Ternyata Opel Blazer Nggak Boros
Brader sekalian, saat pertama kali mendengar Opel Blazer yang beratnya 2 ton dan bermesin 2200cc maka yang terbayang dalam benak kita adalah sebuah mobil yang boros, alias haus minum bensin.
Tapi setelah dicoba ternyata semua itu hanya mitos belaka, ya ketika si Opel Blazer kita pakai di tengah perkotaan boleh jadi boros itu benar, namun ketika untuk touring ke luar kota ternyata si opel ini bisa 11-12 atau bahkan sama dengan Kijaxx.
Saat James Bons mencoba Blazer lansiran 97 dari Cirebon ke Magetan-Madiun ternyata si opel hanya minum bensin sekitar seharga Rp. 250.000 dalam kondisi macetnya lebaran Idul Fitri.
Lalu ketika dalam kondisi lancar si Opel Blazer hanya minum kurang dari Rp. 200.000, sekitar Rp. 180.000-an lah. Padahal mampir-mampir lo nggak langsung tujuan.
Tentunya bila si Opel ini dijalankan dengan tidak stop n go alias jangan suka main-main gas maka si Ople bakalan irit.
Sebagai bandingan Si Avanxx dari Jakarta Madiun biasanya menghabiskan sekitar Rp. 250-300 ribuan, lalu si blazer ternyata tak jauh dari itu, Jakarta Cirebon sekitar Rp. 130 Ribuan, lalu ditambah Cirebon-Madiun sekitar Rp. 180.000-an - 200.000-an, total sekitar Rp. 300-350 ribuan, haa nggak jauh kan ama Avanxx.
Sumber:
http://2brk.wordpress.com/2011/11/09/ternyata-opel-blazer-nggak/
*)
Komentar Saya:
Berdasarakan pengalaman pemakaian,
- Perjalanan dari Jakarta (Depok) menuju Bandung, mampir dulu di Cikarang... Jarak yang ditempuh sejauh 210km ternyata menghabiskan bensin 21liter, didapat 1 : 10. Artinya 1 liter dapat menempuh 10km. (Awal berangkat bensin sudah diisi full tank dulu).
- Ketika Perjalanan Bandung ke Kuningan... jalan biasa tdk pakai Tol, untuk jarak tempuh 96km bensin yg digunakan adalah 13.3 liter, didapat 1 : 7,2. Artinya dijalanan biasa ada macet2, sering berhenti 1 liter dapat menempuh 7,2 km.
- Mau irit di kota... beli mobil Citycar saja, engine 1.000cc bobot kendaraan 600kg, ukuran body stengahnya Blazer.
=> Mau pakai Blazer... Jangan mikirin bensin. Itu Konsekwensi yg harus dinikmati xixixi :)
=============================================
10 Penyebab Kendaraan Menjadi Boros
Borosnya bensin atau bahan bakar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya seperti gaya atau perilaku pengemudi atau mungkin memang ada masalah pada kendaraan itu sendiri.
Nah, cobalah luangkan waktu untuk memeriksa beberapa penyebab borosnya bahan bakar atau bensin kendaraan Anda.
Berikut ini 10 penyebab kendaraan menjadi boros :
1. Knalpot bocor Knalpot bocor berpengaruh besar pada suara kendaraan menjadi kasar dan keras, knalpot bocor sama seperti mengganti sistem gas buang model free flow sehingga gas buang menjadi lebih lancar dari standar. Hal ini membuat mesin menghisap bensin lebih banyak ke dalam ruang bakar.
2. Ban halus atau botak Selain mengurangi daya cengkeram sehingga membahayakan, permukaan ban yang halus akan memaksa mesin bekerja lebih keras agar traksi kendaraan memenuhi kebutuhan penggunanya.
3. Tekanan angin ban Menurut survei, sekitar 40,6% pemilik kendaraan tidak memperhatikan tekanan angin ban kendaraan. Tekanan ban yang kurang selain dapat menyebabkan konsumsi bahan bakar boros juga bisa menyebabkan pecah ban.
4. Oli mesin, transmisi dan gardan Kebanyakan pemilik kendaraan lebih mengutamakan penggantian oli mesin ketimbang oli transmisi dan oli gardan. Untuk diketahui bahwa dengan memperhatikan masa penggantian oli transmisi dan gardan maka gesekan di komponen drave train akan tetap minimal sehingga kerja mesin jelas lebih ringan.
5. Bearing roda Bearing roda yang sudah bermasalah akan menimbulkan suara dengung pada kecepatan tinggi, jika hal ini tetap disepelekan maka dapat dipastikan konsumsi bahan bakar akan tersedot lebih banyak karena putaran roda yang kurang lancar.
6. Kompresor AC, water pump dan bearing alternator Saat kompresor AC bekerja, tenaga mesin akan tersita hingga 5 dk bahkan lebih. Bagi mesin bertenaga besar, mungkin angka ini tidak terlalu berpengaruh. Tapi untuk mesin dengan tenaga kecil, AC sangat berpengaruh pada performa. Belum lagi jika bearing kompresor juga rusak, beban mesin akan semakin bertambah. Tak hanya itu, alternator dan water pump juga memiliki dampak serupa jika bearing-nya tidak bekerja dengan normal.
7. Spooring Meluruskan sudut-sudut pada roda kendaraan memiliki dampak penghematan bahan bakar yang signifikan. Selain memperpanjang umur komponen suspensi seperti tie-rod, bearing dan ban, spooring atau wheel alignment mampu mengefisienkan penggunaan bahan bakar. Dengan menyetel sudut roda sesuai aturan, gesekan ban terhadap aspal akan diminimalkan.
8. Rem bermasalah Korosi di dalam sistem rem akan menyebabkan piston di kaliper tidak kembali ke posisi semula setelah rem diinjak. Hasilnya, kampas rem akan lebih bergesekan dengan cakram atau teromol, hal ini jelas membuat putaran roda menjadi lebih berat dan tidak lancar.
9. Kabel busi bocor Selain dapat memicu kebakaran kendaraan, kabel busi yang bocor dapat membuat arus ke busi tidak optimal. Dampaknya bensin tidak terbakar dengan sempurna dan terbuang sia-sia, terutama di putaran mesin rendah.
10. Injektor atau karburator kotor Rutinlah untuk melakukan penyemprotan pada injektor untuk jenis mesin berpasokan bahan bakar injeksi. Begitu pula dengan yang menggunakan karburator, agar air-fuel ratio ideal dapat tercapai dengan sempurna.
Sumber :
http://chevrolet-opelblazer.blogspot.com/2013/02/10-penyebab-bensin-boros.html
http://danzi-oto.blogspot.com/2012/08/10-penyebab-bensin-boros.html?utm_source=BP_recent