosan di beberapa jenis industri contohnya seperti otomotif, pendidikan, IoT dan lain sebagainya.

Aplikasi ini juga sudah mendukung sistem operasi Linux dan Windows. Fitur yang paling menarik dan menonjol dari aplikasi Proteus ini adalah aplikasi ini mampu untuk mensimulasikan interaksi antara perangkat lunak yang berjalan di mikrokontroler berada pada skema bersama – sama dengan elemen lainnya dari desain produk yang Anda miliki. Aplikasi ini dapat mensimulasikan eksekusi kode objek Anda sama seperti chip nyata.


4. Fritzing


Fritzing merupakan aplikasi simulator arduino yang bersifat open source yang dapat membuat elektronik bisa diakses sebagai bahan kreatif untuk semua orang yang suka dan tertarik pada subjek Anda. Situs web aplikasi ini juga menyediakan alat perangkat lunak, layanan arduino, komunitas, serta pemrosesan yang dapat menumbuhkan ekosistem kreatif yang memungkinkan pengguna dapat:

  • Saling berbagai prototipe dengan orang lain
  • Mendokumentasikan prototipe yang mereka miliki
  • Layout dan pembuatan PCB secara profesional
  • Mengajar elektronik di ruang kelas

Dengan menggunakan aplikasi Fritzing, Anda bisa dengan cepat dan mudah mengubah sirkuit menjadi PCB yang secara khusus Anda buat. Aplikasi ini juga bisa menjadi platform yang kreatif jika banyak yang menggunakannya sebagai sarana edukasi dan berbagi.


5. EasyEDA Simulator


EasyEDA Simulator merupakan salah satu aplikasi simulator arduino yang favorit karena kegunaanm fitur, serta dukungan yang luas untuk sistem operasi.

Aplikasi EasyEDA Simulator ini didukung beberapa platform yaitu Windows, Mac OS, Linux, serta Android yang sering dipuji orang – orang. Selain itu, aplikasi ini juga menyiapkan materi pembelajaran yang cukup banyak dan komunitas online yang didedikasikan untuk membahas semua tentang EasyEDA Simulator.


6. Simulator Virtronics


Simulator Artrino Victronics merupakan aplikasi simulator arduino yang memiliki misi untuk menjadi aplikasi simulator yang mempunyai fitur paling lengkap yang tersedia sampai saat ini. Beberapa manfaat terpenting yang bisa Anda dapatkan dari aplikasi Simulator Artrino Victronics ini adalah:

  1. Aplikasi ini mampu untuk mengajar serta menunjukkan cara kerja sketsa arduino.
  2. Anda bisa melaukan debug sketsa
  3. Anda bisa menguji sketsa tanpa menggunakan hardware atau sebelum membeli alat – alat
  4. Anda bisa mengembangkan sketsa yang rumit menjadi lebih cepat daripada saat menggunakan hardware
  5. Anda bisa mengunduh versi gratis dan Anda juga bisa meningkatkannya ke versi Pro
  6. Aplikasi ini dirancang untuk Mega, Arduino Uno, dan papan Arduino standar lainnya

7. PaulWare’s Arduino Simulator


PaulWare’s Arduino Simulator merupakan aplikasi simulator arduino yang dibuat oleh Paul. Aplikasi ini bersifat open source dan sudah mengumpulkan para pengikutnya untuk membuat tutorial tentang cara memanfaatkan simulator.

Aplikasi ini gratis dan dibuat khusus untuk sistem operasi Windows dan memiliki banyak dukungan untuk simulasi yang akan dijalankan. Aplikasi ini juga menyediakan Platform Forum Arduino yang bisa Anda gunakan untuk belajar lebih banyak tentang skema peranangan dan pembaruan lainnya.


8.  LTSpice Arduino Simulator


LTSpice Arduino Simulator merupakan aplikasi simulator arduino yang memiliki rangkaian serbaguna dan akurat dan mampu untuk mensimulasikan program dan desain yang dikembangkan untuk ekosistem Arduino.

Aplikasi simulator ini memiliki banyak fitur yang memudahkan simulasi dan mencakup tangkapan skematik serta atribut penampil gelombang. Aplikasi ini bisa digunkan pada sistem operasi Windows dan Mac OS.


9. PSpice for Arduino


PSpice for Arduino biasa digunakan para mahasiswa untuk belajar dasar – dasar pemrograman dan rangkain desain. Aplikasi PSpice ini didukung oleh sistem operasi Linux dan Windows dan juga hadir dalam berbagai tipe atau modul.

Jika Anda hanya ingin menggunakan aplikasi ini untuk mempelajari dasar – dasarnya saja Anda bisa menggunakan PSpice Lite yang versi gratis, tapi untuk perusahaan, guru, dan pakar biasanya menggunakan PSpice berbayar.


10. Yenka for Arduino


Yenka for Arduino merupakan aplikasi simulator Arduino yang solid sehingga para pengguna khususnya para siswa maupun yang sudah berpengalaman bisa menggunakannya untuk belajar ataupun mengajarkan dasar – dasar desain sirkuit ataupun pemrograman.

Aplikasi ini dilengkapi dengan beberapa fitur yang dibutuhkan untuk menguji gagasan / sketsa, debug proyek, serta mengembangkan proyek yang rumit tanpa adanya hardware. Aplikasi Yenka ini sudah banyak digunakan oleh para pendidik untuk mengajarkan dasar – dasar elektronika. Dan aplikasi ini juga dapat berjalan pada sistem operasi Windows dan Linux.

Sekian artikel kali ini yang membahas tentang 10 aplikasi simulasi Arduino pada PC atau laptop. Silahkan Anda pilih sesuai dengan kebutuhan Anda. 

Semoga artikel ini dapat membantu dan bermanfaat bagi Anda. 

Terimakasih

Sumber: https://www.nesabamedia.com/aplikasi-simulasi-arduino-di-pc-dan-laptop/