Sabtu, 17 September 2016

Belum Rekam e-KTP Sampai Akhir September? Ini Layanan Publik yang Tak Bisa Diakses

Belum Rekam e-KTP Sampai Akhir September? Ini Layanan Publik yang Tak Bisa Diakses


Kemendagri akan menonaktifkan data penduduk yang belum merekam e-KTP sampai 30 September 2016. Sejumlah layanan publik bakal tak bisa diakses karena data penduduk dinonaktifkan.
“Ini yang nanti sampai 30 saya blok dulu, nanti kalau aktifkan datang ke dukcapil. Karena pemanfaatannya ketika NIK-nya dibuka akan muncul ke sini (Imigrasi, BPJS, Bank, Kartu SIM, Korlantas),” ujar Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakhrullah dalam konferensi pers di kantornya, Jl Pasar Minggu, Jaksel, Senin (22/8/2016).
Zudan sambil menujuk layar yang menampilkan bagan alur e-KTP. Dia menunjuk pada kotak layanan imigrasi, BPJS, Bank, dan SIM.
Layanan publik di atas tak bisa diakses karena KTP lama warga dinonaktifkan. Padahal data dari KTP lama itu menjadi basis dari layanan publik tersebut.
Zudan mengatakan penonaktifan itu tentu saja tidak permanen. Warga bisa langsung mengaktifkan kembali dengan cara melakukan perekaman e-KTP.
“Jadi dengan teknologi, semua jauh lebih mudah, bahkan tidak harus membawa surat pengantar dari RT, RW, Kelurahan atau Desa dan Kecamatan lagi. Jajaran Dukcapil yang tersebar di 514 Kabupaten/Kota siap melayani hingga batas waktu 30 September 2016, cukup menunjukkan atau membawa foto copy Kartu Keluarga (KK). Hal ini menjadi begitu penting karena kelak semua pelayanan publik akan berbasis NIK dan KTP-el,” kata Zudan.
(faj/faj)

Sumber: http://www.e-ktp.com/2016/08/belum-rekam-e-ktp-sampai-akhir-september-ini-layanan-publik-yang-tak-bisa-diakses/

Ini Sanksi Bila Tak Bikin E-KTP Sebelum 30 September 2016

Ini Sanksi Bila Tak Bikin E-KTP Sebelum 30 September 2016


Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) meminta seluruh rakyat Indonesia segera merekam data kependudukan atau membuat KTP elektronik atau E-KTP. Batas waktunya sampai 30 September 2016.
Direktur Jenderal (Dirjen) Dukcapil Kemendagri Arif Zudan Fakrulloh mengungkap ada sanksi administrasi yang diterima masyarakat bila tak segera membuat E-KTP. Sanksi administrasi dalam bentuk penonaktifan KTP ini akan membuat penduduk tidak mendapatkan pelayanan publik.
"Contohnya, BPJS, itu kan basisnya Nomor Induk Kependudukan (NIK), kemudian membuka kartu perdana itu basisnya NIK. Jika NIK tidak muncul, maka hak dia sebagai penduduk Indonesia tidak akan bisa dipenuhi," kata Zudan di Jakarta seperti dikutip dari laman setkab.go.id, Selasa (23/8/2016).
Ia menambahkan, contoh lain dari pelayanan publik yang tak bisa didapatkan bila tak membuat E-KTP yaitu layanan perbankan, layanan kepolisian, layanan kesehatan, layanan izin mendirikan bangunan, surat izin perkapalan, dan lain-lain.
Zudan juga menegaskan, data penduduk ini harus tunggal tidak boleh ganda. Berdasarkan pantauan yang ada, masih terdapat banyak warga Indonesia yang menggunakan lebih dari tiga KTP. Bagi masyarakat yang datanya sudah dinonaktifkan, jelas dia, bisa langsung mengurus ke Dinas Dukcapil setempat.
"Untuk masyarakat nanti yang datanya sudah dinonaktifkan bisa langsung datang ke Dinas Dukcapil, bukan kecamatan dan bukan juga kelurahan, karena kecamatan dan kelurahan hanya bisa membaca bukan mengakses," Zudan menegaskan.
Sumber:
http://m.liputan6.com/news/read/2583766/ini-sanksi-bila-tak-bikin-e-ktp-sebelum-30-september-2016

Jumat, 16 September 2016

25 Rudal R-Han Pindad Sukses Diluncurkan Dengan Berbagai Muatan Amunisi

25 Rudal R-Han Pindad Sukses Diluncurkan Dengan Berbagai Muatan Amunisi


Setelah lulus Uji fungsi terbang yang dilakukan pada Oktober 2015 lalu dan berjalan sukses. Rudal R-Han 122B kembali diuji yang dilakukan pada tanggal 27-29 Januari 2016 bertempat di Pantai Tempursari Lumajang, Jawa Timur.
Uji dinamis yang dilakukan kali ini untuk menguji kemampuan daya muat dengan berbagai jenis muatan yang dibawa roket, serta uji konsistensi performa roket dengan beban.
Dalam pengujian kali ini juga dilakukan pencatatan jarak capai dan kehandalan spesifikasi desain. Dengan menggunakan Multi Launcher Rocket System (MLRS) RM-70 GRAD Marinir, 25 unit R-Han 122B berhasil diluncurkan dan membelah langit pesisir pantai Lumajang.
Pengujian dinamis kali ini bersifat ground to ground dengan menggunakan beberapa jenis muatan warhead yaitu 4 unit inert atau dummy, 9 unit asap, 8 unit tajam dan 4 unit telemetry.
Dari hasil pengujian, area jatuhan roket berhasil dipantau oleh pengamat berada pada kisaran 22-23 km untuk sudut elevasi 30o dan kisaran 25-26 km untuk sudut elevasi 50o. Hasil ini dinilai memuaskan dan salah satu hal yang harus dilakukan adalah konsistensi dalam menjaga proses dan kualitas agar menghasilkan satu desain yang sesuai pengguna.
Ketua Dewan Riset Nasional, Bambang Setiadi menilai Konsorsium Roket Nasional yang bekerja sama selama 12 tahun merupakan prestasi tersendiri.
“Roket bukan sesuatu yang mudah dibuat dan tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar. Saya akan memohonkan perkenan Pak Menteri (Menristek dan Dikti) untuk menjadikan konsorsium ini sebagai icon perkembangan ristek di bidang pertahanan, bahwa Bapak dan Ibu sudah melakukan yang terbaik bagi bangsa ini selama 12 tahun bekerja. Buatlah konsorsium ini menjadi semakin kuat,” ujarnya memberikan suntikan semangat kepada seluruh tim konsorsium yang hadir seperti dilansir laman Lapan.
Dewan  Konsorsium Roket Nasional yang terdiri dari LAPAN, PT Pindad (Persero), PT Dahana (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), dan perwakilan dari Universitas Gajah Mada (UGM).
Roket R-Han 122B diharapkan bisa menghentikan ketergantungan terhadap produk asing dengan menjadikanya sebagai alutsista yang digunakan prajurit TNI. Menggantikan  persenjataan yang selama ini harus impor.

Sumber: http://roda2blog.com/2016/02/04/25-rudal-r-han-pindad-sukses-diluncurkan-dengan-berbagai-muatan-amunisi/

Inilah 4 Fakta Kehebatan Petir V-101, Rudal Asli Buatan Indonesia yang Dilirik Negara Tetangga

Inilah 4 Fakta Kehebatan Petir V-101, Rudal Asli Buatan Indonesia yang Dilirik Negara Tetangga.

Nama Indonesia mungkin belum begitu dikenal gaungnya terkait produksi alutsista terutama rudal. Selama ini rudal atau alat peledak lainnya di dapat dari luar negeri dengan harga yang cukup mahal. Mengetahui peluang besar dalam dunia rudal, beberapa perusahaan alutsista seperti Pindad dan Sari Bahari mengembangkan seri rudal yang diharapkan akan meningkatkan kemajuan Indonesia dalam dunia militer.

Salah satu rudal yang dimiliki dan dibuat oleh Indonesia adalah Petir V-101. Rudal ini dikabarkan memiliki daya jangkau yang cukup panjang dan mampu meledak dengan kekuatan yang sangat besar. Berikut beberapa fakta kehebatan dari Petir V-101.

Dibuat Oleh Ahli Bom Indonesia

Petir V-101 dikembangkan oleh seorang pria bernama Ricky Hendrik Agam. Beliau adalah ahli bom yang telah menangani banyak sekali bom untuk pesawat Sukhoi yang diproduksi oleh Rusia. Bom-bom yang dibuat oleh Ricky dan perusahaannya (PT Sari Bahari) dikenal sangat hebat hingga pemerintah kerap memesan darinya.
P-100 L 

Setelah menyelesaikan banyak bom untuk Sukhoi Su-27 dan Su-30, Ricky mulai mengembangkan sebuah roket yang canggih. Pengalamannya dalam mengembangkan jenis bom P-100 dan P-100 L yang dipesan TNI AU menjadi modal untuk menciptakan sesuatu yang baru dan lebih canggih.

Rudal dengan Kecepatan Tinggi di Indonesia

Rudal Petir V-101 terbilang sangat hebat dalam kecepatan. Bahkan, dalam sebuah uji coba didapatkan kecepatan hingga 260 kilometer per jam. Dengan daya jangkau yang sangat jauh ini memungkinkan peluru kendali ini menjadi andalan Indonesia untuk memperkuat pertahanannya.
Rudal Petir

PT. Sari Bahari yang membuat rudal ini adalah salah satu perusahaan swasta Indonesia yang eksis di negeri ini. Biasanya alat perang, seperti bom dan peluru selalu diperoleh dari PT. Pindad yang merupakan BUMN. Selain itu, PT Pindad tidak mengembangkan rudal tapi roket balistik dengan daya jangkau 15 kilometer bernama R-Han.

Rudal Tercanggih yang Ada di Indonesia

Saat ini Indonesia mengendalikan beberapa peluru kendali yang memiliki jarak jelajah tak terlalu panjang. Pertama ada Rudal C-701 dan C-705 yang dikembangkan oleh PT. Dirgantara Indonesia. Rudal ini sebenarnya buatan Tiongkok dengan kemampuan jelajah 60-80 kilometer dan 135 kilometer. Selain rudal adaptasi dari Tiongkok, Indonesia juga mengembangkan Exocet MM40 Block 2 yang jadi andalan TNI AL.
Rudal Canggih buatan Indonesia 

Dibandingkan dengan dua rudal di atas, Rudal Petir V-101 sudah memiliki perangkat yang terbilang canggih. Petir V-1010 sudah mengadopsi teknologi paling mutakhir untuk penginderaan sasaran. Selain mengadopsi teknologi penginderaan, Petir V-101 juga sudah mengusung multiple 3D point yang lebih maju dari jenis rudal yang menggunakan seeker.

Diminati Oleh Negara Tetangga


PT. Sari Bahari adalah perusahaan lokal dengan produk yang banyak diakui oleh dunia. Bahkan beberapa produknya sudah berstandar NATO hingga bisa dijual di pasar internasional. Meski demikian, produk yang diproduksi oleh perusahaan ini hanya dijual untuk militer Indonesia saja.
Uji coba rudal 

Seperti halnya produk bom P-100 yang sangat hebat hingga membuat negara tetangga Malaysia pengin. Petir V-101 juga mulai diminati oleh banyak negara di dunia. Desainnya yang unik dan canggih membuat peluru kendali ini memiliki pamor yang sangat besar. Jika saja di masa depan PT Sari Bahari mau menjajal pasar internasional, bukan tidak mungkin kemajuan teknologi alutsista di Indonesia akan semakin maju.
Demikianlah uraian singkat tentang kehebatan Petir V-101 yang merupakan peluru kendali asli Indonesia. Semoga peluru kendali atau rudal ini segera selesai masa uji cobanya dan memperkuat pertahanan di Indonesia.
Sumber: http://www.boombastis.com/rudal-petir-indonesia/73704