Selasa, 31 Mei 2016

HUT - 12 TCI (Terrano Club Indonesia) di Kuningan, 6-7 Mei 2016

HUT - 12 TCI (Terrano Club Indonesia) di Kuningan, 6-7 Mei 2016

Late Post...
Selamat Ulang Tahun yang ke-12 untuk TCI (Terrano Club Indonesia).

Melihat Album foto dari FB Grup TCI...
Sepertinya Destinasi yg dipilih di Kuningan adalah:
- Prima Resort Sangkan Hurip.
- Rest Area (Bumi Perkemahan) Linggarjati
- Obyek Wisata Alam Linggarjati
- Pendopo Pemkab Kuningan
- dll.
















 Video Flasback (HUT Terrano Club Indonesia ke 12)




Rudy H - Kuningan.
Sumber : Grup FB TCI (Terrano Club Indonesia) https://www.facebook.com/groups/325860823625/


15 Halaman Blazer Semua - Kliping Majalah JIP

15 Halaman Blazer Semua - Kliping Majalah JIP

01. Halaman Depan (Cover)

02.  Halaman 6

03.  Halaman 7

04.  Halaman 8

05. Halaman 9

06.  Halaman 12

 07. Halaman 13

 08. Halaman 14

09. Halaman 15

 10. Halaman 18

 11. Halaman 19

 12. Halaman 20

13. Halam 21

 14. Halaman 25

15. Halaman 26

Sumber:
- Majalah JIP
- http://opel-blazer-skrt.blogspot.co.id/2013/11/kliping-majalah-blazer.html

Belanja rokok rakyat Indonesia dalam sehari tembus Rp 605 miliar

Belanja rokok rakyat Indonesia dalam sehari tembus Rp 605 miliar
Ilustrasi merokok. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Chones

Merdeka.com - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi menyebut masyarakat Indonesia bisa menghemat Rp 605 miliar bila para perokok tidak merokok satu hari saja.

"Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013 dan riset dari Pusat Data dan Informasi Kementerian kesehatan, jumlah penduduk usia di atas 10 tahun yang merokok 24,3 persen," kata Tulus seperti ditulis Antara, Senin (30/5).

Tulus mengatakan 24,3 persen itu setara dengan 48.400.322 jiwa. Bila rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap setiap hari adalah 12 batang dan harga sebungkus rokok berisi 12 batang adalah Rp1 2.500, maka pembelanjaan rokok setiap hari adalah Rp 605.004.150.000.

Menurut Tulus, bila uang itu dialihkan untuk konsumsi makanan bergizi seperti susu, daging, telur dan buah, akan membawa dampak yang lebih positif terhadap masyarakat.

"Karena itu, peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia sangat relevan. Sehari saja masyarakat Indonesia tidak merokok akan menghemat Rp 605 miliar. Bila para perokok itu berhenti merokok, satu tahun bisa menghemat Rp 217 triliun," tuturnya.

Tulus mengatakan Indonesia saat ini telah mengalami darurat konsumsi rokok karena jumlah perokok aktif menempati posisi ketiga di dunia setelah China dan India.

Perokok aktif di Indonesia tidak kurang dari 29,3 persen dari total populasi. "Konsumsi rokok telah memiskinkan masyarakat, khususnya di rumah tangga miskin. Mereka rata-rata menghabiskan satu bungkus rokok perhari," katanya.

Menurut Tulus, data Badan Pusat Statistik (BPS) setiap tahun menyebutkan konsumsi rokok pada rumah tangga termiskin menempati posisi kedua setelah beras, mengalahkan pembelanjaan untuk telur, daging, susu dan pendidikan anak.

Baca juga:
Belum teken perjanjian kontrol tembakau, RI dinilai setara Somalia
Ratifikasi FCTC matikan perekonomian petani tembakau Indonesia
Gagal curi rokok, Jovandi babak belur dipukul warga Sukmajaya Depok
Pengamat: Pengobatan sakit akibat rokok butuh biaya tak sedikit
Menengok semangat buruh perempuan di pabrik rokok Sampoerna
[idr]
 
Sumber : http://www.merdeka.com/uang/belanja-rokok-rakyat-indonesia-dalam-sehari-tembus-rp-605-miliar.html

Sabtu, 21 Mei 2016

SMA DAN SMK KINI DIKELOLA PEMPROV JAWA BARAT

SMA DAN SMK KINI DIKELOLA PEMPROV JAWA BARAT

Bandung, UPI
Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan menyatakan, alih kelola Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMA dan SMK) dari Kabupaten/Kota ke Provinsi Jawa Barat menjadi penanda bahwa pendidikan di Jawa Barat harus semakin lebih baik. Bahkan, dengan alih kelola ini, SMA dan SMK dapat mencapai kualitas dunia. Dengan demikian, sumber daya manusia Indonesia mampu memenangi setiap persaingan dunia.
“Saya menjamin, alih kelola kali ini menyebabkan pendidikan di Jawa Barat semakin bermutu dan menyebabkan SDM kita memiliki daya saing tinggi sehingga mampu memenangi persaingan global,” kata Gubernur Jabar sebagaimana dikemukakan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dr. Asep Hilman, M.Pd. di Bandung belum lama ini.
Pengelolaan SMA dan SMK oleh Provinsi sempat menuai kritik. Pasalnya, pengelolaan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) pernah ditangani Kantor Wilayah Pendidikan Provinsi, namun saat diberlakukan otonomi daerah, SLTA diserahkan kepada Kabupaten/Kota. Kini SMA dan SMK akan dikembalikan pengelolaannya kepada Pemprov.  Kritik menyatakan, siapa pun yang mengelola,  ternyata hasilnya sama saja.
Mengomentari kritik tersebut, Gubernu Jabar menyatakan, alih kelola SMA dan SMK kali ini berbeda, karena momentum ini menjadi titik tolak pendidikan di Jabar semakin bermutu. Kualitas pendidikan ditandai dengan SDM Jawa Barat memiliki daya saing tinggi sehingga mampu memenangi persaingan global.
2
“Kalau kinerja SDM yang mengelola SMA dan SMK di Kabupaten/Kota dan Provinsi sama saja, maka siapa pun yang mengelolanya hasilnya sama saja. Apalagi kalau program pendidikan yang dilakukan hanya copy-paste, maka pasti tidak ada perubahan. Tapi bagi Pemprov Jabar, alih kelola SMAdan SMK dari Kabupaten/Kota kali ini harus memberikan makna yang signifikan. Bahkan saya menjamin, pengelolaan SMA dan SMK oleh Provinsi akan menjadi lebih baik,” kata Asep Hilman.
Gubernur percaya bahwa alih kelola ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Barat. Sebab, aparatur di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sudah siap mengelola SMA dan SMK ini lebih baik. Mereka tengah berjuang melakukan perbaikan minimal sesuai dengan delapan standar nasional pendidikan, yaitu (1) Standar Kompetensi Lulusan; (2) Standar Isi; (3) Standar Proses; (4) Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan; (5) Standar Sarana dan Prasarana; (6) Standar Pengelolaan; (7) Standar Pembiayaan Pendidikan; dan (8) Standar Penilaian Pendidikan.
“Bagi Jawa Barat, delapan standar nasional ini hanyalah standar minimum. Jabar harus mencapai standar yang lebih tinggi dari standar ini, sehingga Jawa Barat dapat menjadi provinsi terbaik dalam pembangunan bidang pendidikan,” kata Asep Hilman.
Pemprov Jabar memiliki sejumlah terobosan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Jabar, khususnya bagi SMA dan SMK. Terobosan tersebut dijabarkan dalam sejumlah program unggulan. Salah satunya, Pemprov Jabar menjadikan pendidikan karakter sebagai kojo untuk menciptakan SDM Jawa Barat yang berkualitas. Agar lebih efektif, Pemprov akan mengasramakan selurus siswa SMA dan SMK, khususnya yang negeri. Sehingga, seluruh SMA dan SMK menjadi boarding schoolatau SMA dan SMK berbasis pesantren.
Diungkapkan, tahun 2016 ini, sebanyak tujuh SMAdan SMK di Jawa Barat, menyatakan siap menjadi sekolah berbasis pesantren. Sementara, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat tahun ini juga menyiapkan 11  SMK baru lainnya untuk menjadi sekolah berasrama. Dengan demikian, akhir tahun 2016, diharapkan terdapat 18 SMA dan SMK di Jabar yang siswanya diasramakan.
“Dengan mengasramakan siswa SMA dan SMK, kita berharap Jawa Barat mampu menciptakan lulusan yang memiliki wawasan kepesantrenan sehingga terwujud insan yang berakhlak mulia. Itulah sebabnya, kita terus memperbanyak sekolah berbasis pesantren. Tahun 2018, kita menargetkan akan menjadi 51 SMA dan SMK yang berasrama, sampai akhirnya semua SMA dan SMK berasrama,” ujar Asep Hilman.
Dia berharap, lulusan SMK dan SMA dengan boarding school memiliki keterampilan berwirausaha. Kalaupun mau melanjutkan kuliah, dengan tinggal di asrama, mereka akan lebih siap karena memiliki waktu belajar yang lebih banyak. Bahkan secara praktis, dengan mengasramakan siswa, lulusan SMK/SMA lebih mudah bekerja di dunia usaha dan dunia industri sehingga menjadi insan yang mandiri.
Asep Hilman menjelaskan, mengasramakan siswa SMA dan SMK sangat strategis. Sebab, membekali peserta didik di sekolah dengan pendidikan kecakapan hidup (life skill) merupakan keharusan menghadapi era persaingan ketat saat ini. Pendidikan harus memberikan pengalaman sebanyak-banyaknya kepada peserta didik untuk lebih mengenal kerasnya perjuangan hidup yang mereka hadapi sekarang dan masa depan. Pendidikan juga diharapkan memberi manfaat yang luas bagi kehidupan suatu bangsa.
“Saya sangat mendukung dengan pendapat bahwa mengasramakan siswa memang tak berbeda dengan pesantren. Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang sangat terkenal di Indonesia. Lembaga pendidikan ini mengajarkan santrinya selama 24 jam. Tak hanya mengajarkan kecerdasan otak, tapi juga mengajarkan moral, perilaku, dan nilai. Suasana pesantren memungkinkan terciptanya perilaku siswa yang positif, karena mereka akan meneladani perilaku pendidiknya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Asep Hilman.
Pendidikan karakter didukung dengan berbagai program lain, seperti Program Pelatihan Kepemimpinan bagi para calon pemimpin bangsa. Para aktivis di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan kegiatan ekstra kurikuler lainnya seperti Palang Merah Remaja, Pramuka, dan lain sebagainya harus memupuk jiwa kepemimpinan. Disdik Provinsi Jawa Barat memberikan kesempatan kepada para aktivis untuk berinteraksi dengan aktivis lainnya dengan menyelenggarakan berbagai pendidikan kepemimpinan pada tingkat daerah dan regional.
Para pemimpin muda Jawa Barat, kata Asep Hilman, terus diperkuat iman dan takwanya. Jiwa keagamaan yang ditanamkan keluarga sejak di rumah, di masjid, dan saat sekolah di SD serta SMP terus dipupuk saat SMA atau SMK. Bahkan pendidikan keagamaan harus mulai dikembangkan dalam berbagai aktivitas religius yang dipadukan dalam kehidupan empirik. Dengan demikian, sikap keagamaan pemimpin kita di masa mendatang tidak berhenti pada tataran artifisial, melainkan lebih substantif. Agama menjadi wahana menuju kehidupan bahagia di dunia dan akhirat, tidak hanya untuk pemimpin namun juga untuk masyarakat yang dipimpinnya.
Terobosan kedua, kata Asep Hilman, Pemprov mengembangan Sekolah Digital Berbasis Keunggulan Lokal Jawa Barat. Sebab, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi demikian pesat saat ini. Menyikapi hal tersebut pendidikan abad 21 mengisyaratkat perlunya memanfaatkan TIK dalam pembelajaran untuk meningkatkan kesiapan generasi mendatang agar mampu bersaing di tingkat nasional, regional maupun internasional.
“Pembelajaran jarak jauh berbasis internet menjadi pilihan rasional untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran di SMA/SMK. Dalam upaya mendorong SMA SMK Jawa Barat untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh menuju era masyarakat ekonomi Asia Tenggara diperlukan upaya perintisan sekolah digital Jawa Barat,” ujar Asep Hilman.
Di samping menyongsong MEA, penyiapan pembelajaran jarak jauh di Jawa Barat juga diharapkan mampu merintis berbagai upaya untuk mencapai beberapa target, di antarnya, untuk memeratakan kualitas pendidikan di berbagai daerah dan menghilangkan kendala geografis untuk meningkatkan APK (angka partisipasi kasar) Jawa Barat.
Untuk memulai perintisan sekolah digital Jawa Barat, ujar Gubernur, dilakukan  pola pembentukan sekolah induk, sekolah binaan dan sekolah imbas. Sekolah induk adalah 10 SMA dan SMK Kota Bandung yang terdiri atas 7 SMK dan 3 SMA yang telah aktif dalam UDJ Kota Bandung. Sedangkan sekolah pembina adalah 27 SMA dan 27 SMK di seluruh Kabupaten Kota di Jawa Barat yang memenuhi kriteria. Selanjutnya setiap sekolah tersebut membina 5 sekolah lain (5 SMA dan 5 SMK Negeri dan swasta) di kota/kabupaten masing-masing.  Di antara 10 sekolah induk di Kota Bandung ditunjuk 1 sekolah koordinator.
Yang paling utama, kata Asep Hilman selanjutnya, aksesibitas terhadap pendidikan bagi lulusan SMP dan Madrasah Tsanawiyah, harus semakin luas. Hambatan soal pembiayaan harus segera diatasi. Itulah sebabnya, Pemprov Jabar berusaha mewujudkan bantuan operasional sekolah (BOS) sebesar Rp 2.500.000 persiswa pertahun. Sebanyak Rp 1.500.000 diusahakan dari APBN dan Rp 1.000.000 berasal dari APBD Provinsi Jawa Barat.
“Dengan mengatasi hambatan pembiayaan pendidikan, diharapkan tidak ada lagi alasan masyarakat tidak mampu untuk tidak sekolah. Sebaliknya, semakin besar bantuan pemerintah, semakin besar aksesibilitas masyarakat terhadap dunia pendidikan,” ujar Gubernur. (WAS)
Humas UPI | 20/05/2016 |

Sumber: http://berita.upi.edu/?p=9235 


Senin, 16 Mei 2016

Inilah Berita Terkait Dengan Guru Yang Ditahan Karena Mencubit Anak Polisi, Disertai Dengan Berbagai Komentar-komentar di Medsos

Inilah Berita Terkait dengan Guru yang Ditahan karena Mencubit Anak Polisi, Disertai dengan Berbagai Komentar-komentar di Medsos

Dilansir dari makassar.tribunnews.com (15/5), seorang Guru mata pelajaran Biologi pada SMPN 1 Bantaeng, Nurmayani resmi ditahan. Menurut Kerabat korban, Ade bahwa guru Biologi yang akrab disapa Maya itu ditahan sejak hari Kamis (12/5/2016) yang lalu.
Inilah Berita Terkait Dengan Guru Yang Ditahan Karena Mencubit Anak Polisi, Disertai Dengan Berbagai Komentar-komentar di Medsos

Bu Maya dilaporkan kepada Polisi setelah dilaporkan oleh salah seorang dari orangtua siswa yang dicubit di sekolah. 
Hal ini sebagaimana yang dikatakan Ade bahwa Bu Maya mencubit siswanya tersebut lantaran pada saat akan melaksanakan shalat Duha di Mushallah yang ada di sekolahnya. 
Disana terdapat dua orang siswa yang main siram-siram air sisa pel yang kemudian mengenai ibu Maya tersebut.
Atas kejadian itu, banyak sekali komentar-komentar yang memberikan rasa keprihatinan dengan kejadian yang telah menimpanya. Bahkan ada pula yang menanyakan terkait dengan peran dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang ada di daerah sana.
Nah, di bawah ini adalah sebagian komentar yang bisa dibagikan kepada pembaca nadi guru semuanya. Selanjutnya, mari kita doakan agar beliau mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya!

Komentar guru ditahan karena mencubit siswa

Komentar guru ditahan karena mencubit siswa 1

Komentar guru ditahan karena mencubit siswa 2

Komentar guru ditahan karena mencubit siswa 3

Komentar guru ditahan karena mencubit siswa 4

Komentar guru ditahan karena mencubit siswa 5

Komentar guru ditahan karena mencubit siswa 6

Komentar guru ditahan karena mencubit siswa 7

Komentar guru ditahan karena mencubit siswa 8

Komentar guru ditahan karena mencubit siswa 9




Sumber: http://www.nadiguru.web.id/2016/05/inilah-berita-terkait-dengan-guru-yang.html

Selasa, 10 Mei 2016

Ciptakan Kompor Bahan Bakar Air, Dede Langsung Diincar Asing

Ciptakan Kompor Bahan Bakar Air, Dede Langsung Diincar Asing

Money.id - Kreativitas Dede Miftahul Anwar (22) di bidang ilmu pengetahuan patut diperhitungkan. Dia berhasil membuat kompor berbahan bakar air yang digunakan masyarakat di Kampung Kerajan, Desa Cihambulu, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Penemuan Dede tersebut dianggap sanggat membantu masyarat di kampung kelahirannya itu, pasalnya gas elpiji jarang dipasok ke daerah tersebut. Alasan kampung tersebut tidak terjamah distributor gas elpiji sangat klasik. Karena akses jalan susah.
"Mobil pengangkut elpiji tidak sampai ke rumah saya," ucap Dede saat berbincang dengan Money.id beberapa waktu lalu.
Dede menggambarkan, untuk menuju ke kampungnya butuh waktu sekitar lima jam apabila berangkat dari pusat Kota Bandung. Apabila menggunakan sepeda motor, jalan yang diambil adalah menuju Padalarang, kemudian menuju jalur ke arah Purwakarta. Dari sana langsung menuju ke Pabuaran, Subang.
Dia menegaskan, menuju ke Kampung Kerajan tidak ada angkutan khusus. Alat transportasi satu-satunya adalah ojek. Sepanjang jalan menuju kampungnya harus melewati bentangan sawah dan hutan karet.
Tidak hanya itu, salah satu yang membuat akses ke kampungnya sangat sulit adalah harus melewati sungai yang sangat lebar dengan arus deras. "Hanya ada satu jembatan kayu yang menjadi penghubung ke kampung saya," tuturnya.
Dede sedang mempresentasikan tabung gas hidrogen hasil risetnya (Facebook)
Dari sulitnya pasokan gas itulah yang membuatnya bersikeras menciptakan sebuah produk bermanfaat bagi orangtuanya dan seluruh warga Kampung Kerajan. "Kalau tidak ada gas warga di kampung saya harus cari kayu bakar ke hutan," tutur Dede.
Melihat kondisi tersebut akhirnya Dede membuat kompor berbahan bakar air tersebut. Secara sederhana dia menjelaskan, dua unsur yang ada di dalam air yakni oksigen dan hidrogen diurai.
Kata dia, selanjutnya senyawa oksigen diendapkan dan gas hidrogen itulah yang digunakan sebagai bahan bakar. Dede membuat senyawa khusus yang bisa mengurai oksigen dan hidrogen tersebut.
"Bahan-bahannya sangat mudah didapatkan dan sangat murah. Jadi saya bisa menjual gas hidrogen itu lebih murah dari gas elpiji," ujar Dede.
Melalui perusahaannya, bernama CV Energon Teknologi, Dede menjual gas hidrogen Rp10 ribu per tabung. Untuk pemakain kebutuhan memasak keluarga sehari-hari, gas hidrogen itu biasanya cukup untuk dua pekan.
"Saya juga mendirikan Saung Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH). Sehingga warga di kampung saya tidak sulit untuk melakukan pengisian hidrogen," jelasnya.
Hasil penemuan itu dilombakan dalam ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2015. Karena kompor berbahan bakar air itu, Dede menjadi juara pertama di ajang Wirausaha Muda Mandiri 2015 untuk bidang usaha teknologi non digital.

BACA JUGA

Sumber: 
http://www.money.id/news/cerita-dede-dihubungi-asing-setelah-ciptakan-kompor-bahan-bakar-air-1605095.html

Senin, 09 Mei 2016

Datsun Redi-Go Irit Sampai 25,17km/Liter

Datsun Redi-Go Irit Sampai 25,17km/Liter

Otosia.com -
Datsun baru saja membongkar efisiensi bahan bakar tunggangan bertajuk Urban Crossover terbaru mereka, Datsun redi-Go, menyusul debut perdananya di Negeri Bollywood pertengahan April kemarin.
Model ketiga sekaligus paling mungil dan termurah Datsun tersebut, sesuai laman resmi Datsun, mampu diklaim menempuh jarak maksimum hingga 25,17 km per tiap liter bahan bakar yang ia minum.

Konsumsi bahan bakar Datsun redi-Go tersebut sama persis denganRenault Kwid, yang sama-sama mengadopsi platform CMF-A, meski redi-Go memiliki bobot total yang 20kg lebih ringan ketimbang Kwid.
Datsun redi-Go punya tampilan luar yang tak kalah trendi dan cakep dari rival-rivalnya. Gemulai lekukan garis tubuh tampak serasi dipadukan dengan grille hexagonal, reflector headlamps, LED DRL hingga taillamps dan lekukan tailgate yang apik menghiasi kawasan buritan.

Si mobil termurah Datsun mengusung dapur pacu yang juga serupa dengan milik Renault Kwid, yakni mesin 3-silinder 800cc yang dikawinkan dengan gearbox manual 5-percepatan. Ia ditawarkan dengan banderolINR 250.000-350.000 atau sekitar Rp 50,1-70,2 jutaan
http://www.otosia.com/berita/datsun-redi-go-irit-sampai-2517kmliter.html

Datsun Redi GO Preview

Datsun Redi GO Preview

The Datsun RediGO is the third car from the Japanese automaker as part of its strategy for the brand. It was unveiled at the 2014 Auto Expo and will join the GO, GO+ and the soon to be unveiled sedan (Russia market only) as Datsun’s budget offerings for various markets. It is an A-segment hatchback and is expected to sit either lower or beside GO hatchback in the Datsun hierarchy.
Datsun Redi GO

The RediGO gets a futuristic adaptation of the Japanese automaker’s fascia that was unveiled with the GO in July last year. It retains the chrome hexagonal grille from the GO and GO+ but gets sleeker swept back headlights. The fascia also includes a futuristic bumper which is separated from the front grille by a narrow air dam. The headlights and the fog lamps are standard halogen units in a bid to keep the cost of the car down.
Datsun Redi GO

The side profile includes flared wheel arches and aerodynamic lines that extend into the boot and then onto the other side. The RediGO’s roofline slopes at both ends and gives the impression that the car is forward leaning thanks to the little bits of the body work that cover the edge of the A-pillar and the C-pillar. Despite the quirky design, the RediGO is a four-door but we expect that the headroom in the second row will be a bit of an issue if this is the shape adapted in the production version.
Datsun Redi GO

At the rear, the RediGO gets a sloping roofline with a smaller rear spoiler. The two-tone bumper is body coloured expect for the number plate holder which has been painted in grey to match the same section on the front bumper. The tail lamp assembly flows from the rear wheel arch to a point near the middle of the boot door. Despite the rest of the car having so many lines and little touches to give it a funky appearance, the rear is little less spectacular than the rest of the car. We already know that it has a wheelbase of 2.3 metres.
Datsun Redi GO

The interior of the RediGO is looks fresh and modern unlike its Datsun siblings. The beige dashboard gets multiple cubby holes along with the standard glovebox. The instrument console gets a big dial for the speedometer in the centre and a multi-function display to read out the vitals. It gets a 1-DIN music system with CD player and USB and AUX input compatibility. The AC controls, along with the music system get a piano black surround which look slightly out of place considering the otherwise single tone beige interior.
Datsun Redi GO

The front seats get integrated headrests like the rear seats. There is enough headroom and knee-room for two adults in the back while the third person will certainly be a squeeze. Power windows might be optional in the front but the rear gets manual fobs.
The RediGO has been developed on the same platform as the Renault Kwid and hence shares the 800cc three-cylinder petrol engine. The 0.8-litre petrol which develops 53bhp of power and 72Nm of torque, makes its debut under the Datsun brand with the RediGo and will be mated to a five-speed manual gearbox. With the Kwid getting the 1.0-litre engine this year and also an AMT option, the RediGo will also get them, but by 2017.
It is expected to be priced in the range of Rs 2.3 lakh to Rs 2.7 lakh and will compete in the A-segment with the Tata Tiago, Renault Kwid, Datsun GO, Hyundai Eon and the Maruti Alto K10. It is expected to be launched in May 2015 for most of the markets where Datsun has a presence.

http://www.carwale.com/datsun-cars/redi-go/

Senin, 02 Mei 2016

Hari Pendidikan Nasional 2016 : Sejarah Hari Pendidikan Nasional yang Diperingati Setiap 2 Mei

Hari Pendidikan Nasional 2016 : Sejarah Hari Pendidikan Nasional yang Diperingati Setiap 2 Mei


Indoberita.com – Sejarah hari pendidikan nasional. Jika kita memasuki bulan Mei, kita pasti akan langsung teringat pada tanggal 2 Mei yang merupakan peringatan hari pendidikan Nasional (Hardiknas). Selain itu, kita pasti juga akan langsung teringat dengan sosok pahlawan pendidikan , Ki Hajar Dewantara. Pasalnya, peringatan hari pendidikan nasional ini bertepatan dengan hari lahir Ki Hajar Dewantara yakni tangaal 2 Mei. Mari kita simak sejarah singkat hari pendidikan nasional yang kami himpun dari berbagai sumber.
Ki Hajar Dewantara merupakan orang yang sangat berjasa dalam dunia pendidikan Indonesia. Beliau lahir pada 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat yang berasal dari keluarga di lingkungan kraton Yogyakarta. Semasa kecil, beliau pernah menamatkan sekolah di Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian melanjutkan ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) namun karena sakit, akhirnya beliau tidak menamatkannya.
Selanjutnya, Ki Hajar Dewantara menjadi wartawan di beberapa surat kabar seperti Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia,  Kaoem Moeda,  Tjahaja Timoer dan  Poesara. Lewat tulisannya, beliau melakukan kritik mengenai pendidikan di Indonesia yang hanya boleh dinikmati oleh keturunan Belanda dan orang kaya saja. Hingga akhirnya beliau diasingkan ke Belanda.
Sekembali dari Belanda, Ki Hajar Dewantara mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa. Filosofinya yang sangat terkenal dan menempel erat pada dunia pendidikan yakni “Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani” yang artinya “Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan”.
Setelah Indonesia merdeka, Ki hajar Dewantara diangkat menjadi menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Pengajaran Indonesia dalam  kabinet pertama Republik Indonesia. Ia juga mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1957. Namun Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa ini, tepatnya pada tanggal 28 April 1959 Beliau wafat di Yogyakarta.
Atas perjuangan Ki hajar Dewantara ini, beliau mendapat julukan bapak pendidikan Indonesia. Selanjutnya, setiap tanggal 2 Mei yang merupakan hari lahir Ki Hajar Dewantara diperingati sebagai hari pendidikan nasional. Hal ini tertulis dalam Surat Keputusan Presiden RI No. 305 tahun 1959 tertanggal 28 November 1959. Itulah sejarah singkat hari pendidikan nasional di Indonesia.
Sumber: http://www.indoberita.com/2016/05/50647/hari-pendidikan-nasional-2016-sejarah-hari-pendidikan-nasional-yang-diperingati-setiap-2-mei/