Sabtu, 23 November 2013

Perpanjang Masa Pakai Accu


Special Thanks untuk kang Fajaradi dan milis Otomotif-L@yahoogroups.com

Accu (aki) mobil ataupun motor yang paling banyak digunakan adalah jenis accu basah. Accu basah yang dimaksud adalah Lead Acid Battery. Paling tidak sebulan sekali kita perlu melihat ketinggian air accu yang bisa dilihat dari body samping accu tersebut. Jangan sampai berada di bawah Level Minimumnya karena akan merusak sel accu itu sendiri.

Umur pakai accu jenis ini berkisar sekitar 1.5-2.5 tahun tergantung kondisi mobil/motor yang menggunakannya.
Suatu accu mulai rusak ketika tidak bisa menyimpan arus listrik dengan baik atau tegangan (voltase) nya turun dari yang seharusnya. Biasanya ditandai dengan bunyi klakson tidak selantang biasanya, lampu tidak seterang biasanya, waktu starter mesin jadi lebih panjang.. bahkan lebih parah adalah tidak bisa starter mesin. Bahasa paling umum adalah “Aki Soak”.
Baik tidaknya kondisi accu bisa diukur dengan alat tes accu khusus, seperti simulasi pembebanan pada accu kemudian terukur seberapa kuat accu tersebut.

  

  

Alat tes yang lebih bagus lagi yang banyak digunakan oleh toko penjual accu seperti ini

  

Selain di tes dengan pembebanan arus, baik tidak accu juga dipengaruhi oleh kualitas air accu itu sendiri yang bisa diukur dengan Battery Hydrometer. Alat ini wajib bagi toko atau tukang service accu. Jika kita ingin mempunyai alat ini bisa saja.. ga ada ruginya.. karena bisa mengontrol kondisi ‘kesehatan’ air accu. Harganya berkisar mulai dari 25ribu rupiah. (tidak mahal, khan?)

  

Cara penggunaannya sangat sederhana, yaitu dengan menyedot air accu, kemudian melihat bandul penunjuknya memperlihatkan kondisi apa.

  

  

Jika permukaan air accu berada pada bidang Hijau, berarti kondisi air accu sangat baik.

  

Jika permukaan air accu berada pada bidang Putih, berarti kondisi air accu juga masih baik.

  

Jika permukaan air accu berada pada bidang Merah, berarti kondisi air accu butuh di recharge, atau sekaligus bisa juga menunjukkan ada masalah charging pada alternator (alternator bermasalah/rusak).

  

Perpanjang Masa Pakai Accu…

Seiring dengan masa/usia pakai accu basah pada kendaraan, lembar cell accu akan terlapis oleh deposit Sulfat. Semakin tebal deposit sulfat ini membuat accu semakin rendah performanya. Hingga saking tebalnya deposit tadi.. akhirnya membuat accu benar-benar mati / soak, tidak bisa diisi (recharge) lagi. Umumnya .. solusinya adalah harus mengganti dengan accu baru.
Kita bisa membuat langkah alternatif untuk memperpanjang masa pakai accu basah pada mobil atau motor kita.
Banyak informasi yang di dapat di Internet tentang bubuk EDTA ( ethylenediamine tetraacetic ) . Bubuk EDTA sendiri umumnya sering digunakan untuk pengawet makanan. Namun karena penggunaannya ternyata juga bermanfaat untuk merontokkan deposit sulfat pada cell accu, dibuat EDTA yang lebih khusus dengan kode Na4-EDTA (Tetrasodium EDTA) . Pada beberapa toko kimia menyebutnya sebagai “EDTA Teknis“. Saya mendapatkannya dengan harga 33ribu/kg.
Menurut pengalaman teman-teman dan referensi di Internet, khasiat Na4-EDTA (Tetrasodium EDTA) ini bisa membuat accu menjadi segar kembali, dan jika rutin menggunakan Na4-EDTA setiap bulannya, dapat membuat masa pakai accu bisa mencapai 2-3 kali lebih lama.. atau sekitar hingga 4-5 tahun!
Tentunya ini adalah solusi murah, hemat dan tepat guna.

Mari ber-EDTA…

Kita persiapkan terlebih dahulu adalah:
1. Na4-EDTA (Tetrasodium EDTA) atau (EDTA Teknis)
2. Air Destilasi (Air Aquadest), saya menggunakan air accu botol BIRU. (bukan air accu zuur!)
3. Sendok Teh
4. Gelas
5. Battery Hydrometer
6. Lap untuk bersih-bersih.

  

Sebelum membuat ‘vitamin’, lihat dulu kira-kira seberapa banyak diperlukan untuk menambahkannya pada accu, sehingga tidak mubazir jika berlebih.
Pastikan komposisinya terjaga:
Untuk ritual perawatan rutin accu, Siapkan 2-3 sendok teh Na4-EDTA untuk 1 liter air Aquadest
Untuk accu yang sudah soak, siapkan 4-6 sendok teh Na-EDTA untuk 1 liter air Aquadest

  

  

Na4-EDTA harus diaduk larut dengan air accu, untuk itu agar mudah, pengadukan dilakukan di luar accu.

  

Setelah semua siap, mari kita mendekati accu yang akan kita kasih ‘vitamin’ ini.
Setiap lubang / cell, kita lihat kondisinya dengan Hydrometer, saya menemukan ukuran yang berbeda-beda untuk tiap cell.
Cell yang terlihat lebih dekat ke ‘merah’ memerlukan ‘vitamin’ lebih banyak ketimbang Cell yang sehat (hijau).
Tapi tiap Cell tetap perlu dituangkan ‘vitamin’ setiap bulannya agar deposit sulfat bisa dirontokkan, sehingga performa accu tetap prima.

  

Tentunya juga.. jika air accu kurang dari level yang dianjurkan, segera tambahkan juga dengan air accu berbotol BIRU.

www.saft7.com

Wah ternyata rekan saya ada yang accu motornya soak.
Ketika diukur, ternyata menunjukkan voltase dibawah 1 volt!




Nah segeralah accu basah motor ini di-EDTA kan..



Untuk accu yang soak, setelah ditambahkan ‘vitamin’ tersebut, memerlukan ReCharging (di charge ulang). Dan untuk perawatan bulanan, kendaraan digunakan seperti biasa saja.
Motor yang accu nya soak sedang di ReCharging… perlahan-lahan nilai voltase accu berangsur naik.


CATATAN: Tips ini hanya untuk accu berjenis Accu Basah, dengan ciri-ciri ada baut untuk mengisi air accu pada tiap Cell nya. 6 baut Cell untuk accu 12volt, dan 3 baut Cell untuk accu 6volt.
Accu jenis MF (Maintenance Free) tidak dapat memanfaatkan tips ini, karena konstruksi MF tidak memungkinkan kita menambahkan air accu kecuali dengan cara khusus (misalnya dengan cara disuntik, dsb).
Accu jenis Gell atau Spiral Gel juga tidak dapat memanfaatkan tips ini.
Tidak semua accu basah yang soak bisa di’hidup’kan kembali karena beberapa sebab, antara lain korslet (short circuit) di dalam Cell, Cell sudah rusak parah, dsb.

Semoga bermanfaat, Salam hemat!

Sumber referensi:
What is EDTA
What is Lead Acid Battery
Lead-Acid Battery Information
Some Technical Details on Lead Acid Batteries
EDTA Restores Sulfated Batteries
EDTA Restores Sulfated Lead Acid Batteries

Informasi Toko penjual EDTA Teknis antara lain:
Harum Kimia – Kramat Raya 23A, Jakarta – 021.3900347
Harum Sari – Kramat Raya 103A, Jakarta – 021.3904824

Sumber Informasi tsb penulis ambil dari: http://www.saft7.com/

Jumat, 22 November 2013

KOPDAR AKBAR BIC "Blazer Indonesia Club" di KARAWANG

BIC Rayon Cakar "Cikarang dan Karawang"... menjdi tuan rumah pada acara KOPDAR AKBAR BIC.
dihadiri lebih dari 150 mobil Blazer dan lebih dari 200 orang Member BIC dari... 
Rayon Semarang, Rayon Purwokerto, Rayon Tegal, Rayon Cirebon, Rayon Tasikmalaya, Rayon Bandung, Rayon Bogor, Rayon Depok, Rayon Tangerang, Wilayah Bekasi, Pusat, Rayon Panegang, dan Rayon Pelambang.

Tempat di Resinda Foodfest Karawang.

Acara cukup meriah... selain sambutan dari Pengurus, Ketua2 Rayon yg hadir, ada juga hiburan music, nyanyi dan joget2 ala cesar.

Ada banyak hadih dari panitia dan sponsor juga.

Setiap yg hadir mendapat PIN Road Captain dari Panitia Kopdar Akbar.

Berikut beberapa fotonya.





















Foto2 oleh: Rudy H - BIC 1965 - Rayon Cirebon
"KEBO CIREMAI"

Senin, 26 Agustus 2013

OBYEK WISATA ALAM CIBULAN - Tempat Rekreasi Yang Alami

Cibulan adalah objek wisata pemandian air dingin di wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Tanggal berdiri

Objek wisata Cibulan merupakan salah satu objek wisata tertua di Kuningan. Obyek wisata ini diresmikan pada 27 Agustus 1939 oleh Bupati Kuningan saat itu, yaitu R.A.A. Mohamand Achmad.
Sebagai catatan, selain di Cibulan, terdapat tiga tempat rekreasi sejenis di Kuningan, yaitu: Kolam Linggarjati di kompleks Taman Linggarjati Indah, Kecamatan Cilimus; Kolam Cigugur, di Kecamatan Cigugur; dan Kolam Darma Loka di Kecamatan Darma.

Sejarah

Menurut cerita yang berkembang di kalangan Masyarakat Desa Maniskidul dan masyarakat Kuningan pada umumnya, ikan dewa yang ada di kolam Cibulan ini konon dahulunya adalah prajurit-prajurit yang membangkang atau tidak setia pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi. Singkat cerita, prajurit-prajurit pembangkang tersebut kemudian dikutuk oleh Prabu Siliwangi sehingga menjadi ikan. Konon ikan-ikan dewa ini dari dulu hingga sekarang jumlahnya tidak berkurang maupun bertambah. Apabila kolam dikuras, ikan-ikan ini akan hilang entah kemana, namun saat kolam diisi air, mereka akan kembali lagi dengan jumlah seperti semula. Terlepas dari benar atau tidaknya legenda itu sampai saat ini tidak ada yang berani mengambil ikan ini karena ada kepercayaan bahwa barang siapa yang berani mengganggu ikan-ikan tersebut akan mendapatkan kemalangan.

Kondisi kolam

Di dalam objek wisata ini terdapat dua kolam besar yang berbentuk persegi panjang. Kolam pertama berukuran 35x15 meter persegi dengan kedalaman sekitar 2 meter. Sedangkan, kolam kedua berukuran 45x15 meter persegi yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berkedalaman 60 sentimeter dan bagian kedua berkedalaman 120 sentimeter. Kedua kolam ini selalu dikuras sekali dalam dua minggu, atau bisa lebih. Hal itu bergantung kebersihan air. Setiap kolamnya dihuni oleh puluhan ikan yang berwarna abu-abu kehitaman dan disebut sebagai kancra bodas atau ikan dewa (cyprinus carpico). Ukurannya berbagai macam mulai dari yang panjangnya 20-an sentimeter hingga 1 meter. Ikan Dewa adalah sejenis ikan yang dikeramatkan oleh penduduk di sekitar wilayah Desa Manis Kidul karena dipercaya mempunyai keistimewaan tertentu.
Meski semua kolam itu dihuni puluhan ikan kancra bodas atau ikan dewa, kolam-kolam di Cibulan dibuka sebagai kolam pemandian umum. Tempat rekreasi ini dilengkapi pula dengan fasilitas khas tempat pemandian, seperti tempat ganti pakaian, 6 buah kamar kecil dan 2 buah kamar mandi untuk tempat bilas seusai berenang.
Selain kolam dengan ikan dewanya yang jinak, di sudut barat pemandian ini juga terdapat tujuh sumber mata air yang dikeramatkan yang bernama Tujuh Sumur. Tujuh mata air ini berbentuk kolam-kolam kecil yang masing-masing mempunyai nama tersendiri, yaitu: Sumur Kejayaan, Sumur Kemulyaan, Sumur Pengabulan, Sumur Cirancana, Sumur Cisadane, Sumur Kemudahan, dan Sumur Keselamatan. Di antara ketujuh sumur itu, konon ada salah satu sumur yang berisikan Kepiting Emas, yaitu Sumur Cirancana. Apabila ada orang yang sedang mujur dan dapat melihat wujud dari Kepiting Emas itu, maka segala keinginannya akan terkabul.
Tujuh mata air itu terletak mengelilingi sebuah petilasan yang konon merupakan petilasan Prabu Siliwangi ketika ia beristirahat sekembalinya dari perang melawan Kasultanan Mataram. Petilasan itu berupa susunan batu seperti menhir dan dua patung harimau loreng (lambang kebesaran Raja Agung Pajajaran). Tujuh sumur dan petilasan Prabu Siliwangi ini sering dikunjungi orang untuk berziarah, terutama pada malam Jumat Kliwon atau selama bulan Maulud dalam penanggalan Hijriah. Mereka percaya bahwa air di tempat itu akan membawa berkah dan dapat mengabulkan permohonan mereka.
Air di Cibulan selalu bersih, bening, sejuk, dan melimpah, meskipun pada musim kemarau panjang. Itulah sebabnya, selain sebagai tempat rekreasi, Cibulan juga dijadikan sebagai sumber air untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kuningan dan dimanfaatkan Pertamina untuk memasok kebutuhan air bersih di dua kompleks miliknya, yaitu Padang Golf Ciperna di Kota Cirebon, dan Kantor Daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat (DOH JBB) di Klayan, Kabupaten Cirebon.
Kolam pemandian Cibulan juga menjadi sumber pendapatan bagi penduduk Desa Maniskidul dengan menjadi pedagang asongan atau membuka warung makan di sekitar tempat itu. Saat ini terdaftar 20 warung permanen di luar kompleks kolam dan 14 pedagang asongan resmi yang diizinkan berjualan di dalam kompleks kolam. Mereka kebanyakan menjual minuman ringan dan makanan kecil serta makanan ikan berupa kacang atom dan ikan wader.

Aksesibilitas

Wana wisata ini dapat dicapai dari Kota Kuningan dan dari Kota Cirebon. Terletak di Jalur Jalan Raya Kuningan-Cirebon, kondisi jalan umumnya beraspal dan baik, dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat, dengan jarak rute perjalanan sebagai berikut :
Sumber: Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

==================000==================

Obyek Wisata Alam Cibulan, Tempat Rekreasi Yang Alami














Suasana Yang Alami

Objek Wisata Cibulan merupakan Obyek Wisata hutan air yang banyak ditumbuhi pepohonan besar, tinggi dan rindang serta merupakan sumber air yang sangat jernih yang terletak di Desa Maniskidul, Kec. Jalaksana, atau sekitar 7KM dari Kota Kuningan.


Fasilitasnya Lengkap

Kolam pemandian, berenang bersama ikan dewa, Aqua Bucket, Situs Sumur 7, Flying Fox, Therapy Ikan, Galery Cibulan, Water Ball, hutan lindung, kolam pemancingan, danau batu gajah, aneka makanan, lesehan, cinderamata, Villa Cibulan Indah.


Tujuh Mata Air

Di Obyek Wisata Cibulan terdapat Situs Petilasan Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran dan terdapat tujuh sumber mata air, yaitu: Sumur Satu Kejayaan, Sumur Dua Kemulyaan, Sumur Tiga Pengabulan, Sumur Empat Cirencana, Sumur Lima Cisadane, Sumur Enam Kemudahan, Sumur Tujuh Keselamatan.


Dikunjungi Artis & Media

Obyek Wisata Cibulan sering kali dikunjungi oleh para Artis & Media (baik Media Elektronik maupun Cetak). Mereka berkunjung selain untuk berekreasi juga untuk mengenal lebih dekat seputar Obyek Wisata Cibulan. Obyek Wisata Cibulan semakin dikenal oleh masyarakat luas (baik dari dalam maupun luar negeri).



Taman Wisata Alam Linggajati, Kuningan

Taman Wisata Alam Linggarjati adalah salah satu objek wisata alam di Kabupaten Kuningan. Linggarjati adalah salah satu tempat titik awal pendakian ke Gunung Ciremai.

Keadaan Fisik Kawasan

Luas dan letak

Kawasan hutan Linggarjati seluas 11,51 Ha. Ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam (TWA) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 53/Kpts/Um/2/1975 tanggal 17-2-1975. Kawasan ini merupakan bagian yang terpisah dari kawasan hutan lindung Gunung Ciremai yang ditetapkan sejak tahun 1924 oleh pemerintah Belanda.
Taman Wisata Alam Linggarjati terletak di Desa Linggarjati Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan,secara astronomis terletak di antara 6 derajat 47°’ – 6 derajat 58° LS dan 108 derajat 30° – 108 derajat 30° BT.

Topografi

Keadaan lapangan secara keseluruhan menurun dari arah barat ke timur, dengan ketinggian tempat 55 meter di atas permukaan laut.

Iklim

Menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson, kawasan ini termasuk tipe iklim C dengan rata-rata curah hujan per tahun 3.541 mm.

Potensi biotik Kawasan

Flora

Flora yang terdapat di kawasan ini di antaranya : Bungur (Lagerstroemia sp), Pasang (Quercus sp), Kiara (Ficus sp), Lemo (Alstonia scholaris), Jamuju (Podocarpus imbricatus) dan Kiacret (Spathodea campulata). Jenis pohon-pohon tersebut tumbuh dengan baik dan kini telah banyak yang berdiameter lebih dari 50 cm dengan tinggi bebas cabang ± 10 meter serta memiliki tajuk yang lebar, hal ini berdampak berkurangnya tumbuhan bawah (di samping karena adanya upaya pemeliharaan). Di sisi lain, keadaan tersebut menimbulkan kenyaman bagi wisatawan karena suasana lebih teduh (dapat menimbulkan iklim mikro).

Fauna

Jenis fauna yang ada di taman Wisata Alam Linggarjati adalah jenis burung seperti Burung Pipit (Lonchura leucogastoides) dan Kepodang (Oriolus chinensis), jenis satwa lainnya terutama yang memiliki ukuran tubuh cukup besar relatif tidak ada, hal ini disebabkan karena sempitnya kawasan dan intensifnya pengelolaan kawasan.


Potensi Wisata Alam

Daya tarik Obyek

Di samping panorama alam yang indah Taman Wisata Alam Linggarjati memiliki hawa yang sejuk dan segar. Tidak jauh dari lokasi TWA ini juga terdapat bangunan yang bernilai sejarah, yaitu gedung tempat berlangsungnya perjanjian Linggarjati antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda yang mempunyai daya tarik tersendiri.
Kegiatan wisata yang telah ada terdapat di luar kawasan perlindungan hutan dan pelestarian alam adalah Cibulan (obyek wisata yang telah banyak pengunjungnya) sehingga daerah ini merupakan rangkaian obyek wisata.
Kegiatan Wisata alam yang dapat dilakukan
  1. Menikmati keindahan alam dan sekitarnya
  2. Memancing
  3. Berenang.

 

Danau di Taman Wisata Alam Linggarjati

Sarana dan Prasarana

Sarana pengunjung dan prasarana pengelolaan yang telah ada pada saat ini di antaranya adalah tempat penginapan (pesanggrahan), tempat parkir, kolam renang, tempat bermain anak-anak, loket karcis, shelter, pos jaga, jalan setapak dan MCK.

Aksesibilitas

Taman Wisata Alam Linggarjati dari Bandung berjarak ± 160 Km, dengan rute perjalanan sebagai berikut :
  1. BandungCirebonCilimusLinggarjati ± 160 Km.
  2. KuninganLinggarjati ± 28 Km.
Sumber: Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas






Foto2 Pribadi

Sangkan Aqua Park, Wahana Wisata Air Baru di Kuningan

 Sangkan Aqua Park, Wahana Wisata Air Baru di Kuningan







 









Sumber: Foto Pribadi, 23 Agustus 2013

============== 000 ==============

Octopus Slide di Sangkan Aqua Park

Seorang pengunjung sedang meluncur di Otopus slide, wahana air octopus slide di Sangkan resort Aqua park, Jalan Raya Bandorasa, Cilimus, Kabupaten Kuningan. Wahana peluncur ini bisa mencapai kecepatan 45 kilometer perjam. foto: deffan de purnama
Seorang pengunjung sedang meluncur di Otopus slide, wahana air octopus slide di Sangkan resort Aqua park, 
Jalan Raya Bandorasa, Cilimus, Kabupaten Kuningan. 
Wahana peluncur ini bisa mencapai kecepatan 45 kilometer perjam. 
foto: deffan de purnama

TEMPO.CO, Jakarta - Wisata air kini marak di sejumlah kota di Indonesia, Kolam renang kini bukan lagi dijadikan tempat olahraga, melainkan dipadu menjadi wahana wisata air. Berbagai fasilitas memanjakan pengunjungnya untuk berlama-lama menikmati semua wahana yang disediakan.

Kabupaten Kuningan dikenal sebagai salah satu daerah wahana wisata air yang lengkap, ada pemandian air panas di daerah Sangkanurip. Beberapa hotel bahkan sengaja mengambil air panas langsung dari mata airnya yang dikucurkan langsung ke semua kamar mandi, salah satunya Hotel Grage Sangkan.

Godaan wisata air lainnya yakni berenang bersama ikan dewa di kolam Cibulan, di sini pengunjung bisa menikmati sejuknya air Gunung Ceremai. Konon ada kepercayaan, jika berenang dikeliling ikan Dewa, orang tersebut akan mendapat rejeki.

Di obyek wisata Linggarjati juga ada wisata air serta kolam renang alam dan kolam renang modern. Pemandian Cigugur di kecamatan Cigugur dan Darmaloka, Kecamatan Darma, yang juga di penuhi ikan dewa masih diminati pengunjung.

Sekian lama wisatawan yang berkunjung ke kuningan disuguhi kolam alam. Kini, sejak 23 september 2012, sebuah wahana wisata air modern diresmikan, yakni, Sangkan Resort Aqua Park, di Jalan Raya Bandorasa, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Berdiri diatas lahan 8 hektare, wahana air modern ini merupakan yang terbesar di Jawa Barat.

Ada 8 wahana air yang disediakan penggelolanya, yakni octopus slide, kiddy pool, raft slide, baby pool, kolam arus, kolam ombak, bumper boat, dan semi-Olympic pool, wahana lain yakni ATV track dan outbound.

Menurut General Manajer Sangkan Resort Aqua Park Sari Octa, octopus slide merupakan wahana terbesar pertama di Indonesia. Pihaknya berani mengklaim itu karena sudah melanglang buana ke seluruh wahana wisata air di Indonesia, "Kami yang pertama memiliki octopus terbesar di Indonesia, panjangnya 85 meter," ujarnya.

Octopus slide merupakan seluncuran dengan enam lintasan, berbentuk gurita, berbelok, turun dan bergelombang. Peluncur menikmatinya dengan menggunakan matras khusus berwarna biru, bagian depannya ada pegangan. Sebelum berselancar, pengunjung harus naik ke ketinggian sekitar 15 meter lalu memasuki lubang berbentuk gurita.

Dengan dua belokan peluncur terus meluncur ke bawah, hingga akhirnya mendarat perlahan. Kecepatan meluncur bisa sampai 45 meter per jam. Saat Tempo melihat tempat ini, ada tiga orang pengunjung mencoba berselancar di octopus slide, di bagian depan octopus slide ada 2 orang lifeguard yang berdiri.

Untuk keamanan, pengelola menyiapkan 20 lifeguard yang standby di setiap wahana. Selain itu, semua kedalaman kolam tidak ada yang lebih dari 160 sentimeter.

Wahana yang menarik lainnya yakni raft slide, yakni seluncuran menggunakan ban melintasi tabung terbuka dari ketinggian 12 meter, sampai akhirnya pengunjung bisa berputar ke kolam arus sepanjang 300 meter.

Harga tiket masuk hanya Rp 40 ribu di akhir pekan, sedangkan hari biasa Rp 25 ribu untuk anak-anak dan Rp 30 ribu untuk dewasa. Karena wahana ini baru, udara di sekitar kolam masih terasa panas karena pepohonan yang tumbuh masih kecil. Pengunjung juga tidak diperkenankan membawa makanan dari rumah.

Beberapa fasilitas lain termasuk lahan parkir hingga kini masih dalam tahap penyelesaian.

Kamis, 27 September 2012 | 07:12 WIB