=======================================
Taufiq Kiemas Wafat di Singapura
Politisi PDI-Perjuangan dan
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Taufiq Kiemas, wafat di Singapura
pada Sabtu 8 Juni setelah sempat dirawat di sana.
Dalam percakapan telepon singkat dengan BBC
Indonesia, politisi senior PDI-P, Pramono Anung, mengukuhkan berita itu,
"Ya beliau wafat pada pukul 19.05 waktu setempat."
Sebelumnya Pramono menulis pesan Twitter, "Telah meninggal dunia
Bapak Haji Taufiq Kiemas saat ini dan mohon diampuni seluruh kesalahan
dan didoakan."
Taufiq dibawa menjalani pengobatan di Singapura
setelah mendampingi Wakil Presiden Boediono untuk meresmikan Monumen
Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara
Timur.
Peresmian itu dilakukan bertepatan dengan
Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945 dan selepas acara tersebut,
suami mantan presiden Megawati Soekarnoputri ini dilaporkan menderita
kelelahan.
Saat ini Megawati Soekarnoputri berserta anak-anak dan cucunya sudah berada di Singapura.
Rencananya jenazah akan dibawa ke Indonesia pada Minggu 9 Juni dan langsung dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Peran penting di PDI-P
"Saya melihat Taufik lebih luwes dalam berkomunikasi politik dibandingkan Mega, dan kekakuan Megawati dalam berkomunikasi politik itu lah yang diisi oleh Taufik Kiemas."
Aribowo MA
Walau baru belakangan muncul dipanggung politik resmi sebagai Ketua
MPR pada tahun 2009 untuk periode hingga 2014 nanti, Taufiq Kiemas
tampaknya sejak dulu berperan dalam mempengaruhi politik Indonesia lewat
PDI-Perjuangan.
"Taufik mempunyai peran besar untuk memutuskan
Megawati bersedia diminta Soerjadi di jaman Orde Baru. Waktu itu
kabarnya anak-anak Bung Karno masih ragu-ragu untuk menerima tawaran
Soerjadi agar sebagian dari mereka masuk keDPR melau Partai Demokrasi
Perjuangan," tambah Aribowo MA, pengamat politik dari Universitas
Airlangga, Surabaya.
"Keputusan itu memberikan konsekuensi yang panjang sampai saat ini."
Megawati Soekarnoputri kemudian berbeda pendapat
dengan Ketua Umum PDI Soerjadi dan kemudian bersama pengikutnya
membentuk PDI-Perjuangan. Pada masa itu, Taufiq juga berperan besar
untuk membesarkan PDI-P.
"Taufik yang mendampingi dan kapan memutuskan,
misalnya supaya tetap melawan Soerjadi menjelang Orde Baru jatuh dan
juga memberikan masukan agar Megawati tetap konsisten dengan PDI-P
ketika partai itu masih belum besar," tambah Aribowo.
Menurut Aribowo, salah satu kelebihan Taufiq
adalah kemampuan komunikasinya yang mengisi kekakuan Megawati
Soekarnoputri dalam melakukan komunikasi politik.
"Saya melihat Taufik lebih luwes dalam
berkomunikasi politik dibandingkan Mega, dan kekakuan Megawa dalam
berkomunikasi politik itu lah yang diisi oleh Taufik Kiemas."
Tahun 2009, Taufik Kiemas mendapat dukungan dari
Partai Demokrat untuk menjabat Ketua MPR dan dukungan itu bisa dilihat
sebagai peningkatan atas peran politiknya dalam politik nasional.
Sumber: Pribadi, TV One dan http://www.bbc.co.uk